Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Surya Wardhana

NIM : 05101281823068
Jurusan : Tanah
Mata Kuliah : Perancangan Percobaan
Kelas : Perancangan Percobaan Kelas A

1. Jelaskan makna dan kegunaan rancangan percobaan dalam penelitian?


Rancangan percobaan dalam penelitian bermakna bahwa dalam suatu kegiatan
penelitian mempunyai suatu tata cara penerapan tindakan-tindakan dalam suatu
percobaan pada kondisi atau lingkungan tertentu yang kemudian dapat menjadi
suatu dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data yang dihasilkan
yang sesuai dengan persyaratan ilmiah. Rancangan percobaan dibuat untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan persoalan
yang sedang diselidiki, yang merupakan langkah-langkah lengkap sebelum
percobaan dilakukan sehingga akan membawa penelitian kepada analisis dan
kesimpulan yang objektif.
Berasal dari buku (Malau, 2005) menyatakan bahwasannya “rancangan
percobaan bermakna bahwa dalam rancangan percobaan merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang terencana, bertahap dan terdefenisikan dengan
memberikan perlakuan pada suatu percobaan untuk menjawab permasalahan yang
diteliti melalui pengujian hipotesis yang menggunakan analisis statsitik”.
Sehingga dari kutipan tersebut dapat saya simpulkan bahwa makna rancangan
percobaan merupakan hasil sebab-akibat dari suatu perlakuan pada suatu
percobaan dengan terencana dan berdasarkan analisis statistik.

Adapun kegunaan dari rancangan percobaan dalam penelitian yaitu:


1. Mempermudah suatu penelitian dalam memperbaiki proses hasil penelitian
yang sesuai dengan persyaratan ilmiah;
2. Dapat mengurangi waktu penelitian atau meng-efisienkan waktu saat
melakukan penelitian yang pada akhirnya juga mengurangi pengunaan biaya,
tenaga dan bahan percobaan;
3. Mendapatkan suatu hasil peneiltian yang akurat yang berasal dari respon suatu
percobaan penelitian;
4. Dapat memperoleh sebanyak mungkin keterangan atau fakta yang diperlukan
bagi pemecahan masalah yang sedang dihadapi pada saat penelitian;
5. Dapat memilih peubah terkendali yang paling berpengaruh terhadap respon,
memilih gugus peubah yang menyebabkan keragaman respon paling kecil,
memilih gugus peubah yang paling mendekati nilai harapan dan dapat memilih
gugus peubah yang mengakibatkan pengaruh peubah tak terkendali paling
kecil;
6. Mengurangi keragaman.

2. Tuliskan asumsi-asumsi dasar dalam perancangan percobaan?


Adapun asumsi-asumsi atau dugaan dasar dalam perancangan percobaan yaitu:
1. Normalitas;
2. Galat harus terdistribusi secara random, bebas dan normal. Galat m erupakan
pengaruh non-perlakuan terhadap data yang timbul akibat adanya ulangan.
Untuk kebanyakan data kualitatif dimana galat, umumnya tidak dapat dianalisis
menurut metode statistika parametrik;
3. Homogenitas keragaman;
4. Kebebasan ragam dan rerata yang dapat diperoleh dengan melakukan lokal
kontrol. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan kisaran atau
rentang taraf perlakuan yang tidak terlalu besar;
5. Aditivitas pengaruh.

Berdasarkan buku metodeologi penelitian dan rancangan percobaan, adapun


syarat-syarat atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk uji t dan uji F dalam
perancangan percobaan: (Putu dan Tjokorda, 2016).
1. Pengamatan dilakukan secara acak atau bebas, artinya pemilihan setiap sampel
dari populasi harus bebas terhadap kesempatan untuk dipilih.
2. Variabel atau Peubah respons yang diukur harus dalam skala interval atau
rasional.
3. Data pengamatan yang diambil hendaknya menyebar mengikuti sebaran normal
atau paling sedikit tidak melanggar sebaran normal.
4. Data pengamatan harus mempunyai varians atau keragaman yang homogen
antar perlakuan yang dibandingkan.

3. Tuliskan ciri percobaan yang dirancang dengan baik?


Adapun ciri percobaan yang dirancang dengan baik yaitu: (Purnawan, 2016).
1. Rancangan yang paling baik adalah rancangan yang paling sederhana, tetapi
tetap memberikan ketepatan dan ketelitian yang dibutuhkan oleh si peneliti;
2. Mempunyai derajat ketepatan tinggi. Percobaan harus memberikan peluang
yang besar bagi peneliti untuk mengukur perbedaan antar perlakuan yang
dicoba. Perbedaan taraf perlakuan harus makin kecil agar mempunyai tingkat
ketelitian yang diinginkan;
2. Sesuai dengan prosedur penelitian baik itu fakta observasi, hipotesis dan
percobaan;
2. Tidak mengandung galat sistematis. Percobaan harus dirancang agar setiap unit
percobaan akan menerima perlakuan dengan peluang yang sama besar;
3. Mempunyai kisaran keabsahan yang lebar bagi kesimpulan yang diambil.
4. Percobaan harus mudah dikerjakan namun tetap mempertahankan objektivitas
suatu percobaan;
5. Mempunyai toleransi ketidakpastian yang rendah. Untuk bidang pertanian maks
5% (kadang hingga 10%). Untuk bidang perikanan/peternakan maks 1%
(kadang hingga 5% untuk ternak kecil). Untuk bidang kedokteran/kesehatan
maks 0,5%.
Daftar Pustaka

Candra, Purnawan. K. 2016. Perancangan Percobaan. Jurusan Teknologi Hasil


Pertanian Faperta Universitas Mulawarman: Samarinda.
Malau, Sabam. 2005. Perancangan Percobaan. Universitas HKBP Nommensen:
Medan.
Putu, Sampurna. I dan Tjokorda Sari Nindhia. 2016. Metodelogi ilmiah dan
rancangan percobaan. Universitas Udayana: Bali.

Anda mungkin juga menyukai