Riska Abukasi
Mahasiswa Teknik Arsitektur
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
rizkabks07@gmail.com
ABSTRAK
Gorontalo sebagai salah satu Provinsi termuda di Indonesia memiliki banyak keragaman
dan keindahan biota laut yang memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Untuk mendukung
hal tersebut maka diperlukan membangun sebuah pusat penelitian biota laut dengan tujuan untuk
meneliti dan melestarikan biota laut khususnya yang ada di perairan Gorontalo.
Fasilitas yang tersedia dalam perancangan bangunan ini yaitu fasilitas pengelola,
penelitian, pelestarian, dan edukasi rekreasi. Analisa terhadap tapak dilakukan berdasarkan
beberapa aspek klimatologi, keunikan lahan dan topografi lahan. Sedangkan analisa terhadap
gubahan bentuk ditinjau dari beberapa aspek seperti struktur dan utilitas serta konsep perancangan
makro dan mikro. Adapun pedekatan yang digunakan dalam perancangan yaitu menggunakan
pendekatan Arsitektur Semiotik. Sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda.
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 98
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
jasad hidup bersel satu yang sangat ini, di provinsi Gorontalo sendiri masih
kecil sampai yang berupa jasad-jasad belum memiliki fasilitas yang
hidup yang berukuran sangat besar menunjang untuk lebih
seperti ikan paus yang panjangnya lebih mengembangkan potensi biota laut yang
dari 10 meter. Ratusan ribu jenis biota dimiliki. Padahal menurut Ali Suman,
laut telah diketahui dan semua relung peneliti dari Badan Penelitian Perikanan
(niche = sebanding dengan dan Kelautan di Jakarta, jenis-jenis ikan
mikrohabitat) di lingkungan laut dihuni yang berada di laut dalam masih
oleh biota. Di sebagian besar wilayah sangatlah banyak dan harus diteliti
perairan terdapat banyak sekali jenis untuk menujang perekonomian daerah.
biota laut yang saling berinteraksi, Jika tidak, Indonesia sendiri yang
tetapi di beberapa wilayah perairan sebenarnya merugi karena banyak ikan
yang lain hanya terdapat beberapa jenis akan mati alami. Sejauh ini
biota laut yang hidup dan berinteraksi pemanfaatan sumberdaya laut hanya
karena kendala makanan khususnya menyentuh daerah laut dangkal yang
lingkungan umumnya (Romimohtarto mempunyai kedalaman kurang dari 200
dan Juwana, 2001). m. Padahal perairan laut dangkal hanya
mencakup 30 persen dari total lautan
Gorontalo sebagai salah satu yang ada di bumi. Untuk itu
Provinsi termuda di Indonesia juga pemanfaatan biota laut dalam sangat
memiliki banyak keragaman dan diperlukan khususnya di daerah
keindahan biota laut. Memiliki luas Gorontalo.
perairan yang cukup besar yakni
sepanjang 270 kilometer di bagian utara Melihat kondisi dan peluang
dan 320 kilometer di sebelah selatan, sebagai tuntutan kebutuhan Pemerintah
Gorontalo merupakan salah satu daerah Daerah dan pengetahuan masyarakat,
di Indonesia yang memiliki potensi maka diperlukan adanya suatu
perikanan dan kelautan cukup Perancangan Pusat Penelitian Biota
melimpah. Tiga daerah perairan yang Laut yang ada di Provinsi Gorontalo.
menjadi sentra penghasil sumber daya Hal ini bertujuan agar Pemerintah
perikanan antara lain Teluk Tomini, daerah Gorontalo bisa lebih
Laut Sulawesi, dan Zone Ekonomi mengembangkan kekayaan biota laut
Eksklusif Laut Sulawesi. Setidaknya yang ada di Gorontalo dan bisa menjadi
sektor perikanan tangkap di Gorontalo sarana pendidikan dan ilmu
bisa memproduksi 37.036 ton/ pengetahuan bagi pelajar dan
tahunnya, budidaya laut menghasilkan masyarakat Gorontalo khususnya.
5.648,3 ton/tahun.
Maka dari itu dianggap penting untuk
Belum lagi dengan banyak menyusun laporan akhir arsitektural yang
ditemukannya karang-karang yang akan menjadi acuan dalam perancangan
besar sejenis Salvador Dali lengkap dengan objek Pusat Penelitian Biota Laut
dengan tumbuhan-tumbuhan yang Gorontalo. Adapun untuk memberikan
hidup di kedalaman laut Gorontalo karakteristik pada objek rancangan ini,
mengundang banyak turis asing yang penulis mengambil konsep Arsitektur
berburu keindahan biota laut ini. Semiotik dengan penekanan dan sifatnya.
Beberapa peneliti pun sudah banyak
melakukan penelitian mengenai biota-
biota laut yang ada di Gorontalo seperti 2. Gambaran Umum
di perairan Kabupaten Boalemo, a. Teori Tentang Biota Laut
Kabupaten Bone Bolango dan Indonesia merupakan negara
Kabupaten Gorontalo Utara. Bahkan kepulauan atau maritim yang memiliki
potensi biota laut yang ada di Boalemo pulau sangat banyak yaitu mencapai
mendapatkan apresiasi dari staf ahli 17.508 pulau dan mempunyai garis
Mentri Pariwisata RI, Cipto pantai terpanjang kedua di dunia
Adigunawan (gorontalopost.com) setelah Kanada yaitu 81.209 km,
sehingga tak dapat dipungkiri apabila
Namun dengan segala potensi dan negara kita mempunyai
kekayaan bawah laut yang melimpah keanekaragaman hayati laut yang
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 99
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 100
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 101
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 102
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 103
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 104
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
unsur pertamanan yang ada (pohon kegiatan yang diwadahi oleh bangunan
palm botol, pohon beringin putih, Pusat Penelitian Biota Laut ini dapat
pohon pinus maupun semak dikelompokkan sebagai berikut:
rendah/sedang serta semak kecil) yang 1) Kegiatan Penerima
disesuaikan dengan fungsinya : Kegiatan penerimaan
1) Semak Kecil (2,5 cm – 25 cm) merupakan kegiatan yang
misalnya rumput-rumputan, sebagai dilakukan oleh pelaku ketika
penutup tanah ditanam pada : pertama sampai di lokasi
Tepi jalan setapak bangunan, seperti kegiatan
Disekeliling bangunan perparkiran, kegiatan di area
2) Semak rendah/ sedang (45 cm – 200 entrance dan kegiatan dalam
cm) misalnya Howarita puring, lobby.
sebagai pembatas/ pemisah pagar 2) Kegiatan Pengelolaan
ditanam pada : Kegiatan pengelolaan
Tepi jalan setapak sebagai penghias merupakan kegiatan yang
Sisi bangunan mengatur dan mengelola segala
Sekitar bangunan untuk meredam fasilitas yang ada serta
bising dan sebagai penghias. pengadaan kebutuhan bagi
3) Pohon-pohon (5 m – 15 m) misalnya pengguna termasuk didalamnya
pohon palm botol, pohon beringin mengenai administrasi, logistik,
putih, sebagai peneduh pada : sarana dan pradarana serta
Tempat parkir mengurus pemeliharaan
gedung.
Tepi jalan kendaraan
3) Kegiatan Pelestarian
Unsur-unsur penunjang pertamanan :
1) Batu-batuan alam sebagai Kegiatan pelestarian terdiri dari
kegiatan rehabilitasi dan
pembentuk irama pada taman dan
kegiatan penangkaran yang
bangunan. Penataan berdasarkan
dilakukan olek staff khusus di
bentuk atau tekstur, warna dan
akuarium/kolam rehabilitasi
ukuran untuk memberikan kesan
maupun di akuarium/kolam
stabil dan tenang dan diimbangi
dengan ketinggian untuk merubah penangkaran.
a. Kegiatan Rehabilitasi
kesan yang terlalu rata/ tegang.
Kegiatan rehabilitasi
2) lampu penerang ruang luar yaitu :
merupakan kegiatan untuk
Lampu taman, tinggi maksimum
merawat biota-biota laut
1,50 m
yang mengalami
Lampu jalan setapak tinggi 2,50
kerusakan, menjadi dalam
– 3,50 m.
kondisi lebih baik.
Lampu parkir, jalanan dengan b. Kegiatan Penangkaran
tinggi 7,50 – 12 m. Kegiatan penangkaran
Penunjuk jalan untuk memberi merupakan kegiatan untuk
kejelasan merawat serta
Shelter/ gazebo sebagai tempat mengembangbiakkan
istirahat, terutama di area dekat biota-biota laut yang
pantai untuk menikmati view mengalami degradasi agar
laut. tetap dapat beregenerasi
serta jumlah populasinya
3. Kebutuhan Ruang terjaga. Biota laut yang di
tangkarkan, nantinya akan
Untuk menentukan pengguna
dikembalikan ke habitat
bangunan Pusat Penelitian Biota Laut
aslinya.
ini sebelumnya kita harus membuat
4) Kegiatan Penelitian
dahulu konsep kegiatan, dimana konsep
Kegiatan penelitian merupakan
kegiatan ini merupakan bentuk aktifitas
kegiatan belajar ilmiah yang
yang telah direncanakan pada Pusat
dilakukan oleh para ilmuwan
Penelitian Biota Laut berdasarkan
yang khususnya berhubungan
fungsi dan tujuan dari keberadaan
dengan oceanology untuk
bangunan tersebut nantinya. Jenis
mendapat sebuah hasil yang
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 105
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 106
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
a.
Mengawasi kegiatan yang datang sebagai peneliti
berlangsung di pusat biasanya
penelitian biota laut pelajar lebih banyak membantu
b. Mengontrol dan para ilmuwan atau belajar dari
memelihara fasilitas yang ilmuwan. Pelajar yang datang
ada meneliti juga direncanakan
c. Menyediakan fasilitas bagi berasal dari kalangan Pelajar
para pengguna lain SMA atau Mahasiswa.
d. Memberi informasi yang 3) Kelompok Pengunjung
dibutuhkan bagi pengguna Untuk sasaran pengunjung
lain sebagai wisatawan dapat
e. Mengatur jadwal kegiatan dikategorikan sebagai berikut :
untuk setiap harinya a. Anak-anak (usia 2-14
2) Kelompok Peneliti tahun)
Peneliti dikelompokan menjadi b. Remaja (15-20 tahun)
2, yaitu ilmuwan yang ahli di c. Dewasa (21 tahun keatas)
bidangnya serta pelajar yang
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 107
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
9. Site Plan
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 108
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
10. Denah
11. Tampak
12. Perspektif
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 109
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1
11
12 http://trinialestari1.blogspot.com/2014/0
5/pengertian-biota-laut.html
13 http://scadv.blogspot.com/
14 http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/strukt
ur-organisasi
(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 110