Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PENYAKIT URETRITIS


F I N D I YA Q U TAT U L FAT I K A
(01.2.18.00652)
DEFINISI URETRITIS

Uretritis adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi


pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari akndung
kemih ke luar tubuh. Kondisi ini mneyebabkan dorongan untuk
buang air kecil semakin meningkat dan penderita akan merasa
nyeri ketika buang air kecil. Uretritis merupakan salah satu jenis
infeksi menular seksual.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PENYAKIT URETRITIS
1. PENGKAJIAN
Dalam melakukan pengkajian pada klien uretritis
menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu:
Data biologis meliputi :
1. Identitas klien
2. Identitas keluarga
Riwayat kesehatan :
1. Riwayat infeksi saluran kemih
2. Riwayat pernah menderita batu ginjal
3. Riwayat penyakit DM, jantung
Pengkajian fisik :
1. Palpasi kandung kemih
2. Inspeksi daerah meatus:
a) Pengkajian warna, jumlah, bau, dan kejernihan urin
b) Pengkajian pada cosrovertebralis

Riwayat Psikososial :
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
2. DIAGNOSA
1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri
pada saluran kemih.
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan,
frekuensi, dan nokturia) yang berhubungan dengan
adanya peradangan pada uretra.
3. Nyeri berhubungan dengan peradangan uretra.
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang proses penyakit,
metode pencegahan, dan instruksi perawatan di
rumah.
3. INTERVENSI

1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran


kemih.
Tujuan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
pasien memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
1. Tanda vital dalam batas normal
2. Nilai ukur urine negatif
3. Urine berwarna bening dan tidak bau
Intervensi :
Ksji tubuh pasien setiap 4 jam dan melpor nika suhu diatas
38,50oC
Rasional :
Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi
dan nkturia) yang berhubungan dengan peradangan pada uretra.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien
dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.
Kriteria Hasil :
1. Klien dapat berkemih setiap 3 jam
2. Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
3. Klien dapat BAK dengan berkemih
Intervensi :
Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Rasional :
Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk
mengetahui input/output.
3. Nyeri yang berhubungan dengan peradangan uretra
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang.
Kriteria Hasil :
Pasien mengatakan ada atau tidaknya keluhan nyeri
pada saat berkemih
2. Kandung kemih tidak tegang
3. Pasien tampak tenang
4. Ekspresi wajah tenang
Rasional :
Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi.
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan
instruksi perawatan di rumah.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak
memperlihatkan tanda-tanda gelisah.
Kriteria hasil :
1. Klien tidak gelisah
2. Klien tenang
Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien.
4. IMPLEMENTASI

Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu


dan efektif terhdap biaya, pertama-tama harus
mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian
bila perawatan telah di laksanakan, memantau dan
mencatat respons pasien terhadap setiap intervensi dan
mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedia
perawatan kesehatan lainya.
5. EVALUASI

Pada tahap evaluasi yang pelru diperhatikan pada klien


dengan uretritis adalah, mengacu pada tujuan yang
dicapai apakah terdapat :
1. Nyeri yang menetap atau bertambah
2. Perubahan warna urine
3. Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-
sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah
berkemih.
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai