Anda di halaman 1dari 5

BAB I

ANALISA SITUASI

1.1. WILAYAH KERJA

UPTD Puskesmas Pengasinan merupakan salah satu dari tiga puskesmas yang ada
di wilayah Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi. UPTD Puskesmas Pengasinan terletak
di wilayah kerja meliputi kelurahan Pengasinan dan kelurahan Sepanjang Jaya di
Perumahan Narogong kelurahan Pengasinan dan bersebelahan dengan SMP Negeri 16
Bekasi . Luas wilayah adalah 5,667 km 2 terdiri dari 43 RW, jumlah penduduk sebanyak
111.067 dengan batas wilayah kerja sebagai berikut :
A. Sebelah Utara : Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur
B. Sebelah Selatan : Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu
C. Sebelah Timur : Jati Mulya, Kecamatan Tambun
D. Sebelah Barat : Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan
UPTD Puskesmas Pengasinan mempunyai satu puskesmas pembantu yang
terletak di perumahan Bumi Bekasi Baru kelurahan Sepanjang Jaya. Berdasarkan data
Fasyankes terdapat 1 RS Swasta, 15 klinik, 5 Dokter Praktek Swasta ( DPS ) dan 13 Balai
Pengobatan Swasta ( BPS ) di wilayah kerja puskesmas.

Berdasarkan analisa konsep wilayah kerja puskesmas yaitu sasaran penduduk


yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka dibutuhkan 2
puskesmas lagi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengasinan, namun kondisi tersebut
tidak menjadi masalah karena sudah terdapat satu pustu dan fasilitas pelayanan kesehatan
swasta lainnya yang cukup banyak. Tahun 2017 di kelurahan Sepanjang Jaya
direncanakan akan dibangun puskesmas dan diharapkan tahun 2018 dapat beroperasi
memberikan pelayanan sehingga memudahkan akses masyarakat yang tinggal di
kelurahan Sepanjang Jaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

1.2. KETENAGAAN

Berdasarkan data ketenagaan di table 2 a, masih banyak tenaga kesehatan yang


sangat dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan yang maksimal. Melihat pada jumlah
kunjungan , berbagai program yang membutuhkan tenaga khusus untuk mengelolanya,
dan UPTD Puskesmas Pengasinan mulai dapat memberikan pelayanan persalinan normal,
serta sudah ada poli Lansia dan pelayanan puskesmas pembantu yang saat ini belum
maksimal, maka hasil analisa menunjukkan bahwa Puskesmas Pengasinan beserta pustu

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) UPTD Puskesmas Pengasinan 1


masih kekurangan SDM untuk dokter umum, dokter gigi, SKM, bidan, perawat gigi,
petugas Imunisasi, Apoteker , perawat kesehatan, pengelola keuangan, IT dan tenaga
administrasi lainnya. Bila kebutuhan ini tidak segera ditindaklanjuti, hal tersebut dapat
membuat tenaga kesehatan tidak dapat maksimal dan focus untuk pelayanan dan
pencapaian program – program puskesmas.

1.3. OBAT DAN BHP

Persediaan obat yang tersedia di Puskesmas Pengasinan hanyalah obat generic


namun tidak menurunkan kualitas pelayanan kepada pasien. Jenis obat yang paling
banyak jumlah pemakaiannya adalah paracetamol tablet karena merupakan analgetik
antipiretik yang aman untuk segala umur sehingga banyak diresepkan oleh poli umum,
gigi, dan KIA. Nifedipin tablet juga merupakan salah satu obat yang banyak dipakai oleh
karena Hipertensi merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas
Pengasinan.
Sedangkan obat yang paling banyak tersisa adalah obat gigi seperti Mummifying
Pasta dan CHKM yang berfungsi untuk perawatan saluran akar gigi dan hanya di
perlukan dalam jumlah yang sangat sedikit setiap perawatan. Temporary cair yang
digunakan untuk penambalan gigi sementara juga jarang digunakan dan banyak tersisa
karena sifatnya yang cepat mengeras. .
Obat yang tersedia di UPTD Puskesmas Pengasinan selain didrop dari Gudang
farmasi dinas kesehatan juga dari pengadaan melalui dana JKN.

1.4. PERALATAN

Berdasarkan analisa data pada tabel 2 c, diketahui bahwa peralatan set KIA dan
set KB masih banyak yang berfungsi,begitu pula peralatan imunisasi. Rata-rata peralatan
hanya terdiri dari satu set yang sangat tidak cukup untuk melayani masyarakat yang
berkunjung ke Puskesmas Pengasinan. Peralatan yang tersedia namun tidak lengkap
antaralain adalah peralatan home care, gizi, penyuluhan, poli gigi set dan poli umum set.

1.5. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Sumber biaya untuk pembiayaan kesehatan Puskesmas Pengasinan tahun 2015


terdiri atas 3 sumber dengan jumlah terbanyak bersumber dari dana APBD II sebesar Rp.
428.000.000,- dana BOK sebersar Rp. 86.640.000,- Total pembiayaan kesehatan
berjumlah Rp.596.924.584, JKN sebesar Rp. 1.332.988.170,- bila dibandingkan dengan

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) UPTD Puskesmas Pengasinan 2


banyaknya kegiatan di dalam dan luar gedung puskesmas sebagai upaya untuk
meningkatkan pencapaian program, jumlah tersebut masih perlu ditingkatkan lagi.

1.6. SARANA PRASARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan puskesmas pembantu (pustu) sudah dibangun tetapi sarana dan
prasarana yang ada belum memadai. Hal tersebut perlu perhatian yang sangat besar oleh
karena berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan sarana penunjang
seperti komputer dan printer masih sangat kurang oleh karena masih diperlukan untuk
membuat laporan berbagai program puskesmas dan juga menunjang untuk pelayanan
BPJS yang mulai diberlakukan pemerintah tahun 2014.

1.7. PERAN SERTA MASYARAKAT

Jumlah kader yang dilatih perlu ditingkatkan lagi sehingga jumlah kader yang
aktif di posyandu merupakan kader yang sudah terlatih semua dan diharapkan peran
serta kader dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk pencapaian program-
program puskesmas.

1.8. PENDUDUK DAN SASARAN PROGRAM


1.9. SEKOLAH
Berdasarkan data tabel 5 diketahui jumlah sekolah SD/MI adalah 32 sekolah yang
19 berada di kelurahan Pengasinan dan 13 berada di kelurahan Sepanjang Jaya b. Jumlah
SMP/MTS ada 9 sekolah. Sedangkan untuk sekolah tingkat atas berjumlah 1.
1.10. KESEHATAN LINGKUNGAN

Pada tabel 6, terlihat terdapat 7 kategori data kesehatan lingkungan yang dinilai
yaitu jumlah rumah sehat, TPM, TTU, TPA, SAB, Jamban sehat, SPAL. Tujuh indicator
yang di periksa dan memenuhi syarat sudah mencapai target hanya cakupan pengawasan
Industri yang belum mencapai target. Hal ini dikarenakan masih perlunya ditingkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

1.11. KEMATIAN

Tercatat lima bayi/Neonatal meninggal ( AKB ) yang disebabkan oleh BBLR dan
asfiksia. Dan selain itu tercatat pula tiga (3) kematian Ibu yang disebabkan oleh karena
eklampsi dan perdarahan Penyebab kematian bayi merupakan kondisi yang sangat bias
dicegah dengan mempersiapkan kehamilan sejak memperhatikan status gizi remaja putri,
1000 Hari pertama kehamilan (HPK) yang dapat dipantau dengan pemeriksaan ANC
yang teratur ke layanan kesehatan. Lintas program dan sektoral sangat diperlukan untuk

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) UPTD Puskesmas Pengasinan 3


pelayanan kesehatan yang maksimal dan menurunkan Angka kematian Ibu ( AKI ) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja puskesmas. Oleh karena itu puskesmas
Pengasinan melaksanakan kegiatan GSI, RW Siaga, dan P4K serta melakukan kerjasama
dengan fasyankes swasta dan BPS.

1.12. KUNJUNGAN

Berdasarkan hasil analisa tabel, terlihat bahwa pengunjung lebih banyak di


dominasi oleh perempuan baik pasien baru atau pasien lama. Tercatat sebanyak 27.978
orang ( Laki-laki : 12.883 Perempuan : 15.095 ) yang berkunjung ke Puskesmas
Pengasinan pada tahun 2015

1.13. SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK


Berdasarkan data sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas pada tabel 9, terlihat
bahwa urutan lima terbesar di dominasi merupakan penyakit infeksi dan setelah itu mulai
diikuti oleh penyakit tidak menular seperti myalgia, migraine dan hipertensi. Hal ini
menunjukkan “double bourdon” untuk masalah penyakit yang harus menjadi perhatian
banyak pihak.
1.14. DATA KLB

Tidak ada kasus KLB pada tahun 2015 yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
Bekasi.

1.15. CAKUPAN PELAYANAN


Cakupan Pelayanan terbagi menjadi dua, yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan penunjang. Upaya kesehatan wajib untuk program promosi kesehatan terbagi
menjadi promosi kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung. Pencapaian yang
didalam gedung sudah mencapai target. Sedangkan untuk promosi di luar gedung, semua
cakupan belum mencapai target namun angka kesenjangannya bervariasi.
Program kesehatan lingkungan hamper merata belum mencapai target namun
angka kesenjangan antara cakupan dan target sangat kecil, sehingga diharapkan tahun
depan sudah dapat mencapai target.
Upaya KIA dan KB hanya cakupan kunjungan ibu hamil K4, cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani dan peserta KB aktif yang belum mencapai target.
Cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat yang sangat rendah ada pada cakupan
distribusi MP-ASI baduta gakin yang disebabkan karena rendah pula jumlah MP-ASI
dari dinas kesehatan yang di kirimkan ke puskesmas. Selain itu cakupan ASI eksklusif
sangat rendah yang disebabkan oleh multifactor dan kategori dari ASI eksklusif sendiri
yang sangat sulit untuk di penuhi.

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) UPTD Puskesmas Pengasinan 4


Upaya pencegahan & P2M yang belum tercapai untuk imunisasi lanjutan adalah
cakupan BIAS DT,TT dan campak untuk kegiatan imunisasi lanjutan di sekolah. Hal ini
sangat tergantung pada dukungan yang diberikan oleh guru dan orangtua murid.
Sedangkan yang perlu mendapat perhatian oleh karena merupakan silent killer dan dapat
menambah penyebaran penyakit infeksi adalah cakupan penemuan penderita pneumonia
balita yang sangat rendah dan cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif yang
belum mencapai target.
Upaya pengobatan di puskesmas yang belum mencapai target namun
kesenjangannya tidak terlalu besar adalah kunjungan rawat jalan dan kunjungan rawat
jalan gigi.

1.16. DATA HASIL SURVEY

Hasil kegiatan survey Indeks Kepuasan Masyarakat semester 1 dan 2 tahun 2015
di Puskesmas Pengasinan dengan hasil 92,1% merasa Puas, hanya 7,9% yang kurang
puas, sedangkan untuk tidak puas nihil.

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) UPTD Puskesmas Pengasinan 5

Anda mungkin juga menyukai