Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya, kondisi geologi area


penambangan terutama keberadaan lapisan batubara yang akan ditambang topografi dan
morfologi di atas area rencana penambangan, kondisi permukaan bekas Open pit di
sekitar rencana mulut tambang, kondisi geoteknik massa batuan atap (roof) dan batuan
lantai (floor), target produksi yang diinginkan dan peralatan yang akan digunakan, maka
metode tambang bawah tanah yang dipilih adalah metode Longwall mundur
(retreating).

Penambangan batuabara dengan metode longwall memiliki resiko yang besar


terhadap keruntuhan atap lubang bukaan dan panel penambangan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh faktor kestabilan dari lubang bukaan dan juga pilar batubara sebagai
penyangga alamiah pada area penambangan. Dengan permasalahan tersebut diperlukan
suatu kajian geoteknik terhadap rancangan pilar batubara bawah tanah, agar kegiatan
penambangan dapat dikerjakan dengan aman dan lancar.

Ada beberapa tipe lubang bukaan utama (mine pening) pada penambangan bawah
tanah, yaitu lubang bukaan tegak (vertical shaft atau biasa disebut shaft saja), lubang
bukaan miring curam (inclined shaft), lubang bukaan miring landai (slope dan decline)
dan lubang bukaan datar (tunnel, adit atau drift).

Shaft secara umum mempunyai pengertian sebagai lubang bukaan utama (mine
opening) atau jalan masuk utama (mine access opening/main entries) pada tambang
bawah tanah, yang menghubungkan antara permukaan tanah (surface) dengan lubang-
lubang di bawah tanah (underground opening) yang dibuat secara tegak 90o (vertical
shaft) atau miring curam (inclined shaft). Pemilihan tipe lubang bukaan utama ini tentu
tidak asal begitu saja, tetapi didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu,
mencakup faktor teknis (kemudahan penggalian, model kontruksi bangunan atau system
penyanggaan), faktor ekonomis (biaya) dan faktor lingkungan. Penentuan geometri
shaft mencakup bentuk penampang shaft, ukuran penampang shaft, jumlah ruang
(compartment), kemiringan shaft dan kedalaman shaft. Geometri shaft yang penting dan
menjadi dasar perancangan shaft antara lain terdiri dari : bentuk penampang shaft,
ukuran penampang shaft, jumlah dan ukuran compartment,kemiringan dan kedalaman
shaft.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana rancangan lubang bukaan pada material 1 dan material 2?
2. Bagaimana sistem penyanggaan yang diunakan pada lubang bukaan?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun Maksud dan tujuan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Melakukan kajian geoteknik terhadap rancangan lubang bukaan pada material
1 dan material 2.
2. Melakukan kajian terhadap sistem penyanggan yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai