Anda di halaman 1dari 5

Kitab al-Qur’an

Kitab al-Qur’an sebagai kita penyempurna yakni yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad S.a.w sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia,
bukan hanya bangsa Arab. Sebagaimana firman Allah

Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran)


kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1)
Isi al-Qur’an meliputi hal-hal berikut:

 Terdapat pembahasan mengenai prinsip-prinsip akidah (keimanan)


 Terdapat pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah
 Terdapat pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syariat

Kedudukan Kitab Suci al-Qur’an antara lain:

 Wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw


 Mukjizat Nabi Muhammad saw
 Menjadi  pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat
 Menjadi sumber dari segala sumber hukum Islam

Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah

 Agar meningkatkan kualitas kehidupan pribadi


 Agar manusia membangun kehidupan bermasyarakat
 Agar manusia menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara

Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah

 Meningkatkan rasa keimanan kepada Allah yang telah mengutus para rasul-
rosulnya untuk menyampaikan risalahnya.
 Kehidupan manuisa menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber
pada kitab suci
 Semangat dalam beribadah atau menjalankan kewajiban-kewajiban agama.
 Dapat menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup
dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
 Ketakwaannya terjaga dengan selalu menjalankan perintah-perinta
Allah.Swt serta menjauhi semua larangan-Nya

Penerapan Iman terhadap Kitab-kitab Suci


1. Banyak cara untuk beriman terhadap kita-kitab suci Allah, cara tersebut
diantaranya :

 Yakin Dan Percaya kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah.Swt


 Yakin dan percaya bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah.Swt
bukan karangan dari para Nabi dan Rasul

2. Beriman kepada al-Qur’an. Caranya seperti berikut :

 Yakin dan percaya bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan


karangan dari Nabi Muhammad S.a.w
 Yakin dan percaya bahwa isi yang terkandung dalam al-Qur’an dijamin
kebenarannya.
 Harus mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
 Dan mengamalkan ajaran Kitab Suci al-Qur’an dalam kehidupan.

Apa kata Al-Qur’an tentang Kitab Suci-Kitab Suci Sebelumnya


 “Dan Al-Quran yang Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad) ialah
yang benar yang tetap mengesahkan Kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan sedalam-
dalamnya akan keadaan sekalian hambaNya, lagi Maha Melihat dan
memerhatikan.” QS Fatir [35]:31.
 “Dan janganlah kamu berbahas dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara
yang lebih baik, kecuali orang-orang yang berlaku zalim di antara mereka;
dan katakanlah: “Kami beriman kepada yang diturunkan kepada kami dan
kepada (Taurat dan Injil) yang diturunkan kepada kamu; dan Tuhan kami,
juga Tuhan kamu, adalah Satu; dan kepadaNyalah, kami patuh dengan
berserah diri.” QS Al ‘Ankabut [29]:46.
 “Peristiwa yang demikian ialah sebahagian dari berita-berita ghaib yang
Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada
bersama-sama mereka ketika mereka mencampakkan qalam masing-masing
(untuk mengundi) siapakah di antara mereka yang akan memelihara
Maryam. Dan engkau juga (wahai Muhammad) tidak ada bersama-sama
mereka ketika mereka berkelahi (tentang perkara menjaga dan memelihara
Maryam).” QS Ali ‘Imran [3]:44.
 (Kisah nabi Yusuf) yang demikian ialah dari berita-berita yang ghaib yang
kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada
bersama-sama mereka semasa mereka sekata mengambil keputusan (hendak
membuang Yusuf ke dalam perigi) dan semasa mereka menjalankan
rancangan jahat (terhadapnya untuk membinasakannya). QS Yusuf
[12]:102.
 “(Kisah Nabi Nuh) itu adalah dari perkara-perkara yang ghaib yang Kami
wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), yang engkau dan kaum engkau
tidak mengetahuinya sebelum ini …” QS Hud [11]:49.
 “Tiap-tiap satu perintah itu, menyalahinya adalah kejahatan yang dibenci
di sisi Tuhanmu. Perintah yang demikian itu ialah sebahagian dari hikmat
yang telah diwahyukan kepadamu (wahai Muhammad) oleh
Tuhanmu ...” QS Al Isra’ [17]:38-39.
 Jadi, jika wahyu yang diturunkan ke Muhammad adalah wahyu yang sama
yang diturunkan ke nabi-nabi sebelumnya, maka hal tersebut seharusnya
tampak jelas diwahyu sebelumnya. Demikian juga dengan kitab yang
dibawa Muhammad didahului oleh kitab yang sudah ada sebelumnya. Kitab
yang sudah ada sebelumnya sungguh menyimpan wahyu ilahi yang dibawa
dan dijaga oleh kitab sesudahnya. Namun perlu diketahui bahawa terdapat
juga beberapa acuan tentang adanya aspek-aspek ghaib dari turunnya wahyu
ilahi. Wahyu ilahi turun dengan cara diisyarakatkan dari “yang terpelihara
dengan sebaik-baiknya” (Lauh Mahfuz) QS Al Buruj [85]:22 atau yang
tersimpan dalam “Kitab yang cukup terpelihara” (kitaabimmaknuun) (QS Al
Waqi’ah [56]:78).
 Muhammad sendiri tidak tahu hal-hal ghaib dan tersembunyi. “Katakanlah
(wahai Muhammad); “Aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa)
perbendaharaan Allah ada di sisiku, dan aku pula tidak mengetahui
perkara-perkara yang ghaib …” (QS Al An’am [6]:50; QS Hud
[11]:31); “Katakanlah lagi: Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah!” Dan tiadalah mereka
menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan hidup semula
(sesudah mati).” (QS An-Naml [27]:65).
 Sedangkan di sisi lain, Tuhan Allah memberi Muhammad wahyu ilahi
tersebut dari suatu misteri, ertinya dari dari hal-hal tersembunyi atau dari
alam ghaib (al-ghayb) yang tidak diketahui. Apabila ada hal-hal yang
tampaknya bertentangan ini bukanlah suatu permasalahan bagi Muhammad
kerana Muhammad ditakdirkan oleh Allah menjadi sarana terungkapnya
misteri tersebut atau terungkapnya hal-hal yang tersembunyi dan pelik
tersebut.

Isi Kandungan Alquran : Aqidah, Ibadah, Akhlak, Hukum, Sejarah & Dorongan
Untuk Berfikir – Garis Besar / Inti Sari Al-Quran

Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh
dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia
baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara


garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta
pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu
sebagaimana berikut ini :

1. Aqidah / Akidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid
kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang
tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah
salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap
rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian
“fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan
untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran
agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam.
Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di
bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu
menjalankannya.

3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau
akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT
mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya
dan menjauhi laranganNya.

4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang
yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada
sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur’an
ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh dan
jihad.

5. Peringatan / Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia
akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa
berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan
berupa nikmat surga jannah atau waa’ad. Di samping itu ada pula gambaran yang
menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya
gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah


Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang
mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang
mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-
baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.

7. Dorongan Untuk Berpikir


Di dalam al-qur’an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai