1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan station skills ini, mahasiswa mampu melakukan langkah-
langkah pengisian berkas keluarga
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan station skills ini, mahasiswa mampu menerapkan langkah-
langkah pengisian berkas keluarga sesuai panduan yang terlampir untuk tahap
identifikasi masalah mencakup: identitas keluarga, keadaan rumah, keluarga,
pemenuhan kebutuhan keluarga, gaya hidup, lingkungan hidup, penentuan masalah
kesehatan, dan rencana pemeliharaan kesehatan
3. Deskripsi Silabus
3.1 Kompetensi yang diharapkan
1. Mengetahui langkah-langkah pengisian berkas keluarga
2. Menerapkan komunikasi efektif dalam melakukan kunjungan rumah
3. Mengisi berkas keluarga dengan benar dan tepat
4. Menjaring masalah kesehatan keluarga berdasarkan data berkas keluarga
5. Mengajukan solusi bagi masalah kesehatan keluarga dengan tepat dan
mampu laksana
3.2 Topik
1. Komunikasi efektif dalam merujuk pasien
2. Penghitungan asupan kalori 24 jam (food recall)
3. Penggunaan food model dalam menjelaskan ukuran rumah tangga
3.3 Metode
1. Presentasi
2. Demonstrasi tutor
3. Latihan di setting keluarga yang sebenarnya didampingi tutor
4. Latihan mandiri jika ada kunjungan lanjutan untuk melengkapi data yang
kurang
5. Evaluasi
3.4 Fasilitas yang dibutuhkan
1. Kunjungan rumah pasien (diintegrasikan dengan kegiatan modul IKK)
2. Alat pemeriksaan fisik (stetoskop, tensimeter, penlight, thermometer, dll)
3. Alat tulis
4. Kalkulator
3.5. Evaluasi
1. Nodal point evaluation
2. OSCE
4. Ceklist
Nama dan NIM : adalah nama dan nomor induk mahasiswa yang membina
Kelompok : kelompok A, B dst
Durasi pembinaan : ___________________
Tgl bertemu : I (tgl pertama kunjungan)________________________________________
II (tgl kunjungan kedua)__________________________________________
III (tgl kunjungan ketiga)__________________________________________
I. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : (yang dicantumkan adalah nama anggota keluarga yang menjadi
penanggung jawab keluarga, biasanya ayah atau kakek dalam keluarga, tetapi bisa juga ibu atau
nenek, atau kakak yang menjadi pencari nafkah utama atau yang menentukan keputusan yang
diambil oleh keluarga)
b. Alamat rumah : (dicantumkan dengan lengkap)
c. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah : (dituliskan dalam tabel yang tersedia)
e. Siklus kehidupan Keluarga : 1. kel. baru menikah 2. kel. dengan bayi & balita
3. keluarga anak usia sekolah 4. kel.dengan remaja
5. kel. ortu usia pertengahan 6. keluarga ortu lansia
Siklus kehidupan keluarga ditentukan berdasarkan keluarga dari Kepala Keluarga di berkas
ini.
- Keluarga baru menikah adalah 0-2 tahun usia pernikahan
- Keluarga dengan bayi dan balita adalah bila KK mempunyai anak usia bayi hingga lima
tahun
- Keluarga dengan anak usia sekolah adalah bila KK mempunyai anak usia 6-11 tahun
- Keluarga dengan remaja adalah bila KK mempunyai anak usia 12-18 tahun
- Keluarga orang tua usia pertengahan adalah bila KK dan istri berusia antara 35-55 tahun
namun usia anak tidak termasuk di nomor 1-4
- Keluarga orang tua lansia adalah bila KK dan istri berusia di atas 55 tahun
Bisa saja siklus kehidupan keluarga sekarang berada pada lebih dari satu tahap, maka dapat
dipilih lebih dari satu.
Misalnya : keluarga adalah pasangan lanjut usia yang tinggal hanya berdua di rumah. Anak-anak telah menikah dan
tinggal di rumahnya masing-masing. Selain kesepian, maka pencegahan kecelakaan dalam rumah dan gejala awal
sakit harus menjadi perhatian.
Contoh lain: Keluarga adalah keluarga majemuk yang terdiri dari 15 orang dalam satu rumah. Banyaknya orang
dewasa dengan mobilitas tinggi, dan rumah yang sempit, maka penyakit infeksi untuk anak-anak yang tinggal dirumah
perlu mendapat perhatian. Hanya 3 orang dewasa yang bekerja dengan penghasilan minim merupakan kendala hidup
sehat keluarga ini.
g. Genogram:
e. Apakah dapat membaca tulisan/huruf di dalam rumah tanpa bantuan sinar lampu listrik pada
siang
hari ? 1. ya 2. tidak
Misalnya: rumah keluarga yang berada dilingkungan perumahan padat merupakan rumah tua yang didirikan 20
tahun yang lalu. Tampaknya belum pernah dilakukan renovasi, walaupun dinding adalah tembok dilapis cat,
namun warna cat sudah pudar dan dibanyak tempat timbul jamur dan keretakan. Kamar-kamar yang gelap, jendela
kurang dari 20 % luas lantai, atap tanpa langit-langit menyebabkan rumah terasa lembab. Pengaturan barang-
barang dan lantai yang bersih memperlihatkan keluarga peduli pada kebersihan rumah walau tidak ada biaya
untuk merenovasi rumah. Dengan keadaan rumah seperti ini perlu mendapat perhatian adalah penyakit paru-paru
dan kulit akibat lembabnya udara di dalam rumah. Pakaian yang telah digunakan juga banyak tergantung di balik
pintu kamar dapat menjadi sarang nyamuk selain tidak sedap dipandang..
a. Perencanaan keluarga
a.1. Apakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam berkeluarga ?
1. ya 2. tidak
Bila iya , uraikan perencanaan yang dilakukan. Bila tidak, uraikan gambaran di keluarga yang
menunjukkan tidak adanya perencanaan keluarga
Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan dalam membentuk sebuah keluarga. Keluarga yang
menikah karena ‘kecelakaan’ termasuk yang tidak melakukan perencanaan. Biasanya perencanaan
digambarkan dengan turut sertanya keluarga mengikuti metoda Keluarga Berencana. Atau bila tidak
menggunakan kontrasepsi, keluarga dianggap berencana bila mengatur jarak kelahiran anak-anaknya.
Dengan rapatnya jarak kelahiran, ibu sakit-sakitan, tidak ada biaya untuk sandang, pangan, papan,
sekolah, maka dapat digambarkan tidak ada perencanaan. Anak yang berjumlah banyak namun
beberapa meninggal diwaktu usia muda karena sakit, juga dapat menggambarkan tidak adanya
perencanaan yang baik. Usia perkawinan di bawah umur, atau perkawinan yang sebentar kemudian
cerai juga dapat menunjukkan kurang mantapnya perencanaan keluarga.
ibu
mike ayah
anita
jody
barbie
Bila hubungan ibu dan Jody lebih erat dari hubungan yang ada dengan anggota lain
(misalnya Ibu terlalu memanjakan Jody, dan Jody sangat tergantung dengan ibu, maka
family map digambarkan sbb:
ibu
mike ayah
anita
jody
barbie
Bila yang terjadi adalah hubungan ibu dan ayah renggang sedangkan hubungan ibu dan
anak-anak tidak ada gangguan, dan hubungan ayah dengan anak-anak juga renggang, dan
hubungan antara mike dan jody sedang ada konflik, maka family map digambarkan sbb:
ibu
mike ayah
anita
jody
barbie
b.2. Frekuensi berkumpulnya anggota keluarga : 1. setiap hari 2. 2-3 kali seminggu 3. 1 minggu/x
4. 2-3 x sebulan 5. 1 bulan/x 6. 2-3 x/tahun
7. lainnya ____________
Pada kotak ini, mahasiswa mengisi hasil diskusinya mengenai resiko-resiko kesehatan atau masalah kesehatan yang
mungkin timbul akibat hubungan anggota keluarga, keadaan psikologis keluarga dsb.
Misalnya: Sejak tahun 2000 ayah bekerja sebagai supir di kedutaan RI di Kamboja. Pada saat ayah pergi, anak kedua
berusia 3 bulan. Anak-anak dan ibu mendengar suara ayah melalui telepon sebulan sekali. Ibu membicarakan masalah
keluarga kepada suami melalui surat. Rencananya ayah bekerja untuk 5 tahun tanpa ada kesempatan untuk liburan.
Kemungkinan kehilangan figure ayah dapat terjadi pada anak-anak yang masih kecil.
yang dinilai adalah anggota keluarga yang usianya seharusnya sudah dapat mencapai taraf
pendidikan tersebut, tetapi tidak dilaluinya. Alasan dapat karena terbatasnya biaya, atau alasan-
alasan lainnya.
Keluarga yang tidak ada perencanaan khusus untuk kesehatan termasuk di dalamnya adalah
keluarga yang sering tidak ke dokter bila sakit.
Keluarga yang datang ke dokter bila sakit, termasuk di pilihan nomor dua.
Keluarga yang bukan hanya bila sakit, tetapi juga datang ke dokter untuk imunisasi,
pemeriksaan dini, medical check-up, dsb, masuk ke pilihan nomor tiga.
Keluarga yang mempunyai KMS (kartu menuju sehat), atau paspor kesehatan lainnya, masuk
ke pilihan nomor empat, karena dinilai bukan hanya memperhatikan pencegahan, namun
juga memonitor keadaan kesehatannya.
Dalam kotak ini, mahasiswa mengisi hasil diskusinya mengenai resiko-resiko kesehatan atau masalah kesehatan yang
mungkin timbul akibat tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga dalam bidang ekonomi, pendidikan, spiritual atau kesehatan.
Misalnya: Kepala keluarga dan istri berpendidikan tidak tamat SD. Pengetahuan yang kurang mengenai pencegahan
penyakit, sehingga walaupun mempunyai KMS dari posyandu terdekat, anak-anaknya tidak sebulan sekali diantar ke
posyandu. Bila sakit beli obat di warung, bila tidak sembuh juga berobat ke puskesmas. Anak tertua berusia 9 tahun kelas
satu SD karena tidak ada biaya pada 2 tahun yll. Ibu sering batuk-batuk tetapi tidak pernah berobat karena katanya batuknya
tidak terlalu parah. Kemungkinan tidak termonitornya tumbuh kembang anak-anak dan penyakit kronis pada ibu dapat
terjadi pada keluarga ini.
d. Kebiasaan merokok:
1. tidak 2.ya ...... bila ya : siapa saja ____________sejak ______jenis cerutu, kretek,
rokok
putih, dsb banyaknya (1-2 batang perhari, 1 bungkus perhari, dsb)
e. Deskripsi mengenai gaya hidup keluarga:
Pada kotak ini, mahasiswa mengisi hasil diskusinya mengenai resiko-resiko kesehatan atau masalah kesehatan
yang mungkin timbul akibat gaya hidup keluarga, diet, olah raga dan perilaku yang mengganggu kesehatan
seperti konsumsi alcohol dan merokok. Bila ada gaya hidup lain yang mahasiswa cermati ada dalam keluarga
dan dapat mengganggu kesehatan, maka dapat dicantumkan dalam kotak ini pula.
Misalnya: Anak-anak makan pagi bubur ayam yang lewat, siang jajan disekolah dan malam makan nasi yang
disiapkan ibu. Diberi uang jajan Rp 1000 sehari, ibu tidak selalu tahu apa yang dibeli di sekolah. Kemungkinan
anak-anak kurang gizi
Ayah berangkat kerja tidak sarapan dan kadang-kadang pulang sanagt larut tanpa makan di rumah. Ayah
merokok 2 bungkus dalam 3 hari. Sering merokok di kamar atau di ruang di dalam rumah. Pada akhir minggu
berkumpul sambil main kartu dan minum bir 6-8 gelas. Tidak terpantaunya jenis makanan, kebiasaan merokok
dan alcohol serta tidak ada kebiasaan berolahraga membuat ayah beresiko untuk sakit tekanan darah tinggi, sakit
jantung, sakit lever, dan penyakit degeneratif lainnya..
Bila keluarga tinggal di daerah hunian dan permanen, misalnya memiliki ruas jalan masing-masing,
dan
mempunyai izin bangunan dsb, maka termasuk dalam pilihan nomor satu.
Bila keluarga tinggal di ruko, atau rukan, atau menjadi bagian dari restaurant, atau pasar,dsb. Maka
termasuk dalam pihilhan nomor dua.
Bila keluarga tinggak di kawasan kumuh yang kemungkinan ada penggusuran, maka dipilihan nomor
tiga.
Bila keluarga tinggal di pinggir jalan kereta, di bawah jembatan, di bantaran sungai, atau di tempat
pembuangan akhir, maka termasuk nomor empat.
a.2. Higiene lingkungan rumah : 1. sangat bersih dan teratur 2. bersih namun tidak
teratur
3. kurang bersih 4. kumuh
5. lainnya _________________
Ditentukan berdasarkan subyektifitas kelompok mahasiswa. Akan lebih baik bila mahasiswa
mempunyai
foto lingkungan rumah keluarga yang dibina.
Dikategorikan sangat aman bila walaupun jendela dan pintu terbuka, tidak akan ada kehilangan.
Aman dengan penjagaan dipilih bila terlihat satpam dalam jumlah cukup, pagar tinggi dan
tidak ada kehilangan
Tidak aman, bila cenderung dapat terjadi pencopetan atau pencurian kapan saja bila lengah.
a.4. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________
Bila sedang dirumah, kemungkinan keluarga terpapar oleh bahan-bahan tersebut. Bisa lebih dari
satu.
Pilihan nomor satu bila profesional tersebut bekerja di kantor msialnya di departemen pemerintahan,
lembaga legislatif, kantor-kantor perdagangan, industri , perbankan, hukum, pengacara, administrasi
Pilihan nomor dua bila profesional tersebut bekerja misalnya sebagai dokter di rumahsakit, laboran di
laboratorium, perawat di puskesmas, psikolog di klinik, guru di sekolah, geolog di pengeboran
minyak,
wartawan, dsb.
Pilihan nomor tiga bila pekerja sebagai buruh tanpa bekal pengetahuan atau ketrampilan.
Pilihan nomor empat dapat ibu rumah tangga, atau pengrajin rumahan, atau tukang masak, dsb.
b.2. Resiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah:
1. kecelakaan kerja 2. tidak ergonomis 3. paparan zat berbahaya
4. stress gedung pencakar langit 5. stress pengambil keputusan 6. lainnya _____
Resiko kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi akibat pekerjaannya, misalnya terpotong alat
pemotong kayu karena bekerja sebagai tukang kayu dipabrik furniture,dsb.
Resiko tidak ergonomis dapat terjadi di berbagai jenis pekerjaan, misalnya ruangan bekerja yang
terlalu
gelap, kursi yang terlalu rendah, meja yang terlalu tinggi, jam bekerja terlalu lama di depan
komputer,
Resiko paparan zat berbahaya dapat diperkirakan bila bekerja di pabrik dengan bahan kimia, penjaga
pintu tol, polisi lalu lintas, dsb.
Stress gedung pencakar langit dapat terjadi pada pekerja yang bekerja di gedung-gedung tinggi 8
jam
sehari.
Stress pengambil keputusan dapat terjadi pada profesional yang menjadi eksekutif, atau profesional
yang bekerja di lapangan.
b.3. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan adalah:
1. debu 2. asbes 3. CO 4.Timbal
5. bising 6. getar 7. lainnya ____________
Bila sedang bekerja, kemungkinan anggota keluarga terpapar oleh bahan-bahan tersebut. Bisa lebih
dari satu.
c.3. Paparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial adalah :
1. sebagai panutan masyakarakat
2. sebagai pemuka agama/ budaya
3. keadaan keluarga tidak seperti yang diharapkan
4. tidak tercukupinya kebutuhan hidup keluarga
5. lainnya __________________________
Pada kotak ini, mahasiswa mengisi hasil diskusinya mengenai resiko-resiko kesehatan atau masalah kesehatan
yang mungkin timbul akibat lingkungan hidup. Dapat dijelaskan temuan lingkungan perumahan, lingkungan
pekerjaan dan lingkungan social keluarga satu persatu atau secara keseluruhan.
Misalnya : Sebagai keluarga pendeta yang telah 20 tahun mengabdi pada pekerjaannya, KK terpandang
dilingkungan gereja dan disekitar rumahnya. KK menjadi ketua RW dan pernah mendapatkan penghargaan
untuk kebersihan lingkungan. Stress sebagai panutan masyarakat dan pemuka agama timbul setelah anak
terkecil lari dari rumah dan menikahi kawan kuliahnya yang berbeda agama. Kemungkinan untuk mempunyai
stress psikhis besar pada KK yang mempunyai tekanan darah tinggi sejak 5 tahun yll.
Kebiasaan berkendara sepeda motor pada jam padat sebanyak 4 jam perhari untuk keadaan dari tempat
pekerjaan dapat beresiko KK terpapar polusi udara berupa debu, CO dan timbal. Keluhan batuk-batuk yang
lama sebaiknya diperiksa apakah karena paparan polusi tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
berdasarkan urutan masalah yang ada, maka kelompok mendiskusikan rencana pemeliharaan
kesehatan pada keluarga. Rencana ini dijalankan oleh pada kunjungan yang kedua.
3. keluarga terbiasa dengan kebugaran, olahraga, Edukasi pentingnya berolahraga Kakek, Ayah,
kegiatan berolahraga teratur pencegahan penyakit Ibu, anak I,
anak ke II.