Anda di halaman 1dari 6

IV ETIKA, PENIPUAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

A. ETIKA BISNIS

 BAGAIMANA PERUSAHAAN MENANGANI ISU MENGENAI


ETIKA ?
Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memiliki pelatihan dan kesadaran
akan etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komiten yang
besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika,
berbagai kode etika tertulis yang dengan jelas menyampaikan harapan
pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika,
serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.

CONTOHNYA :
Boeing menggunakan para manajer lininya untuk melakukan sesi pelatihan
etika dan membuat nomor telepon bebas pulsa untuk memungkinkan para
karyawannya melaporkan pelanggaran.
 PERAN PIHAK MANAJEMEN DALAM MEMPERTAHANKAN
IKLIM BERETIKA.
Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer
beretika yang sesuai; mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk
melakukan perilaku tidak beretika dalam perusahaan. Tidaklah cukup bagi
para manajer untuk hanya tergantung pada kesadaran tiap orang. Orang
tersebut harus disadarkan mengenai komitmen perusahaan terhadap etika di
atas laba jangka pendek dan efisiensi.

 PERKEMBANGAN ETIKA
Kebanyakan individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan
keluarganya, pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori
tahapan perilaku menyatan bahwa kita semua melalui beberapa tahap evolusi
moral sebelum sampai pada tingkat berpikir secara beretika.

 MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BER – ETIKA


Setiap keputusan yang beretika memiliki risiko dan manfaat.
Contoh:
Mengimplementasikan sistem informasi berbasis komputer baru dalam
sebuah perusahaan dapat meyebabkan beberapa karyawan kehilangan
pekerjaannya, sementara yang lainnya menikmati manfaat dari perbaikan
kondisi kerjanya.

B. ETIKA KOMPUTER
 PENGERTIAN
Etika Komputer adalah analisa sifat dan dampak sosial teknologi komputer,
serta formulasi dan pengesahan kebijakan untuk menggunakan teknologi
komputer secara benar.

 TINGKAT ETIKA MENURUT TELLER WARD BYNUM


1. Komputer Pop
Etika komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan
laporan yang terdapat dalam media populer yang mengenai dampak
baik dan buruk dari teknologi komputer.
2. Komputer Para
Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya atas
berbagai kasus etika komputer dan membutuhkan tingkat serta
pengetahuan tertentu dalam bidang tersebut.
3. Komputer Teoretis
Etika komputer teoritis merupakan perhatian berbagai peneliti
multidisiplin ilmu yang mengaplikasikan berbagai teori filosofi, dan
psikologi dalam ilmu komputer dengan tujuan untuk menghasilkan
pemahaman baru dalam bidang tersebut.
 HUBUNGAN ETIKA BISNIS DENGAN ETIKA KOMPUTER

C. PENIPUAN DAN AKUNTAN


 Penipuan merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan
oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat
pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya.

 BERDASARKAN HUKUM PERDATA, TINDAKAN PENIPUAN


HARUS MEMENUHI LIMA KONDISI, ANTARA LAIN :
1. Penyajian yang salah
2. Fakta yang material
3. Niat
4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi
5. Kerusakan atau kerugian

 Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan, yaitu:


1. Penipuan oleh Karyawan
Penipuan oleh karyawan (employee fraud) atau penipuan oleh
karyawan non manajemen biasanya didesaian untuk secara
langsung mengonversi kas atau aktiva lainnya demi keuntungan
karyawan.
Biasanya, karyawan mengondisikan sistem pengendalian internal
perusahaan untuk keuntungan pribadi. Jika sebuah perusahaan
memiliki sistem pengendalian internal yang efektif, pemalsuan atau
penipuan biasanya dapat dicegah atau dideteksi.
Penipuan oleh karyawan biasanya melibatkan tiga tahap:
(1) Mencuri sesuatu yang berharga (sebuah aktiva)
(2) Mengonversi aktiva tersebut ke dalam bentuk yang dapat
digunakan (uang tunai)
(3) Menyembunyikan kejahatan tersebut agar tidak terdeteksi.
2. Penipuan oleh Manajemen
Penipuan oleh pihak manajemen (management fraud) lebih sulit
dilacak daripada penipuan oleh karyawan karena sering kali tidak
terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian yang sangat besar
diderita oleh perusahaan. Biasanya, penipuan oleh pihak
manajemen tidak secara langsung melibatkan pencurian aktiva,
pihak manajemen puncak.

 Faktor Umum yang Mempengaruhi Seseorang untuk Melakukan


Penipuan
 Tekanan keadaan
 Peluang
 Karakteristik Pribadi

Walaupun berbagai faktor ini sebagian besar berada di luar lingkungan


yang dapat dipengaruhi auditor, auditor dapat mengembangkan daftar
periksa peringatan untuk mendeteksi kemungkinan aktivitas penipuan.

 Biaya Sesungguhnya Akibat Penipuan Sulit diukur karena Beberapa


Alasan
 Tidak semua penipuan terdeteksi.
 Dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan.
 Dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi
yang tidak lengkap.
 Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau
badan penegak hukum.
 Seringkali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan
hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.

 Pelaku Penipuan
 Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam perusahaan.
Kolusi antar karyawan dalam melakukan penipuan sulit untuk
dicegah dan dideteksi. Hal ini tampak nyata ketika kolusi dilakukan
antara manajer dengan karyawan bawahannya.
 Pihak manajemen melakukan peran penting dalam struktur
pengendalian internal perusahaan. Peluang adalah faktor yang
mendorong penipuan. Peluang dapat diidentifikasikan sebagai
pengendalian atas aset atau akses ke aset.

 Perbedaan Kerugian Keuangan yang Berhubungan dengan Berbagai


Klasifikasi dijelaskan Melalui Faktor Peluang
 Gender  Pendidikan
 Posisi  Kolusi
 Umur

 Skema Penipuan
1. LAPORAN TIPUAN yaitu dihubungkan dengan penipuan oleh
pihak manajemen.
2. KORUPSI yaitu melibat eksekutif, manajer, atau karyawan
perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar.
3. PENYALAHGUNAAN ASET yaitu skema penipuan yang paling
umum melibatkan beberapa jenis penyalahgunaan aset.

D. PENGENDALIAN INTERNAL
 Pengertian
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber
daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.

 Konsep Pengendalian Internal


 Tujuan Umum dari Sistem Pengendalian Internal
1) Menjaga aset perusahaan
2) Memastikan akurasi dan keandalan catatam serta informasi
akuntansi
3) Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan
4) Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur
yang ditetapkan oleh pihak manajemen

 Memodifikasi Asumsi
1) Tanggung jawab manajemen
2) Jaminan yang wajar
3) Metode pemrosesan data

 Eksposur dan Resiko


1) Penghancuran aset (baik aset fisik maupun informasi)
2) Pencurian aset
3) Kerusakan informasi atau sistem informasi
4) Gangguan sistem informasi

 Model Pengendalian Internal


1. Pengendalian pencegahan
Teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi terjadinya
peristiwa yang tidak diinginkan, contohnya dokumen sumber yang
didesain dengan baik.
2. Pengendalian pendeteksian
Berbagai alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa yang tidak
diinginkan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan. Contohnya
menghitung kembali nilai total menggunakan harga dan kuantitas. Jadi
kesalahan dalam harga total akan terdeteksi.

3. Pengendalian perbaikan
Tindakan yang diambil untuk membalik berbagai pengaruh kesalahan
yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya. Contohnya adalah
memperbaiki kesalahan yang terdeteksi dengan pengendalian yang
terpusat dan dilakukan secara hati-hati.

 Komponen Pengendalian Internal


Pernyataan standar audit (statements on auditing standars-sas) No. 78.
Menjelaskan hubungan yang rumit antara pengendalian internal perusahaan,
penilaian resiko auditor, dan perencanaan prosedur audit. Menyediakan
arahan bagi para ahli sistem dan akutan yang bertanggung jawab atas desain
pengendalian internal.

 Proses Pengendalian Internal

Anda mungkin juga menyukai