Anda di halaman 1dari 2

5.

Pemahaman Tentang Pendidikan Perawatan Keluarga Dan Pendekatan Pasien Dengan


Penyakit Ginjal Kronis

 Kepatuhan Diet Pasien Hemodialisa


Hemodialisa pada pasien CKD dapat mencegah kematian namun tidak menyembuhkan
penyakitnya. Oleh karena itu pasien harus menjalani hemodialisis sepanjang hidupnya atau
sampai mendapat ginjal baru melalui transplantasi ginjal (Smeltzer danBare, 2002). Masalah
yang sering timbul pada proses hemodialisa adalah tingginya angka malnutrisi. Hal ini
disebabkan adanya efek samping gastrointestinal berupa anoreksia, mual, dan muntah serta
hilangannya protein akibat proses dialisa. Disaat menjalani terapi hemodialisa harus mengikuti
pola diet dan mengkonsumsi asupan makan yang cukup agar tetap dalam keadaan gizi baik.
Status gizi yang kurang merupakan prediktor terjadinya angka kematian yang tinggi pada gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa (Becker,1992 dalam Panjaitan et al, 2014)

 Komunikasi Efektif dan Self Efficacy

Ketidakpatuhan terapi pada pasien CKD dipengaruhi oleh keyakinan diri atau self-efficacy yang
rendah. Dalam hal ini, pasien memerlukan edukasi dan komunikasi yang efektif sehingga pasien
dapat meningkatkan self-efficacy . Penerapannya melalui edukasi terstruktur yang dilakukan
secara terprogram dan sistematis , dan disertai dengan motivasi dan dukungan dari keluarga
pasien. Intervensi edukasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan self efficacy positif pada
pasien selama masa terapi dan pengobatan. Banyaknya informasi yang diterima oleh pasien
membuat semakin tinggi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, sehingga tingkat
kepatuhan terhadap pengobatan semakin baik (Kuniawati et al, 2015).

 Pencegahan dan Pengendalian

Kemenkes RI menyampaikan beberapa pencegahan penyakit ginjal, dengan perilaku "CERDIK",


yaitu:

C: Cek kesehatan rutin/berkala


E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin aktivitas fisik
D: Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K: Kelola stress

Anda mungkin juga menyukai