Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI PUTU WINARTI

NIM : 042280898

TUGAS 3 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Jenjang data dari Aplikasi perpustakaan Universitas Terbuka menurut saya adalah Jenjang
adalah suatu proses untuk membentuk suatu basis data. Data mempunyai jenjang sebagai
berikut :
 Karakter-karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik,
huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data.
 Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data,
misalnya nama dan alamat. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada tiga hal
penting dalam suatu field, yaitu (1) nama dari field untuk membedakan field yang satu
dengan field yang lainnya, (2) representasi dari field untuk menunjukkan tipe dari field
serta lebar dari field menunjukkan ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan
karakter-karakter data.
 Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data
tiap-tiap karyawan.
 File terdiri atas beberapa record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
Misalnya, file kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.
 Basis data, yaitu kumpulan file yang membentuk suatu basis data.

Dari tabel di soal, yang termasuk dalam field dan record, yaitu :
 Field dari tabel di soal adalah Nobp, Nama, Kelas, KdBuku, Judul, Tanggal pinjam dan
kembali, KdPengarang dan NmPengarang.
 Record dari tabel diatas terdiri dari Record#1 di Nobp 00011 dan 00012

2. Tujuan dari pengendalian pengolahan ini adalah mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi
selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan dalam komputer.
Kesalahan pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah
data mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang umumnya disebabkan oleh
kesalahan program sebagai berikut :
a) Overflow terjadi jika proses pengolahan mengandung perhitungan-perhitungan yang
hasilnya terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak muat untuk disimpan di memori
komputer. Apabila terjadi overflow, hasil dari proses pengolahan data menjadi tidak tepat
lagi.
b) Kesalahan logika program merupakan kesalahan yang sering terjadi, apalagi jika program
tidak diuji dengan teliti. Kesalahan ini merupakan kesalahan yang berbahaya dan sulit
untuk dilacak karena kesalahan logika tidak dapat ditunjukkan oleh komputer dan tetap
akan didapatkan hasilnya, tetapi dengan hasil yang salah.
c) Logika program yang tidak lengkap. Walaupun mungkin dalam program tidak ada
kesalahan-kesalahan dari logika dan semua kondisi logika telah benar, mungkin juga ada
beberapa kondisi logika yang terlewat. Misalnya, saldo akhir dari arus kas atau unit akhir
dari persediaan barang dagangan yang terekam seharusnya tidak boleh bernilai negatif.
Kemungkinan dalam suatu transaksi dapat menyebabkan nilai-nilai yang terekam tersebut
menjadi negatif yang disebabkan kondisi untuk menyeleksi logika ini terlewat. Kalau
kondisi semacam ini terlewat, hasil dari pengolahan data menjadi tidak benar lagi.
d) Penaganan pembulatan yang salah. Permasalahan pembulatan terjadi apabila tingkat
ketepatan yang diinginkan dari perhitungan aritmetika lebih kecil dari tingkat ketepatan
yang terjadi. Penanganan pembulatan yang salah dapat dilakukan secara sengaja oleh
programmer maupun mungkin tidak disengaja.
e) Kesalahan akibat kehilangan atau kerusakan record. Pada metode pengolahan
dikumpulkan, file transaksi berisi data kumpulan dari data transaksi selama periode
tertentu. Walaupun kelengkapan dan kebenaran dari isi file transaksi ini telah divalidasi
di tahap input, pada waktu proses update dapat juga terjadi beberapa record yang hilang
atau mengalami kerusakan data sehingga data yang diproses menjadi tidak benar.
f) Kesalahan urutan proses. Record di file induk akan diupdate oleh data transaksi. Sebelum
dilakukan proses peng-update-an ini, apabila terjadi penambahan data baru atau
penghapusan data atau perubahan-perubahan terhadap file induk, proses-proses ini harus
dilakukan terlebih dahulu. Kalua tidak, hal itu dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan-
kesalahan. Misalnya, ada langganan baru yang melakukan transaksi kredit dengan
perusahaan sehingga data langganan baru ini harus direkamkan terlebih dahulu ke file
induk sebelum dilakukan proses update. Apabila tidak, pada waktu meng-update file
induk, data langganan tersebut tidak akan ditemukan di file induk.
g) Kesalahan data di file acuan. Banyak program yang menggunakan file acuan atau file
tabel untuk menyimpan data yang relative konstan. Contoh suatu file acuan, misalnya
dapat berupa file acuan mengalami kesalahan, itu berarti proses program yang
menggunakannya juga akan salah.
h) Kesalahan proses serentak terjadi apabila sebuah file basis data dipergunakan oleh lebih
dari seorang pemakai dalam network. Misanya, basis data dihubungkan dengan dua buah
terminal yang berada di bagian penjualan dan di bagian pembelian. Pada saat yang sama,
secara serentak kedua bagian tersebut melakukan transaksi yang menggunakan file induk
persediaan barang dagangan yang sama dan secara serentak dalam waktu yang sama
meng-update file induk persediaan yang sama.

3. Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah, terutama pada perusahaan
yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Pertama, manajemen merasa model
konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran
seperti ini benar jika kondisi persaingan statis tidak dinamis yang berubah terus karena
banyak faktor lingkungan. Kedua, keenganan untuk mentranformasi ke struktur baru karena
banyaknya modal yang sudah ditanamkan (misalnya aktiva-aktiva tetap) yang tidak dapat
dikembalikan karena perubahan struktur. Mereka juga tidak mau mengorbankan lini
produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun.

Sumber : EKMA4434/MODUL 8 & 9

Anda mungkin juga menyukai