Anda di halaman 1dari 9

Short Case

CORPUS ALIENUM KORNEA OD

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:
Azan Farid Wajdi
04011181320094

Pembimbing:
dr. Hamidin, Sp.M

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
2

STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Teluk Kecapi
Tanggal Pemeriksaan : 15 Maret 2017

2. Anamnesis (Autoanamnesis)
a. Keluhan Utama
Mata kanan nyeri sejak + 8 jam yang lalu karena kemasukan serbuk besi.

b. Riwayat Perjalanan Penyakit


± 1 hari SMRS, pasien merasa mata kanan kemasukan serbuk besi dari
depan dengan jarak ± 2 meter saat mengelas dan menggerinda karbol. Pasien
mengaku mata terasa perih (+), lalu pasien meminta teman satu messnya
untuk meniup matanya, mata kanan terlihat merah (+), merasa seperti ada
yang mengganjal (+), nyeri (+), gatal (+), kadang mata berair (+), penglihatan
silau (-), kotoran mata (-), sakit kepala (-), lalu pasien membersikan mata
dengan meletakan wajah didalam baskom yang berisi air.
± 8 jam SMRS pasien masih merasa mata kanan merah (+), nyeri (+),
mengganjal (+), gatal (-), mata berair (+),kotoran mata (-), sakit kepala (-),
mual (-), muntah (-), lalu pasien berobat ke RSKMM Palembang.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)
• Riwayat memakai kacamata (-)
• Riwayat trauma pada mata (+)
• Riwayat alergi (-)
• Riwayat kencing manis (-)
3

• Riwayat darah tinggi (-)

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal

3. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Keadaan umum : tampak baik
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 18 kali/menit
Suhu : 36,6o C
Status gizi : gizi baik

b. Status Oftalmologis
4

Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Visus 6/9, Ph : - 6/6


Tekanan
P = N+0 P = N+0
intraokular

KBM Ortoforia
GBM

Palpebra Tenang Tenang


Konjungtiv Tenang Tenang
a
Kornea Tampak corpus alienum di Jernih
zona parasentral arah jarum
jam 4
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Cahaya (+), diameter 3 mm cahaya (+), diameter 3 mm
Lensa Jernih Jernih
Segmen
Posterior
Refleks Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Fundus
Papil Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Makula Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Retina Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
5

4. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Slit lamp
 Fluorescence test (disarankan)

5. Diagnosis banding
 Corpus alienum kornea OD
 Keratitis
6

6. Diagnosis Kerja
Corpus Alienum Kornea Okuli Dekstra.

7. Tatalaksana
o Informed consent
 Menjelaskan kepada pasien, karena sudah terdapat keluhan nyeri di
mata kanan, maka akan dilakukan tindakan ekstraksi untuk membuang
benda asing tersebut.
o KIE
 Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak
memperberat lesi
 Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau
berkendara.
 Apabila keluhan bertambah berat setelah dilakukan tindakan, seperti
mata bertambah merah, bengkak atau disertai dengan penurunan visus
segera kontrol kembali

o Farmakologi
o Pro ekstrasi Corpus Alienum
 Anastesi Topikal dengan tetracain hidrochoride 0,5%
 Irigasi dengan Ringer Laktat + Iodine
 Ektraksi Corpus Alienum dengan kapas
 Ekstraksi dengan jarum tuberkulin
o Bebat tekan 8 jam dengan salep mata
Chloramfenicol EO 4x1 OD
o Kontrol Ulang poli Mata
24 jam lagi
o Non Farmakologi
- Rujuk kedokter spesialis mata
- Pro konsul ke sub divisi EED (External Eye Disease)  Ekstraksi
benda asing menggunakan jarum ukuran 25 atau 26 gauge)  bebat
tekan selama 8 jam  kontrol ulang setelah 1 hari
7

- Pro konsul ke sub divisi refraksi  melihat kelainan refraksi

8. Prognosis
o Quo ad vitam : bonam
o Quo ad functionam : bonam

LAMPIRAN
8
9

Anda mungkin juga menyukai