Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K
DENGANHERNIA INGUINALIS
DI RUANGAN BEDAH

SITI NURSELA PULOGU, S.Kep


C03119124

MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Abdul Wahab Pakaya MM, M.Kep TTD :
AKADEMIK

TANGGAL 1. TANGGAL : ………………


PENGUMPULAN 2. TEPAT WAKTU
3. TERLAMBAT

SARAN PRESEPTOR

KLINIK/AKADEMIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
No. RM : 21.42.07

Tanggal: 15 Juni 2020

Tempat: Ruang Bedah

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Tempat/ Tanggal Lahir : Pentadio Barat, 28 Maret 1976
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Desa Pentadio Kec. Telaga Biru
Suku : Gorontalo
Tanggal masuk RS : 15 Juni 2020
Dx Medis : Hernia Inguinalis Dextra Reponibilisd
Ruangan : Bedah
Golongan darah : -
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
2. Identitas Keluarga terdekat
Nama : Ny. N
Alamat : Desa Pentadio Kec. Telaga Biru
Pendidikan : SMA
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit / Keluhan Utama
Klien mengatakan alasan masuk rumah sakit karena terdapat benjolan
dilipatan paha sebelah kanan dan merasakan nyeri pada benjolan tersebut.
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
b. Riwayat Keluhan Utama
Klien mengatakan terdapat nyeri pada daerah luka operasi dikanan
bawah, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum, nyeri tersebut sangat
terasa di bagian luka operasi dikanan bawah, skala nyeri 7-8, nyeri terasa
hebat saat beraktivitas dan nyeri berlangsung kurang lebih 5 menit .
2. Status kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
yang serius sewaktu masih anak-anak atau pun sekarang.
b. Kecelakaan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Pernah dirawat
Klien mengatakan baru kali ini dirawat di rumah sakit dengan sakit
yang serius.
d. Riwayat operasi
Klien mengatakan baru pertama kali dioperasi hari ini.
e. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit
yang sama dengannya. Baik dari keluarga ibu ataupun bapaknya. Kedua
orang tua klien menderita penyakit hipertensi.
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Klien mengatakan kesehatan diri itu perlu terlebih secara fisik, mental
dan sosial. Kalau salah satunya bermasalah, maka kesehatan pun akan
terganggu seperti yang dialaminya sekarang.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Klien mengatakan sebelum dioperasi hari ini dokter dan perawat sudah
menjelaskan penyakit yang dideritanya dan bagaimana perawatannya nanti.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat.
Klien mengatakan tidak punya kebiasaan diit yang tidak sehat
karena sering makan bila sudah lapar.
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi
Klien mengatakan jarang melakukan pemeriksaan yang berkala dan
hanya bila sakit baru ke puskesmas untuk berobat. Untuk perawatan
kebersihan diri klien mengatakan mandi seperti biasanya dua kali sehari.
Klien mengatakan imunisasi lengkap sewaktu masih bayi dulu.
3) Kemampuan pasien mengontrol kesehatan
Klien mengatakan yang dilakukan bila sakit yaitu istirahat di kamar,
berbaring untuk memulihkan kesehatan dan pergi ke puskesmas bila
sakitnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Klien mengatakan kebiasaan
hidupnya jarang melakukan olahraga, tidak punya kebiasaan minum
alkohol tapi punya kebiasaan merokok sehari 3 batang dan klien
mengatakan sedang berusaha menghilangkan kebiasaan itu sejak 1 tahun
yang lalu setelah hampir 7 tahun melakukannya.
Klien mengatakan penghasilannya diperoleh dari bekerja sebagai
petani di sawah. Asuransi atau jaminan kesehatan menggunakan BJPS
yang bantuan dari desa. Keadaan lingkungan tempat tinggal klien
rumahnya berada di dalam lorong dimana disekitarnya itu banyak sawah
dan rumah-rumah yang berdekatan sehingga rumah klien memiliki
halaman yang tidak begitu luas.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Nutrisi, cairan dan metabolic
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan tidak punya tipe diit saat masih sehat. Jumlah
makan perhari sebelum sakit 3 kali sehari dengan menu makan ada ikan,
nasi dan sayur. Saat sakit klien tipe diet makanan lunak yang berserat
dengan jumlah makan perhari 3 kali sehari dengan porsi yang
dihabiskan. Klien mengatakan nafsu makan baik, tidak ada mual atau
muntah, tidak ada nyeri ulu hati, tidak punya alergi terhadap makanan,
tidak punya masalah saat mengunyah. Klien minum sehari 8-9 gelas
dengan jumlah 1600 ml jenis air putih. Klien mengatakan tidak
mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan terakhir.
2) Tanda Objektif
Suhu badan klien 360C, tidak ada diaforesis atau keringat dingin.
Berat badan klien 58 kg dengan tinggi badan 160, IMT 22,6 atau berada
dalam batas normal. Turgor kulit lembab, tonus otot normal, tidak
terdapat edema, tidak ada asites, integritas kulit perut normal dengan
lingkar perut 80 cm. Distensi vena jugularis normal. Hernia terdapat
pada bagian selangkangan paha kanan dan sudah dilakukan operasi hari
ini. Tidak ada bau mulut, kondisi mulut bersih, gigi masih lengkap
belum ada yang berlubang, mukosa mulut normal dan lidah juga normal.
b. Pernapasan, aktifitas dan latihan pernapasan
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan tidak sesak napas. Tidak ada pemajanan
terhadapa udara yang berbahaya dan klien mengatakan tidak
menggunakan alat bantu.
2) Tanda Objektif
Bentuk dada simetris atau normal chest, pergerakan normal, bunyi
napas vesikuler, pola napas normal, tidak ada batuk, tidak ada nyeri
tekanan, frekuensi 22 x/m, perkusi lapang paru sonor, tidak ada bunyi
napas tambahan ronkhi, wheezing. Tidak ada egofoni atau empisema,
klien tidak sianosis.
c. Aktifitas dan latihan
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan pekerjaannya sehari-hari sebagai petani di
sawah. Selama sakit berapa minggu, klien sudah jarang pergi bekerja.
Saat ini klien mengatakan mengalami kesulitan beraktifitas karena ada
luka pada bagian paha yang terdapat luka operasi. Klien mengatakan
pergerakannya terbatas dan harus dibantu oleh keluarga melakukan
aktifitas seperti makan, minum, miring kiri kanan di tempat tidur, dan
sementara waktu klien melakukan BAB dan BAK di tempat tidur.
mudah merasa lelah dan tidak bisa melakukan aktifitas yang lebih.
2) Tanda Objektif
Respon klien terhadap aktivitas sangat hati-hati, takut melakukan
aktivitas karena klien selalu merasakan nyeri pada luka operasinya.
Status mental klien normal. Klien tampak lemah di berbaring di atas
tempat tidur, klien hanya mengenakan sarung karena habis operasi.
Rentang gerak dibatasi karena kalau terlalu banyak bergerak klien
merasa nyeri pada daerah operasi, kekuatan otot tidak penuh, akral
hangat, skrining risiko jatuh tinggi menggunakan metode ontaric
modified stratif – sydney scoring. Bau badan tercium bau obat-obatan
dari ruang operasi, kondisi kulit bersih, terdapat luka operasi pada
daerah inguinal dextra dengan keadaan luka bersih dan ditutup perban.
d. Istirahat
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan kebiasaan tidur tidak ada. Masalah yang
berhubungan dengan tidur, klien mengatakan untuk sekarang belum
merasakan kesusahan saat tidur meski dengan kondisi menahan sakit
pada daerah luka operasinya.
2) Tanda Objektif
Klien tampak mengantuk, mata terlihat sayu, tidak ada mata
merah, kadang-kadang klien terlihat menguap tapi klien masih bisa
berkonsentrasi saat ditanya.
e. Sirkulasi
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi atau
masalah jantung. Riwayat kaki edema pada kaki tidak ada.
Penyembuhan lama tidak ada, rasa kesemutan tidak ada, palpitasi tidak
ada, dan nyeri dada juga tidak ada.
2) Tanda Objektif
Tekanan darah 120/80 mmHg dengan nadi 80 x/m. Bunyi jantung
lup-dup, frekuensi 80 x/m, regular, friksi gesek tida ada, murmur tidak
ada, akral hangat, tidak ada tanda homan, CRT < 3detik, tidak nyeri
tekan, tidak ada varises dan plebitis. Warna membran mukosa, bibir dan
kongjutiva normal tidak ada anemis. Punggung kuku normal dan sklera
normal.

f. Eliminasi
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan frekuensi Bab sebelum sakit 1x/hari dengan
konsisten padat warna kuning pada waktu pagi hari. Saat sakit klien
mengatakan belum BAB sejak pagi. Tidak ada kesulitan BAB untuk
sekarang. Tidak ada riwayat penderahan dan hemoroid. Riwayat
inkontensial alvi tidak ada karena setiap kali ingin BAB selalu dilakukan
saat itu juga tidak pernah menahannya. Klien sekarang terpasang kateter.
Tidak ada riwayat penggunaan diuretic. Tidak ada nyeri saat BAK, tidak
ada kesulitan saat BAK dan tidak ada keluhan.
2) Tanda Objektif
Bentuk abdomen simetris, warna kulit merata, turgor kasar,
gerakan abdomen normal, bising usus 12 x/m, perkusi gaster timpani,
hepar pekak, lien pekak, perut kembung, bunyi abnormal lain tidak ada.
Palpasi ginjal kanan kiri tidak teraba, ada nyeri tekan pada abdomen dan
tidak ada distensi kandung kemih. Klien belum BAB. Klien terpasang
kateter, warna urine kuning dengan jumlah 600 cc, baunya khas
amoniak.
g. Neurosensori dan Kognitif
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan terdapat luka operasi di paha kanan yang
ditutupi perban. Nyeri dirasakan hilang timbul terasa tajam dan menusuk
dengan durasi sekitar 5 menit. Nyeri tidak menyebar hanya di daerah
post operasi hernia inguinal dextra. Skala nyeri 7-8 dan rasa nyeri
dirasakan saat melakukan pergerakan seperti mengubah posisi tidur.
Klien mengatakan masih merasa pusing tapi tidak sakit kepala. Klien
mengatakan badannya terasa lemah, tidak ada riwayat kejang, tidak ada
gangguan penglihatan, pendengaran masih normal, tidak ada epistaksis.
2) Tanda Objektif
Kesadaran klien compos mentis dengan skala koma glasgow 15 E4
M6 V5 dengan kondisi klien yang sadar sepenuhnya, terhadap dirinya
maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Klien dapat menjawab semua
pertanyaan yang diajukan pada saat dilakukan pemeriksaan. Klien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan maupun pendengaran. Reaksi pupil
isokor. Penampilan umum klien tampak menahan kesakitan, menjaga
area yang sakit saat melakukan aktivitas, dan respon emosional baik.
h. Keamanan
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan tidak ada alergi obat ataupun makanan. Tidak
ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan seksual. Riwayat
tranfusi darah tidak ada, kerusakan penglihatan dan pendengaran tidak
ada, tidak pernah cidera atau kejang.
2) Tanda Objektif
Suhu badan 360C, tidak ada diaforesis integritas jaringan terdapat
luka operasi, tidak ada jaringan parut, kemerahan disekitar perban.
Adanya luka operasi pada paha kanan dan peningkatan nyeri setiap kali
bergerak. Kekuatan umum lemah, tonus otot terganggu.
i. Seksual dan Reproduksi
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan paham terhadap fungsi seksual, tidak ada
gangguan hubungan seksual selama sudah menikah.
2) Tanda Objektif
Klien menyarankan untuk tidak dilakukan pemeriksaan pada
reproduksinya.
j. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan faktor sterss yang dirasakan saat ini hanya
memikirkan proses penyembuhan penyakitnya. Dalam pengambilan
keputusaan biasanya klien menceritakan masalah yang dihadapinya
dan meminta saran pada istri klien. Klien mengatakan upaya dalam
menghadapi masalah yang sekarang, klien mengikuti prosedur
penyembuhan yang sudah dijelaskan oleh dokter dan perawat. Klien
mengatakan merasa cemas dan takut, merasa tidak berdaya tapi klien
tetap berusaha dan tidak berputus asa.
2) Tanda Objektif
Status emosional tenang, perubahan tanda vital normal, ekspresi
wajah meringis saat klien bergerak.
k. Interaksi sosial
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah istri, biasanya setiap
ada masalah klien sering meminta bantuan pada istinya atau saudara-
saudaranya. Klien mengatakan tidak kesulitan berhubungan dengan
tenaga kesehatan.
2) Tanda Objektif
Kemampuan berbicara klien jelas, mudah dimengerti dan pola
bicara juga mudah dipahami. Tidak menggunakan alat bantu bicara.
Tidak ada perilaku menarik diri.
l. Pola nilai kepercayaan dan spritual
1) Gejala Subjektif
Klien mengatakan beragama islam dan saat ini belum melakukan
ibadah sholat lima waktu karena sedang dirawat. Klien percaya kalau
sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT.
2) Tanda Objektif
Tidak perubahan perilaku. Klien tidak terlihat menarik diri, marah,
mudah tersinggung, mudah menangis, dan klien menerima segala
pengobatan yang disarankan. Klien juga tidak menunjukkan sikap
permusuhan dengan tenaga ksehatan.
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Hemoglobin/HB 13 gr/dl 13,5-18
Leukosit 10,2 ribu/µL 4,0-10,5
4. PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi :

Nama Obat
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
(Dosis, Rute)
Kaen 3 B 28 tpm Untuk memelihara Gangguan irama Intoksitasi
keseimbangan jantung,muatan cairan,tromboplebitis
elektrolit dan air natrium , edema paru,otak
berlebihan,hyperk dan perifer
alemia,oliguria
Vit C mg/8 jam Mencegah dan Riwayat gagal Perut kembung,sakit
mengatasi ginjal, batu ginjal, perut, diare,
kekurangan vit c diabetes mual,muntah

Ketopain 30 Meredakan Triwayat gagal Sakit perut, mual


mg/8 jam peradangan dan ginjal, gagal muntah
nyeri jantung
Cinam 1,5/ 12 Obat untuk Riwayat alergi, Diare, ruam pada
jam mengobati infeksi antibiotika kuli
kulit dan struktur
kulit

Yang mengkaji

Siti Nursela Pulogu


C03119124
IV. IDENTIFIKASI DATA
1. Keluhan (Data Subjektif)
a. Klien mengatakan adanya benjolan dilipatan paha sebelah kanan dan klien
merasa nyeri pada benjolan tersebut
b. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
c. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum, nyeri tersebut sangat terasa di
bagian luka operasi dikanan bawah,
d. Nyeri terasa hebat saat beraktivitas dan nyeri berlangsung kurang lebih 5
menit
e. Klien mengatakan mengalami kesulitan beraktifitas karena ada luka pada
bagian paha yang terdapat luka operasi
f. Klien mengeluh kesulitan untuk melakukan aktifitas seperti makan, minum
dan eliminasi.
2. Keluhan (Data Objektif)
a. Keadaan umum lemah
b. Skala nyeri 7-8
c. Klien tampak meringis
d. Ada luka operasi di inguinal dextra
e. Kekuatan otot tidak penuh
g. Aktvitas klien dibantu keluarga dan perawat seperti seperti makan, minum
dan eliminasi.
V. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN
GANGGUAN KEBUTUHAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik (prosedur operasi )
2. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan Nyeri
VI. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM
Penyakit (Diagnosa Medis) Klien : Hernia Inguinalis Dextra Reponibilisd
Respon Utama : Nyeri
Penyimpangan KDM

Faktor pencetus : aktivitas berat, mengejan, batuk kronik, menangis, sering jatuh,
sering loncat, kelemahan dinding abdomen, intrabadominal tinggi, adanya tekanan

Hernia

Hernia Inguinalis

Kantung hernia memasuki celah


inguinalis

Terdorong lewat dinding


posterior canalis inguinal yang
lemah

Benjolan pada regio inguinal

Diatas lingamentum inguinal


mengecil bila berbaring

Pembedahan

Insisi bedah
Keterbatasan
Ada luka operasi
gerak/ketidaknyamanan
Terputusnya jaringan saraf
Aktifitas terganggu
Terjadinya pelepasan mediator
kimia oleh radang
Gangguan Mobilitas
Fisik Medula spinalis

Nyeri Akut
VII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

No Tanggal muncul masalah Masalah


1. 15 Juni 2020 Nyeri Akut
2. 15 Juni 2020 Gangguan Mobilitas Fisik
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN
No Diagnosa Keperawatan
LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
Agen pencedera fisik (prosedur keperawatan selama 3x24 jam maka Observasi
operasi ) tingkat nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi lokasi, karakteristik,
ditandai dengan hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
DS: - Keluhan nyeri menurun nyeri
- Klien mengatakan nyeri pada - Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
daerah luka operasi - Skala nyeri menurun - Identifikasi faktor yang memperberat
- Nyeri dirasakan seperti ditusuk- - Kemampuan menuntaskan aktivitas dan meringan nyeri
tusuk jarum, nyeri tersebut meningkat Edukasi
sangat terasa di bagian luka - Keadaan umum membaik
- Ajarkan teknik nonfarmokologis
operasi dikanan bawah,
untuk mengurangi nyeri (Teknik
- Nyeri terasa hebat saat
relaksasi napas dalam)
beraktivitas dan nyeri
Kolaborasi
berlangsung kurang lebih 5
menit - Kolaborasi pemberian analgetik.

DO:
- Keadaan umum lemah
- Skala nyeri 7-8
- Klien tampak meringis
- Ada luka operasi di inguinal
dextra
CATATAN PERKEMBANAGN PASIEN (IMPLEMENTASI)

N.Dx HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1. Senin, 27 Juli 2020 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Klien mengatakan masih nyeri pada daerah
Hasil: klien merasa nyeri pada area luka luka operasi
- Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
operasi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-
jarum, nyeri tersebut sangat terasa di bagian
tusuk dengan durasi sekitar 5 menit hilang luka operasi dikanan bawah,
timbul. - Nyeri terasa hebat saat beraktivitas dan
nyeri berlangsung kurang lebih 5 menit
2. Mengidentifikasi skala nyeri
O:
Hasil: skala nyeri yang dirasakan oleh klien
- Keadaan umum lemah
berada pada skala 6 - Skala nyeri 6
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat - Klien tampak meringis
- Ada luka operasi di inguinal dextra
dan meringan nyeri
A:
Hasil; klien merasa nyeri bila bergerak dan
Masalah Nyeri akut belum teratasi
rasanya akan hilang bila sudah diberi obat
P:
atau istirahat dengan mencari posisi yang
Lanjutkan Intervensi
nyaman. 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
4. Mengajarkan teknik nonfarmokologis untuk frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
mengurangi nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
Hasil: klien mengikuti apa yang diajarkan meringan nyeri
dengan menarik napas dalam dari hidung, 4. Ajarkan teknik nonfarmokologis untuk
mengurangi nyeri (Teknik relaksasi napas
menahan selama berapa detik dan
dalam)
menghembuskannya melalui mulut. 5. Kolaborasi pemberian analgetik.
Meminta Klien mengulanginya sampai
berapa kali dan melakukannya bila klien
merasa nyeri.
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik
Hasil: klien diberikan injeksi Ketopain 30
mg/8 jam

Anda mungkin juga menyukai