Anda di halaman 1dari 13

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 5 NO. 1

PUSAT PENELITIAN BIOTA LAUT DI GORONTALO


DENGAN PENDEKATAN METODE ARSITEKTUR
SEMIOTIK
Disusun Oleh :

Riska Abukasi
Mahasiswa Teknik Arsitektur
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
rizkabks07@gmail.com

ABSTRAK

Gorontalo sebagai salah satu Provinsi termuda di Indonesia memiliki banyak keragaman
dan keindahan biota laut yang memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Untuk mendukung
hal tersebut maka diperlukan membangun sebuah pusat penelitian biota laut dengan tujuan untuk
meneliti dan melestarikan biota laut khususnya yang ada di perairan Gorontalo.

Fasilitas yang tersedia dalam perancangan bangunan ini yaitu fasilitas pengelola,
penelitian, pelestarian, dan edukasi rekreasi. Analisa terhadap tapak dilakukan berdasarkan
beberapa aspek klimatologi, keunikan lahan dan topografi lahan. Sedangkan analisa terhadap
gubahan bentuk ditinjau dari beberapa aspek seperti struktur dan utilitas serta konsep perancangan
makro dan mikro. Adapun pedekatan yang digunakan dalam perancangan yaitu menggunakan
pendekatan Arsitektur Semiotik. Sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda.

Kata Kunci : Penelitian, Biota, Semiotik, Gorontalo

1. PENDAHULUAN hewan dan mikroorganisme hidup.


Indonesia mempunyai perairan laut Biota laut hampir menghuni semua
lebih luas dari pada daratan, oleh karena bagian laut, mulai dari pantai,
itu Indonesia dikenal dengan negara permukaan laut sampai dasar laut
maritim. Perairan laut Indonesia kaya sekalipun. Keberadaan biota laut ini
akan berbagai biota laut baik flora sangat menarik perhatian manusia,
maupun fauna. Demikian luas dengan bukan saja kehidupannya yang penuh
keragaman jasad-jasad hidup di dalam dengan rahasia tetapi karena
yang kesemuanya membentuk dinamika manfaatnya yang besar bagi kehidupan
kehidupan di laut yang saling manusia (Romimohtarto dan Juwana,
berkesinambungan (Nybakken, 1988). 2001)
Sebagai negara kepulauan yang terletak
di antara samudera Pasifik dan Jumlah dan keanekaragaman jenis
samudera Hindia, Indonesia mempunyai biota yang hidup di laut sangat
bentuk geografi yang rumit dilihat dari menakjubkan. Walaupun sudah banyak
topografi dasar lautnya. Dasar perairan sekali diketahui jenis-jenis tersebut,
Indonesia di beberapa tempat, terutama ilmuan masih saja menemukan
di kawasan Barat menunjukkan bentuk penghuni-penghuni baru, terutama di
yang sederhana atau rata yang hampir daerah terpencil dan di lingkungan laut
seragam, tetapi di tempat yang lain yang dulunya tak pernah dijangkau
terutama di kawasan Timur manusia. Perbedaan keadaan berbagai
menunjukkan bentuk-bentuk yang lebih lingkungan di laut sangat besar dan
majemuk, tidak teratur dan rumit penghuninya pun beraneka ragam,
(Romimohtarto dan Juwana, 2001). namun demikian ada keteraturan dalam
penyebaran makhluk-makhluk laut
Laut, seperti halnya daratan, dihuni tersebut. Di laut terdapat makhluk-
oleh biota yakni tumbuh-tumbuhan, makhluk mulai dari yang berupa jasad-

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 98
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

jasad hidup bersel satu yang sangat ini, di provinsi Gorontalo sendiri masih
kecil sampai yang berupa jasad-jasad belum memiliki fasilitas yang
hidup yang berukuran sangat besar menunjang untuk lebih
seperti ikan paus yang panjangnya lebih mengembangkan potensi biota laut yang
dari 10 meter. Ratusan ribu jenis biota dimiliki. Padahal menurut Ali Suman,
laut telah diketahui dan semua relung peneliti dari Badan Penelitian Perikanan
(niche = sebanding dengan dan Kelautan di Jakarta, jenis-jenis ikan
mikrohabitat) di lingkungan laut dihuni yang berada di laut dalam masih
oleh biota. Di sebagian besar wilayah sangatlah banyak dan harus diteliti
perairan terdapat banyak sekali jenis untuk menujang perekonomian daerah.
biota laut yang saling berinteraksi, Jika tidak, Indonesia sendiri yang
tetapi di beberapa wilayah perairan sebenarnya merugi karena banyak ikan
yang lain hanya terdapat beberapa jenis akan mati alami. Sejauh ini
biota laut yang hidup dan berinteraksi pemanfaatan sumberdaya laut hanya
karena kendala makanan khususnya menyentuh daerah laut dangkal yang
lingkungan umumnya (Romimohtarto mempunyai kedalaman kurang dari 200
dan Juwana, 2001). m. Padahal perairan laut dangkal hanya
mencakup 30 persen dari total lautan
Gorontalo sebagai salah satu yang ada di bumi. Untuk itu
Provinsi termuda di Indonesia juga pemanfaatan biota laut dalam sangat
memiliki banyak keragaman dan diperlukan khususnya di daerah
keindahan biota laut. Memiliki luas Gorontalo.
perairan yang cukup besar yakni
sepanjang 270 kilometer di bagian utara Melihat kondisi dan peluang
dan 320 kilometer di sebelah selatan, sebagai tuntutan kebutuhan Pemerintah
Gorontalo merupakan salah satu daerah Daerah dan pengetahuan masyarakat,
di Indonesia yang memiliki potensi maka diperlukan adanya suatu
perikanan dan kelautan cukup Perancangan Pusat Penelitian Biota
melimpah. Tiga daerah perairan yang Laut yang ada di Provinsi Gorontalo.
menjadi sentra penghasil sumber daya Hal ini bertujuan agar Pemerintah
perikanan antara lain Teluk Tomini, daerah Gorontalo bisa lebih
Laut Sulawesi, dan Zone Ekonomi mengembangkan kekayaan biota laut
Eksklusif Laut Sulawesi. Setidaknya yang ada di Gorontalo dan bisa menjadi
sektor perikanan tangkap di Gorontalo sarana pendidikan dan ilmu
bisa memproduksi 37.036 ton/ pengetahuan bagi pelajar dan
tahunnya, budidaya laut menghasilkan masyarakat Gorontalo khususnya.
5.648,3 ton/tahun.
Maka dari itu dianggap penting untuk
Belum lagi dengan banyak menyusun laporan akhir arsitektural yang
ditemukannya karang-karang yang akan menjadi acuan dalam perancangan
besar sejenis Salvador Dali lengkap dengan objek Pusat Penelitian Biota Laut
dengan tumbuhan-tumbuhan yang Gorontalo. Adapun untuk memberikan
hidup di kedalaman laut Gorontalo karakteristik pada objek rancangan ini,
mengundang banyak turis asing yang penulis mengambil konsep Arsitektur
berburu keindahan biota laut ini. Semiotik dengan penekanan dan sifatnya.
Beberapa peneliti pun sudah banyak
melakukan penelitian mengenai biota-
biota laut yang ada di Gorontalo seperti 2. Gambaran Umum
di perairan Kabupaten Boalemo, a. Teori Tentang Biota Laut
Kabupaten Bone Bolango dan Indonesia merupakan negara
Kabupaten Gorontalo Utara. Bahkan kepulauan atau maritim yang memiliki
potensi biota laut yang ada di Boalemo pulau sangat banyak yaitu mencapai
mendapatkan apresiasi dari staf ahli 17.508 pulau dan mempunyai garis
Mentri Pariwisata RI, Cipto pantai terpanjang kedua di dunia
Adigunawan (gorontalopost.com) setelah Kanada yaitu 81.209 km,
sehingga tak dapat dipungkiri apabila
Namun dengan segala potensi dan negara kita mempunyai
kekayaan bawah laut yang melimpah keanekaragaman hayati laut yang

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 99
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

melimpah dan umumnya tidak yaitu sistem apapun yang


dimiliki oleh negara lain di dunia. memungkinkan kita memandang
Biota laut terbagi atas 2 kelompok entitas-entitas tertentu sebagai tanda
yaitu kelompok hewan dan tumbuhan. atau sesuatu yang bermakna
Romimohtarto dan Juana (1999) (Scholes, 1982). Menurut Peirce,
meyatakan bahwa biota laut secara pembedaan tipe-tipe tanda yang
umum terbagi menjadi tiga paling simpel dan fundamental
berdasarkan cara atau sifat hidupnya, adalah di antara ikon (icon), index
yaitu: (index), dan simbol (symbol) yang
- Planktonik, yaitu biota yang didasarkan atas relasi diantara
melayang-layang, mengapung dan representamen dan objeknya
bergerak mengikuti arus. Jenis ini (Peirce, 1986: 8)
umumnya ditemukan di
permukaan air. (1) Ikon adalah tanda yang
- Nektonik, yaitu biota yang mengandung kemiripan “rupa”
berenang-renang, umumnya dapat (resemblace) sebagaimana dapat
melawan arus (terdiri dari hewan dikenali oleh para pemakainya. Di
saja) contohnya ikan, ubur-ubur dalam ikon hubungan antara
dan cumi-cumi. representamen dan objeknya terwujud
- Bentik atau bentos, yaitu biota sebagai “kesamaan dalam beberapa
yang hidup di dasar atau dalam kualitas”. Suatu peta atau lukisan
substrat, baik tumbuhan maupun misalnya memiliki hubungan ikonik
hewan. dengan objeknya sejauh diantara
b. Teori Semiotik keduanya terdapat keserupaan.
Semiotika berasal dari bahasa
Yunani Semion atau tanda, kerap Bila dirinci maka sifat dari ikon adalah
diartikan sebagai ilmu tanda. Istilah sebagai berikut:
semiotika secara populer telah
digunakan oleh seorang ahli fisafat - Sesuatu yang pasti (Contoh:
Jerman, Lambert pada abad ke-18 segi tiga, segi empat)
sebagai padanan dari kata logika. - Persis sama dengan yang
Suatu penafsiran semiotik tentang diwakili (contoh: lukisan
arsitektur menyatakan bahwa suatu naturalis, foto)
bangunan merupakan suatu tanda - Berhubungan dengan realitas
penyampaian informasi mengenai (contoh: hurup, angka)
apakah ia sebenarnya dan apa yang - Memperhatika atau
dilakukannya. Semiotika biasanya menggambarkan sesuatu
didefinisikan dengan pengkajian (contoh: peta, foto)
tanda-tanda (the study of signs),

melalui suatu cara yang sekuensial atau


kausal. Jejak telapak kaki di atas
(2) Indeks adalah tanda yang permukaan tanah, misalnya merupakan
memiliki keterkaitan fenomenal atau indeks dari seseorang yang telah lewat
eksistensial diantara representamen disana, atau ketukan pintu pada rumah
atau objeknya. Di dalam indeks kita merupakan indeks dari kehadiran
hubungan antara tanda dan objeknya atau kedatangan seseorang.
bersifat konkret, aktual, dan biasanya

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 100
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

(3) Dan simbol merupakan jenis berekuivalensi dengan pengertian


tanda yang bersifat arbitrer dan Saussure tentang tanda. Salah satu
konvensional. Tanda-tanda kebahasaan contohnya adalah rambu lalu lintas
pada umumnya adalah simbol-simbol. yang sangat sederhana ini yang hanya
Dengan kata lain, menilik pengertian berupa sebuah garis putih melintang
yang terakhir ini apa yang disebut diatas latar belakang merah.
sebagai simbol sebetulnya

c. Aplikasi Semiotika Dalam bentuk fisik, bagian-bagiannya,


Arsitektur ukuran, proporsi, jarak antar bagian,
Semiotika dalam Arsitektur pertama bahan, warna, dan sebagainya.
kali diperkenalkan pada suatu debat Sebagai suatu sistem tanda
arsitektur di Italia tahun 1950, ketika semuanya dapat diinterpretasikan
para arsitek mulai mempertanyakan (mempunyai nilai dan arti) dan
tentang International Style. memancing reaksi tertentu
(pragmatis)
Pada tahun 1970-an mulai banyak
semiotika arsitektural telah menjadi isu Misalnya jendela-jendela
populer di kalangan teorikus arsitektur, yang terdapat pada fasade
bahkan muncul istilah baru yaitu bangunan, fungsi utamanya sudah
”arsemiotika” (archsemiotics) sebagai jelas, namun disana juga terdapat
istilah khusus semiotika dalam unsur ritme yang secara estetika
arsitektur. Para tokoh-tokohnya antara membawa nilai-nilai tertentu. Hal
lain Geoffrey Broadbent dan Richard tersebut disebabkan karena ritme,
Bunt (Inggris), Thomas Liorens dan proporsi, dan sebagainya secara
Charles Jenks (AS), M. Kiemley dan A. langsung memberikan konotasi
Moless (Jerman) dengan merujuk nilai-nilai seperti
“anggun” (misalnya pada bangunan
Semiotika arsitektur mengajak kita Mahkamah Agung) atau
untuk merenungkan berbagai hal yang “sederhana” (misalnya pada gedung
terkait dalam bentuk arsitektur dan SMP).
susunan tata ruang. Berdasarkan
semiotika, arsitektur dapat dianggap Dalam hal-hal lain, bangunan
sebagai “teks”. Sebagai teks arsitektur memiliki tanda-tanda yang dapat
dapat disusun sebagai “tata bahasa” menjelaskan maknanya. Tanda-
(gramatika) sebagai berikut: tanda demikian dicantelkan pada
suatu bangsal yang kiranya tidak
 Dari segi sintaksis dapat dilihat istimewa dan menjadi pulasan.
dari sebagai tanda-tanda tata Tanda-tanda saja sudah cukup untuk
ruang dan kerja sama antara menyampaikan makna; tidaklah
tanda-tanda tersebut perlu untuk mencetak bangunan
 Dari segi semantik dapat dilihat tersebut ke dalam suatu bentuk
sebagai hubungan antara tanda khusus. Contohnya sebuah
dengan denotatumnya atau bangunan berbentuk piano menjadi
yang menyangkut arti dari tanda bahwa bangunan itu menjual
bentuk-bentuk arsitektur. piano atau yang berhubungan
 Dari segi pragmatik dapat dengannya. Suatu lukisan yang
dilihat pengaruh (efek) teks memperlihatkan umpak pilar-pilar
arsitektur terhadap pemakai menjadi tanda bahwa bangunan itu
bangunan adalah bank (James C. Snyder &
Sistem tanda dalam arsitektur Anthony J. Catanese, 1979)
meliputi banyak aspek seperti

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 101
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

3.1 Profil Lokasi perpustakaan, perusahaan, dan buku-buku


Kota Gorontalo terletak di Pulau referensi lainnya.
Sulawesi yang berada pada posisi 00°
28’ 17” – 00° 35’ 56” LU dan 122° 59’ 3.4 Konsep Perancangan Makro/Mikro
44” – 123° 05’ 59” BT. Luas wilayah 1. Pemilihan Lokasi
kota Gorontalo yaitu 64,79 km2 dengan
batas –batas wilayah sebagai berikut: Di Kota Gorontalo sendiri sudah terbagi
 Sebelah Utara berbatasan dengan dalam 5 BWK yang masing-masing
Kecamatan Tapa Kabupaten Bone memiliki rencana pengembangan dan fungsi
Bolango sendiri, yaitu :
 Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan kabila Kabupaten Bone a. BWK Utara
Bolango Meliputi dua kecamatan yaitu
kecamatan Kota Utara dan
 Sebelah Barat berbatasan dengan
kecamatan Sipatana. dikecamatan
Kecamatan Telaga dan Batudaa
Kota Utara antara lain Kelurahan
Kabupaten Gorontlao
Dulomo, Dulomo Selatan,
 Sebelah Selatan berbatasan dengan
Wongkaditi, Wongkaditi Barat,
Teluk Tomini
Dembe II, dan Dembe Jaya.
Dilihat dari letak geografisnya,
Sedangkan dikecamatan Sipatana
Gorontalo mempunyai posisi yang
antara lain Kelurahan Bulotadaa,
sangat strategis karena berada di Teluk
Bulotadaa Timur, Molosipat U,
Tomini yang menjadikan kota ini
Tapa, dan Tanggikiki. BWK ini
sebagai pusat perdagangan, pusat
menjadi kegiatan pendidikan,
pendidikan dan pelayan jasa lainnya.
pusat transportasi regional dan
Arah kebijaksanaan pembangunan di
pemukiman.
Provinsi Gorontalo menetapkan fungsi
b. BWK Selatan
dan peranan Kota Gorontalo sebagai
Meliputi dua kecamatan yaitu
pusat kegiatan pemerintahan,
kecamatan Kota Selatan dan
perdagangan, jasa, dan pendidikan.
kecamatan Hulandalangi.
Pemekaran wilayah Kota Gorontalo
dikecamatan Kota Selatan antara
dibagi menjadi 9 kecamatan, yaitu:
lain Kelurahan Limba U I, Limba
1) Kecamatan Kota Selatan
U II, Limba B, Biawa’o, dan
2) Kecamatan Kota Utara
Biawu. Sedangkan dikecamatan
3) Kecamatan Kota Tengah
Hulandalangi antara lain
4) Kecamatan Kota Barat
Kelurahan Tenilo, Donggala,
5) Kecamatan Kota Timur
Siendeng, Tenda, dan Pohe. BWK
6) Kecamatan Hulontalangi
ini menjadi pusat rekreasi,
7) Kecamatan Sipatana
transportasi laut/pelabuhan,
8) Kecamatan Dumbo Raya
perdagangan dan kawasan
9) Kecamatan Dungingi
konservasi.
3.2 Lokasi dan Waktu Perancangan
c. BWK Barat
Perancangan ini dilaksanakan di
Meliputi dua kecamatan yaitu
wilayah Kota Gorontalo khususnya di
Kecamatan Dungingi dan
Kelurahan Tanjung Kramat. Adapun waktu
Kecamatan Kota Barat.
pelaksanaan penelitian dimulai sejak tanggal
Dikecamatan Dungingi
25 Oktober 2016-7 November 2015.
diantaranya Kelurahan Molosipat
3.3 Metode Pengumpulan Data W, Libuo, Buladu, Tuladenggi,
Pengumpulan data dilakukan agar Huangobotu, Tomulabutao,
proses analisis dapat dilakukan. Data yang Tomulabutao Timur dan
digunakan dalam penelitian ini adalah data Wumialo. Sedangkan
primer dan data sekunder. Data primer adalah dikecamatan Kota Barat antara
data yang diperoleh dari sumber asli atau lain Kelurahan Lekobalo, Dembe
sumber pertama dalam hal ini data yang I, Pilolodaa, Buliide, dan Tenilo
diambil dari hasil penelitian yang penulis berfungsi sebagai pusat
lakukan. pemerintahan, kegiatan
Data sekunder adalah data yang sudah pendidikan, pusat transportasi
tersedia di berbagai sumber seperti di regional dan pemukiman.

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 102
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

d. BWK Timur dari segi fisik, tata lingkungan dan


Meliputi dua kecamatan yaitu kebutuhannya :
Kecamatan Kota Timur dan a. Berada di lokasi yang strategis dan
Kecamatan Dumbo Raya. sesuai dengan peruntukannya
Dikecamatan Kota Timur antara b. Lingkungan yang nyaman, tertib dan
lain Kelurahan Heledulaa, teratur.
Heledulaa Selatan, Moodu, c. Akses dan kemudahan transportasi.
Tamalate, Padebuolo, Ipilo, d. Ketersedian jaringan utilitas.
Budis, dan Tamalate. Sedangkan e. Area pembangunan bebas dari
Kecamatan Dumbo Raya antara gangguan bahaya banjir serta daya
lain Kelurahan Botu, Talumolo, dukung tanah yang baik
Leato Utara, dan Leato Selatan. f. Tersedianya area / lahan terbuka (open
sebagian wilayah kelurahan space) yang cukup luas
Padebuolo. BWK ini dijadikan g. Merupakan area yang menjadi
sebagai pusat industri, kerajinan pendukung dari fungsi kawasan
dan pemukiman. sebelahnya
e. BWK Tengah Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo ini
Meliputi beberapa wilayah pada dasarnya berfungsi sebagai tempat
kelurahan di kecamatan Kota percobaan, penelitian, perlindungan atau
Tengah antara lain Kelurahan pengembangan segala sesuatu yang
Dulalowo, Dulalowo Selatan, berhubungan dengan makhluk hidup yang
Liluwo, Pulubala, dan berada di dalam laut baik itu hewan,
Paguyaman. Dikelurahan ini tumbuhan ataupun karang khususnya yang
menjadi pusat perdagangan terdapat di provinsi Gorontalo.
regional / grosir, perbelanjaan, Lokasi yang dipilih terletak di kelurahan
pemerintahan, kawasan olahraga Tanjung Kramat Kecamatan Hulontalangi,
dan rekreasi, fasilitas peribadatan, Kota Gorontalo dimana lokasi ini dianggap
kesehatan dan pendidikan. strategis karena berbatasan langsung dengan
Pembagian BWK ini sangat berperan penting teluk Tomini dan dekat dari pusat kota
dalam penentuan lokasi objek rancangan. Gorontalo. Selain itu lokasi ini juga sudah
Berdasarkan BWK di atas, maka lokasi Pusat cukup dikenal oleh masyarakat karena
Penelitian Biota Laut berada pada BWK merupakan area rekreasi dan dikelilingi oleh
Selatan. area wisata pantai, dan yang paling utama
lokasi perancangan memiliki tapak yang luas
2. Pemilihan Site dan tidak terlalu berkontur, posisi lokasi juga
berada di atas tebing serta memiliki akses
Salah satu hal yang cukup penting dalam langsung ke arah pantai.
pemilihan site adalah dengan memperhatikan
kriteria-kriteria site yang memenuhi syarat

1) Pengolahan Tapak mempertimbangkan sirkulasi utama


a. Penempatan Main Entrance dan Side bangunanorientasi bangunan serta
Entrance sdut pandang dari dalam dan luar
1) Main Entrance tapak.
Letak Main entrance berorientasi 2) Side entrance
pada jalan utama dengan

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 103
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

Side entrance merupakan alternatif e. Sirkulasi


pencapaian yang difungsikan sebagai Sirkulasi kendaraan, yang terdiri dari
jalan dari dalam untuk keluar site. :
Penentuan entrance dipertimbangkan  Kendaraan Pengelola Bangunan
agar arus masuk dan keluar  Kendaraan Peneliti
kendaraan mau maupun orang pada  Kendaraan Pengunjung
site lebih jelas. Jenis sirkulasi kendaraan tersebut
b. Orientasi matahari dan angin diberikan masing-masing kejelasan
1) Orientasi terhadap sinar matahari agar sirkulasi pada tapak dapat lancar
 Mempengaruhi perletakan bangunan dan memberikan kemudahan dan
yang memiliki area lansekap yang kenyamanan bagi pemakai.
luas serta pertimbangan terhadap f. Sirkulasi pedestrian
pemanfaatan sinar matahari yang Sirkulasi pedestrian diusahakan agar
masuk ke dalam bangunan. nyaman, terarah dan jelas serta
 Daerah yang paling banyak sedapat mungkin tidak terjadi
menerima sinar matahari dapat “crossing” dengan sirkulasi
dilindungi dengan penanaman kendaraan. Maka disekitar tapak
pohon pelindung dan penggunaan diperlukan tempat pemberhentian
overstek. kendaraan umum untuk mencegah
2) Orientasi Terhadap angin terjadinya kemacetan di jalan yang
 Mempengaruhi kenyamanan bersangkutan.
terhadap bangunan yang berada g. Sirkulasi ruang luar dan parker
dalam site. Untuk kelancaran masuk keluarnya
 Pemanfaatan arah angin sebagai kendaraan dari dan ke area parkir
penghawaan alami digunakan maka gerak kendaran masuk dan
pada ruang melalui bukaan- keluar.
bukaan jendela. h. System utilitas
c. Noise 1) Plumbing
Noise atau kebisingan yang besar System plumbing berfungsi untuk
berasal angin pantai karena akses jalan mengatur sirkulasi air bersih, air
utama jauh dari kawasan. Oleh karena kotor maupun kotoran, karena letak
itu hal-hal yang dapat dilakukan untuk dari kawasan sebagian besar di atas
meredam kebisingan dalam bangunan bukit maka system plumbing harus
yaitu memanfaatn lansekap sekitar berada di dataran rendah agar
kawasan dengan menanam pohon supaya gaya gravitasi untuk air
yang tidak terlalu berjauhan agar bersih,air kotor maupun kotoran
kebisingan dapat sedikit diredam. lancar.
d. Curah hujan 2) Persampahan
Berikut beberapa konsep pengendalian Pengaturan tempat sampah,
curah hujan diantaranya: pembuangan sementara maupun
1) Penggunaan talang air untuk sampai ke pembuangan akhir harus
mengatur aliran air hujan yang di atur karena dapat menggangu
jatuh untuk dialirkan hingga ke keamanan serta kenyamanan
saluran air. pengunjung dalam bentuk estetika.
2) Overstek berfungsi untuk i. Penzoningan
mengurangi percikan air hujan Karena perletakan massa melebihi
yang akan masuk kedalam objek tunggal, maka untuk tingkatan
bangunan agar tidak terjadi becek hubungan antar massa diperhatikan
didalam bangunan. sehingga zoning dari setiap fungsi
3) Saluran drainase disekitar ruang dapat berkaitan satu sama lain.
bangunan berfungsi untuk Dalam sistem zoning tersebut
mengalirkan air hujan dan juga air dikelompokkan berdasarkan sifat
kotor ke saluran pembuangan bangunan yang ada didalam site
terakhir. dengan mengikuti tata letak dari
4) Peninggian lantai berfungsi agar air lokasi.
tidak masuk kedalam bangunan j. Tata Ruang Luar
ketika terjadi becek di sekitar Elemen-elemen penunjang lansekap
bangunan yang akan digunakan adalah unsur-

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 104
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

unsur pertamanan yang ada (pohon kegiatan yang diwadahi oleh bangunan
palm botol, pohon beringin putih, Pusat Penelitian Biota Laut ini dapat
pohon pinus maupun semak dikelompokkan sebagai berikut:
rendah/sedang serta semak kecil) yang 1) Kegiatan Penerima
disesuaikan dengan fungsinya : Kegiatan penerimaan
1) Semak Kecil (2,5 cm – 25 cm) merupakan kegiatan yang
misalnya rumput-rumputan, sebagai dilakukan oleh pelaku ketika
penutup tanah ditanam pada : pertama sampai di lokasi
 Tepi jalan setapak bangunan, seperti kegiatan
 Disekeliling bangunan perparkiran, kegiatan di area
2) Semak rendah/ sedang (45 cm – 200 entrance dan kegiatan dalam
cm) misalnya Howarita puring, lobby.
sebagai pembatas/ pemisah pagar 2) Kegiatan Pengelolaan
ditanam pada : Kegiatan pengelolaan
 Tepi jalan setapak sebagai penghias merupakan kegiatan yang
 Sisi bangunan mengatur dan mengelola segala
 Sekitar bangunan untuk meredam fasilitas yang ada serta
bising dan sebagai penghias. pengadaan kebutuhan bagi
3) Pohon-pohon (5 m – 15 m) misalnya pengguna termasuk didalamnya
pohon palm botol, pohon beringin mengenai administrasi, logistik,
putih, sebagai peneduh pada : sarana dan pradarana serta
 Tempat parkir mengurus pemeliharaan
gedung.
 Tepi jalan kendaraan
3) Kegiatan Pelestarian
Unsur-unsur penunjang pertamanan :
1) Batu-batuan alam sebagai Kegiatan pelestarian terdiri dari
kegiatan rehabilitasi dan
pembentuk irama pada taman dan
kegiatan penangkaran yang
bangunan. Penataan berdasarkan
dilakukan olek staff khusus di
bentuk atau tekstur, warna dan
akuarium/kolam rehabilitasi
ukuran untuk memberikan kesan
maupun di akuarium/kolam
stabil dan tenang dan diimbangi
dengan ketinggian untuk merubah penangkaran.
a. Kegiatan Rehabilitasi
kesan yang terlalu rata/ tegang.
Kegiatan rehabilitasi
2) lampu penerang ruang luar yaitu :
merupakan kegiatan untuk
 Lampu taman, tinggi maksimum
merawat biota-biota laut
1,50 m
yang mengalami
 Lampu jalan setapak tinggi 2,50
kerusakan, menjadi dalam
– 3,50 m.
kondisi lebih baik.
 Lampu parkir, jalanan dengan b. Kegiatan Penangkaran
tinggi 7,50 – 12 m. Kegiatan penangkaran
 Penunjuk jalan untuk memberi merupakan kegiatan untuk
kejelasan merawat serta
 Shelter/ gazebo sebagai tempat mengembangbiakkan
istirahat, terutama di area dekat biota-biota laut yang
pantai untuk menikmati view mengalami degradasi agar
laut. tetap dapat beregenerasi
serta jumlah populasinya
3. Kebutuhan Ruang terjaga. Biota laut yang di
tangkarkan, nantinya akan
Untuk menentukan pengguna
dikembalikan ke habitat
bangunan Pusat Penelitian Biota Laut
aslinya.
ini sebelumnya kita harus membuat
4) Kegiatan Penelitian
dahulu konsep kegiatan, dimana konsep
Kegiatan penelitian merupakan
kegiatan ini merupakan bentuk aktifitas
kegiatan belajar ilmiah yang
yang telah direncanakan pada Pusat
dilakukan oleh para ilmuwan
Penelitian Biota Laut berdasarkan
yang khususnya berhubungan
fungsi dan tujuan dari keberadaan
dengan oceanology untuk
bangunan tersebut nantinya. Jenis
mendapat sebuah hasil yang

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 105
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

dicari dengan menggunakan terjun langsung ke laut lepas.


fasilitas yang tersedia di ruang Didalam ruang pameran ini
laboratorium penelitian, dan terdapat akuarium pamer,
juga dapat terjun langsung ke pengunjung juga dapat
lapangan (laut lepas). memperloleh edukasi tentang
b. Kegiatan Penelitian di kehidupan laut di museum laut
Laboratorium yang merupakan fasilitas yang
Kegiatan penelitian di berisi fosil-fosil biota laut serta
laboratorium merupakan beberapa buku tentang laut dan
kegiatan penelitian yang biota-biota yang hidup di
dilakukan dengan dalamnya.
menggunakan serta
mamanfaatkan alat-alat 6) Kegiatan Penunjang
yang sudah disediakan Kegiatan penunjang merupakan
serta objek penelitian kegiatan yang direncanakan
maupun bahan lain yang untuk mendukung kegiatan-
sudah ada untuk kegiatan pokok yang berada di
mendapatkan hasil yang Pusat Penelitian Biota Laut,
dicari. Penelitian seperti ini seperti makan di foodcourt,
bisanya dilakukan untuk bersantai di taman, beribadah di
mengetahui struktur tubuh mushola (bagi muslim),
biota laut, cara merokok di smoking area (bagi
metabolisme biota laut, perokok), dll.
cara berkembangbiak biota 7) Kegiatan servis
laut, dll yang berhubungan Kegiatan servis merupakan
dengan ilmu biologi. kegiatan pemeliharaan,
c. Kegiatan Penelitian di Laut perbaikan, pengamanan,
Lepas kegiatan operasional mekanikal
Kegiatan penelitian di laut elektrikal pada bangunan.
lepas merupakan kegiatan Kegiatan servis juga merupakan
untuk mengambil sample kegiatan metabolisme yang
objek penelitian langsung dilakukan oleh para pelaku
dari habitatnya maupun kegiatan di akuarium biota laut
membandingkan objek ini dengan memanfaatkan
penelitian antara yang ada fasilitas yang tersedia.
di laboratorium dan yang Dari pengelompokkan jenis
ada di habitatnya. Di laut kegiatan diatas, maka didapatlah pelaku
lepas, peneliti juga dapat kegiatan atau pengguna bangunan Pusat
meneliti kondisi habitat Penelitian Biota Laut berdasarkan dari
maupun ekosistem yang jenis kegiatan, yaitu :
ada, sehingga apabila 1) Kelompok pengelola
terjadi kerusakan dapat Kelompok pengelola terdiri atas
segera mencari cara untuk staff atasan dan staff bawahan,
menangani. dimana staff atasan diantaranya
5) Kegiatan Edukasi dan Rekreasi General Manager, Kepala
Kegiatan edukasi dan rekreasi Bagian Tata Usaha, Kepala
merupakan kegiatan yang Seksi Pelayanan, Kepala Seksi
dilakukan oleh pengunjung Tata Operasional. Sementara
yang datang untuk menikmati staff bawahan diantaranya
fasilitas yang telah disediakan, Sekretaris, Staff ahli
yaitu fasilitas ruang pameran laboratorium dan biota laut,
sebagai wadah untuk para Staff ahli mekanikal elektrikal,
pengunjung dapat melihat Staff pemeliharaan gedung,
kehidupan di bawah laut, mulai Staff administrasi, Staff
dari biota-biota laut yang hidup pelayanan.
di dalamnya, kondisi Adapun aktifitas dari kelompok
habitatnya, serta ekosistem pengelola terdiri dari:
yang terbentuk tanpa mereka

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 106
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

a.
Mengawasi kegiatan yang datang sebagai peneliti
berlangsung di pusat biasanya
penelitian biota laut pelajar lebih banyak membantu
b. Mengontrol dan para ilmuwan atau belajar dari
memelihara fasilitas yang ilmuwan. Pelajar yang datang
ada meneliti juga direncanakan
c. Menyediakan fasilitas bagi berasal dari kalangan Pelajar
para pengguna lain SMA atau Mahasiswa.
d. Memberi informasi yang 3) Kelompok Pengunjung
dibutuhkan bagi pengguna Untuk sasaran pengunjung
lain sebagai wisatawan dapat
e. Mengatur jadwal kegiatan dikategorikan sebagai berikut :
untuk setiap harinya a. Anak-anak (usia 2-14
2) Kelompok Peneliti tahun)
Peneliti dikelompokan menjadi b. Remaja (15-20 tahun)
2, yaitu ilmuwan yang ahli di c. Dewasa (21 tahun keatas)
bidangnya serta pelajar yang

4. Konsep Pemililahan Lokasi

5. Konsep Analisa Lokasi

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 107
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

6. Konsep Analisis Tapak

7. Konsep Prograrm Ruang

8. Konsep Tata Massa

9. Site Plan

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 108
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

10. Denah

11. Tampak

12. Perspektif

3.4 Kesimpulan dan Saran bisa menjadi potensi wisata bagi


Pusat Penelitian Biota Laut ini masyarakat.
merupakan suatu wadah yang bertujuan Semoga dengan adanya Pusat
untuk meneliti dan melestarikan biota Penelitian Biota Laut yang berlokasi
laut khususnya daerah Gorontalo. di Tanjung Kramat Kecamatan Kota
Konsep perancangan yang akan Selatan Kota Gorontalo ini dapat
diterapkan pada Pusat Penelitian Biota melestarikan biota-biota laut yang ada
Laut ini menekan pada penekanan di Gorontalo, sebagai sarana edukatif
Arsitektur Semiotik, yaitu ilmu dan rekreatif dan juga dapat menunjang
tentang tanda, dimana kita diajak untuk perkembangan perekonomian
membaca suatu desain bangunan dari masyarakat serta dapat meningkatkan
tanda baik itu berupa teks, symbol, atau sumber pendapatan bagi daerah
ikon. Gorontalo.
Pusat Penelitian Biota Laut ini Disadari bahwa laporan ini masih
diharapkan dapat menjadi suatu sarana banyak kekurangan yang perlu
penunjang bagi kelestarian biota laut, dilengkapi sehingga diharapkan saran
dan bisa menjadi sarana pendidikan dan dan kritik konstruktif untuk
informasi mengenai makhluk-makhluk perbaikannya kedepan. Disisi lain, jika
hidup yang ada di laut. Lokasi yang terdapat hal-hal positif yang dapat
berbatasan langsung dengan laut juga diserap diharapkan hal itu dapat

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 109
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 1

menjadi acuan bagi sumber inspirasi 15 @balitbangkp = twitter


dan referensi bagi siapapun yang
berkecimpung di kalangan arsitektur 16 http://eprints.ung.ac.id/820/8/2013-2-
dan perancangan bangunan. 23401-551309023-bab3-
09012014032324.pdf
3.5 Daftar Pustaka
1 Barthes, Rolalnd. 1985. Petualangan 17 http://download.portalgaruda.org/article
Semiologi. Diterjemahkan oleh .php?article=139333&val=1031&title=
Stephanus Answar Herwinarko. Pustaka PUSAT%20PENELITIAN%20KELAU
Pelajar. Yogyakarta TAN%20MANADO%20(KEJUJURA
N%20EKSPRESI%20STRUKTUR%20
2 Budiman, Kris. 2004. Semiotika Visual. SEBAGAI%20KEBUTUHAN%20BE
Buku Baik. Yogyakarta NTUK)

3 Damono, Sapardi Djoko. 1979. 18 http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/P


Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar ERANCANGANARSITEKTUR5/docu
Ringkas. Pusat Pembinaan dan ment/SemiotikaSengkalanMemetITSSr
Pengambangan Bahasa Departemen by.pdf?cidReq=PERANCANGANARS
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta ITEKTUR5

4 D.K Ching, Francis. 1996. Illustrasi 19 http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/457


Desain Interior. Erlangga. Jakarta /gdlhub-gdl-s1-2012-satryasony-22823-
pklpkb-1.pdf
5 D.K Ching, Francis. 1999. Arsitektur
Bentuk Ruang dan Susunannya. 20 http://www.dephut.go.id/uploads/files/4
Erlangga. Jakarta cee4a1d95d1e99d09fe8e8ac52aa82b.pd
f
6 Hawkes, H.A. 1978. Komunitas
Fitoplankton di Kawasan Mangroove 21 http://kapita-fikom-
Pantai Timur Surabaya. Lembaga 915070188.blogspot.com/2011/03/semi
Penelitian ITS. Surabaya otik-dalam-arsitektur.html (TEORI
ARS SEMIOTIK)
7 Kusrini. 2007. Strategi Perancangan
dan Penglolaan Basis Data. Yogyakarta

8 Romimohtarto,K. dan S. Juwana. 2001.


Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan
tentang Biota Laut. Puslitbang
Oseanologi LIPI. Jakarta.

9 Nybakken, James. W. 1986. Biologi


Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT
Gramedia. Jakarta

10 Sudjiman, P. dan Aart Van Zoest, 1996.


Serba Serbi Semiotika. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta

11

12 http://trinialestari1.blogspot.com/2014/0
5/pengertian-biota-laut.html

13 http://scadv.blogspot.com/

14 http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/strukt
ur-organisasi

(Pusat Penelitian Biota Laut di Gorontalo dengan Metode Arsitektur Semiotik : Riska Abukasi) 110

Anda mungkin juga menyukai