KELOMPOK 5:
AGUSTINUS ALDY FERNANDO KETTE (1802622010132)
IDA BAGUS DEVA DHARMA PUTRA (1802622010140)
KOMANG AKASA NIRMALA INDRA JAYA (1802622010141)
MADE WIDI ARIMBAWA (1802622010143)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
1.1 Pengertian
Fraud (Kecurangan) Kesalahan (errors) adalah salah saji atau kealpaan dalam laporan
keuangan yang tidak disengaja, yang dalam keadaan tersebut para pengambil keputusan dapat
berubah keputusannya, keadaan berikut yang termasuk dalam kriteria kesalahan (errors)
adalah
a) kesalahan dalam pengumpulan atau pemrosesan data akuntansi yang menjadi dasar
pembuatan laporan keuangan.
b) Taksiran akuntansi yang tidak benar yang berasal dari salah penafsiran.
c) Kesalahan-kesalahan dalam penerapan (aplikasi) prinsip prinsip akuntansi, yang
berkenaan dengan jumlah, klasifikasi, dan cara-cara penyajiannya ataupun
pengungkapannya.
Adapun pencegahan yang bisa diambil perusahaan untuk memastikan aman dari tindak
kejahatan penipuan (fraud):
a) Pastikan cek memiliki fitur keamanan yang cukup. Misalnya: dengan menggunakan
alat pemeriksaan keamanan berteknologi tinggi.
b) Maksimalkan usaha-usaha agar perusahaan menerapkan metode (cara) administrasi
yang aman dengan mengimplementasikan ‘Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara
ketat di seluruh bagian dan tingkat operasional perusahaan. Misalnya: pemisahan
fungsi antar staff akuntansi dengan jelas dan tegas.
c) Selalu jaga keamanan buku cek dan slip (formulir bank) yang tidak terpakai atau
dibatalkan, stempel perusahaan dan stempel tandatangan (jika memakai), dengan
menyimpannya di tempat yang terkunci hanya bisa diakses oleh orang yang diberi
wewenang.
2. Penaksiran risiko ( risk assessment ) adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
risiko yang relevan untuk mencapai tuuannya, membentuk suatu dasar untuk
menenetukan bagaimana risiko harus dikelola. Risiko dapat timbul atau berubah
karena keadaan berikut :
a. Perubahan dalam lingkungan operasi
b. Personel baru
c. Sistem informasi yang baru atau diperbaiki
Setelah memahami jenis-jenis kecurangan, internal auditor perlu memahami secara tepat
struktur pengendalian intern yang baik agar dapat melakukan upaya-upaya untuk mencegah
dan mendeteksi kecurangan Pencegahan kecurangan (fraud prevention), Pendeteksian dini
kecurangan (eraly fraud detection), Investigasi kecurangan (fraud investigation), Penegakan
hukum atau penjatuhan sanksi (follow-up lega action).
Struktur pengendalian intern terdiri atas lima komponen, yaitu Lingkungan Pengendalian
(Control Environment), Penaksiran Risiko (Risk Assessment), Standar Pengedalian (Control
Activities), Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication), serta Pemantauan
(Monitoring).