Anda di halaman 1dari 100

Apr

13

AC Ruang/ AC Split Beserta Keselamatan


Kerja

KETRAMPILAN KERJA

2.1. Perawatan dan Perbaikan AC

2.1.1. Pengertian AC

Air Conditioner (AC) merupakan sebuah alat yang mampu meng-kondisikan udara.

Dengan kata lain C dimaksudkan untuk memperoleh temperature udara yang dingin ( sejuk atau

dingin ) dan nyaman bagi tubuh. AC lebih banyak digunakan di wilayah beriklim tropis dengan

kondisi udara yang relatif tinggi (panas), seperti di Indonesia. Dalam penggunaan AC tidak

hanya menyejukkan atau mendinginkan udara, tetapi bisa juga mengatur kebersihan dan

kelembaban udara di dalam ruangan sehingga tercipta kondisi udara yang berkwalitas, sehat dan

nyaman bagi tubuh. AC bekerja cara menyerap panas dari udara di dalam ruangan, kemudian

melepaskannuya di luar ruangan. Dengan demikian temperatur udara di dalam ruangan akan

berangsur-angsur turun. Dengan kata lain, AC hanya sebagai sebuah peralatan elektronik yang

mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara yang terhisap disirkulasi secara terus menerus

oleh blower ( indoor ) udara melewati sirip evaporator.

Saat melewati evaporator udara yang bertempetarur lebih tinggi dari evaporator yang

diserap panasnya oleh bahan pendingin, kemudian dilepaskan di luar ruangan ketika aliran

refrigeran melewati kondesnor. Jadi temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan
sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat

AC. Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara yang sekaligus merangkap kalor (panas)

pada udara ruangan hingga mencapai temperatur yang diinginkan. Cara kerja sistem pndingin

AC secara keseluruhan akan dibagi menjadi dua yaitu sirkulasi udara dan refrigerant.

a.    Sirkulasi Udara dan bagian-bagian AC Ruang

Sirkulasi udara disini adalah aliran udara di dalam ruangan yang yang dikendalikan oleh

blower (udara) indoor yang terdapat di dalam ruangan.

1.         Bagian Indoor

Umumnya pada bagian Indoor Unit AC terdapat lima komponen utama yaitu: evaporator,

blower, saringan (filter) udara, panel, listrik dan sensor suhu (Thermistor).

  Gambar 2-1

Bagian Indoor AC ruangan

2.         Bagian Out Door

Biasanya pada bagian out door unit AC terdapat enam komponen yaitu : Kompresor,

kondensor, kipas (fan), pipa kapiler, saringan udara ( Strainer ) dan sistem kelistrikan.

Kompresor adalah pengendali aliran refrigerant. Dari kompresor, refrigeran akan dipompa dan

dialirkan menuju ke komponen utama AC, yaitu kondensor, pipa kapiler dan evaporator.
 

Gambar 2-2
 
Bagian Out door AC ruangan

b.    Sirkulasi Refrigerant di dalam sistem pendingin

Refrigerant merupakan zat atau bahan pendingin yang ber-sirkulasi secara terus-menerus

melalui komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator).

Bahan pendingin tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sistem pendingin.

Saat melewati komponen utama pendingin refri-gerant akan mengalami perubahan wujud,

temperatur dan tekanannya. Sirkulasi refrigerant dalam unit AC disebut siklus refrigerant

kompresi uap.

Sekarang marti kita tinjau sirkulasi refrigerant ketika melewati komponen utama AC.

 
Gambar 2 – 3 Skema kerja sikulasi regrigerant dalam Sistem pendingin AC

2.1.2. Komponen –komponen dan Peralatan AC Ruang

a.    Komponen Utama

1.    Kompresor

Jika di analogis kompresor AC layaknya seperti jantung di tubuh manusia, sebagai pusat

sirkulasi darah yang diedarkan ke dalam seluruh tubuh.

Kompresor AC berfungsi sebagai pusat sirkulasi pada ( memompa dan mengedarkan )

bahan pendingin atau refrigerant (Freon) ke seluruh bagian AC, fungsi kompresor ialah

membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah bertekanan tinggi dan tekanan rendah.

Gambar 2-4 Kompresor


 
2.        Kondensor

Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan Refrigeran dan mengubah

wujud refrigerant dan membentuk gas menjadi cair. Biasanya pada kondensor AC menggunakan

udara sebagai media pendinginnya ( air cooling Condensor). Sejumlah kalor yang terdapat pada

refrigeran dilepas ke udara bebas dengan bantuan kipas ( Fan Motor ) Agar proses pelepasan kalor bisa
lebih cepat pipa kondensor didesign berliku dan dilengkapi dengan sirip-sirip pipa kondensor sangat

penting agar perpindahan kalor refrigerant tidak terganggu. Jika sirip-sirip tersebut dibiarkan dalam

kondisi kotor menjadikan AC kurang dingin.

 
 

Gambar 2-5 Kondensor

3.        Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan refrigerant

dan mengtur aliran refrigerant menuju evaporator. Refrigeran bertekanan tinggi saebelum

melewati pipa kapiler akan diubah dan diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan

refrigeran menyebabkan penurunan suhu, pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigerant mencapai

suhu terendah. Pipa kapiler terletak diantara saringan (filter) dan evaporator.
 

 
Gambar 2-6 Pipa Kapiler

4.        Evaporator

Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran. Akibatnya

wujud cair refrigeran setelah melewati pipa kapiler akan berubah wujud menjadi gas. Secara

sederhana evaporator bisa dikatakan sebagai alat penukar panas. Udara panas di sekitar ruangan

ber AC diserap oleh evaporator dan masuk melewati sirip-sirip pipa sehingga udara yang keluar

dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan ber

AC diatur oleh blower indoor.

Pada dasarnya evaporator dan kondensor sama-sama alat penukar panas, tetapi prinsip

kerjanya berlawanan. Dan dengan demikian kedua bagian ini merupakan komponen yang sangat

penting dan berpengaruh terhadap kerja sistem pendingin secara keseluruhan.

 
Gambar 2-7 Evaporator

b.    Komponen Pendukung AC

1.        Strainer

Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran di dalam

sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan

penyumbatan pipa kapiler, akibatnya sirkulasi refrigerant menjadi terganggu. Biasanya kotoran

yang menjadi penyumbat sistem pendingin seperti ini adalah karat dan serpihan logam.

Gambar 2-8 Strainer


 
(saringan )

2.        Acumulator
Acumulator berfungsi sebagai penampang sementara refrigerant cair bertemperatur rendah

dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain Acumulator yang berfungsi mengatur sirkulasi

aliran bahan refrigerant agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat dibagian atas

acumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah refrigerant cair tidak mengalir

ke kompresor acumulator mengkondisikan wujud refrigerant tetap dalam wujud gas. Sebab

ketika refrigerant berwujud gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak

bagian dalam kompresor.

 
 

Gambar 2-9 Cara Kerja Akumulator

3.        Minyak Pelumas Kompresor


Minyak pelumas oli kompresor pada sisatem AC berguna untuk melumasi bagian-bagian

kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu minyak pelumas berguna untuk

meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur

dengan refrigerant kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor

dan evaporator. Karena itu oli kompresor harus memiliki persyaratan khusus yaitu : bersifat

melumasi, tahan dengan temperatur tinggi memiliki titik beku yang rendah karena bercampur

dengan refrigerant serta komponen AC yang dilewatinya secara spesifik syarat yang harus

dipenuhi minyak pelumas adalah sebagai berikut :

a.         Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak bereaksi dengan refrigerant dan tidak bersifat korosi.

b.        Tidak merusak tembaga pada suhu 121ºC.

c.         Tidak mengandung ter, air, lililn dan kotoran lainnya.

d.        Memiliki titik beku yang rendah sehingga dapat bersirkulasi. melewati bagian yang bersuhu

rendah.

e.         Tidak berbusa, sebab busa dapat merusak katup kompresor, dan dapat menyumbat pipa kapiler.

f.         Memiliki koefisien dialektrik yang rendah atau tidak mengantarkan arus listrik.

g.        Mampu melumasi pada suhu yang tinggi dan rendah.

4.        Kipas (fan atau blower)

Pada komponen AC blower terletak di bagian indoor yang berfungsi menghembuskan

udara dingin evaporator. Fan atau kipas terletak pada bagian Outdoor yang berfungsi

mendinginkan refrigerant pada kondensor. Sebenarnya penyebutan blower pada bagian indoor

dan kipas pada bagian outdoor hanya untuk memudahkan karena keduanya memiliki bentuk

yang berbeda.
Blower berbentuk seperti tabung bersirip, sedangkan kipas terdiri dari bilah daun kipas.

Keduanya merupakan komponen yang berputar pada porosnya secara terus menerus ketika

kompresor bekerja. Komponen blower (indoor) dan kipas (out door) sama-sama digerakkan oleh

motor listrik yang berbeda.

Gambar 2-10 Kipas Outdoor


 
c.    Komponen Kelistrikan

hermistor

Thermistor adalah alat pengatur temperature, dengan demikian Thermistor mampu

mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya

Thermistor dipasang dibagian evaporator. Thermisstor dibuat dari bahan semi konduktor yang

dibuat dalam beberapa bentuk seperti piringan, batangan dan busran, tergantung dari pabrikan

AC.

Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki diameter kecil (kira-kira 3-5 mm), kemudian

beberapa butir thermistor tersebut dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas

( kapsul kaca). Selanjutnya kapsul kaca dipasang 2 buah kaki terminal (pm) karena ukurannya

yang sangat kecil thermistor berbentuk butiran mampu memberikan reaksi yang cepat pada
perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar memiliki nilai tahanan yang mengecil ketika

temperatur bertambah.

Pada unit AC ada dua jenis Thermistor yaitu Thermistor temperatur ruangan dan temperatur pipa

evaporator. Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima respon perubahan temperatur dan

hembusan evaporator. Thermistor pipa evaporator berfungsi menerima perubahan temperatur pada

pipa evapoarator.

Gambar 2-11 Letak Thermistor di dalam Indoor

CB Kontrol

PCB kontrol merupakan alat mengatur keseluruhan Unit AC. Jika dianalogikan, fungsi

PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam komponen PCB kontrol terdiri dari

bermacam-macam alat elektronik seperti : thermistor, sensor, kapasitor, IC, Trafo Fuse, Saklar

relay dan elektronik lainnya.

Fungsinya pun beragam mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor, penggerakkan

swing, mengatur temperatur, lama pengoperasian (timer), sampai menyalakan atau

menonaktifkan AC.
Gambar 2-12 PCB Kontrol Indoor

3.            Kapasitor

Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik

sementara. Dikatakan sementara karena kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang

terkandung secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat.

Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung pada kapasitor-kapasitor. Satuan dari

kapasitor-kapasitor adalah Farad ( F ). Biasanya kapasitor difungsikan sebagai penggerak

kompresor pertama kali saat start kapasitor pertama kali.

Dengan bantuan start kapasitor hanya butuh waktu sepersekian detik untuk membuat motor

kompresor mencapai putaran penuh. Setelah itu secara otomatis hubungan listrik pada kompresor

digantikan dengan listrik sentral (PLN). Dan kapasitor mengisi muatan kembali yang nantinya

dapat digunakan untuk menyalakan kompresor saat start.


Kesalahan penyambungan pada kapasitor dapat menyebabkan start kapasitor terus

tersambung dengan kompresor sehingga mengakibatkan usia kapasitor tidak akan tahan lama

dan cepat rusak (soak)

Gambar 2-13
 
Kapasitor

Kompresor

4.            Overload Motor Protektor

Overload Motor Protektor (OMP) merupakan alat pengaman motor lisrtik kompresor

( biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik). Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas

yang terbuat dari campuran bahan logam dan bukan logam (bimetal).

Batang Bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik secara terus menerus atau

kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik akan

terputus. Begitu juga sebaliknya ketika suhu kompresor turun bimetal akan menutup arus listrik

akan mengalir menuju kompresor sehingga kompresor mati.


 
Penempatan OMP pada kompresor ada dua macam yaitu External OMP ( diletakkan diluar body
kompresor) dan internal OMP diletakan ( didalam body Kompresor). Biasanya eksternal OMP
digunakan mesin kompresor AC yang tidak terlalu besar ( (0,5-1PK) sedang internal OMP
hanya terdapat pada mesin kompresor AC yang besar ( 1,5-2PK).

Gambar 2-14 External Over Load Motor Protector

5.            Motor Listrik

Tentu saja motor listrik berfungsi menggerakkan kipas (outdor) dan blower ( indoor ).

Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan out door berbeda. Untuk membantu memaksimalkan

putaran baik pada motor listrik indoor dan outdoor dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi

untuk menggerakkan motor listrik pertama kali hingga mencapai putaran penuh. Selanjutnya

fungsi start kapasitor akan digantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik

tersebut.
 

  Gambar 2-15 Motor

Listrik Blower Indoor

6.            Motor Kompresor

Motor kompresor berfungsi menggerakkan mesin dikompresor ketika motor bekerja.

Kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin yang mengalir ke seluruh bagian

sistem pendingin.

Umumnya motor kompresor dikemas menjadi satu unit dengan kompresornya, Motor ini

serupa dengan motor kipas, untuk start awal, motor kompresor juga membutuhkan bantuan dari

kapasitor.

d.   Bahan Pendingin atau Refrigerant

Bahan pendingin atau refrigeran merupakan suatu jenis zat yang mudah diubah wujudnya

dari gas menjadi cair ataupun sebaliknya. Jika dianalogikan Refrigerant didalam sistem

pendingin sperti “darah” di dalam tubuh manusia. Refrigerant bersirkulasi secara terus-menerus

melewati komponen utama AC (kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator selam tidak

ada kebocoran sistem jumlah refrigerant tidak akan berkurang.

Di Indonesia istilah refrigerant sering diistilahkan dengan “freon” untuk menyebutkan

bahan pendingin atau refrigerant. Didalam sistem pendinginan keberadaan refrigerant mutlak
diperlukan. Jenis refrigerant yang digunakan pada sistem pendingin AC adalah R 22. Ada juga

unit AC yang menggunakan R-410 A, tetapi jumlahnya masih sedikit.

Sebenarnya keberadaan R-410 A. lebih ramah lingkungan dan efisien dibandingkan dengan

R-22. Namun tidak bisa begitu saja mengganti R-22 dengan R-410 A, sebab beberapa komponen

juga harus diganti karena berpengaruh pada kinerja sistem pendingin secara keseluruhan.

Adapun refrigerant yang digunakan secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

           Tidak beracun dan tidak berbau menyengat.

           Tidak mudah meledak atau terbakar.

           Mudah diketahui saat ada kebocoran.

           Memiliki titik didih dan kondensasi yang rendah.

           Susunan kimianya stabil.

           Nilai konduktifitas thermalnya tinggi.

           Konstanta dielektriknya kecil, tapi nilai resistansinya besar.

e.    Peralatan Kerja

Untuk memlihara dan memperbaiki AC diperlukan beberapa perlatan dengan kondisi yang

bagus, hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami kesulitan ketika melakukan pekerjaan.

1.        Pompa Steam (Air Cleaner)

Pompa Steam digunakan ketika melakukan perawatan AC. Peralatan ini berfungsi

menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk membersihkan komponen evaporator, filter udara

dan kondensor.
Gambar 2-16 Pompa Steam

2.        Plastik pelindung

 
Melindungi perabot-perabot lain agar tidak terkena cipratan air saat mencuci bagian Indoor
( sevise besar)

Gambar 2-17 Plastik pelindung


3.        Tubbing Cutter

Digunakan untuk memotong pipa tembaga,

biasanya digunakan ketika terjadi permasalahan pada pipa.

Gambar 2-18 Tubbing Cutter

4.        Flarring Tools

Digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar mudah disambung dengan

pipa yang lainnya.

 
Gambar 2-19 Flaring tools

5.        Swaging Tool

Hampir serupa dengan flaring, swaging tool digunakan untuk membersarkan ujung pipa,

bedanya terletak pada bentuk ujung atau kepala yang digunakan yang digunakan untuk

melebarkan pipa.

Gambar 2-20
 
Swaging tools.

6.        Charging Manifold

Charging manifold digunakan untuk mengecek tekanan dan

penghampaan (Vaccum) ketika mengisi atau membuang refrigeran.


Gambar 2-21 Charging Manifold

7.        Bending Tube

Bending Tube digunakan untuk membengkokkan pipa agar tidak pecah, patah ataupun

gepeng. Bending Tube sangat dianjurkan digunakan untuk membengkokkan pipa yang usia

pakainya cukup lama yang sering bermasalah ketika dibengkokkan.

  Gambar 2-22 Bending


 
Tube

8.        Pompa Vacuum

Pompa vakum digunakan untuk system pendingin hampa udara sebelum diisi refrigerant.

Gambar 2-23 Pompa


 
Vacuum

9.        Thermometer Ruangan


Dalam service AC. Thermometer digunakan untuk mengecek temperature udara yang

masuk dan keluar evaporator.

10.    Tang Ampere (Clamp Tester)

Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada

Saat melakukan perawatan dan perbaikan.

Gambar 2-24 Tang Ampere

11.    Gas dan Brander

Gas dan brander las digunakan untuk mengelas ketika melakukan penyambungan pipa atau

ketika melepas sambungan pipa.

 
Gambar 2-25 Tabung gas dan brander las

12.    Tespen

Tespen berfungsi untuk mengecek ada atau tidaknya arus listrik pada sebuah rangkain

instalasi listrik yang bisa juga digunakan sebagai obeng ( - ).

13.    Obeng

Obeng digunakan untuk membuka atau mengencangkan mur atau baut ketika melakukan

perbaikan dan perawatan AC, terdiri dari obeng ( + dan - ).

14.    Tang

Tang digunakan untuk menjepit, memotong atau memegang komponen yang sulit atau

bahkan berbahaya jika disentuh.

15.    Kunci pas, Kunci inggris

Kunci pas digunakan untuk melepas dan memasang mur atau baut. Serupa dengan kunci

pas kunci inggris juga digunakan untuk membuka mur dan baut.

16.    Kunci L

Kunci L digunakan untuk membuka baut berkepala persegi enam yang menjorok ke dalam.

Umumnya baut-baut tersebut berukuran kecil. Disebut kunci L karena bentuk kunci ini

menyerupai huruf L.

2.2. Pemeliharan AC

Pada umumnya pemeliharaan AC dibagi menjadi dua macam, yaitu pemeliharaan

mingguan atau service kecil dan pemeliharaan bulanan atau service besar
2.2.1. Pemeliharaan Mingguan atau Service Kecil

Service kecil dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Pekerjaan yang dilakukan sebagai

berikut :

a.         Membersihkan filter Indoor

Langkah-langkah membersihkan bagian indoor sebagai berikut :

1.        Memutuskan aliran arus listrik atau mencabut stop kontak utama yang menuju ke unit AC dan

siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.        Membuka tutup filter (grill) pada casing indoor.

3.        Melepaskan tutup indoor dari kedudukannya.

4.        Mecuci filter dengan sabun kemudian bilas dengan menggunakan air bersih.

5.        Mengeringkan filter indoor dengan menggunakan lap kering atau dijemur di tempat terbuka.

6.        Memasang kembali filter indoor pada dudukannya.

b.         Membersihkan Tutup ( Casing ) Body Indoor

Langkah-langkah membersihkan tutup ( casing ) body indoor sebagai berikut :

1.        Memutuskan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama.

2.        Membasahi kain lap dengan air, kemudian peras sampai setengah basah.

3.        Membersihkan casing body indoor bagian luar dan pengatur arah hembusan ( swing indoor).

4.        Tidak diperboleh membersihkan bagian PCB dengan kain basah.

2.2.2. Pemeliharaan Bulanan dan Servis Besar


Servis besar sering disebut cleaning atau cervic Cuci Steam. Pemeliharaan ini dilakukan

setiap 3-4 bulan sekali. Beberapa pekerjaan yang harus dilakukan sebagai berikut :

a.    Pengecekan awal

Langkah Pengecekan awal yang harus dilakukan sebagai berikut :

1.        Menyalakan AC Tunggu sampai 15 Menit.

2.        Melakukan pengecekan dan pengukuran temperatur udara yang masuk dan keluar indoor,

tekanan refrigeran, besarnya kuat arus (Ampere) kompresor, fungsi remote control, putaran kipas

(out door) dan berputar blower (Indoor).

3.        Membuat catatan hasil pengukuran sebagai pegangan servis.

4.        Matikan AC dan melepas stop kontak utama AC.

b.    Persiapan Pembersihan (Cleaning) Indoor

Langkah Persiapan Pembersihan Indoor yang harus dilakukan sebagai berikut :

1.    Menyiapkan peratalan service sebisa mungkin usahakan untuk me-mindahkan barang-barang

lain yang berada tepat di bawah indoor, terutama barang elektronik.

2.    Membuka casing dan filter indoor, kemudian letakkan di tempat yang aman untuk menghindari

resiko rusak atau pecah karena beberapa penyebab, seperti jatuh bahkan terinjak-injak.

3.    Melindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan menyiapkan ember untuk menampung

air ketika dilakukan pembersihan atau penyemprotan, serta lindungi juga bagian PCB elektrik

indoor dengan plastic atau lap kering agar terhindar dari cipratan air.

4.    Melindungi juga bagian PCB elektronik Indoor dengan plastik atau lap kering agar terhindar dari

cipratan air.

5.    Memastikan semua sudah terbungkus rapi dan terhindar dari cipratan air ketika melakukan

penyemprotan.
Gambar 2-26 Memindahkan barang-barang di bawah Indoor

Gambar 2-27
 
Membuka

Chasing AC

 
Gambar 2-28 Melindungi bagian Indoor dengan Plastik

c.    Pembersihan (Cleaning ) Indoor

Langkah pembersihan indoor yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1.        Mencuci filter dan chasing dengan sabun, semprotkan menggunakan pompa steam kemudian

keringkan menggunakan kain lap dan kering, jangan lupa untuk meletakkan di tempat yang

kering dan aman.

Gambar 2-29
 
Membersihkan

Filter
2.        Membersihkan semua permukaan sirip evaporator dengan pompa Steam yang dimulai dari

bagian yang paling atas selanjutnya ke bagian bawah. Lakukan secara berulang-ulang sampai

evaporator benar-benar bersih.

Gambar 2-30 Membersihkan Evaporator dengan Pompa Steam

3.        Membersihkan juga bagian blower ( Indoor ) di seluruh permukaannya sampai benar-benar

bersih, lakukan penyemprotan ( Steam ) secara horizontal dan kiri ke kanan.

Gambar 2-31 Membersihkan Blower Indoor

4.        Menyemprotkan Drainase dan lubang pembuangan air di indoor agar kotoran terbuang melalui

pipa pembuangan. Lakukan ekstra hati-hati jangan sampai mengenai bagian PCB elektronik.

Gunakan selang berdiameter kecil ( lebih kecil dari diameter lubang saluran pembuangan )

untuk mencegah cipratan air ke bagian PCB.


5.        Melakukan lagi pekerjaan pada nomer 2,3,4 untuk memastikan komponen-komponen tersebut

benar-benar bersih

6.        Menunggu sebentar hingga tetesan air berkurang lalu lepas plastik pelindung yang menutup

body indoor lalu lap dengan lap kering.

7.        Masang filter dan chasing pada dudukannya lalu bersihkan kembali chasing dengan lap kering

yang bersih.

8.        Memastikan semua bagian indoor terapasang sempurna dan benar-benar dalam kondisi kering.

d.   Pembersihan Bagian Outdoor

Langkah-langkah persiapan pembersihan Outdoor yang harus dilakukan adalah sebagi berikut :

1.       Membuka tutup kipas Outdoor dengan menggunakan obeng kemudian bersihkan dengan pompa

steam.
Gambar 2-32 Membuka Tutup Outdoor

2.      

 
Cuci chasing Outdoor dengan menggunakan pompa steam

Gambar 2-33 Membersihkan sirip Outdoor dengan

menggunakan pompa Steam

3.       Membersihkan kisi-kisi kondensor dari arah depan ke belakang, lakukan secara berulang-ulang

sampai benar-benar bersih. Harap diperhatikan ketika menyemprotkan jangan sampai mengenai

bagian terminal atau soket-soket kelistrikan out door.


4.       Memasang kembali tutup kipas kemudian bersihkan permukaan outdoor dengan menggunakan

kain lap kering.

e.    Finishing

1.        Membersihkan bekas cipratan dan tetesan air di sekitar bagian in door dan outdoor dengan

menggunakan kain lap kering. Pastikan sampai benar-benar kering.

2.        Memeriksa kembali bagian indoor dan outdoor AC sudah terspasang dengan sempurna atau

belum.

f.     Pengecekan Akhir

1.        Memeriksa kondisi terminal soket dan pemutus arus MCB dan stop kontak menggunakan

obeng, tespen normal atau tidak. Jangan lupa periksa juga kekencangan baut dan mur, jika

kendor kencangkan dengan menggunakan kunci atau obeng.

2.        Menghubungkan aliran listrik ke AC kemudian menyalakannya.

3.        Melakukan pengecekan fungsi remote control (swing, fan speed, dan temperature).

4.        Mengontrol suara yang keluar dari indoor, apakah muncul suara normal atau tidak.

5.        Melakukan pengecekan arus listrik kopresor menggunakan tang ampere, bertambah atau

berkurang dari kondisi semula. Adapun data arus listrik dari beberapa AC yang sudah diketahui

dengan beberapa pengukuran ± 30% dinyatakan antara lain ( lihat pada tabel berikut :
 
6.        Melakukan pengecekan tekanan freon, bertambah atau berkurang dari kondisi semula. Tekanan

yang baik diantara 50 PSI – 70 PSI jika berkurang dari pengukuran tersebut maka perlu

ditambahkan freon kembali.

7.        Melakukan langkah seperti pada langkah ke-4, tetapi pada bagian Outdoornya, apakah muncul

suara abnormal atau tidak.

8.        Memeriksa putaran kipas (Outdoor), berputar lancar atau tidak.

9.        Jika hasil pengecekan AC sudah sesuai dengan prosedur diatas pada perawatan AC ruang telah

selesai dan sebagai arsip perawatan, lakukan pencatatan hasil perawatan guna membandingkan

kondisi awal dan sesudah perawatan.

10.    Jika pengecekan AC sudah sesuai ketentuan di atas pekerjaan perawatan AC sudah selesai dan

AC siap digunakan kembali.


Gambar 2-34 Memeriksa Putaran Kipas (Outdoor)

2.3              Keamanan dan Keselamatan Kerja

Ketentuan K3

Pada peristiwa kecelakaan terkena aliran listrik, biasanya penderita terjatuh setelah aliran

listrik putus. Jika tempat kejadian itu membahayakan misalnya di atas tiang, atap yang landai /

kuda-kuda bangunan sering orang mengalami kecelakaan yang lebih berat.

Dalam hal ini pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang dilakukan oleh seorang

ahli / pembantu dokter, tidak dimaksudkan untuk mengambil alih dokter melainkan semata -

mata merupakan pertolongan darurat sampai dokter datang.

2.3.1 Cara Membebaskan Penderita dari Aliran Listrik

Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan atau mengurangi

pengaruh arus listrik. Ia harus menempatkan diri pada papan yan g kering, kain kering, pakaian

kering/ alas serupa itu ( kaya karet ). Jika hal itu tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut

dengan kain kering, pakaian kering atau bahan kering serupa kertas, karet. Pada saat

memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan sampai bersentuhan

dengan benda logam


2.3.2 Pertolongan pada Penderita Luka

Balutlah luka dengan air / obat anti septik bila luka tampak kotor. Tutuplah segera luka

dengan pembalut luka yang steril dan kering, jangan membalut luka dengan bahan kain lain

seperti sapu tangan, kain bekas / pita. Apabila bahan yang steril tidak tersedia, lebih baik luka

dibiarkan terbuka.

Luka terbagi menjadi beberapa macam yaitu :

a.         Pendarahan arteri

Dapat diketahui karena darah mencair dari luka. Cobalah menghentikan dengan

membalut luka kuat-kuat dengan pembalut steril. Jika dengan cara ini tidak berhasil lakukan

bagian badan yang terluka itu pada sendinya, misalnya pada lutut, suku / sendi paha sampai

batas maksimum.

b.        Luka pada mata

Tutuplah kedua mata dengan steril, meskipun cuma satu mata yang terluka. Jika luka

yang disebabkan oleh bahan kimia seperti soda, asam keras, artonia, cucilah mata dengan

menggunakan air bersih. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka mata selebar-lebarnya.

c.         Luka bakar

Jika pakaian dari orang yang bersangkutan masih terbakar, cegahlah orang tersebut

berlari-lari, lemparkan ke tanah matikan nyala api dengan membungkus orang tersebut dengan

selimut/menggulingkan orang tersebut ke tanah.

Balutlah luka bakar dengan pembalut khusus untuk luka bakar ( kaos steril) dan balut

longgar. Apabila luka bakar sangat luas tidak boleh dipakaian pembalut sama sekali.

d.        Luka bakar karena bahan kimia


Apabila luka bakar di bagian luar, maka buka pakaian penderita dan segera siram dengan

air bersih yang banyak untuk melarutkan bahan-bahan kimia tersebut. Setelah itu balut luka

seperti halnya luka bakar api. Misalnya penderita telah tersiram asam keras segera penderita

diberi minuman air atau air teh dan secepatnya dibawa ke rumah sakit.

2.3.3 Pernafasan Buatan

Penyelamatan pada korban kecelakaan kejut dapat mengagetkan korban dan

menghentikan nafas korban. Berikut ini langkah-langkah untuk memberikan pernafasan buatan :

a.         Menyadarkan kembali korban

b.        Segera cari pertolongan

c.         Periksa reaksi, goyang dengan pelan-pelan dan teriak dengan keras, bila tidak ada reaksi maka

lakukan langkah sebagai berikut:

1.    Pertama

      Letakkan korban pada sisinya

      Buka mulutnya dan periksa benda-benda asing

Gambar 2-35 Memeriksa Mulut bila ada Benda Asing

2.    Kedua

      Baringkan korban pada punggung


      Angkat kepalanya ke belakang dan angkat dagunya ke atas

Gambar 2-36 Memeriksa Denyut Nadi

3.    Ketiga

      Periksa nafas, gerakan di dada, dengarkan dan rasakan adanya nafas

      Bila tidak ada nafas maka pencet hidung sampai tertutup

     

 
Tiup ke dalam mulut korban

Gambar 2-37 Membuat Pernafasan Buatan

4.    Keempat

     

 
Berikan dengan cepat lima kali tiupan pernafasan dan diikuti dengan satu pernafasan setiap 5
detik.

Gambar 2-38 Menekan Dada dengan Menggunakan Tangan Dua

5.    Kelima

      Periksa denyut nadi

      Bila tidak ada denyut, letakkan lengan

anda di tulang dada sebelah bawah

berikan 15 kali tekanan jantung diikuti

dengan dua kali pernafasan dengan

cepat

Gambar 2-39 Memeriksa Denyut Nadi

6.    Keenam

      Bila denyut setelah 1 menit pertama, selanjutnya setiap tiga menit. Bila denyut kembali

terusakan ke pernafasan mulut sampai pernafasan kembali.


      Bila denyut korban dan pernafasan alamiah telah kembali, hentikan penyadaran dan letakkan

korban pada posisi recovery

Gambar 2-40 Memiringkan Badan Korban dengan Pelan-pelan

2.3.4 Keracunan Gas

Usahakan agar penderita keracunan gas mendapatkan udara yang bersih. Bawalah dia

keluar / bukalah cendela lebar-lebar. Gas yang berbahaya ada dua macam yaitu :

a.         Gas yang tidak merusak paru-paru misalnya gas yang meracuni darah dan syaraf, narkotika,

karbon monoksida, asam sulfida, eter klorofom, uap bensin atau bensol. Bukalah baju penderita

dan jangan sekali-sekali memberikan minum pada penderita yang pingsan. Gosoklah tangan dan

kakinya dengan tangan, apabila pernafasan berhenti usahakan lakukan pernafasan buatan.

b.        Gas yang merusak paru-paru misalnya Klor, fosgan, gas netro dan sulfur dioksida. Bukalah baju

penderita, kemudian jauhkan dia dari baju yang sudah penuh mengandung gas. Usahakan

penderita tenang dan berbaring terlentang, apabila penderita sudah sadar berilah sedikit air teh

hangat.

2.3.5 Menolong Orang Tenggelam

Untuk menolong orang tenggelam, peganglah dia dari belakang untuk menjaga

keselamatan diri penolong. Peganglah bagian bawah ketiak atau dagunya. Sementara lutut

penolong di dorongkan ke punggung penderita. Jika perlu tutup hidungnya secara paksa dengan
jari. Setelah penderita sampai di darat kendurkan seluruh pakaian yang menyesakkan dirinya.

Bersihkan mulutnya dari pasir / lumpur dan lepaskan gigi palsunya dan penolong berdiri di

tengah-tengahnya dengan kaki melebar, tempatkan dua tangan penolong bersiri pada perut

penderita dekat pada rusuk paling bawah.

2.3.6 Patah Tulang

Tulang yang patah harus diusahakan agar jangan bergerak, bautlah bagian itu pada bidai (

Splints ) meskipun belum tentu tulangnya patah. Untuk lengan yang patah cukup dipakai satu

papan bidai saja sedangkan untuk kaki diperlukan dua/tiga bidaidi bagian badan yang patah tak

dapat bergerak. Lengan yang patah untuk sementara dibalut pada dada ( ditekuk pada sisi ) atau

digantung dengan kain segitiga.

2.3.7 Pingsan Alam

Ada kemungkinan seseorang menderita mengalami pingsan alam. Dalam peristiwa ini

penderita harus dijaga agar tetap hangat dengan jalan menyelimutinya dan jika mungkin botol

berisi air panas ditempatka pada kakinya.

      Keselamatan kerja

a.    Tersedianya alat untuk pertolongan

b.    Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, petolongan / perawatan terlebih dahulu yang

harus dilaporkan secepat mungkin kepada orang yang diberi wewenang pekerjaan yang

bersangkutan.

c.    Setiap kecelakaan harus dicatat dalam sebuah statistik

d.   Ruangan kerja listrik yang dengan teratur menerus dilayani dan dijaga petugas
e.    Dalam ruang kerja listrik berbahaya para petugas harus menggunakan pakaian kerja sesuai K3.

f.     Selain ketentuan diatas harus diperhatikan pula peraturan Keamanan dan Keselamatan Kerja

yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

Diposkan 13th April 2013 oleh Arif Hilman


0

Tambahkan komentar

Ilmu Listrik dan Elektronika

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

1.

Apr

13

AC Ruang/ AC Split Beserta Keselamatan


Kerja
KETRAMPILAN KERJA

2.1. Perawatan dan Perbaikan AC

2.1.1. Pengertian AC

Air Conditioner (AC) merupakan sebuah alat yang mampu meng-

kondisikan udara. Dengan kata lain C dimaksudkan untuk memperoleh

temperature udara yang dingin ( sejuk atau dingin ) dan nyaman bagi tubuh.

AC lebih banyak digunakan di wilayah beriklim tropis dengan kondisi udara

yang relatif tinggi (panas), seperti di Indonesia. Dalam penggunaan AC tidak

hanya menyejukkan atau mendinginkan udara, tetapi bisa juga mengatur

kebersihan dan kelembaban udara di dalam ruangan sehingga tercipta kondisi

udara yang berkwalitas, sehat dan nyaman bagi tubuh. AC bekerja cara

menyerap panas dari udara di dalam ruangan, kemudian melepaskannuya di

luar ruangan. Dengan demikian temperatur udara di dalam ruangan akan

berangsur-angsur turun. Dengan kata lain, AC hanya sebagai sebuah

peralatan elektronik yang mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara

yang terhisap disirkulasi secara terus menerus oleh blower ( indoor ) udara

melewati sirip evaporator.

Saat melewati evaporator udara yang bertempetarur lebih tinggi dari

evaporator yang diserap panasnya oleh bahan pendingin, kemudian


dilepaskan di luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati kondesnor. Jadi

temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan sebenarnya

adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh

perangkat AC. Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara yang

sekaligus merangkap kalor (panas) pada udara ruangan hingga mencapai

temperatur yang diinginkan. Cara kerja sistem pndingin AC secara

keseluruhan akan dibagi menjadi dua yaitu sirkulasi udara dan refrigerant.

a.    Sirkulasi Udara dan bagian-bagian AC Ruang

Sirkulasi udara disini adalah aliran udara di dalam ruangan yang

yang dikendalikan oleh blower (udara) indoor yang terdapat di dalam

ruangan.

1.         Bagian Indoor

Umumnya pada bagian Indoor Unit AC terdapat lima

komponen utama yaitu: evaporator, blower, saringan (filter) udara,

panel, listrik dan sensor suhu (Thermistor).

 
Gambar 2-1 Bagian Indoor AC ruangan

2.         Bagian Out Door

Biasanya pada bagian out door unit AC terdapat enam

komponen yaitu : Kompresor, kondensor, kipas (fan), pipa kapiler,

saringan udara ( Strainer ) dan sistem kelistrikan. Kompresor adalah

pengendali aliran refrigerant. Dari kompresor, refrigeran akan

dipompa dan dialirkan menuju ke komponen utama AC, yaitu

kondensor, pipa kapiler dan evaporator.

 
Gambar 2-2 Bagian Out door AC ruangan

b.    Sirkulasi Refrigerant di dalam sistem pendingin

Refrigerant merupakan zat atau bahan pendingin yang ber-sirkulasi

secara terus-menerus melalui komponen utama sistem pendingin

(kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator). Bahan pendingin

tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sistem

pendingin. Saat melewati komponen utama pendingin refri-gerant akan

mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanannya. Sirkulasi

refrigerant dalam unit AC disebut siklus refrigerant kompresi uap.

Sekarang marti kita tinjau sirkulasi refrigerant ketika melewati

komponen utama AC.


 

Gambar 2 – 3 Skema kerja sikulasi regrigerant dalam Sistem pendingin AC

2.1.2. Komponen –komponen dan Peralatan AC Ruang

a.    Komponen Utama


1.    Kompresor

Jika di analogis kompresor AC layaknya seperti jantung di tubuh

manusia, sebagai pusat sirkulasi darah yang diedarkan ke dalam seluruh

tubuh.

Kompresor AC berfungsi sebagai pusat sirkulasi pada ( memompa

dan mengedarkan ) bahan pendingin atau refrigerant (Freon) ke seluruh

bagian AC, fungsi kompresor ialah membentuk dua daerah tekanan yang

berbeda, daerah bertekanan tinggi dan tekanan rendah.

 
Gambar 2-4 Kompresor

2.        Kondensor

Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan

Refrigeran dan mengubah wujud refrigerant dan membentuk gas menjadi

cair. Biasanya pada kondensor AC menggunakan udara sebagai media

pendinginnya ( air cooling Condensor). Sejumlah kalor yang terdapat pada

refrigeran dilepas ke udara bebas dengan bantuan kipas ( Fan Motor ) Agar

proses pelepasan kalor bisa lebih cepat pipa kondensor didesign berliku dan

dilengkapi dengan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan

kalor refrigerant tidak terganggu. Jika sirip-sirip tersebut dibiarkan dalam

kondisi kotor menjadikan AC kurang dingin.


 

Gambar 2-5 Kondensor

3.        Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi

menurunkan tekanan refrigerant dan mengtur aliran refrigerant menuju

evaporator. Refrigeran bertekanan tinggi saebelum melewati pipa kapiler


akan diubah dan diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan

refrigeran menyebabkan penurunan suhu, pada bagian inilah (pipa

kapiler) refrigerant mencapai suhu terendah. Pipa kapiler terletak

diantara saringan (filter) dan evaporator.

Gambar 2-6 Pipa Kapiler

4.        Evaporator

Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara

ke refrigeran. Akibatnya wujud cair refrigeran setelah melewati pipa

kapiler akan berubah wujud menjadi gas. Secara sederhana evaporator

bisa dikatakan sebagai alat penukar panas. Udara panas di sekitar

ruangan ber AC diserap oleh evaporator dan masuk melewati sirip-sirip

pipa sehingga udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari
kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan ber AC diatur oleh

blower indoor.

Pada dasarnya evaporator dan kondensor sama-sama alat penukar

panas, tetapi prinsip kerjanya berlawanan. Dan dengan demikian kedua

bagian ini merupakan komponen yang sangat penting dan berpengaruh

terhadap kerja sistem pendingin secara keseluruhan.

Gambar 2-7 Evaporator


b.    Komponen Pendukung AC

1.        Strainer

Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa

oleh refrigeran di dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan

karena strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler,

akibatnya sirkulasi refrigerant menjadi terganggu. Biasanya kotoran

yang menjadi penyumbat sistem pendingin seperti ini adalah karat dan

serpihan logam.

 
Gambar 2-8 Strainer (saringan )

2.        Acumulator

Acumulator berfungsi sebagai penampang sementara refrigerant

cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator.

Selain Acumulator yang berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan

refrigerant agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat dibagian

atas acumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah

refrigerant cair tidak mengalir ke kompresor acumulator mengkondisikan

wujud refrigerant tetap dalam wujud gas. Sebab ketika refrigerant

berwujud gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak

merusak bagian dalam kompresor.


 

Gambar 2-9 Cara Kerja Akumulator

3.        Minyak Pelumas Kompresor

Minyak pelumas oli kompresor pada sisatem AC berguna untuk

melumasi bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan.

Selain itu minyak pelumas berguna untuk meredam panas di bagian-

bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan


refrigerant kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin

melewati kondensor dan evaporator. Karena itu oli kompresor harus

memiliki persyaratan khusus yaitu : bersifat melumasi, tahan dengan

temperatur tinggi memiliki titik beku yang rendah karena bercampur

dengan refrigerant serta komponen AC yang dilewatinya secara spesifik

syarat yang harus dipenuhi minyak pelumas adalah sebagai berikut :

a.         Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak bereaksi dengan

refrigerant dan tidak bersifat korosi.

b.        Tidak merusak tembaga pada suhu 121ºC.

c.         Tidak mengandung ter, air, lililn dan kotoran lainnya.

d.        Memiliki titik beku yang rendah sehingga dapat bersirkulasi.

melewati bagian yang bersuhu rendah.

e.         Tidak berbusa, sebab busa dapat merusak katup kompresor, dan

dapat menyumbat pipa kapiler.

f.         Memiliki koefisien dialektrik yang rendah atau tidak mengantarkan

arus listrik.

g.        Mampu melumasi pada suhu yang tinggi dan rendah.

4.        Kipas (fan atau blower)


Pada komponen AC blower terletak di bagian indoor yang

berfungsi menghembuskan udara dingin evaporator. Fan atau kipas

terletak pada bagian Outdoor yang berfungsi mendinginkan refrigerant

pada kondensor. Sebenarnya penyebutan blower pada bagian indoor dan

kipas pada bagian outdoor hanya untuk memudahkan karena keduanya

memiliki bentuk yang berbeda.

Blower berbentuk seperti tabung bersirip, sedangkan kipas terdiri

dari bilah daun kipas. Keduanya merupakan komponen yang berputar

pada porosnya secara terus menerus ketika kompresor bekerja.

Komponen blower (indoor) dan kipas (out door) sama-sama digerakkan

oleh motor listrik yang berbeda.

 
Gambar 2-10 Kipas Outdoor

c.    Komponen Kelistrikan

1.        Thermistor

Thermistor adalah alat pengatur temperature, dengan demikian

Thermistor mampu mengatur kerja kompresor secara otomatis

berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya Thermistor dipasang

dibagian evaporator. Thermisstor dibuat dari bahan semi konduktor

yang dibuat dalam beberapa bentuk seperti piringan, batangan dan

busran, tergantung dari pabrikan AC.

Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki diameter kecil (kira-

kira 3-5 mm), kemudian beberapa butir thermistor tersebut dibungkus

dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas ( kapsul kaca). Selanjutnya

kapsul kaca dipasang 2 buah kaki terminal (pm) karena ukurannya yang

sangat kecil thermistor berbentuk butiran mampu memberikan reaksi


yang cepat pada perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar

memiliki nilai tahanan yang mengecil ketika temperatur bertambah.

Pada unit AC ada dua jenis Thermistor yaitu Thermistor temperatur

ruangan dan temperatur pipa evaporator. Thermistor temperatur ruangan

berfungsi menerima respon perubahan temperatur dan hembusan

evaporator. Thermistor pipa evaporator berfungsi menerima perubahan

temperatur pada pipa evapoarator.

Gambar 2-11 Letak Thermistor di dalam Indoor

2.        PCB Kontrol

PCB kontrol merupakan alat mengatur keseluruhan Unit AC. Jika

dianalogikan, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di

dalam komponen PCB kontrol terdiri dari bermacam-macam alat


elektronik seperti : thermistor, sensor, kapasitor, IC, Trafo Fuse, Saklar

relay dan elektronik lainnya.

Fungsinya pun beragam mulai dari mengontrol kecepatan blower

indoor, penggerakkan swing, mengatur temperatur, lama

pengoperasian (timer), sampai menyalakan atau menonaktifkan AC.

Gambar 2-12 PCB Kontrol Indoor

3.            Kapasitor

Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai

penyimpan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara karena


kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara

tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat.

Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung pada kapasitor-

kapasitor. Satuan dari kapasitor-kapasitor adalah Farad ( F ). Biasanya

kapasitor difungsikan sebagai penggerak kompresor pertama kali saat

start kapasitor pertama kali.

Dengan bantuan start kapasitor hanya butuh waktu sepersekian

detik untuk membuat motor kompresor mencapai putaran penuh. Setelah

itu secara otomatis hubungan listrik pada kompresor digantikan dengan

listrik sentral (PLN). Dan kapasitor mengisi muatan kembali yang

nantinya dapat digunakan untuk menyalakan kompresor saat start.

Kesalahan penyambungan pada kapasitor dapat menyebabkan start

kapasitor terus tersambung dengan kompresor sehingga mengakibatkan

usia kapasitor tidak akan tahan lama dan cepat rusak (soak)

 
Gambar 2-13 Kapasitor Kompresor

4.            Overload Motor Protektor

Overload Motor Protektor (OMP) merupakan alat pengaman motor

lisrtik kompresor ( biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik).

Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran

bahan logam dan bukan logam (bimetal).

Batang Bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik

secara terus menerus atau kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal

akan membuka sehingga arus listrik akan terputus. Begitu juga

sebaliknya ketika suhu kompresor turun bimetal akan menutup arus

listrik akan mengalir menuju kompresor sehingga kompresor mati.


 

Penempatan OMP pada kompresor ada dua macam yaitu External OMP ( diletakkan
diluar body kompresor) dan internal OMP diletakan ( didalam body Kompresor).
Biasanya eksternal OMP digunakan mesin kompresor AC yang tidak terlalu besar ( (0,5-
1PK) sedang internal OMP hanya terdapat pada mesin kompresor AC yang besar ( 1,5-
2PK).

Gambar 2-14 External Over Load Motor Protector

5.            Motor Listrik


Tentu saja motor listrik berfungsi menggerakkan kipas (outdor) dan

blower ( indoor ). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan out door

berbeda. Untuk membantu memaksimalkan putaran baik pada motor

listrik indoor dan outdoor dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi

untuk menggerakkan motor listrik pertama kali hingga mencapai putaran

penuh. Selanjutnya fungsi start kapasitor akan digantikan oleh arus listrik

PLN untuk memutar kedua motor listrik tersebut.

Gambar 2-15 Motor Listrik Blower Indoor


6.            Motor Kompresor

Motor kompresor berfungsi menggerakkan mesin dikompresor

ketika motor bekerja. Kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan

pendingin yang mengalir ke seluruh bagian sistem pendingin.

Umumnya motor kompresor dikemas menjadi satu unit dengan

kompresornya, Motor ini serupa dengan motor kipas, untuk start awal,

motor kompresor juga membutuhkan bantuan dari kapasitor.

d.   Bahan Pendingin atau Refrigerant

Bahan pendingin atau refrigeran merupakan suatu jenis zat yang

mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair ataupun sebaliknya. Jika

dianalogikan Refrigerant didalam sistem pendingin sperti “darah” di dalam

tubuh manusia. Refrigerant bersirkulasi secara terus-menerus melewati

komponen utama AC (kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator

selam tidak ada kebocoran sistem jumlah refrigerant tidak akan berkurang.

Di Indonesia istilah refrigerant sering diistilahkan dengan “freon”

untuk menyebutkan bahan pendingin atau refrigerant. Didalam sistem

pendinginan keberadaan refrigerant mutlak diperlukan. Jenis refrigerant

yang digunakan pada sistem pendingin AC adalah R 22. Ada juga unit AC

yang menggunakan R-410 A, tetapi jumlahnya masih sedikit.


Sebenarnya keberadaan R-410 A. lebih ramah lingkungan dan efisien

dibandingkan dengan R-22. Namun tidak bisa begitu saja mengganti R-22

dengan R-410 A, sebab beberapa komponen juga harus diganti karena

berpengaruh pada kinerja sistem pendingin secara keseluruhan.

Adapun refrigerant yang digunakan secara umum harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

           Tidak beracun dan tidak berbau menyengat.

           Tidak mudah meledak atau terbakar.

           Mudah diketahui saat ada kebocoran.

           Memiliki titik didih dan kondensasi yang rendah.

           Susunan kimianya stabil.

           Nilai konduktifitas thermalnya tinggi.

           Konstanta dielektriknya kecil, tapi nilai resistansinya besar.

e.    Peralatan Kerja

Untuk memlihara dan memperbaiki AC diperlukan beberapa perlatan

dengan kondisi yang bagus, hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami

kesulitan ketika melakukan pekerjaan.


1.        Pompa Steam (Air Cleaner)

Pompa Steam digunakan ketika melakukan perawatan AC.

Peralatan ini berfungsi menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk

membersihkan komponen evaporator, filter udara dan kondensor.

Gambar 2-16 Pompa Steam

2.        Plastik pelindung

 
Melindungi perabot-perabot lain agar tidak terkena cipratan air saat mencuci bagian
Indoor ( sevise besar)

Gambar 2-17 Plastik pelindung

3.        Tubbing Cutter

Digunakan untuk

memotong pipa tembaga, biasanya digunakan ketika terjadi

permasalahan pada pipa.


Gambar 2-18 Tubbing Cutter

4.        Flarring Tools

Digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar

mudah disambung dengan pipa yang lainnya.

 
Gambar 2-19 Flaring tools

5.        Swaging Tool

Hampir serupa dengan flaring, swaging tool digunakan untuk

membersarkan ujung pipa, bedanya terletak pada bentuk ujung atau

kepala yang digunakan yang digunakan untuk melebarkan pipa.

 
Gambar 2-20 Swaging tools.

6.        Charging Manifold

Charging manifold digunakan untuk mengecek tekanan dan

penghampaan (Vaccum) ketika mengisi atau membuang refrigeran.

Gambar 2-21 Charging Manifold

7.        Bending Tube


Bending Tube digunakan untuk membengkokkan pipa agar tidak

pecah, patah ataupun gepeng. Bending Tube sangat dianjurkan

digunakan untuk membengkokkan pipa yang usia pakainya cukup lama

yang sering bermasalah ketika dibengkokkan.

 
 

Gambar 2-22 Bending Tube

8.        Pompa Vacuum

Pompa vakum digunakan untuk system pendingin hampa udara

sebelum diisi refrigerant.


 

Gambar 2-23 Pompa Vacuum

9.        Thermometer Ruangan

Dalam service AC. Thermometer digunakan untuk mengecek

temperature udara yang masuk dan keluar evaporator.

10.    Tang Ampere (Clamp Tester)

Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada

Saat melakukan perawatan dan perbaikan.


Gambar 2-24 Tang Ampere

11.    Gas dan Brander

Gas dan brander las digunakan untuk mengelas ketika melakukan

penyambungan pipa atau ketika melepas sambungan pipa.

 
Gambar 2-25 Tabung gas dan brander las

12.    Tespen

Tespen berfungsi untuk mengecek ada atau tidaknya arus listrik

pada sebuah rangkain instalasi listrik yang bisa juga digunakan sebagai

obeng ( - ).

13.    Obeng

Obeng digunakan untuk membuka atau mengencangkan mur atau

baut ketika melakukan perbaikan dan perawatan AC, terdiri dari obeng

( + dan - ).

14.    Tang
Tang digunakan untuk menjepit, memotong atau memegang

komponen yang sulit atau bahkan berbahaya jika disentuh.

15.    Kunci pas, Kunci inggris

Kunci pas digunakan untuk melepas dan memasang mur atau

baut. Serupa dengan kunci pas kunci inggris juga digunakan untuk

membuka mur dan baut.

16.    Kunci L

Kunci L digunakan untuk membuka baut berkepala persegi enam

yang menjorok ke dalam. Umumnya baut-baut tersebut berukuran

kecil. Disebut kunci L karena bentuk kunci ini menyerupai huruf L.

2.2. Pemeliharan AC

Pada umumnya pemeliharaan AC dibagi menjadi dua macam, yaitu

pemeliharaan mingguan atau service kecil dan pemeliharaan bulanan atau service

besar

2.2.1. Pemeliharaan Mingguan atau Service Kecil

Service kecil dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Pekerjaan yang

dilakukan sebagai berikut :

a.         Membersihkan filter Indoor


Langkah-langkah membersihkan bagian indoor sebagai berikut :

1.        Memutuskan aliran arus listrik atau mencabut stop kontak utama

yang menuju ke unit AC dan siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.        Membuka tutup filter (grill) pada casing indoor.

3.        Melepaskan tutup indoor dari kedudukannya.

4.        Mecuci filter dengan sabun kemudian bilas dengan menggunakan air

bersih.

5.        Mengeringkan filter indoor dengan menggunakan lap kering atau

dijemur di tempat terbuka.

6.        Memasang kembali filter indoor pada dudukannya.

b.         Membersihkan Tutup ( Casing ) Body Indoor

Langkah-langkah membersihkan tutup ( casing ) body indoor sebagai

berikut :

1.        Memutuskan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama.

2.        Membasahi kain lap dengan air, kemudian peras sampai setengah

basah.

3.        Membersihkan casing body indoor bagian luar dan pengatur arah

hembusan ( swing indoor).


4.        Tidak diperboleh membersihkan bagian PCB dengan kain basah.

2.2.2. Pemeliharaan Bulanan dan Servis Besar

Servis besar sering disebut cleaning atau cervic Cuci Steam.

Pemeliharaan ini dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Beberapa pekerjaan yang

harus dilakukan sebagai berikut :

a.    Pengecekan awal

Langkah Pengecekan awal yang harus dilakukan sebagai berikut :

1.        Menyalakan AC Tunggu sampai 15 Menit.

2.        Melakukan pengecekan dan pengukuran temperatur udara yang masuk

dan keluar indoor, tekanan refrigeran, besarnya kuat arus (Ampere)

kompresor, fungsi remote control, putaran kipas (out door) dan berputar

blower (Indoor).

3.        Membuat catatan hasil pengukuran sebagai pegangan servis.

4.        Matikan AC dan melepas stop kontak utama AC.


b.    Persiapan Pembersihan (Cleaning) Indoor

Langkah Persiapan Pembersihan Indoor yang harus dilakukan sebagai

berikut :

1.    Menyiapkan peratalan service sebisa mungkin usahakan untuk me-

mindahkan barang-barang lain yang berada tepat di bawah indoor,

terutama barang elektronik.

2.    Membuka casing dan filter indoor, kemudian letakkan di tempat yang

aman untuk menghindari resiko rusak atau pecah karena beberapa

penyebab, seperti jatuh bahkan terinjak-injak.

3.    Melindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan menyiapkan

ember untuk menampung air ketika dilakukan pembersihan atau

penyemprotan, serta lindungi juga bagian PCB elektrik indoor dengan

plastic atau lap kering agar terhindar dari cipratan air.

4.    Melindungi juga bagian PCB elektronik Indoor dengan plastik atau lap

kering agar terhindar dari cipratan air.

5.    Memastikan semua sudah terbungkus rapi dan terhindar dari cipratan air

ketika melakukan penyemprotan.


Gambar 2-26 Memindahkan barang-barang di bawah Indoor
 

Gambar 2-27 Membuka Chasing AC

 
Gambar 2-28 Melindungi bagian Indoor dengan Plastik

c.    Pembersihan (Cleaning ) Indoor

Langkah pembersihan indoor yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1.        Mencuci filter dan chasing dengan sabun, semprotkan menggunakan

pompa steam kemudian keringkan menggunakan kain lap dan kering,

jangan lupa untuk meletakkan di tempat yang kering dan aman.

 
Gambar 2-29 Membersihkan Filter

2.        Membersihkan semua permukaan sirip evaporator dengan pompa

Steam yang dimulai dari bagian yang paling atas selanjutnya ke bagian

bawah. Lakukan secara berulang-ulang sampai evaporator benar-benar

bersih.

Gambar 2-30 Membersihkan Evaporator dengan Pompa Steam


3.        Membersihkan juga bagian blower ( Indoor ) di seluruh permukaannya

sampai benar-benar bersih, lakukan penyemprotan ( Steam ) secara

horizontal dan kiri ke kanan.

Gambar 2-31 Membersihkan Blower Indoor

4.        Menyemprotkan Drainase dan lubang pembuangan air di indoor agar

kotoran terbuang melalui pipa pembuangan. Lakukan ekstra hati-hati

jangan sampai mengenai bagian PCB elektronik. Gunakan selang

berdiameter kecil ( lebih kecil dari diameter lubang saluran

pembuangan ) untuk mencegah cipratan air ke bagian PCB.

5.        Melakukan lagi pekerjaan pada nomer 2,3,4 untuk memastikan

komponen-komponen tersebut benar-benar bersih

6.        Menunggu sebentar hingga tetesan air berkurang lalu lepas plastik

pelindung yang menutup body indoor lalu lap dengan lap kering.
7.        Masang filter dan chasing pada dudukannya lalu bersihkan kembali

chasing dengan lap kering yang bersih.

8.        Memastikan semua bagian indoor terapasang sempurna dan benar-

benar dalam kondisi kering.

d.   Pembersihan Bagian Outdoor

Langkah-langkah persiapan pembersihan Outdoor yang harus dilakukan

adalah sebagi berikut :

1.       Membuka tutup kipas Outdoor dengan menggunakan obeng kemudian

bersihkan dengan pompa steam.


Gambar 2-32 Membuka Tutup Outdoor

2.      

Cuci chasing Outdoor dengan menggunakan pompa steam


Gambar 2-33 Membersihkan sirip Outdoor dengan

menggunakan pompa Steam

3.       Membersihkan kisi-kisi kondensor dari arah depan ke belakang,

lakukan secara berulang-ulang sampai benar-benar bersih. Harap

diperhatikan ketika menyemprotkan jangan sampai mengenai bagian

terminal atau soket-soket kelistrikan out door.

4.       Memasang kembali tutup kipas kemudian bersihkan permukaan

outdoor dengan menggunakan kain lap kering.

e.    Finishing

1.        Membersihkan bekas cipratan dan tetesan air di sekitar bagian in door

dan outdoor dengan menggunakan kain lap kering. Pastikan sampai

benar-benar kering.

2.        Memeriksa kembali bagian indoor dan outdoor AC sudah terspasang

dengan sempurna atau belum.

f.     Pengecekan Akhir


1.        Memeriksa kondisi terminal soket dan pemutus arus MCB dan stop

kontak menggunakan obeng, tespen normal atau tidak. Jangan lupa

periksa juga kekencangan baut dan mur, jika kendor kencangkan

dengan menggunakan kunci atau obeng.

2.        Menghubungkan aliran listrik ke AC kemudian menyalakannya.

3.        Melakukan pengecekan fungsi remote control (swing, fan speed, dan

temperature).

4.        Mengontrol suara yang keluar dari indoor, apakah muncul suara normal

atau tidak.

5.        Melakukan pengecekan arus listrik kopresor menggunakan tang

ampere, bertambah atau berkurang dari kondisi semula. Adapun data

arus listrik dari beberapa AC yang sudah diketahui dengan beberapa

pengukuran ± 30% dinyatakan antara lain ( lihat pada tabel berikut :


 
6.        Melakukan pengecekan tekanan freon, bertambah atau berkurang dari

kondisi semula. Tekanan yang baik diantara 50 PSI – 70 PSI jika


berkurang dari pengukuran tersebut maka perlu ditambahkan freon

kembali.

7.        Melakukan langkah seperti pada langkah ke-4, tetapi pada bagian

Outdoornya, apakah muncul suara abnormal atau tidak.

8.        Memeriksa putaran kipas (Outdoor), berputar lancar atau tidak.

9.        Jika hasil pengecekan AC sudah sesuai dengan prosedur diatas pada

perawatan AC ruang telah selesai dan sebagai arsip perawatan, lakukan

pencatatan hasil perawatan guna membandingkan kondisi awal dan

sesudah perawatan.

10.    Jika pengecekan AC sudah sesuai ketentuan di atas pekerjaan

perawatan AC sudah selesai dan AC siap digunakan kembali.

Gambar 2-34 Memeriksa Putaran Kipas (Outdoor)


2.3              Keamanan dan Keselamatan Kerja

Ketentuan K3

Pada peristiwa kecelakaan terkena aliran listrik, biasanya penderita terjatuh

setelah aliran listrik putus. Jika tempat kejadian itu membahayakan misalnya di

atas tiang, atap yang landai / kuda-kuda bangunan sering orang mengalami

kecelakaan yang lebih berat.

Dalam hal ini pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang dilakukan

oleh seorang ahli / pembantu dokter, tidak dimaksudkan untuk mengambil alih

dokter melainkan semata - mata merupakan pertolongan darurat sampai dokter

datang.

2.3.1 Cara Membebaskan Penderita dari Aliran Listrik

Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan atau

mengurangi pengaruh arus listrik. Ia harus menempatkan diri pada papan

yan g kering, kain kering, pakaian kering/ alas serupa itu ( kaya karet ).

Jika hal itu tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain

kering, pakaian kering atau bahan kering serupa kertas, karet. Pada saat

memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya

jangan sampai bersentuhan dengan benda logam

2.3.2 Pertolongan pada Penderita Luka


Balutlah luka dengan air / obat anti septik bila luka tampak kotor.

Tutuplah segera luka dengan pembalut luka yang steril dan kering, jangan

membalut luka dengan bahan kain lain seperti sapu tangan, kain bekas /

pita. Apabila bahan yang steril tidak tersedia, lebih baik luka dibiarkan

terbuka.

Luka terbagi menjadi beberapa macam yaitu :

a.         Pendarahan arteri

Dapat diketahui karena darah mencair dari luka. Cobalah

menghentikan dengan membalut luka kuat-kuat dengan pembalut steril.

Jika dengan cara ini tidak berhasil lakukan bagian badan yang terluka

itu pada sendinya, misalnya pada lutut, suku / sendi paha sampai batas

maksimum.

b.        Luka pada mata

Tutuplah kedua mata dengan steril, meskipun cuma satu mata

yang terluka. Jika luka yang disebabkan oleh bahan kimia seperti soda,

asam keras, artonia, cucilah mata dengan menggunakan air bersih.

Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka mata selebar-lebarnya.

c.         Luka bakar

Jika pakaian dari orang yang bersangkutan masih terbakar,

cegahlah orang tersebut berlari-lari, lemparkan ke tanah matikan nyala


api dengan membungkus orang tersebut dengan selimut/menggulingkan

orang tersebut ke tanah.

Balutlah luka bakar dengan pembalut khusus untuk luka bakar

( kaos steril) dan balut longgar. Apabila luka bakar sangat luas tidak

boleh dipakaian pembalut sama sekali.

d.        Luka bakar karena bahan kimia

Apabila luka bakar di bagian luar, maka buka pakaian penderita

dan segera siram dengan air bersih yang banyak untuk melarutkan

bahan-bahan kimia tersebut. Setelah itu balut luka seperti halnya luka

bakar api. Misalnya penderita telah tersiram asam keras segera

penderita diberi minuman air atau air teh dan secepatnya dibawa ke

rumah sakit.

2.3.3 Pernafasan Buatan

Penyelamatan pada korban kecelakaan kejut dapat mengagetkan

korban dan menghentikan nafas korban. Berikut ini langkah-langkah untuk

memberikan pernafasan buatan :

a.         Menyadarkan kembali korban

b.        Segera cari pertolongan


c.         Periksa reaksi, goyang dengan pelan-pelan dan teriak dengan keras,

bila tidak ada reaksi maka lakukan langkah sebagai berikut:

1.    Pertama

      Letakkan korban pada sisinya

      Buka mulutnya dan periksa benda-benda asing

Gambar 2-35 Memeriksa Mulut bila ada Benda Asing

2.    Kedua

      Baringkan korban pada punggung


      Angkat kepalanya ke

belakang dan angkat

dagunya ke atas

Gambar 2-36 Memeriksa Denyut Nadi

3.    Ketiga

      Periksa nafas, gerakan di dada, dengarkan dan rasakan adanya

nafas

      Bila tidak ada nafas maka pencet hidung sampai tertutup

     
 

Tiup ke dalam mulut korban

Gambar 2-37 Membuat Pernafasan Buatan

4.    Keempat

     

Berikan dengan cepat lima kali tiupan pernafasan dan diikuti dengan satu pernafasan
setiap 5 detik.
Gambar 2-38 Menekan Dada dengan Menggunakan Tangan Dua

5.    Kelima

      Periksa denyut nadi

      Bila

tidak ada denyut, letakkan lengan anda di tulang dada sebelah

bawah berikan 15 kali tekanan jantung diikuti dengan dua kali

pernafasan dengan cepat

Gambar 2-39 Memeriksa Denyut Nadi

6.    Keenam
      Bila denyut setelah 1 menit pertama, selanjutnya setiap tiga

menit. Bila denyut kembali terusakan ke pernafasan mulut

sampai pernafasan kembali.

      Bila denyut korban dan pernafasan alamiah telah kembali,

hentikan penyadaran dan letakkan korban pada posisi

recovery

Gambar 2-40 Memiringkan Badan Korban dengan Pelan-pelan

2.3.4 Keracunan Gas

Usahakan agar penderita keracunan gas mendapatkan udara yang

bersih. Bawalah dia keluar / bukalah cendela lebar-lebar. Gas yang

berbahaya ada dua macam yaitu :

a.         Gas yang tidak merusak paru-paru misalnya gas yang meracuni darah

dan syaraf, narkotika, karbon monoksida, asam sulfida, eter klorofom,


uap bensin atau bensol. Bukalah baju penderita dan jangan sekali-

sekali memberikan minum pada penderita yang pingsan. Gosoklah

tangan dan kakinya dengan tangan, apabila pernafasan berhenti

usahakan lakukan pernafasan buatan.

b.        Gas yang merusak paru-paru misalnya Klor, fosgan, gas netro dan

sulfur dioksida. Bukalah baju penderita, kemudian jauhkan dia dari

baju yang sudah penuh mengandung gas. Usahakan penderita tenang

dan berbaring terlentang, apabila penderita sudah sadar berilah sedikit

air teh hangat.

2.3.5 Menolong Orang Tenggelam

Untuk menolong orang tenggelam, peganglah dia dari belakang

untuk menjaga keselamatan diri penolong. Peganglah bagian bawah ketiak

atau dagunya. Sementara lutut penolong di dorongkan ke punggung

penderita. Jika perlu tutup hidungnya secara paksa dengan jari. Setelah

penderita sampai di darat kendurkan seluruh pakaian yang menyesakkan

dirinya. Bersihkan mulutnya dari pasir / lumpur dan lepaskan gigi palsunya

dan penolong berdiri di tengah-tengahnya dengan kaki melebar, tempatkan

dua tangan penolong bersiri pada perut penderita dekat pada rusuk paling

bawah.

2.3.6 Patah Tulang


Tulang yang patah harus diusahakan agar jangan bergerak, bautlah

bagian itu pada bidai ( Splints ) meskipun belum tentu tulangnya patah.

Untuk lengan yang patah cukup dipakai satu papan bidai saja sedangkan

untuk kaki diperlukan dua/tiga bidaidi bagian badan yang patah tak dapat

bergerak. Lengan yang patah untuk sementara dibalut pada dada ( ditekuk

pada sisi ) atau digantung dengan kain segitiga.

2.3.7 Pingsan Alam

Ada kemungkinan seseorang menderita mengalami pingsan alam.

Dalam peristiwa ini penderita harus dijaga agar tetap hangat dengan jalan

menyelimutinya dan jika mungkin botol berisi air panas ditempatka pada

kakinya.

      Keselamatan kerja

a.    Tersedianya alat untuk pertolongan

b.    Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, petolongan /

perawatan terlebih dahulu yang harus dilaporkan secepat mungkin

kepada orang yang diberi wewenang pekerjaan yang bersangkutan.

c.    Setiap kecelakaan harus dicatat dalam sebuah statistik


d.   Ruangan kerja listrik yang dengan teratur menerus dilayani dan

dijaga petugas

e.    Dalam ruang kerja listrik berbahaya para petugas harus

menggunakan pakaian kerja sesuai K3.

f.     Selain ketentuan diatas harus diperhatikan pula peraturan Keamanan

dan Keselamatan Kerja yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

Diposkan 13th April 2013 oleh Arif Hilman

Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai