Secara rinci hierarki data dari data terkecil sampai data yang paling besar
mencangkup :
1) Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam
sebuah spasi (ruang) fisik.
2) Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk
sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari
sebuah entity.
3) File, adalah sekumpulan record yang sejenis, contohnya adalah
sebuah record piutang pelanggan dikumpulkan dalam satu tempat
yang disebut file piutang dagang.
4) Database adalah kumpulan file-file yang dibentuk satuan data yang
besar. Saat ini, dengan mengadopsi konsep database, maka perubahan
kebutuhan informasi akan dilayani tanpa perlu menambah program
dan file baru.
Dengan mengadopsi konsep database, maka perubahan kebutuhan
informasi akan dilayani tanpa perlu menambah program dan file baru.
Istilah-istilah umum dalam konsep database yang perlu diketahui adalah:
1) Pendekatan database (database approach) pendekatan ini
memandang data sebagai sebuah sumberdaya organisasi yang harus
digunakan dan dikelola untuk seluruh organisasi bukan hanya
digunakan dan dikelola oleh unit atau fungsi tertentu saja.
2) Sistem manajemen database (Database management system
DBMS), adalah program yang mengelola dan mengendalikan data dan
interface (antara data dan program aplikasi).
3) Sistem database (database system), yaitu merupakan gabungan
antara database, DBMS,dan program aplikasi yang mengakses
database melalui DBMS.
4) Database Administrator (DBA), adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap penanganan database.
5) Data warehouses, adalah database yang besar yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan Data warehouses ini dibangun dengan
memamfaatkan teknologi maju.
Jenis-jenis File
Perusahaan umumnya menggunakan tujuh jenis file untuk menyimpan data
yaitu sebagai berikut:
1) File induk (master file), yaitu file yang berisi data yang relatif
permanen. Dalam sistem manual, file induk ini sama dengan rekening
pembantu buku besar.
2) File transaksi (tansacstion file), yaitu file yang berisi data transaksi
yang besifat sementara. Dalam sistem manual, file transaksi ini sama
dengan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis.
Data yang dicatat dalam file transaksi ini akan digunakan untuk
memperbarui file induk, oleh karena itu, file ini harus berisi seluruh
transaksi yang dierluksn untuk memperbarui file induk.
3) File table (table file), yaitu file yang berisi referensi (acuan) data
yang diambil selama pemrosesan data untuk memudahkan
kalkulasi.contonya adalah tariff pajak ,table biaya pengiriman dll.
4) File sejarah (history file), yaitu file yang berisi transaksi yang berisi
transaksi yang sudah diproses. Data ini tetap dipelihara untuk dipakai
sebagai referensi dan sering dipakai sebagai sumber informasi yang
bermanfaat bagi manajemen.
5) File cadangan (backup file), yaitu file yang berisi duplikat
(copy)sebuah file.
6) Suspense file, yaitu file yang berisi record yang telah dipisahkan
sementara dari pemrosesan data regurel dengan tujuan untuk
diinvestigasi dan dibetulkan. Contohnya : transaksi penjualan kredit
tanpa record piutang dagang.
7) Report file, yaitu file sementara yang berisi data yang akan dicetak
pada tanggal berikutnya.
Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang
akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu
mengetahui informasi apa yang disimpan dan bagaimana
pengorganisasiannya.
Dalam mempelajari SIA, seseorang perlu memerhatikan file induk dan file
transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu. Di bagian ini, akan
dijelaskan ciri-ciri dari file induk dan file transaksi serta contoh-contoh
penggunaan berdasarkan file-file yang disajikan.
a. FILE INDUK
File induk mempunyai ciri-ciri berikut: File induk menyimpan data
yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen – agen
internal, atau barang dan jasa. Contohnya mencakup:
1) File Persediaan (barang dan jasa)
2) File Pelanggan (agen-agen eksternal)
3) File Karyawan (agen-agen internal).
b. FILE TRANSAKSI
Jenis file data kedua yang juga penting adalah file transaksi. File
transaksi mempunyai ciri-ciri berikut:
1) File transaksi menyimpan data tentang kejadian. Contoh-contoh
kejadian dari siklus pendapatan meliputi Pesanan, Pengiriman,
Penagihan Kas.
2) File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal
transaksi. File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas
dan harga. Kuantitas mengacu pada kuantitas barang atau jasa
yang berhubungan dengan kejadian tersebut (misalnya, kuantitas
barang yang dipesan).
3) Ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di
dalam siklus pendapatan dan pemerolehan. Kejadian pertama di
dalam siklus tersebut diikuti oleh kejadian yang lain. Sebagai
contoh, satu pesanan diikuti dengan pengambilan, pengiriman,
dan penagihan kas.
MANFAAT PEMISAHAN INFORMASI KE DALAM RECORD
INDUK DAN TRANSAKSI
Keterangan umum tentang pesanan disimpan di File Pesanan. Ketika
mencatat suatu pesanan (menambahkan record ke File Pesanan) untuk
pelanggan yang ada, petugas pencatat pesanan dibebaskan dari beban
mengenai pencatatan nama dan alamat pelanggan karena itu telah tersedia
di dalam File Pelanggan. Dengan demikian, nama dan alamat hanya sekali
saja dicatat walaupun pelanggan tersebut melakukan banyak pesanan.
Ketika mencatat perincian pesanan dalam File Perincian_Pesanan, petugas
pencatat pesanan hanya perlu memasukkan ISBN dan kuantitas yang
diinginkan. Informasi dalam File Persediaan untuk buku tertentu direkam
hanya sekali, meskipun mungkin ada beberapa pesanan untuk buku itu.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, terlihat bahwa catatan (record)
transaksi mempunyai dua karakteristik umum: tanggal dan kuantitas yang
harus dimasukkan, serta acuan yang harus dibuat pada agen dan barang
atau jasa yang terlibat dalam transaksi. Acuan pada entitas-entitas ini dibuat
hanya dengan mencatat, dalam record transaksi, nomor identifikasi entitas
(misalnya pelanggan dan produk). Pemahaman mengenai bagaimana file
induk dan transaksi bekerja sama adalah penting untuk meneliti suatu
aplikasi.