Anda di halaman 1dari 21

Olivia Latumahina, S.E., M.M.

• Kumpulan file data yang terkoordinasi, terpusat dan


Database terhubung yang disimpan dengan sesedikit kelebihan
data.

Database Management • Program yang mengelola dan mengendalikan data serta


Systems (DBMS) menghubungkan data dan program-program aplikasi
yang menggunakan data yang disimpan dalam database.

• Database, DBMS dan program-program aplikasi yang


Database system mengakses database melalui DBMS.

Database • Seseorang yang bertanggungjawab untuk


Administrator mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengelola
database.
▪ File: Gabungan dari beberapa catatan yang saling berhubungan.
▪ Database: Gabungan dari file yang saling berhubungan dan
dikoordinasi secara terpusat/terintegrasi
▪ Perbedaan Sistem File dan Sistem Database
Sistem file: Dalam system file data disimpan dalam file-file tersendiri,
terpisah satu dengan lainnya. Setiap file hanya bisa diakses dengan
system aplikasi tertentu, sebagai akibat pemutakhiran data (updating)
tidak dapat dilaksanakan secara serentak.
Sistem database: Dalam system database, data-data disimpan dalam
file, kemudian file tersebut ditempatkan dalam satu tempat yang
disebut dengan database. Data dalam setiap file dapat dihubungkan
dengan data dalam file lain. Pemutakhiran data hanya dilakukan
terhadap file yang tersedia dalam database.
DATABASE

FILE PELANGGAN FILE PENJUALAN FILE PERSEDIAAN

CATATAN 1: CATATAN 2: CATATAN 3: CATATAN 100:


PELANGGAN 1 PELANGGAN 2 PELANGGAN 3 PELANGGAN 100

FIELD 2: FIELD 5: FIELD 6:


FIELD 1: FIELD 3: FIELD 4:
Nama Negara Bagian Kode Pos
No Pelanggan Alamat Kota
Pelanggan
Pendekatan Pendekatan
Berdasarkan File Database

Database
File Utama 1: Program untuk Fakta A, Fakta B
Fakta A, Fakta B Penjualan Fakta C, Fakta D
Fakta C, Fakta D Fakta E, Fakta F
Fakta G

File Utama 2: Program untuk Sistem


Fakta A, Fakta C Pengiriman Manajemen
Fakta E, Fakta F Database

File Utama 3: Program untuk


Fakta A, Fakta D Penagihan Program Program Program
Fakta E, Fakta G Penjualan Pengiriman Penagihan
1) Integrasi data. Beberapa file induk digabungkan ke dalam “kelompok-kelompok” data
besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. Contohnya adalah database
karyawan yang menggabungkan file induk penggajian, personel, dan keterampilan kerja
2) Pembagian data. Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan pengguna sah.
Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau memperoleh
informasi mendetail yang mendasari laporan.
3) Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data. Oleh karena item-item data biasanya
disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi data dapat diminimalkan.
4) Independensi data. Oleh karena data dan program-program yang menggunakannya
independen satu sama lain, masing-masing dapat diubah tanpa mengubah lainnya.
Independensi data memudahkan dalam pemrograman dan penyederhanaan
manajemen data.
5) Analisis lintas fungsional. Pada system database, hubungan, seperti hubungan antara
biaya penjualan dan kampanye promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan
digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen.
1) Lebih mahal. Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk
melakukan perawatannya yang secara berkala.

2) Proses back up cukup memakan waktu. Sistem basis data mencakup banyak file,
sehingga jika dilakukan back up akan menghabiskan waktu.

3) Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi. Kesalahan dalam mengakses
bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh sembarang pengguna.

4) Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan orang ahli. Sistem basis data sangat
kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya. Terutama dengan berbagai
macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa menanganinya.
Dalam Database, data dapat
dilihat dalam dua pandangan:
1. Logical View (pandangan
logis): Berhubungan dengan
bagaimana users secara
konseptual mengorganisasi,
melihat dan memahami
hubungan antar data.
2. Physical View (pandangan
phisik): Berkaitan dengan
bagaimana dan dimana
secara phisik data akan diatur
dan disimpan dalam disket,
flash disk, CD atau media lain.
▪ Skema adalah deskripsi elemen-elemen data
dalam database, hubungan diantara mereka,
dan model logika yang digunakan untuk
mengelola dan menjelaskan data.
▪ Terdapat 3 level dari Skema:

1) Tingkat eksternal (external level) adalah serangkaian pandangan logis (sub-


schema) database oleh setiap individu pemakai, dan
2) Tingkat konsep (conceptual level) adalah cara pandang sebuah organisasi
terhadap database yang mencakup seluruh data dan hubungan antar elemen
data,
3) Tingkat internal (internal level) adalah rincian penyimpanan data, seperti
layout, definisi, alamat, dan indeks record.
▪ Kamus Data berisi informasi mengenai struktur database.

▪ Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database, terdapat


catatan dalam kamus yang menjelaskannya. DBMS menyimpan
kamus data, yang input-nya termasuk elemen data baru yang
terhapus serta mengubah nama elemen data, penjelasan atau
penggunaanya.
▪ Output termasuk laporan untuk para pemprogram, desainer dan
pengguna. Seperti program atau laporan yang menggunakan item
data, sinonim untuk elemen data dalam file, dan elemen data yang
digunakan oleh pengguna.
▪ Laporan ini digunakan dalam pendokumentasian sistem, desain,
dan implementasi database, serta sebagai bagian jejak audit.
1) Bahasa definisi data (data definition language/DDL), digunakan
untuk membangun kamus data, membuat database, menjelaskan
tampilan logis, dan memerinci catatan atau field hambatan
keamanan.
2) Bahasa manipulasi data (data manipulation language/DML),
mengubah isi database, termasuk membuat, memperbaharui,
menyisipkan dan menghapus elemen data.
3) Bahasa interogasi data (data query language/DQL), Bahasa DBMS
level tinggi seperti Bahasa Inggris yang berisi perintah kuat dan
mudah digunakan untuk mengambil, menyortir, memesan dan
menampilkan data
4) Penulis Laporan (report writer), Bahasa yang memerinci pembuatan
laporan.
• DBMS: dikarakterisasikan/digambarkan dalam
bentuk suatu model logis data. Perkembangan saat
ini DBMS disebut juga sebagai database relasional.
• Model data: perwakilan abstrak dari isi suatu
database.
• Model data relasional (relational data model): isi
dari suatu database/semua yang disimpan di
database dalam bentuk table-tabel yang saling
berhubungan.
• Setiap baris dalam tabel disebut tuple, yaitu baris
dalam tabel yang berisi data mengenai komponen
khusus dalam tabel database.
▪ Database relational terdiri dari:
(tipe-tipe atribut)

1. Kunci Utama (Primary Key):


Atribut database, atau kombinasi
atribut yang secara khusus
mengidentifikasi suatu baris
tertentu dalam sebuah table,
misalnya nomor ID pelanggan,
No ID Faktur dan lain-lain
2. Kunci Asing (Foreign Key):
Atribut dalam sebuah table tetapi
menjadi primary key di table lain
dan menjadi penghubung kedua
table tersebut
Menyimpan semua data dalam satu table yang seragam. Masalah
yang sering terjadi:
▪ Anomali pembaruan (update anomaly): mengelola database secara
tidak benar dimana item kunci non-utama disimpan beberapa kali;
memperbarui komponen dalam satu lokasi sednagkan lokasi lain
tidak diperbarui akan menyebabkan inkonsistensi data.
▪ Anomali sisipan (insert anomaly): mengelola database secara tidak
benar yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menambahkan
catatan pada database.
▪ Anomali penghapusan (delete anomaly): mengelola database
secara tidak benar yang menyebabkan hilangnya seluruh data pada
suatu entitas ketika sebuah baris dihapus.
→ Solusi masalah: Penggunaan serangkaian table
1. Pendekatan normalisasi: semua data pada awalnya
disimpan dalam satu tabel besar. Kemudian diikuti
sejumlah peraturan untuk memisah-misahkan tabel
awal menjadi serangkaian tabel yang dinormalisasi
agar terbebas dari anomali pembaharuan,
penyisipan dan penghapusan.
2. Pembuatan model data Semantik: dalam
pendekatan ini desainer database menggunakan
pengetahuaanya mengenai proses bisnis yang
biasanya berlangsung dan kebutuhan informasi
yang berhubungan dengan proses transaksi,
membuat gambar grafis yang seharusnya
dimasukkan dalam database.
Pengaruh Sistem Database:
1. Mempengaruhi sifat dasar akuntansi (mulai ditinggalkannya
model pembukuan berpasangan /double entry)
2. Sistem database dapat mengubah sifat pelaporan eksternal.
3. Pengaruh yang paling signifikan adalah dalam hal cara
informasi akuntansi akan digunakan dalam pengambilan
keputusan.
4. Sistem database relasional menyediakan kemampuan untuk
mengintegrasikan data keuangan dan operasional.
5. Sistem database meningkatkan penggunaan dan nilai
informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan yang
taktis dan strategis.

Anda mungkin juga menyukai