Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Agustina

Nim : 1912510268

Matkul : Perancangan Basis Data

Kelompok : A2

Pertemuan 12

1. Pada saat kapan denormalisasi diperlukan?


2. Carikan contoh lain (selain pada contoh di modul) untuk kasus relasi yang belum 4NF!
3. Carikan contoh lain (selain pada contoh di modul) untuk kasus relasi yang belum 4NF!
4. Berikan penjelasan kelebihan dan kekurangan denormalisasi pada relasi yang memiliki
hubungan One - to - One (1:1)!
5. Berikan penjelasan kelebihan dan kekurangan denormalisasi pada relasi yang memiliki
hubungan One - to - Many (1:M)!

JAWAB

1.
a. Mengkombinasikan relasi yang memiliki mapping cardinality One - to - One (1:1).
b. Menduplikasi field yang bukan kunci dalam relasi yang memiliki mapping cardinality One-
to-Many (1:M), tujuannya adalah untuk mereduksi proses join saat query.
c. Menduplikasi field foreign key dalam relasi yang memiliki mapping cardinality One-to-
Many (1:M), tujuannya adalah untuk mereduksi proses join saat query.
d. Membuat batasan pada multivalued attribute.

2.
Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat memiliki lebih dari satu
skill.
Untuk kasus seperti ini tabel tersebut harus didekomposisi menjadi:
 Employee, project
 Employee, Skill

3.

Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat memiliki lebih dari satu
skill.
Untuk kasus seperti ini tabel tersebut harus didekomposisi menjadi:
 Employee, project
 Employee, Skill

4. One - to - One (1:1)


Kelebihan:
a. Perintah Query menjadi lebih sederhana, karena saat ambil data dari basis data
hanya menggunakan satu tabel.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk akses lebih cepat.
Kekurangan:
a. Menyebabkan adanya atribut bernilai null. Pada kasus ini ada tiga atribut bernilai
null, hal ini terjadi karena Ahmad Affan tidak memiliki passport. Nilai null akan
menyebabkan kompleksitas dalam pengoperasian aritmatika dan kondisi.
b. Akan terjadi penambahan ukuran dari tabel tersebut, yaitu sebanyak jumlah
penduduk yang tidak memiliki passport. Akan tetapi, pada saat ini masalah ukuran
sudah bukan masalah yang utama karena mengingat harga dan ketersediaan media
penyimpanan data sudah sangat besar dan murah.
c. Jika terjadi penghapusan atas data penduduk maka data passport juga akan ikut ke
hapus, contoh jika Nomor KTP “K0301” dihapus maka data passport dengan nomor
“P301” juga akan ikut terhapus (kehilangan informasi mengenai passport).

5. One-to-Many (1 : M) dengan Teknik Baris


Kelebihan:
a. Perintah query menjadi lebih sederhana, karena saat kita ambil data hanya
menggunakan satu tabel.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk akses lebih cepat
Kekurangan:
a. Jika dilihat dari ketergantungan atribut maka tabel akan menjadi tidak normal ke 2
(2NF) atau baru normal tingkat ke 1 (1NF), karena jika diperhatikan NmKaryawan
dan JenisKelamin akan tergantung sama NIP padahal NIP bukan primary key (hanya
bagian dari primary key).
b. Terdapat pengulangan beberapa atribut yaitu NmKaryawan dan JenisKelamin.
c. Akan terjadi penambahan ukuran dari tabel tersebut, yaitu sebanyak jumlah atribut
(NIP, NmKaryawan dan JenisKelamin) yang terjadi kerangkapan, serta ada nilai
atribut yang kosong (null).
d. Menyebabkan adanya atribut yang bernilai null, hal ini akan menyebabkan
kompleksitas dalam pengoperasian aritmatika dan kondisi.
e. terjadi penghapusan data Karyawan maka data Pendidikan juga akan ikut ke hapus,
contoh jika NIP “K18001” dihapus maka data Pendidikan juga akan ikut terhapus
(kehilangan informasi mengenai pendidikan).
f. Jika akan mengedit (update) data Karyawan, kita harus melakukan beberapa kali
karena adanya kerangkapan data.
One-to-Many (1 : M) dengan Teknik Kolom
Kelebihan:
a. Perintah Query lebih sederhana karena pada saat mengambil data hanya
menggunakan satu tabel.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk akses lebih cepat.
c. Baris/record tidak terjadi duplikasi, berbeda jika melakukan penggabungan dengan
teknik baris.

Kekurangan:

a. Sulit untuk menambahkan kolom baru pada saat sudah diimplementasikan. Hal ini
dapat terjadi jika ada pekembangan data atau jumlah data yang harus jadi baris
cukup banyak.
b. Resiko sulit melakukan query untuk jika membutuhkan informasi yang menyangkut
lulusan pendidikan.
c. Menyebabkan adanya atribut yang bernilai null. Pada kasus ini ada tiga atribut
bernilai null, hal ini terjadi karena Ahmad Affan tidak memiliki pendidikan. Nilai null
akan menyebabkan kompleksitas dalam pengoperasian aritmatika dan kondisi.
d. Akan terjadi pertambahan ukuran dari tabel tersebut, yaitu sebanyak jumlah
karyawan yang tidak memiliki pendidikan. Akan tetapi, pada saat ini masalah
ukuran sudah bukan masalah yang utama karena mengingat harga dan
ketersediaan media penyimpanan data sudah sangat besar dan murah.

Anda mungkin juga menyukai