Anda di halaman 1dari 7

ETHICS, FRAUD, AND INTERNAL CONTROL

A. ETIKA DALAM BISNIS (ETHICS)


Standar etika yang berasal dari adat istiadat masyarakat dan keyakinan pribadi yang
mengakar tentang masalah benar dan salah yang tidak disepakati secara universal.
1. ETIK BISNIS
Secara lebih spesifik, etika bisnis (Business Ethics) melibatkan penemuan jawaban
atas dua pernyataan berikut ini:
1. Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dan menjalankan
bisnis mereka.
2. Ketika para menejer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka
mempercayainya.
2. PENGERTIAN ETIKA KOMPUTER
Etika komputer (Komputer Ethic) adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk
penggunaan teknologi.
a) Masalah Baru Atau Bentuk Dari Masalah Lama
Komputer adalah aset jenis baru banyak yang merasa bahwa program ini tidak
seharusnya dianggap berbeda dari berbagai bentuk property lainnya.
1) Privasi
Pembuatan pemeliharaan basis data yang besar dan dapat digunakan
bersama membuat perlindungan atas orang dari potensi penyalahgunaan data
menjadi hal yang penting.
2) Keamanan (Akurasi Dan Kerahasiaan)
System keamanan mencoba untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan
lain sistem komputer, komputer ini sebagai pelindung dan juga merupakan
kepentingan sah dan berbagai konsistuensi system tersebut.
3) Kepemilikan Properti
Hukum yang didesain untuk menjaga hak cipta fisik telah dipeluas untuk
meliputi apa yang disebut sebagai hak intelektual, yaitu perangkat lunak.
4) Kesetaraan Akses
Beberapa halangan untuk akses adalah bawaan system teknologi informasi
tetapi beberapa dapat dihindari melalui desain system yang berhati-hati.
5) Masalah Lingkungan
Kertas berasal dari pohon , sebuah sumber daya yang berharga dan berakhir
disebuah tempat sampah jika tidak didaur ulang dengan tepat.
6) Kecerdasan Buatan
Para teknis yang berpengetahuan dan para ahli dibidang ilmunya harus
memperhatikan tanggung jawab mereka atas keputusan yang salah , dasar
pengetahuan yang tidak lengkap atau tidak akurat dan peran yang diberikan
komputer dalam proses pengambilan komputer.
7) Pengangguran Dan Penggantian
Banyak pekerjaan yang telah dan sedang berubah sebagai akibat dari
ketersediaan teknologi komputer.
8) Penyalahgunaan Komputer
Komputer dapat disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin perangkat
lunak berhak cipta, menggunakan komputer perusahaan untuk kepentingan
pribadi, dan melihat-lihat file milik orang lain.
3. PENIPUAN DAN AKUNTAN (FRAUD)
a) Definisi Penipuan
Dalam lingkungan bisnis, penipuan adalah pembohongan disengaja,
penyalahgunaan aset komputer atau memanipulasi atas data keuangan dari
keuntungan pelaku penipuan. Dalam literature akuntansi penipuan umumnya juga
disebut sebagai “kejahatan kerah putih”, kebohongan”, penggelapan”, dan ketidak
beresan”. Dua tingkat penipuan:
a. Penipuan oleh karyawan (employee fraud)
b. Penipuan oleh pihak manajemen (manajemen fraud)
b) Faktor yang Membentuk Penipuan
Berdasarkan sebuah penelitian orang melakukan aktivitas penipuan sebagai
akibat sari interaksi tekanan dalam kepribadian seseorang dengan lingkungan
eksternal. Tekanan ini diklasifikasikan dalam tiga kategori umum, yaitu:
1. Tekanan keadaan
2. Peluang
3. Karakteristik pribadi (integrutas)
c) Kerugian Keuangan Akibat Penipuan
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE) pada tahun 2010 memperkirakan kerugian akibat penipuan
dan penyalahgunaan adalah 5 % dari pendapatan pertahun, ini sama saja dengan
sekitar $2.9 miliyar. Biaya kerugian dari penipuan sulit diukur karena sejumlah
alaasan:
1. Tidak semua penipuan terdeteksi
2. Dari semua penipuan yang terdeteksi , tidak semua dilaporkan
3. Dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan nformasi yang
tidak lengkap
4. Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau badan
penggerak hukum
5. Sering kali perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum
atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.
d) Pelaku Penipuan

Penelitian ACFE memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan pelaku


penipuan seperti

1. Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam perusahaan


2. Kerugian akibat penipuan dan pengaruh kolusi
3. Kerugian akibat penipuan berdasarkan gender
4. Kerugian akibat penipuan berdasarkan umur
5. Kerugian akibat penipuan berdasarkan pendidikan

Diluar dari pentingnya etika pribadi dan tekanan situasional, peluang adalah
faktor yang mendorong penipuan. Pengendalian dan akses adalah elemen-elemen
yang mendasar dari peluang.

e) Skema Penipuan

Tiga kategori umum skema penipuan adalah :

1. Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen. Jika
semua penipuan melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk
memenuhi definisi di bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus
memberikan manfaat keuangan langsung atau tidak langsung bagi pelakunya.
a. Kurangnya Independen Auditor
b. Kurangnya Independensi Direktur
c. Skema Kompensasi Eksekutif yang Meragukan
d. Praktik Akuntansi yang Tidak Tepat

Undang-undang Sarbanes-Oxley Untuk menangani berkurangnya


keyakinan investor berupa institusi dan individu yang dipicu sebagian karena
kegagalan bisnis dan pelaporan ulang akuntansi. kongres merumuskan hukum
dan Presiden Bush mengesahkan Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang
berkaitan dengan komite audit, independensi auditor, tata kelola dan tanggung
jawab perusahaan, penertiban dan pengungkapan, dan panalti akibat penipuan
dan kejahatan.

2. Korupsi
Empat jenis umum korupsi :
a. Penyuapan,
b. Hadiah Ilegal
c. Konflik Kepentingan
d. Pemerasan secara Ekonomi
3. Penyalahgunaan Aset
Contoh berbagai skema penipuan yang melibatkan penyalahgunaan aset :
Peluncuran, pencurian uang tunai, skema penagihan, memeriksa gangguan,
penipuan penggajian, penggantian expence, Penggelapan uang tunai,
penyelewengan non kas, dan penipuan komputer
B. KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL
CONTROL)
Sistem pengendalian internal (internal control system) terdiri atas berbagai kebijakan,
praktik dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan
umumnya:
1. Menjaga aset perusahaan
2. Memastikan akurasi dan keandalaan catatan serta informasi akuntansi
3. Mendorong efisiensi dalam organisasional perusahaan
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta sistem prosedur yang ditetapkan oleh
pihak manajemen.
1. MEMODIFIKASI ASUMSI
a) Tanggung jawab manajemen
Konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendlian
internal adalah tanggung jawab pihak manajemen (management responsibility)

b) Jaminan yang Wajar


Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang wajar
(Resonable Assurance)bahwa keempat tujuan umum pengendalian internal terpenuhi
secara efektif dari segi biaya .
c) Metode Pemrosesan Data
Sistem pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam efektivitasnya. Hal
ini meliputi:
a. Kemungkinan kesalahan, tidak ada sistem yang sempurna.
b. Pelanggaran, personel dapat melanggar sistem melalui cara lain.
c. Pelangaran manajemen, pihak manajemen dalam posisi melanggar
prosedur.
d. Berubahnya kondisi, kondisi berubah dengan berjalannya waktu.
2. EKSPOSUR DAN RISIKO
Ketidakberadaan atau kelemahan pengendalian disebut sebagai eksposur (exposure).
Kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengekspos perusahaan ke satu atau lebih
jenis risiko berikut ini:
a. Penghancuran aset (baik aset fisik maupun aset informasi)
b. Pencurian aset
c. Kerusakan informasi atau sistem informasi
d. Gangguan sistem informasi
3. MODEL PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK PENCEGAHAN
PENDETEKSIAN PERBAIKAN
a) Pengendalian pencegahan.
Pengendalian pencegahan adalah (preventive control) adalah teknik pasif
yang didesain untuk mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak
diinginkan.
b) Pengendalian pemeriksaan.
Pengendalian pemeriksaan (detective control) membentuk lini pertahanan
kedua. Ini adalah berbagai alat, teknik dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasi serta mengekspos berbagai perstiwa yang tidak diinginkan dan
yang lepas dari pengendalian pencegahan.

c) Pengendalian perbaikan.
Pengendalian perbaikan (corrective control) adalah tindakan yang diambil
untuk membalik berbagai pengaruh kesalahan yang terdetiksi dalam tahapan
sebelumnya.
4. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
a) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dasar komponen
pengendalian lainnya. Elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah:
 Integritas dan nilai etika manajemen
 Struktur organisasi
 Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada.
 Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya
 Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas
 Metode manajemen untuk melilai kinerja
 Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah
 Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya
manusianya
b) Penilaian Risiko
Penilaian risiko (risk assessment) untuk megidentifikasi , menganalisis, dan
mengelolaberbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.
c) Informasi Dan Komunikasi
Sistem Informasi Komunikasi (SIA) terdiri atas berbagai record dan metode
yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi, menganalisis,
mengklasifikasi dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk
menghitung berbagai aset dan kewajiban yang terkait didalamnya.
d) Pengawasan
Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas
desain pengendalian internal serta operasinya berjalan .
e) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan
prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah
diambil untuk mengatasi risiko pemisahan yang telah diidentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai