PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
memodifikasi suatu rancangan yang telah ada atau dengan membentuk suatu
rancangan baru.
d. Interaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosial adalah faktor yang sangat
penting bagi perkembangan kognitif.
Piaget berpendapat bahwa eksperimen yang dilakukan anak-anak secara
aktif terhadap dunia fisik merupakan elemen vital bagi pertumbuhan
kognitif.
e. Proses ekuilibrasi mendorong kemajuan ke arah kemampuan berfikir yang
semakin kompleks.
Piaget mengemukakan bahwa anak-anak sering kali berada dalam kondisi
ekuilibrium: mereka dapat menafsirkan dan merespon peristiwa-peristiwa
baru dengan menggunakan skema-skema yang sudah ada. Meski demikian,
ekuilibrium ini tidaklah berlangsung tanpa akhir.
f. Sebagai salah satu akibat dari perubahan kematangan di otak, anak-anak
berpikir dengan cara-cara yang secara kualitatif berbeda pada usia yang
berbeda.
Piaget berspekulasi bahwa otak berubah secara signifikan, dan perubahan-
perubahan tersebut memungkinkan terjadinya proses-proses berpikir yang
semakin kompleks.
2. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget
Tahap-tahap perkembangan kognitif individu terdiri dari:
a. Tahap sensori motor (kelahiran hingga usia 2 tahun), di dalamnya skema-
skema terbentuk sebagian besar dari perilaku dan persepsi; anak berfokus
pada apa yang terjadi di sini dan saat ini (here and now).
b. Tahap praoperasional (usia 2 hingga 6 atau 7 tahun), di mana anak-anak
dapat memikirka objek dan peristiwa yang berada di luar jangkauan
pandangan langsung mereka, namun belum mampu melakukan penalaran
logis seperti orang dewasa.
c. Tahap operasional konkret (usia 6 atau 7 tahun hingga 11 atau 12 tahun),
yakni ketika penalaran anak mulai menyerupai penalaran orang dewasa,
namun masih terbatas pada realitas konkret.
d. Tahap operasional formal (usia 11 atau 12 tahun hingga dewasa), di mana
proses-proses penalaran logis diterapkan ke ide-ide ebstrak dan juga objek-
objek konkret.
3. Perspektif terkini tentang teori Piaget
Dalil Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam tahap-tahap telah
memicu sejumlah besar penelitian lanjutan. Selain itu, sebagian besar peneliti
3
benar-benar meragukan bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam tahap-
tahap yang terpisah-pisah, sebagaimana dijabarkan Piaget sebagai berikut:
a. Kemampuan-kemampuan pada setiap kelompok usia bayi dan balita
tampaknya memiliki kompeten daripada yang dikemukakan Piaget dalam
deskripsinya tentang tahap sensorimotor dan praoperasional.
b. Dampak-dampak pengalaman dan pengetahuan awal pelatihan eksplisit dan
pengalaman-pengalaman lain dapat membantu anak-anak yang masih belia
untuk meraih kemampuan penalaran lebih dini daripada yang diyakini
Piaget (Brainerd,2003 Kuhn,2006).
c. Mempertimbangkan kembali tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget
yang diragukan, beberapa ahli kontemporer menawarkan teori-teori berbasis
tahap-tahap perkembangan yang mungkin lebih mampu menjelaskan
penelitian-penelitian terbaru mengenai pemikiran logis pada anak-anak. Para
ahli selanjutnya menyatakan bahwa tahap-tahap Piaget mungkin lebih tepat
apa yang dapat dipikirkan anak-anak, alih-alih menjelaskan apa yang
sungguh-sungguh dipikirkan anak-anak.
4
menginternalisasikan proses-proses yang mereka gunakan dalam konteks-
konteks sosial dan mulai menggunakan secara independen.
e. Anak dapat mengerjakan tugas-tugas yang menantang bila dibimbing oleh
seseorang yang lebih kompeten dan lebih maju daripada mereka.
f. Tugas-tugas yang menantang akan mendorong pertumbuhan konitif yang
maksimum.
g. Permainan memungkinkan anak berkembang secara kognitif.
2. Perspektif terkini tentang teori Vygotsky
Teori Vygotsky seringkali tidak akurat serta sulit diuji dan diverifikasi.
Namun demikian, gagasan-gagasan Vygotsky penuh banyak wawasan da
manfaat.
a. Konstruksi makna sosial
Vygotsky mengemukakan bahwa orang dewasa membantu anak meletakan
makna ke berbagai objek dan peristiwa di sekeliling mereka. Baru-baru ini
para ilmuan telah mengolaborasi gagasan ini. Mereka menyatakan bahwa
orang dewasa seringkali membantu seorang anak memahami dunia melalui
diskusi bersama-sama tentang suatu fenomena atau peristiwa yang mereka
alai bersama.
b. Scaffolding
Scaffolding merupakan mekanisme pendukung yang membanu seorang
pembelajar untuk berhasil menyelesaikan suatu tugas dalam zona
perkembangan proksimalnya.
c. Partisipasi terbimbing dalam aktivitas-aktivitas orang dewasa, keterlibatan
dalam aktivitas-aktivitas orang dewasa memungkinkan anak terlibat dalam
perilaku-perilaku dan keterampilan berpikir dalam rentang zona
perkembangan proksimal mereka.
d. Pemagangan
Seorang anak pemula bekerja bersama seorang pakar dalam jangka waktu
yang cukup lama, dalam rangka mempelajar cara-cara melakukan berbagai
tugas yang kompleks dalam suatu ranah tertentu.
e. Interaksi dengan rekan sebaya
Interaksi anak dengan rekan sebayanya mempunyai peran yang berbeda
dalam perkembangan dibandingkan interaksi anak dengan orang dewasa.
5
D. Perkembangan Linguistik
Penggunaan bahasa secara efektif merupakan sebuah usaha keras yang sangat
kompleks. Berikut perspektif-perspektif teoritis mengenai perkembangan
linguistik:
1. Isu-isu teoritis terkait perkembangan teoritis
Lingkungan seorang anak memainkan peranan penting dalam
perkembangan linguistik. Anak-anak dapat mempelajari sebuah bahasa hanya
bila orang-orang di sekelilingnya menggunakan bahasa tersebut secara rutin
dalam percakapan.selain itu, manusia memiliki kemampuan menuasai bahasa
yang jauh lebih kompleks dibandingkan spesies manapun di planet ini.
2. Tren dalam perkembangan linguistik
Mayoritas terbesar anak-anak secara konsisten terbenam dalam lingkungan
yang kaya bahasa. Kemampuan bahasa tersebut terus berkembang dan menjadi
matang sepanjang masa kanak-kanak dan remaja.
a. Perkembangan kosakata
Pengetahuan siswa mengenai makna-makna kata (semantika) tidaklah
bersifat mutlak.
b. Perkembangan sintaksis
Sintaksis adalah rangkaian peraturan yang digunakan seseorang untuk
menempatkan kata-kata menjadi kalimat. Aturan-aturan sintaksis
memungkinkan kita meletakan berbagai kata sekaligus menjadi kalimat-
kalimat yang memiliki tata bahasa yang tepat.
c. Perkembangan kemampuan mendengarkan
Kemampuan siswa memahami apa yang didengar dipengaruhi oleh
pengetahuan mereka mengenia kosakata dan sintaksis. Namun, faktor-faktor
lain juga berpengaruh seperti konteks tempat mereka mendengar kata-kata
tersebut.
d. Perkembangan keterampilan komunikasi lisan
Selama masa taman kanak-kanak dan awal sekolah dasar, banyak anak
mengalami kesulitan melafalkan bunyi seperti r dan ny. Saat berusia 8 atau
9 tahun, sebagian besar siswa telah menguasai bunyi-bunyi bahasa ibu. Jika
kesulitan pelafalan terus berlanjut setelah masa-masa itu, perllu dilakukan
konsultasi dengan dokter ahli patologi bicara mengenai strategi-strategi
perbaikan atau penyembuhannya.
e. Perkembangan kesadaran metalinguistik
Para siswa mengembangkan kesadaran meta linguistik (metalinguistic
awareness); kemampuan memikirkan hakikat bahasa itu sendiri.
6
3. Mempelajari bahasa kedua
Saat dunia kerja orang dewasa menjadi semakin menglobal, terdapat
kebutuhan yang semakin besar bahwa anak-anak mempelajari lebih dari satu
bahasa baru, selain bahasa ibu.
a. Bilingualisme
Sekurang-kurangnya separuh populasi anak-anak di seluruh dunia adalah
anak-anak bilingial; artinya mereka berbicara dua (terkadang tiga atau lebih)
bahasa secara fasih.
b. Mendorong bilingualisme
Tampaknya pendekatan terbaik untuk mengajar bahasa asing tergantung
situasi. Pendalaman yang intensif dalam bahasa asing adalah metode yang
sangat tepat. Sebaliknya, pendalaman yang intensif dalam bahasa asing bisa
sangat menggangu performa akademik para siswa dari negara lain yang
berimigrasi ke negara yan menggunakan bahasa tersebut.
7
dalam rentang waktu beberapa tahun, sehingga memungkinkan para siswa
imigran menjadi fasih dalam kedua bahasa.
3. Mengakomodasi siswa-siswa berkebutuhan khusus
Perbedaan-perbedaan perkembangan kognitif dan linguistik pada siswa yang
memiliki kebutuhan pendidikan khusus. Misalnya, kita mungkin memiliki
beberapa anak yang menunjukan perkembangan kognitif yang sangat maju,
sementara beberapa siswa lainnya menunjukkan kemampuan kognitif
dibidang-bidang tertentu atau secara menyeluruh jauh dibawah rekan-
rekannya. Untuk menolong mereka meraih kesuksesan akademik dapat
dengan cara sebagai berikut:
a. Menggunakan objek-objek konkret dan pengalaman untuk membantu siswa
memahami ide-ide abstrak.
b. Carilah bantuan dari ahli patologi bicara saat siswa menunjukkan kesulitan
yang tidak laim dalam mendengarkan ataupun berbicara.
c. Berikan pengajaran yang intensif dalam keterampilan-keterampilan kognitf
dan linguistik yang belum dikuasai anak didik.
d. Berikan peluang kepada siswa untuk mengeksplorasi topik-topik mata
pelajaran secara lebih mendalam atau lebih luas.
e. Berikan peluang kepada siswa untuk mempercepat penguasaan bahan ajar
yang ditetapkan dalam kuriulum.
8
dalam disiplin-disiplin ilmu tertentu menjadi perangkat-perangkat kognitif
yang dalam perspektif Vygotsky, membantu anak mendapat manfaat dari dan
sekaligus mengembangkan kearifan yang telah dikumpulkan generasi-
generasi sebelumnya.
4. Situasi dan tugas yang menantang mendorong perkembangan. Pentingnya
tantangan terutama tampak dalam konsep Vygotsky mengenai zona
perkembangan proksimal: Anak paling banyak mendapatkan manfaat dari
tugas-tugas yang dapat mereka kerjakan hanya dengan bantuan idividu yang
lebih kompeten. Dalam teori Piaget, anak-anak mengembangkan pengetahuan
dan proses-proses berpikir yang semakin maju hanya ketika mereka
menjumpai fenomena yang tidak dapat mereka pahami secara memadai
dengan menggunakan skema (scheme) yang ada.
9
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada pokok-pokok pembahasan sebelumnya,
kami mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sesuai dengan perkembangannya, anak akan dapat menyerap pengetahuan dan
bahasa dengan baik.
2. Anak-anak aktif mengontruksi alih-alih secara pasif menyerap pengetahuan mereka.
3. Seiring bertambahnya usia, anak semakin mampu terlibat pemikiran yang semakin
kompleks.
4. Bahasa merupakan fondasi bagi banyak kemajuan kognitif.
5. Situasi dan tugas sangat mempengaruhi dalam mendorong perkembangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11