≥ 80% terpenuhi
Pengorganisasian Fasilitas
Kesehatan
Kriteria :
1.3.1.Struktur organisasi pengelola ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab, alur kewenangan dan komunikasi,
kerjasama, dan keterkaitan antar pengelola.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
1. Ada struktur organisasi SK Pemilik ttg struktur
yang ditetapkan oleh organisasi Fasyankes
0
Pemilik. 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.2. Kejelasan tugas, peran, dan tanggung jawab pimpinan fasilitas kesehatan, penanggung
jawab pada tiap jabatan dan karyawan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
1. Ada uraian tugas, Uraian tugas Kepala dan
tanggung jawab dan masing-masing pemangku
kewenangan yang berkait jabatan
dengan struktur organisasi 0
5
fasilitas kesehatan
10
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.3. Struktur organisasi pengelola dikaji ulang secara reguler dan kalau perlu dilakukan perubahan
10
2. Hasil kajian ditindak Kepala Fasyankes Tindak lanjut kajian Bukti tindak lanjut kajian
lanjuti dengan dan pemangku
jabatan pada 0
perubahan/penyempurnaan
struktur 5
struktur
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.4. Pengelola dan pelaksana fasilitas kesehatan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan dan ada rencana pengembangan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal
Kesehatan sebagai acuan
1. Ada kejelasan Persyaratan kompetensi untuk
persyaratan/standar Kepala, pemangku jabatan, dan
kompetensi sebagai pelaksana
Pimpinan Fasilitas
0
Kesehatan, Pemangku 5
jabatan, dan pelaksana
kegiatan pelayanan. 10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.5. Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk menunjang kinerja
pelayanan fasilitas kesehatan
Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan
maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi dan pelatihan yang dipersyaratkan.
3. Ada kesempatan bagi Kepala Fasyankes, Peluang mengikuti SPO seminar, pendidikan,
Pimpinan Fasilitas pemangku jabatan, kegiatan seminar, pelatihan
kesehatan, Pemangku dan pelaksana pendidikan dan
jabatan, maupun pelaksana pelatihan
kegiatan untuk mengikuti 0
seminar atau kesempatan 5
untuk meninjau pelaksanaan
di tempat lain. 10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.6.Pimpinan Fasilitas Kesehatan menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai dalam penyelenggaraan pelayanan yang
dikomunikasikan kepada semua pihak yang terkait dan kepada pengguna pelayanan dan masyarakat.
v Setiap karyawan diharapkan memahami visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan diterapkan dalam kegiatan pelayanan.
10
2. Ada mekanisme untuk Pelaksana Komunikasi visi, SPO komunikasi visi, misi,
mengkomunikasikan tata misi, tata nilai, tata nilai, tujuan
nilai dan tujuan fasilitas tujuan
kesehatan kepada
pelaksana pelayanan, dan 0
pengguna pelayanan 5
10
3. Ada mekanisme untuk Kepala Fasyankes, Peninjauan ulang SPO peninjauan ulang visi,
meninjau ulang tata nilai pemangku jabatan, visi, misi, tata nilai, misi, tata nilai, tujuan
dan tujuan , serta menjamin dan pelaksana tujuan
bahwa tata nilai dan tujuan
relevan dengan kebutuhan
dan harapan pengguna 0
pelayanan 5
10
4. Ada mekanisme untuk Kepala Fasyankes, Penilaian kinerja Kebijakan dan SPO penilaian
menilai apakah kinerja pemangku jabatan, fasyankes kinerja
fasilitas kesehatan sejalan dan pelaksana, dan
dengan visi, misi, tujuan pelanggan 0
dan tata nilai fasilitas 5
kesehatan
10
≥ 80% terpenuhi
10
3. Ada struktur organisasi Kepala fasyankes, Efektifitas struktur Struktur organisasi, hasil
yang efektif. pemangku jabatan, yang ada dalam evaluasi efektivitas struktur
pelaksana pelaksanaan tugas yang ada dan tata hubungan
kerja
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.8. Perencanaan Operasional disusun berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang
ditetapkan
Maksud dan Tujuan :
v Berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan disusun rencana operasional yang akan memandu fasilitas kesehatan dalam menyediakan
pelayanan kesehatan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat/pengguna layanan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Dokumen Eksternal
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas sebagai acuan
1. Rencana operasional Kesehatan
Kepala fasyankes, Proses penyusunan Rencana operasional
fasilitas kesehatan yang pemangku jabatan rencana operasional
disusun sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan fasilitas 0
kesehatan 5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.9. Pimpinan Fasilitas Kesehatan melakukan koordinasi internal dan membina tata
hubungan kerja dengan pihak terkait untuk mencapai keberhasilan pelayanan.
Mekanisme komunikasi dan koordinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, misalnya melalui pertemuan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas sebagai acuan
1. Pihak-pihak yang terkait Kepala fasyankes Pihak-pihak di luar Kesehatan
dalam penyelenggaraan fasyankes yang
pelayanan fasilitas terkait dengan 0
kesehatan diidentifikasi kegiatan fasyankes 5
10
2. Peran dari masing- Daftar pihak di luar fasyankes
masing pihak ditetapkan yang terkait dengan pelayanan 0
fasyankes dan peran masing- 5
masing.
10
10
4. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Evaluasi peran Hasil evaluasi peran pihak
terhadap peran serta pihak pemangku jabatan pihak terkait terkait
terkait dalam 0
penyelenggaraan pelayanan 5
klinis fasilitas kesehatan 10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.10. Pedoman dan prosedur penyelenggaraan kegiatan pelayanan fasilitas kesehatan
disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan. Semua rekaman hasil pelaksanaan kegiatan Fasilitas Kesehatan dikendalikan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal
Kesehatan sebagai acuan
1. Ada panduan mutu Panduan mutu fasyankes
0
fasilitas kesehatan 5
10
2. Ada pedoman atau Pedoman dan panduan kerja
panduan kerja fasyankes 0
penyelenggaraan pelayanan 5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.12. Lingkungan kerja dikelola untuk meminimalkan risiko bagi pengguna pelayanan dan karyawan.
Maksud dan Tujuan :
v Dalam pelaksanaan program dan kegiatan diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai
sejauh mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.
v Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur,
kelembaban, pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan
10
3. Ada evaluasi dan tindak Kepala fasyankes, Pelaksanaan tindak Hasil kajian dan bukti tindak
lanjut terhadap pemangku jabatan, lanjut hasil kajian lanjut
gangguan/dampak negatif pelaksana dampak negatif
terhadap lingkungan, untuk pelayanan thd
0
mencegah terjadinya lingkungan
5
dampak tersebut.
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.13. Pimpinan dan Pemangku jabatan wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaian
pelaksanaan kegiatan fasilitas kesehatan dan mengambil langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan.
10
4. Ada mekanisme untuk Kepala Fasyankes, Pelaksanaan revisi SPO revisi rencana operasional
melakukan revisi terhadap pemangku jabatan rencana operasional
perencanaan operasional
jika diperlukan berdasarkan
hasil monitoring pencapaian 0
kegiatan dan bila ada 5
perubahan kebijakan.
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.14.Pimpinan dan Pemangku jabatan secara teratur melakukan penilaian kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan program dan kegiatan fasilitas kesehatan.
5. Ada tindak lanjut Pelaksana Tindak lanjut Bukti tindak lanjut penilaian
terhadap hasil penilaian monitoring dan kinerja
kinerja fasilitas kesehatan. penilaian kinerja 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Pengelolaan keuangan
Kriteria :
1.3.15.Pimpinan Fasilitas Kesehatan dan Pemangku jabatanmenunjukkan profesionalisme dalam
mengelola keuangan pelayanan.
Maksud dan Tujuan :
v Anggaran yang tersedia di fasilitas kesehatan perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran.
10
3. Ada kejelasan Panduan penggunaan anggaran
mekanisme penggunaan
anggaran dalam 0
pelaksanaan program dan 5
kegiatan
10
10
10
6. Ada hasil audit/penilaian Kepala Fasyankes, Kegiatan audit Bukti penilaian kinerja
kinerja keuangan pengelola kinerja pengelola pengelola keuangan
keuangan keuangan 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.16. Pengelolaan keuangan fasillitas kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara transparan, sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
10
10
3. Pengelolaan keuangan Pengelola Pelaksanaan Panduan pengelolaan
sesuai dengan standar, keuangan pengelolaan keuangan, dokumen rencana
peraturan yang berlaku dan keuangan, anggaran, bukti evaluasi
rencana anggaran yang penyusunan pelaksanaan anggaran
disusun sesuai dengan rencana anggaran
fasyankes, evaluasi 0
rencana operasional pelaksanaan 5
anggaran
10
10
5. Dilakukan audit terhadap Kepala Fasyankes, Proses audit Bukti pelaksanaan dan tindak
pengelolaan keuangan dan pengelola keuangan dan lanjut audit keuangan
hasilnya ditindak lanjuti keuangan tindak lanjutnya
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.3.17. Harus tersedia data dan informasi di fasilitas kesehatan yang digunakan untuk pengambilan
keputusan baik untuk peningkatan pelayanan maupun untuk pelaporan ke pemilik dan regulator (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota).
Maksud dan Tujuan :
v Pengambilan keputusan dalam upaya meningkatkan pelayanan perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi. Data dan informasi tersebut
digunakan baik untuk pengambilan keputusan di fasilitas kesehatan dalam peningkatan pelayanan maupun pelaporan sesuai yang dipersyaratkan oleh
regulator.
v Data dan informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat, pola
penyakit terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan, evaluasi dan pencapaian kinerja program, dan data dan
informasi lain yang ditetapkan oleh regulator.
10
2. Tersedia prosedur Kepala Fasyankes, Pengumpulan, SPO pengumpulan,
pengumpulan, penanggung jawab penyimpanan, penyimpanan, dan retrieving
penyimpanan, dan retriving data retrieving data data
0
(pencarian kembali) data 5
10
3. Tersedia prosedur Kepala Fasyankes, Analisis data dan SPO analisis data
analisis data untuk diproses penanggung jawab informasi
data 0
menjadi informasi 5
10
4. Tersedia prosedur Kepala fasyankes, Analisis data dan SPO pelaporan dan distribusi
pelaporan dan distribusi pemangku jabatan, informasi informasi
informasi kepada pihak- pelaksana
0
pihak yang membutuhkan 5
dan berhak memperoleh
informasi 10
≥ 80% terpenuhi
Standar :
1.4. Hak dan Kewajiban Pengguna Pelayanan
Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna pelayanan
Kriteria :
1.4.1. Hak dan kewajiban pengguna layanan ditetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait, dan
tercermin dalam kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
10
2. Ada sosialisasi kepada Pengguna Hak dan kewajiban Brosur, leaflet, poster ttg hak
masyarakat dan pihak-pihak pelayanan pengguna dan kewajiban sasaran
yang terkait tentang hak pelayanan program dan pasien/pengguna
pelayanan 0
dan kewajiban pengguna 5
pelayanan
10
3. Ada kebijakan dan Pelaksana Sikap dan perilaku SK Kepala Fasyankes dan SPO
prosedur pemyelenggaraan dalam pelayanan untuk memenuhi hak dan
mencerminkan pemenuhan kewajiban pengguna pelayanan
terhadap hak dan kewajiban 0
pengguna pelayanan. 5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.4.2. Adanya aturan (code of conduct) yang jelas untuk mengatur perilaku pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan dan pelaksana dalam
proses penyelenggaraan pelayanan klinis fasilitas kesehatan. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan fasilitas kesehatan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal
1. Ada aturan yang Kepala fasyankes, Pelaksanaan aturan SK KepalaKesehatan
Fasyankes dan sebagai acuan
disepakati bersama oleh pemangku jabatan, ttg perilaku dalam kesepakatan ttg aturan
pimpinan, pemangku pelaksana pelayanana perilaku dalam pemberian
jabatan, dan pelaksana pelayanan 0
kegiatan pelayanan klinis 5
dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan. 10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.5.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditanda-tangani oleh pihak ketiga dan pengelola dengan
spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku.
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal
Kesehatan sebagai acuan
1. Ada kejelasan indikator Indikator dan standar kinerja
dan standar kinerja pada pada dokumen kontrak
pihak ketiga dalam
0
melaksanakan kegiatan.
5
10
2. Dilakukan monitoring Kepala Fasyankes, Monitoring kinerja SK dan SPO ttg monitoring
dan evaluasi oleh pengelola pemangku jabatan pihak ketiga dan evaluasi kinerja pihak
pelayanan terhadap pihak ketiga. Instrumen dan bukti
ketiga berdasarkan indikator monitoring 0
dan standar kinerja, 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
1.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan fasilitas kesehatan dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan akurat.
v Seluruh sarana dan peralatan yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah kondisi memenuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai
dengan standar sarana dan peralatan fasilitas kesehatan.
v Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan secara konsisten agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan
fasilitas kesehatan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ketidak sediaan sarana dan peralatan yang siap pakai
10
2. Ada daftar inventaris Daftar inventaris
sarana dan peralatan yang
digunakan di fasilitas
kesehatan 0
5
10
3. Ada program kerja Pengelola barang Pelaksanaan Program pemeliharaan dan
program bukti pelaksanaan 0
pemeliharaan sarana dan
pemeliharaan pemeliharaan 5
peralatan
10
10
5. Ada tempat Pengelola barang Ketersediaan SK dan SPO ttg penyimpanan Aturan ttg pengolaan
penyimpanan/gudang sarana tempat barang termasuk bahan barang dan bahan
dan peralatan yang penyimpanan dan berbahaya berbahaya dan MSDS 0
memenuhi persyaratan. peralatan yang 5
memenuhi syarat
10
6. Ada program kerja Penanggung jawab Pelaksanaan Program kebersihan fasyankes
kebersihan lingkungan di kebersihan program kebersihan
fasilitas kesehatan 0
5
10
10
8. Ada program kerja Penanggung jawab Pelaksanaan Program kerja pemeliharaan
perawatan kendaraan, baik kendaraan program kerja kendaraan
roda empat maupun roda pemeliharaan
dua. kendaraan
0
5
10
10
10. Pencatatan dan Dokumen pencataan dan
pelaporan barang inventaris. pelaporan barang inventaris
0
5
10
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan
Maksud dan Tujuan :
v Klinik perlu memperhatikan kebutuhan pasien dan menyesuaikannya dengan misi dan sumber daya yang tersedia di klinik. Keterangan yang didapat
tentang kebutuhan pasien dapat diperoleh pada saat pendaftaran. Jika klinik tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien, maka dapat merujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi. Keselamatan pasien dan petugas sudah harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan klinik, dengan demikian
prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya keselamatan pasien, terutama dalam hal identifikasi pasien.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
10
2. Tersedia bagan alur Bagan alur pendaftaran
pendaftaran 0
5
10
10
10
6. Terdapat tindaklanjut Hasil survei dan tindak 0
jika pelanggan tidak puas lanjut survei 5
10
7. Keselamatan pelanggan Petugas Pelaksanaan SPO identifikasi pasien
terjamin di tempat pendaftaran pendaftaran yang
pendaftaran menunjukkan
upaya menjamin
keselamatan/mence 0
gah terjadinya 5
kesalahan
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Tersedia media Media informasi di tempat
informasi tentang pendaftaran
0
pendaftaran di tempat
5
pendaftaran
10
2. Semua pihak yang Pasien, petugas proses pemberian Hasil evaluasi thd
membutuhkan informasi pendaftaran informasi di tempat penyampaian informasi di
pendaftaran memperoleh pendaftaran tempat pendaftaran
informasi sesuai dengan
yang dibutuhkan 0
5
10
3. Pelanggan dapat Pasien, petugas proses pemberian SPO penyampaian
memperoleh informasi lain pendaftaran informasi di tempat informasi, ketersediaan
tentang sarana pelayanan, pendaftaran informasi lain
antara lain: tarif, jenis
pelayanan, rujukan,
ketersediaan tempat tidur
0
untuk klinik
5
perawatan/rawat inap dan
informasi lain yang 10
dibutuhkan
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
v Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses pelayanan di klinik, yang melibatkan petugas, klinik, pasien dan keluarga. Oleh
karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas klinik yang terkait dalam pelayanan pasien memberi
respon terhadap hak pasien dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien maupun oleh petugas yang
memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Hak dan kewajiban Pasien Pemahaman thd Informasi tentang hak dan UU No 36/2009 tentang
pasien/keluarga hak-hak dan kewajiban pasien/keluarga kesehatan, UU No 44/2009
diinformasikan selama kewajiban pasien tentang rumah sakit
proses pendaftaran dengan
0
cara dan bahasa yang
5
dipahami oleh pasien
dan/keluarga 10
10
3. Terdapat upaya agar Pasien dan petugas Pelaksanaan SK dan SPO penyampaian
pasien/keluarga dan pendaftaran penyampaian hak dan kewajiban pasien
petugas memahami hak dan informasi ttg hak kepada pasien dan petugas,
kewajiban masing-masing dan kewajiban bukti-bukti pelaksanaan
0
pasien penyampaian informasi
5
10
10
7. Terdapat mekanisme Petugas Proses koordinasi SPO koordinasi dan
koordinasi petugas di ruang pendaftaran dan dan komunikasi, komunikasi antara
pendaftaran dengan unit petugas terkait pelaksanaan pendaftaran dengan unit-unit
lain/ unit terkait agar komunikasi dan penunjang terkait (misal
pasien/keluarga pasien koordinasi antar SPO rapat antar unit kerja,
unit termasuk SPO transfer pasien). 0
memperoleh pelayanan
transfer pasien 5
10
8. Terdapat upaya Pasien, petugas Proses pendaftaran Bukti sosialisasi hak dan
Puskemas memenuhi hak pendaftaran yang memerhatikan kewajiban pasien baik
dan kewajiban hak dan kewajiban kepada pasien (misal brosur,
pasien/keluarga, dan pasien/keluarga leaflet, poster) maupun 0
petugas dalam proses karyawan (misal melalui 5
rapat)
pemberian pelayanan di
klinik 10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Tersedia tahapan dan SPO alur pelayanan pasien
prosedur pelayanan klinis
yang dipahami oleh petugas 0
5
10
2. Sejak awal Pasien dan petugas Pemberian SPO alur pelayanan pasien
pasien/keluarga pendaftaran informasi ttg alur
memperoleh informasi dan pelayanan klinis
paham terhadap tahapan 0
dan prosedur pelayanan 5
klinis
10
3. Tersedia daftar jenis Brosur, papan pengumuman
pelayanan di klinik berserta ttg jenis dan jadual
jadual pelayanan pelayanan 0
5
10
4. Terdapat kerjasama Pasien dan petugas Proses rujukan ke MOU dengan sarana
dengan sarana kesehatan klinis sarana kesehatan kesehatan untuk rujukan
lain untuk menjamin lain klinis, rujukan diganostik,
kelangsungan pelayanan dan rujukan konsultatif,
klinis (rujukan klinis, bukti pelaksanaan rujukan
rujukan diagnostik, dan 0
rujuakn konsultatif) 5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Pimpinan dan staf klinik Kepala Fasyankes, Proses identifikasi SK Kepala Fasyankes
mengidentifikasi hambatan petugas hambatan tentang kewajiban
bahasa, budaya, kebiasaan, mengidentifikasi hambatan
dan penghalang yang paling budaya, bahasa, kebiasaan
sering terjadi pada dan hambatan lain dalam
pelayanan. SPO untuk
masyarakat yang dilayani
mengidentifikasi hambatan
(misal SPO untuk
memberikan angket untuk
mengidentifikasi hambatan,
SPO rapat untuk
mengidentifkasi hambatan)
Hasil-hasil identifikasi 0
hambatan dalam pelayanan 5
yang dikeluhkan oleh pasien
dan petugas 10
2. Ada tindak lanjut untuk Petugas Pelaksanaan Bukti adanya upaya tindak
mengatasi atau membatasi pendaftaran dan prosedur untuk lanjut untuk mengatasi
hambatan pada waktu pemberi pelayanan mengatasi hambatan dalam pelayanan.
pasien membutuhkan hambatan 0
pelayanan di klinik. 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
Maksud dan Tujuan :
v Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu
mendapat pelayanan klinis di klinik. Pada tahap ini, klinik membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi, tergantung pada
kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan tentang bagaimana proses ini dilaksanakan,
informasi apa yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan.
v Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, klinik menetapkan dalam kebijakan, isi minimal dari kajian yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan
perawat. Kajian dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktek, profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya
mereka yang kompeten dan berwenang yang melaksanakan kajian. Setiap formulir kajian yang digunakan mencerminkan kebijakan ini.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat prosedur SPO pengkajian awal klinis
pengkajian awal yang
paripurna (meliputi
anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan
pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk
mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan
0
pasien dan keluarga pasien 5
mencakup pelayanan
medis, penunjang medis 10
dan keperawatan
2. Proses kajian dilakukan Petugas pemberi Proses kajian awal Persyaratan kompetensi,
oleh tenaga yang kompeten pelayanan medis dan kajian pola ketenagaan, dan
untuk melakukan kajian klinis:dokter dan awal keperawatan kondisi ketenagaan yang
perawat memberikan pelayanan
klinis 0
5
10
3. Pemeriksaan dan Dokter, perawat, Observasi proses SPO pelayanan medis, SPO
diagnosis mengacu pada rekam medis penegakan asuhan keperawatan
standar profesi dan standar diagnosis dan
asuhan pemberian asuhan,
mencocokkan
proses penegakan
diagnosis
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
v Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan pelayanan/tindakan sesuai kebutuhan serta rencana tindak
lanjut dan evaluasinya.
v Temuan dan kejian awal juga dapat digunakan untuk membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragunaknOleh karena itu
sangat perlu bahwa kajian medis, kajian penunjang medis, kajian keperawatan dan kajian lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik. Hasil kajian
ini harus dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh petugas
yang melayani pasien.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
1. Dilakukan identifikasi Petugas pelayanan Pelaksanaan SPO, SPO kajian awal yang
informasi apa saja yang klinis, rekam kelengkapan memuat informasi apa saja
dibutuhkan dalam medis catatan dalam yang harus diperoleh selama
pengkajian dan harus rekam medis pasien proses pengkajian (tim
dicatat dalam rekam medis pelayanan klinis perlu
menetapkan informasi apa
saja yang perlu dicantumkan
dalam rekam medis pasien) 0
5
10
2. Informasi tersebut Petugas pelayanan Pelaksanaan SPO SPO kajian awal yang
meliputi informasi yang klinis, rekam memuat informasi apa saja
dibutuhkan untuk kajian medis yang harus diperoleh selama
0
medis, kajian keperawatan, proses pengkajian
5
dan kajian lain yang
diperlukan 10
10
≥ 80% terpenuhi
v Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila klinik tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi emergensi dan
pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Petugas Gawat Darurat Pasien dan Petugas Proses pelaksanaan SPO Triase
klinik melaksanakan proses gawat darurat triase di unit gawat
triase untuk darurat
memprioritaskan pasien
dengan kebutuhan 0
emergensi. 5
10
2. Petugas tersebut dilatih Petugas unit gawat Pelaksanaan Kerangka acuan pelatihan
menggunakan kriteria ini. darurat pelatihan petugas unit gawat darurat,
bukti pelaksanaan 0
5
10
10
4. Pasien emergensi Pasien dan Petugas Proses stabilisasi SPO rujukan pasien
diperiksa dan dibuat stabil gawat darurat pasien sebelum emergensi (yang memuat
terlebih dahulu sesuai dirujuk. Proses proses stabilisasi, dan
kemampuan klinik sebelum komunikasi ke memastikan kesiapan tempat
dirujuk ke pelayanan yang fasilitas rujukan rujukan untuk menerima
yang menjadi rujukan)
mempunyai kemampuan
tujuan rujukan 0
lebih tinggi 5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.3.1. Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan (tim interprofesi) yang profesional melakukan kajian awal untuk menetapkan diagnosis medis dan
diagnosis keperawatan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Kajian dilakukan oleh Pasien Proses pelaksanaan Persyaratan kompetensi,
tenaga kesehatan yang kajian oleh tenaga pola ketenagaan, dan
profesional dan kompeten profesional sesuai kondisi ketenagaan yang
persyaratan memberikan pelayanan 0
klinis 5
10
2. Tersedia tim kesehatan Pasien, keluarga Pelaksanaan kajian SPO pembentukan tim
antar profesi yang pasien, petugas dan penanganan interprofesi bila dibutuhkan
profesional untuk pasien secara tim (termasuk pelaksanaan
melakukan kajian jika bila diperlukan perawatan kesehatan
masyarakat/home care 0
diperlukan penanganan 5
secara tim
10
10
4. Petugas yang diberi Persyaratan pelatihan yang
kewenangan tersebut telah harus diikuti dan
mengikuti pelatihan yang pemenuhannya untuk tenaga
dipersyaratkan. profesional yang belum
memenuhi persyaratan
kompetensi, bukti mengikuti
pelatihan:sertifikat, 0
kerangka acuan pelatihan 5
10
≥ 80% terpenuhi
v Jaminan kualitas dilakukan dengan pemeliharaan yang teratur, proses sterilisasi yang benar terhadap alat-alat klinis yang digunakan.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia peralatan dan Persyaratan peralatan klinis Standar peralatan klinis di klinik
tempat pemeriksaan yang di klinik, Daftar inventaris
memadai untuk melakukan peralatan klinis di klinik
pengkajian awal pasien
secara paripurna 0
5
10
10
3. Peralatan dan sarana Petugas Pelaksanaan SPO pemeliharaan sarana
pelayanan yang digunakan pemeliharaan pemeliharaan (gedung), jadual
menjamin keamanan pasien sarana Petugas sarana. Pelaksanaan pelaksanaan SPO sterilisasi
0
dan petugas. sterilisasi sterilisasi sesuai peralatan yang perlu
5
dengan SPO disterilkan
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.4.1. Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana layanan baik layanan medis maupun layanan terpadu jika pasien membutuhkan
penanganan oleh tim kesehatan yang terkoordinasi.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Terdapat kebijakan dan Kebijakan dan SPO
prosedur yang jelas untuk penyusunan rencana layanan
menyusun rencana layanan medis. SPO penyusunan
medis dan rencana layanan rencana layanan terpadu jika
terpadu jika diperlukan diperlukan penanganan
secara tim 0
penanganan secara tim.
5
10
2. Setiap petugas yang Petugas pemberi Pemahaman
terkait dalam pelayanan pelayanan tentang kebijakan
klinis mengetahui kebijakan klinis:dokter dan dan prosedur
dan prosedur tersebut serta perawat penyusunan
menerapkan dalam rencana layanan
medis, dan layanan
penyusunan rencana terapi
terpadu 0
dan/atau rencana layanan
terpadu 5
10
10
4. Dilakukan tindak lanjut Petugas pemberi Pelaksanaan tindak Hasil evaluasi. Bukti tindak
jika terjadi ketidaksesuaian pelayanan lanjut hasil evaluasi lanjut terhadap hasil
antara rencana layanan klinis:dokter dan evaluasi
dengan kebijakan dan perawat
prosedur
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Petugas kesehatan Pasien, petugas Proses penyusunan SK Kepala Puskesmas
dan/atau tim kesehatan pemberi layanan rencana layanan: tentang ketetapan untuk
melibatkan pasien dalam klinis apakah melibatkan melibatkan pasien dalam
menyusun rencana layanan pasien, menyusun rencana layanan,
menjelaskan, dan SPO melibatkan pasien
menerima reaksi dalam penyusunan rencana
pasien, layanan
memutuskan
bersama pasien 0
5
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Layanan dilakukan Pasien, petugas Pelaksanaan SPO layanan terpadu
secara paripurna untuk pemberi layanan layanan terpadu
mencapai hasil yang klinis, rekam
diinginkan oleh tenaga medis 0
kesehatan dan 5
pasien/keluarga pasien
10
10
10
10
5. Efek samping dan risiko Pasien, petugas informasi tentang SPO pemberian informasi
pengobatan diinformasikan pemberi layanan efek samping dan ttg efek samping dan risiko
klinis, rekam risiko pengobatan pengobatan
medis 0
5
10
6. Rencana layanan rekam medis Pendokumentasian Rekam medis
tersebut didokumentasikan rencana layanan
dalam rekam medis terpadu
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
v lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat
inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko. Proses persetujuan ditetapkan dengan jelas oleh klinik dalam kebijakan dan
prosedur, yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku.
v Pasien dan keluarga dijelaskan tentang tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka dapat
memberikan persetujuan (misalnya, diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan cara lain). Pasien dan keluarga
memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien. Petugas Pelaksana Tindakan yang diberi kewenangan telah terlatih untuk memberikan
penjelasan kepada pasien dan mendokumentasikan persetujuan tersebut
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Pasien/keluarga pasien Pasien/Keluarga Pemberian SPO informed consent
memperoleh informasi pasien yang informasi ttg
mengenai tindakan ditunjuk tindakan
medis/pengobatan tertentu medis/pengobatan
yang berisiko yang akan yang berisiko
dilakukan 0
5
10
2. Tersedia formulir Form informed consent
persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu
yang berisiko 0
5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Rencana rujukan
Standar :
2.5. Rencana rujukan.
Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang jelas.
Kriteria :
2.5.1. Terdapat prosedur rujukan yang jelas
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia prosedur SPO rujukan
rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan 0
5
10
2. Proses rujukan dilakukan Pasien, petugas Proses rujukan ke SPO rujukan
berdasarkan kebutuhan pemberi layanan sarana kesehatan
pasien untuk menjamin lain
kelangsungan layanan
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Informasi tentang pasien, petugas Pelaksanaan SPO rujukan
rujukan disampaikan pemberi layanan pemberian
dengan cara yang mudah informasi ttg
rujukan pada pasien 0
dipahami oleh
5
pasien/keluarga pasien
10
2. Informasi tersebut pasien, petugas isi informasi SPO rujukan
mencakup alasan rujukan, pemberi layanan rujukan
sarana tujuan rujukan, dan
kapan rujukan harus 0
dilakukan 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Informasi klinis pasien Pasien, Petugas Resume klinis SPO rujukan, sample
atau resume klinis pasien kesehatan pasien yang dirujuk resume klinis pasien yang
dikirim ke fasilitas dirujuk
kesehatan penerima rujukan
bersama pasien. 0
5
10
10
10
4. Resume klinis memuat Pasien, petugas Isi resume klinis
kebutuhan pasien akan kesehatan
pelayanan lebih lanjut 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau
merujuk pasien koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus menerus. Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor,
namun kompetensi staf yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama transfer ditentukan oleh kondisi pasien.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Selama proses rujukan Pasien, petugas Monitoring pasien SPO rujukan
secara langsung semua pemberi pelayanan selama proses
pasien selalu dimonitor rujukan
oleh staf yang kompeten. 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
v Sebelum layanan dilaksanakan, pasien/keluarga perlu memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan memberikan persetujuan tentang
rencana layanan yang akan diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam dokumen informed consent/informed choice. Pelaksanaan layanan harus
dipandu dengan standard pelayanan yang berlaku di klinik, sesuai dengan kemampuan klinik dengan referensi yang jelas, dan bila memungkinkan
berbasis evidens terkini yang tersedia untuk memperoleh outcome klinis yang optimal. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pelaksanaannya
harus dicatat dalam rekam medis pasien.
v Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan menggunakan pedoman atau standard yang berlaku, algoritme, contoh:
tatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia pedoman dan SPO pelayanan klinis Pedoman pelayanan klinis dari
prosedur pelayanan klinis organisasi profesi
0
5
10
10
10
10
5. Layanan yang diberikan Rekam medis
kepada pasien
didokumentasikan
0
5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
v Penanganan kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai
dengan panduan dari Kementerian Kesehatan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal sebagai Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Kasus-kasus gawat Daftar kasus-kasus gawat
darurat dan/atau berisiko darurat/berisiko tinggi yang
tinggi yang biasa terjadi biasa ditangani
diidentifikasi 0
5
10
10
10
10
5. Tersedia prosedur Petugas pemberi Pelaksanaan Panduan, SPO kewaspadaan Panduan Kewaspadaan
pencegahan (kewaspadaan layanan kewaspadaan universal Universal
universal) terhadap universal
terjadinya infeksi yang
mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan
baik bagi petugas maupun
0
pasien dalam penanganan 5
pasien berisiko tinggi.
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
2.6.3. Penanganan, penggunaan, dan pemberian obat dan/atau cairan intravena dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Penanganan, SK Kepala Puskesmas dan
penggunaan dan pemberian SPO penanganan dan
obat dan/atau cairan penggunaan dan pemberian
intravena diarahkan oleh obat dan/atau cairan
kebijakan dan prosedur intravena
yang baku 0
5
10
2. Obat dan/atau cairan Dokter, perawat, Pelaksanaan Rekam medis pasien yang
intravena diberikan sesuai bidan pemberian obat mendapat obat dan/atau
kebijakan dan prosedur dan/atau cairan cairan intravena
intravena 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Ditetapkan Indikator Daftar indikator klinis yang
untuk memantau dan digunakan untuk
menilai pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
layanan klinis 0
layanan klinis. 5
10
2. Pemantauan dan Petugas pemberi Pelaksanaan
penilaian terhadap layanan layanan pemantauan dan
klinis dilakukan secara penilaian dengan
kuantitatif maupun menggunakan
kualitatif indikator yang
0
ditetapkan
5
10
4. Dilakukan analisis Petugas pemberi Proses analisis Data hasil analisis hasil
terhadap indikator yang layanan pencapaian monitoring dan evaluasi
dikumpulkan indikator
0
5
10
5. Dilakukan tindak lanjut Petugas pemberi Tindak lanjut hasil Data tindak lanjut
terhadap hasil analisis layanan monitoring dan
tersebut untuk perbaikan evaluasi
0
layanan klinis. 5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia prosedur untuk SPO identifikasi dan
mengidentifikasi keluhan penanganan keluhan
pasien/keluarga pasien
sesuai dengan kebutuhan
dan hak pasien selama
pelaksanaan asuhan 0
5
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia kebijakan dan SK Kepala Puskesmas dan
prosedur untuk SPO untuk menghindari
menghindari pengulangan pengulangan yang tidak
yang tidak perlu dalam perlu 0
pelaksanaan layanan 5
10
2. Tersedia kebijakan dan SK Kepala Puskesmas dan
prosedur untuk menjamin SPO layanan klinis yang
kesinambungan pelayanan menjamin kesinambungan
layanan 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
v Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut
dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Petugas pemberi Pasien, petugas Pelaksanaan SK Kepala Puskesmas dan
pelayanan memberitahukan pemberi pelayanan pemberian SPO tentang hak menolak
pasien dan keluarganya informasi ttg hak atau tidak melanjutkan
tentang hak mereka untuk menolak dan tidak pengobatan
menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan 0
melanjutkan pengobatan. 5
10
2. Petugas pemberi Pasien, petugas Pelaksanaan
pelayanan memberitahukan pemberi layanan pemberian
pasien dan keluarganya informasi ttg
tentang konsekuensi dari konsekuensi
keputusan mereka. keputusan untuk
menolak dan tidak 0
melanjutkan 5
pengobatan
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di klinik dilaksanakan memenuhi standar di klinik, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta
standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Persyaratan kompetensi:
• Tehnik melakukan anestesi lokal dan sedasi
• Monitoring yang tepat
• Respons terhadap komplikasi
• Penggunaan zat-zat reversal
• Bantuan hidup dasar
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia pelayanan SK tentang jenis-jenis sedasi
anestesi lokal dan sedasi yang dapat dilakukan di
sesuai kebutuhan di klinik puskesmas. 0
5
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Dokter atau dokter gigi Dokter, dokter gigi Kajian pra operasi Catatan pada rekam medis
yang akan melakukan yang membuktikan
pembedahan minor pelaksanaan kajian
melakukan kajian sebelum sebelum dilaukan
melaksanakan pembedahan pembedahan. 0
5
10
2. Dokter atau dokter gigi Dokter, dokter gigi rencana asuhan SOP tindakan
yang akan melakukan pembedahan pembedahan
pembedahan minor
merencanakan asuhan
pembedahan berdasar hasil 0
kajian 5
10
3. Dokter atau dokter gigi Dokter, dokter penjelasan sebelum SOP tindakan
yang akan melakukan gigi, pasien melakukan pembedahan
pembedahan minor pembedahan minor
menjelaskan risiko,
manfaat, komplikasi
potensial, dan alternatif
kepada pasien/keluarga 0
pasien 5
10
10
0
5
10
10
7. Status fisiologi pasien Pasien, dokter, Monitoring status SOP tindak pembedahan
dimonitor terus menerus dokter gigi fisiologis pasien
selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan
dalam rekam medis 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.8.1. Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Penyusunan dan Pasien, petugas Pendidikan/penyulu SK dan SPO
pelaksanaan layanan pemberi layanan, han pada pasien, pendidikan/penyuluhan pada
mencakup aspek rekam medis Catatan pasien
pendidikan/penyuluhan pendidikan/penyulu
kesehatan pasien/keluarga han pada pasien
0
pada rekam medis
pasien 5
10
10
3. Tersedia metode dan Pasien, petugas Metoda Panduan penyuluhan pada
media pemberi layanan, pendidikan/penyulu pasien
pendidikan/penyuluhan rekam medis han pada pasien,
kesehatan bagi pasien dan Catatan
keluarga dengan pendidikan/penyulu
han pada pasien
memperhatikan kondisi
pada rekam medis
sasaran/penerima informasi
(misal bagi yang tidak bisa
membaca) 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.
10
10
3. Pemesanan makanan Petugas gizi Penyusunan SPO pemberian nutrisi pada
didasarkan atas status gizi rencana asuhan gizi pasien rawat inap
dan kebutuhan pasien pasien rawat inap 0
5
10
4. Bila disediakan variasi Pasien, petugas Variasi pilihan SPO pemberian nutrisi pada
pilihan makanan, maka pemberi nutrisi makanan pasien rawat inap: memberi
makanan yang diberikan pilihan makanan pada
konsisten dengan kondisi pasien. Daftar menu
dan kebutuhan pasien
0
5
10
5. Diberikan edukasi pada Pasien, keluarga, Edukasi pada SPO pemberian edukasi bila
keluarga tentang petugas pemberi keluarga tentang keluarga menyediakan
pembatasan diit pasien, bila nutrisi pembatasan diit makanan
keluarga ikut menyediakan pasien
0
makanan bagi pasien. 5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Makanan disiapkan Petugas pemberi Proses penyiapan SPO penyiapan makanan
dengan cara yang baku nutrisi dan distribusi dan distribusi makanan yang
untuk mengurangi risiko makanan aman
kontaminasi dan 0
pembusukan 5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Pasien yang pada kajian Pasien, petugas Pelaksanaan asuhan SPO asuhan gizi
awal berada pada risiko pemberi nutrisi, gizi pada pasien
nutrisi, mendapat terapi ahli gizi dengan risiko 0
gizi. nutrisi 5
10
2. Suatu proses kerjasama Pasien, dokter, Komunikasi dan SPO asuhan gizi
dipakai untuk perawat, ahli gizi, koordinasi dalam
merencanakan, memberikan petugas pemberi pemberian nutrisi
0
dan memonitor pemberian nutrisi pada pasien dengan
5
asuhan gizi risiko nutrisi
10
10
10
**) kriteria ini juga berlaku untuk klinik yang menjalankan home-care pada pasien yang memerlukan terapi gizi.
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
2.10.1. Pemulangan dan/tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur yang
standar
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Tersedia prosedur Pasien, Dokter, Pelaksanaan SPO pemulangan pasien dan
pemulangan dan/tindak perawat pemulangan pasien tindak lanjut pasien
lanjut pasien dan tindak lanjut 0
5
10
10
10
4. Dilakukan tindak lanjut Dokter, perawat Pelaksanaan tindak SPO tindak lanjut terhadap
terhadap umpan balik pada lanjut terhadap umpan balik dari sarana
pasien yang dirujuk umpan balik dari kesehatan rujukan yang
kembali sesuai dengan sarana kesehatan merujuk balik, Bukti
prosedur yang berlaku dan rujukan yang pelaksanaan tindak lanjut
merujuk balik terhadap umpan balik
rekomendasi dari sarana
0
kesehatan rujukan yang 5
merujuk balik.
10
10
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal sebagai
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Informasi yang Pasien, dokter, Pemberian SPO pemulangan pasien dan
dibutuhkan mengenai perawat informasi tentang tindak lanjut pasien, SPO
tindak lanjut layanan tindak lanjut rujukan
diberikan oleh petugas layanan pada saat
kepada pasien/keluarga pemulangan atau
rujukan
pasien pada saat
pemulangan atau jika
dilakukan rujukan ke sarana 0
kesehatan yang lain 5
10
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal sebagai Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik acuan
1. Dilakukan identifikasi Pasien, petugas Proses transportasi SPO tranportasi rujukan
kebutuhan dan pilihan pemberi layanan rujukan
pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas
kompeten yang
mendampingi, sarana medis
dan keluarga yang 0
menemani) selama proses 5
rujukan
10
10
0
5
10
0
5
10
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pelayanan Laboratorium.
Standar :
3.1. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi standar, hukum dan
peraturan yang berlaku
Kriteria :
3.1.1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan dan/atau
menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik
sebagai acuan
1. Ditetapkan jenis-jenis SK tentang jenis-jenis Panduan pemeriksaan
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium laboratorium
yang dapat dilakukan yang tersedia, SPO
pemeriksaan laboratorium, 0
diklinik
brosur pelayanan lab 5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Tersedia kebijakan dan Petugas lab pelaksanaan SPO permintaan
prosedur untuk permintaan prosedur pemeriksaan, penerimaan
pemeriksaan, penerimaan spesiamen, pengambilan dan
spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen 0
penyimpan spesimen 5
10
10
4. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Evaluasi dan tindak SPO penilaian ketepatan
terhadap ketepatan waktu penanggung lanjut pemantauan waktu penyerahan hasil,
jawab/koordinator ketepatan waktu hasil evaluasi dan tindak 0
penyerahan hasil
layanan klinis penyerahan hasil lanjut hasil evaluasi 5
pemeriksaan laboratorium
lab
10
5. Tersedia kebijakan dan Pasien, dokter, Pemeriksaan di luar SPO pelayanan di luar jam
prosedur pemeriksaan di perawat, Petugas jam kerja kerja
luar jam kerja (pada klinik lab
dengan rawat inap atau
pada klinik yang 0
menyediakan pelayanan di 5
luar jam kerja)
10
6. Ada kebijakan dan Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO pemeriksaan lab yang
prosedur untuk petugas lab prosedur berisiko tinggi
pemeriksaan yang berisiko
tinggi (misalnya spesimen 0
sputum, darah dan yang 5
lain)
10
7. Tersedia prosedur Petugas lab Pelaksanaan SPO kesehatan dan
kesehatan dan keselamatan prosedur keselamatan kerja bagi
petugas 0
kerja, dan alat pelindung 5
diri bagi petugas
laboratorium 10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Maksud dan Tujuan :
v Pimpinan klinik perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratoriumHasil dilaporkan dalam kerangka waktu
berdasarkan kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan petugas pemberi pelayanan klinis. Pemeriksaan pada gawat darurat dan
diluar jam kerja serta pada akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. Hasil pemeriksaan yang urgen,, seperti dari unit gawat darurat diberikan
perhatian khusus. Sebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja sama dengan pihak luar, laporan hasil pemeriksaan juga harus
tepat waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan atau yang tercantum dalam kontrak
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Pimpinan klinik Pasien, dokter, Ketepatan waktu SK tentang waktu
menetapkan waktu yang perawat, Petugas penyampaian hasil penyampaian laporan hasil
diharapkan untuk laporan lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab, SK tentang
hasil pemeriksaan. waktu penyampaian laporan 0
hasil pem lab untuk pasien 5
urgen (cito)
10
2. Ketepatan waktu Pasien, dokter, Pemantauan SPO pemantauan waktu
melaporkan hasil perawat, Petugas pelaksanaan penyampaian hasil pem lab
pemeriksaan yang lab pelaporan hasil untuk pasien urgen/gawat
pemeriksaan lab darurat. Hasil pemantauan 0
urgen/gawat darurat diukur. 5
untuk pasien
urgen/gawat
darurat 10
3. Hasil laboratorium Pasien, dokter, Ketepatan waktu Hasil pemantauan pelaporan
dilaporkan dalam kerangka perawat, Petugas penyampaian hasil hasil pemeriksaan
waktu guna memenuhi lab pemeriksaan lab laboratorium
kebutuhan pasien 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
v Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa
dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal Skor
sebagai acuan
1. Metode kolaboratif Dokter, perawat, Kolaborasi dalam SPO pelaporan hasil
digunakan untuk petugas lab penyampaian hasil pemeriksaan lab yang kritis,
mengembangkan prosedur lab yang kritis Rekam medis
untuk pelaporan hasil yang 0
kritis dan pemeriksaan 5
diagnostik
10
10
4. Prosedur tersebut Rekam medis Pencatatan hasil lab
menetapkan apa yang yang kritis
dicatat didalam rekam 0
medis pasien 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.5. Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi
hasil.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal Skor
sebagai acuan
10
10
3. Semua reagensia Petugas lab Penyimpanan dan SPO penyimpanan dan
disimpan dan didistribusi distribusi reagensia distribusi reagensia
sesuai pedoman dari
produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi 0
yang ada pada kemasan 5
10
4. Tersedia pedoman Petugas lab Pelaksanaan Panduan tertulis untuk
tertulis yang dilaksanakan panduan evaluasi reagensi, bukti
untuk mengevaluasi semua evaluasi dan tindak lanjut
reagensia agar memberikan 0
hasil yang akurat dan 5
presisi
10
5. Semua reagensia dan Petugas lab Pelaksanaan SPO SPO pelabelan
larutan diberi label secara pelabelan 0
lengkap dan akurat. 5
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.1.6. Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpertasi dan pelaporan hasil laboratorium
Maksud dan Tujuan :
v Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laboratorium, perlu ditetapkan nilai/rentang nilai rujukan normal untuk setiap tes yang
dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai bagian dari laporan atau dalam dokumen terpisah dengan daftar yang baru
dari nilai-nilai yang ditetapkan kepala laboratorium. Rentang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan laboratorium luar. Rujukan nilai ini
disesuaikan harus dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Kepala klinik SK rentang nilai yang
menetapkan nilai/rentang menjadi rujukan hasil
nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan lab 0
pemeriksaan yang 5
dilaksanakan.
10
2. Rentang-nilai rujukan Dokter, perawat, Laporan hasil Form laporan hasil
ini harus disertakan dalam petugas lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab
catatan klinis pada waktu 0
hasil pemeriksaan 5
dilaporkan.
10
3. Pemeriksaan yang Dokter, perawat, Laporan hasil Form laporan hasil
dilakukan oleh petugas lab pemeriksaan lab pemeriksaan lab
laboratorium luar harus luar
0
mencantumkan rentang- 5
nilai.
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Tersedia kebijakan dan Petugas lab pelaksanaan SPO SK dan SPO pengendalian
prosedur pengendalian pengendalian mutu mutu laboratorium 0
mutu pelayanan 5
laboratorium
10
2. Dilakukan kalibrasi Petugas lab Pelaksanaan SPO kalibrasi dan validasi
atau validasi instrumen/alat kalibrasi dan instrumen
ukur tepat waktu dan oleh validasi
0
pihak yang kompeten 5
sesuai prosedur
10
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Terdapat program Petugas lab Pelaksanaan Kerangka acuan program
keselamatan/keamanan program keselamatan/keamanan
laboratorium yang keselamatan/keama laboratorium, Bukti
mengatur risiko nan laboratorium pelaksanaan program
keselamatan yang potensial 0
di laboratorium dan di area 5
lain yang mendapat
pelayanan laboratorium. 10
3. Petugas laboratorium Petugas lab Pelaporan kegiatan SPO pelaporan program
melaporkan kegiatan program keselamatan dan pelaporan
pelaksanaan program keselamatan insidens, Bukti laporan
keselamatan kepada
pengelola program
keselamatan di klinik 0
sekurang-kurangnya 5
setahun sekali dan bila
terjadi insidens 10
keselamatan.
4. Terdapat kebijakan dan Kepala fasyankes Proses Penanganan SK dan SPO tentang
prosedur tertulis tentang Petugas dan pembuangan penanganan dan
penanganan dan laboratorium bahan berbahaya pembuangan bahan 0
pembuangan bahan berbahaya 5
berbahaya
10
6. Staf laboratorium Petugas lab Pelaksanaan SPO orientasi prosedur dan
diberikan orientasi untuk orientasi praktik
prosedur dan praktek keselamatan/keamanan 0
keselamatan/keamanan kerja, bukti pelaksanaan 5
kerja program orientasi
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Terdapat metode yang Petugas farmasi Metoda penilaian, SPO penilaian,
digunakan untuk menilai pengendalian, pengendalian, penyediaan
dan mengendalikan penyediaan dan dan penggunaan obat 0
penyediaan dan penggunaan obat 5
penggunaan obat
10
2. Terdapat kejelasan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO penyediaan dan
prosedur penyediaan dan prosedur penggunaan obat 0
penggunaan obat 5
10
10
7. Dilakukan evaluasi dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO evaluasi ketersediaan
tindak lanjut ketersediaan evaluasi obat terhadap formularium,
obat dibandingkan dengan ketersediaan obat hasil evaluasi dan tindak 0
formularium lanjut 5
10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.2. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur yang efektif
Maksud dan Tujuan :
v Pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang spesifik. klinik bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai persyaratan dan yang juga diijinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi, undang-
undang atau peraturan untuk pemberian obat. Dalam situasi emergensi, klinik perlu mengidentifikasi petugas tambahan yang diijinkan untuk
memberikan obat. Untuk menjamin agar obat tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak rusak, dan tidak kedaluwarsa, maka klinik perlu
menetapkan dan menerapkan kebijakan pengelolaan obat mulai dari proses analisis kebutuhan, pemesanan, pengadaan, pendistribusian, pelayanan
peresepan, pencatatan dan pelaporan.
v Untuk klinik rawat inap penggunaan obat oleh pasien / pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke klinik atau yang diresepkan atau dipesan di klinik,
diketahui dan dicatat dalam status pasien. klinik harus melaksanakan pengawasan penggunaan obat, terutama obat-obat psikotropika sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal Skor
sebagai acuan
1. Terdapat ketentuan Petugas farmasi pelaksanaan SK tentang persyaratan
petugas yang berhak kebijakan petugas yang berhak
memberikan resep memberi resep
0
5
10
10
4. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SK dan SPO peresepan,
proses peresepan, pemesanan, dan pengelolaan
obat 0
pemesanan, dan 5
pengelolaan obat
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
v Dalam penyimpanan obat, perlu diperhatikan peletakan obat-obat LASA (look alike sound alike) agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan
dan pemberian obat.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Terdapat prosedur dan SPO penyimpanan obat
persyaratan penyimpanan
obat, termasuk persyaratan
0
penyimpanan obat LASA. 5
10
10
3. Pemberian obat kepada Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SPO pemberian obat kepada
pasien disertai dengan label pasien dan pelabelan
obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara
pemakaian obat dan 0
frekuensi penggunaannya) 5
10
4. Pemberian obat disertai Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pemberian informasi
dengan informasi farmasi penggunaan obat
penggunaan obat yang
memadai dengan bahasa 0
yang dapat dimengerti oleh 5
pasien/keluarga pasien
10
5. Petugas memberikan Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pemberian informasi
penjelasan tentang farmasi (lakukan ttg efek samping obat atau
kemungkinan terjadi efek juga observasi efek yang tidak diharapkan
dalam pemberian 0
samping obat atau efek 5
yang tidak diharapkan informasi)
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
v Berdasarkan pemantauan, dosis atau jenis obat bila perlu dapat disesuaikan. Sudah seharusnya dilakukan pemantauan secara ketat respons pasien
terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada pasien. Pemantauan dimaksudkan untuk mengidentifikasi respons terapetik yang diantisipasi
maupun reaksi alergik, interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk mencegah risiko bagi pasien. Memantau efek obat termasuk mengobservasi dan
mendokumentasikan setiap KTD.
v klinik mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi semua KTD yang harus dicatat dan yang harus dilaporkan, misalnya sindroma Stephen Johnson,
KIPI dan lainnya. klinik membangun suatu mekanisme pelaporan dari KTD
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Tersedia prosedur Pasien, petugas Pelaksanaan SPO SPO pelaporan efek
pelaporan efek samping farmasi samping obat 0
obat 5
10
10
3. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO SPO pencatatan,
prosedur untuk mencatat, pemantauan, pelaporan efek
memantau, dan melaporkan samping obat, KTD,
bila terjadi efek samping
penggunaan obat dan KTD, 0
termasuk kesalahan 5
pemberian obat
10
4. Kejadian efek samping Petugas farmasi, Pelaksanaan tindak SPO tindak lanjut
obat dan KTD rekam medis lanjut, pencatatan efeksamping obat dan KTD
kejadian efek 0
ditindaklanjuti dan
samping obat, KTD 5
didokumentasikan
dan tindaklanjut
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.5. Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh klinik
Maksud dan Tujuan :
v klinik mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Proses termasuk
mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, menggunakan format pelaporan yang ditentukan serta mengedukasi staf tentang proses dan pentingnya
pelaporan. Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang mengikut sertakan semua yang terlibat di berbagai
langkah dalam manajemen obat. Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program keselamatan pasien di klinik. Perbaikan dalam
proses pengobatan dan pelatihan staf digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Terdapat prosedur untuk SPO identifikasi dan
mengidentifikasi dan pelaporan kesalahan
melaporkan kesalahan pemberian obat dan KNC 0
pemberian obat dan KNC 5
10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.2.6. Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.
Maksud dan Tujuan :
v Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting. Setiap klinik merencanakan lokasi obat
emergensi dan obat yang harus disuplai ke lokasi tersebut. Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur
untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dimaksud. Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana
digunakan, rusak atau kadaluwarsa. Jadi klinik memahami keseimbangan antara akses kesiapan dan keamanan dari tempat penyimpanan obat
emergensi.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Obat emergensi Dokter, perawat, Penyediaan obat SK dan SPO penyediaan
tersedia pada unit-unit petugas farmasi emergensi di unit obat-obat emergensi di unit
dimana akan diperlukan pelayanan kerja. Daftar obat emergensi
atau dapat terakses segera di unit pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan 0
yang bersifat emergensi 5
10
2. Ada kebijakan yang Dokter, perawat, Pelaksanaan SPO penyimpanan obat
menetapkan bagaimana petugas farmasi penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan
obat emergensi disimpan, emergensi di unit
dijaga dan dilindungi dari pelayanan 0
kehilangan atau pencurian 5
10
10
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Pelayanan radiodiagnostik (jika tersedia)
Standar :
3.3. Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan mematuhi
persyaratan perundangan yang berlaku
Kriteria :
3.3.1. Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan memenuhi standar nasional, perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku.
v Pelayanan radiodiagnostik tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku untuk menjaga
keselamatan pasien, masyarakat dan petugas.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Pelayanan Petugas Pelaksanaan SK dan SPO tentang jenis Peraturan perundangan ttg
radiodiagnostik memenuhi radiodiagnostik kebijakan dan SPO dan pelaksanaan pelayanan pelayanan radiodiagnostik
standar nasional, undang- radiodiagnostik
0
undang dan peraturan yang 5
berlaku.
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Terdapat program Petugas Pelaksanaan Kerangka acuan program
keamanan radiasi yang radiodiagnostik program dan SPO dan SPO pengamanan
mengatur risiko keamanan radiasi
dan antisipasi bahaya yang 0
bisa terjadi di dalam atau di 5
luar unit kerja
10
4. Kebijakan dan prosedur Kepala fasyankes, Pelaksanaan SK dan SPO penangan dan
tertulis yang mengatur penanggung jawab kebijakan dan SPO pembuangan bahan infeksius
penanganan dan pelayanan dan berbahaya 0
pembuangan bahan radiodiagnostik 5
infeksius dan berbahaya.
10
≥ 80% terpenuhi
v Petugas tersebut mendapat latihan yang baik dan memadai, berpengalaman, dan ketrampilan yang memadai.
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Ditetapkan petugas yang SK penanggung jawab dan
melakukan pemeriksaan petugas pemeriksaan 0
diagnostik radiodiagnostik 5
10
2. Tersedia petugas yang Penanggung jawab Kesesuaian dengan SK tentang persyaratan
kompeten dan pengalaman farmasi, petugas persyaratan penanggung jawab dan
yang memadai radiodiagnostik petugas pemeriksaan 0
melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik, Pola 5
radiodiagnostik. ketenagaan, profil pegawai
dan kesesuaian dengan 10
persyaratan
≥ 80% terpenuhi
v Hasil pemeriksaan radiologi yang cito untuk pasien gawat darurat harus diberi perhatian khusus dalam proses pengukuran mutu. Hasil pemeriksaan
radiodiagnostik yang dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak diluar klinik dilaporkan sesuai dengan kebijakan klinik atau ketentuan dalam
kontrak.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Kepala klinik SK tentang waktu pelaporan
menetapkan tentang hasil pemeriksaan 0
harapan waktu pelaporan 5
hasil pemeriksaan.
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur,
dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
Maksud dan Tujuan :
v Petugas radiologi bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang dapat diterima dan aman bagi para
operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi :
• Identifikasi dan inventarisasi peralatan.
• Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.
• Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan insiden, masalah dan kegagalan.
• Mendokumentasi program pengelolaan
v Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didokumentasi /dicatat.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal Skor
sebagai acuan
1. Ada program Penanggung jawab, Pelaksanaan Kerangka acuan atau
pemeliharaan peralatan Petugas program panduan program
0
radiologi dan dilaksanakan radiodiagnostik pemeliharaan pemeliharan peralatan
5
radiologi
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.6. Film X-ray , media untuk menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
Maksud dan Tujuan :
v Kebutuhan akan film, reagensia, media digital untuk menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan lain ditetapkan secara teratur untuk menjamin
pelayanan dapat diberikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Proses untuk memesan atau menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan
penting lain perlu dilaksanakan secara efektif.
v Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur yang ditetapkan yang memasukkan juga rekomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi
periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. X-ray film, reagensia SK tentang film, reagensi,
dan/atau media digital media untuk menyampaikan
untuk menyampaikan hasil hasil pencitraan, dan
pencitraan, serta semua perbekalan yang harus 0
perbekalan penting disediakan 5
ditetapkan
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.7. Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
Maksud dan Tujuan :
v Pelayanan radiodiagnostik yang berada di klinik dipimpin oleh seorang yang kompeten sesuai dengan pelatihan yang terdokumentasi, keahlian, dan
pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Individu ini secara profesional bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan
radiologi.
v Bila individu ini memberikan konsultasi klinis atau pendapat medis maka dia harus seorang dokter, sedapat mungkin seorang spesialis radiologi.
Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang kompeten.
v Tanggung jawab pimpinan radiologi termasuk:
• Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan
kebijakan dan prosedur.
• Pengawasan administrasi
• Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang perlu
• Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing diluar
• Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi yang tersedia
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Pelayanan radiologi Kepala fasyankes, Kesesuai thd SK tentang persyaratan
dibawah pimpinan seorang penanggung jawab persyaratan penanggung jawab 0
yang kompeten pelayanan radiodiagnostik 5
10
10
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.3.8. Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
Maksud dan Tujuan :
v Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan pelayanan radiodiagnostik yang unggul.
v Prosedur kontrol mutu termasuk :
• Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi
• Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten
• Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi..
• Pengetesan reagensia dan larutan
• Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Ada program kontrol Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program
mutu untuk pelayanan dan petugas program pengendalian mutu
radiodiagnostik, dan radiodiagnostik pengendalian mutu 0
5
dilaksanakan.
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Terdapat standardisasi SK tentang standardiasi Klasifikasi diagnosis
kode klasifikasi diagnosis kode klasifikasi diagnosis
dan terminologi lain yang dan terminologi yang
konsisten dan sistematis digunakan 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.4.2. Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggungjawab pekerjaan
v Catatan medis keperawatan dan catatan pelayanan pasien lainnya tersedia untuk semua praktisi kesehatan pasien tersebut.Kebijakan klinik
mengidentifikasi praktisi kesehatan mana saja yang mempunyai akses ke berkas rekam medis pasien untuk menjamin kerahasiaan informasi pasien.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal Skor
sebagai acuan
10
10
3. Akses petugas terhadap Petugas rekam Pelaksanaan akses
informasi dilaksanakan medis thd rekam medis
sesuai dengan kebijakan
dan prosedur 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.4.3. Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
Maksud dan Tujuan :
v klinik menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang menjadi pedoman retensi berkas rekam medis pasien dan data serta informasi
lainnya.Berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya disimpan (retensi) untuk suatu jangka waktu yang cukup dan mematuhi
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna mendukung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah secara hukum, riset dan
pendidikan.Kebijakan tentang penyimpanan (retensi) konsisten dengan kerahasiaan dan keamanan informasi tersebut.Ketika periode retensi yang
ditetapkan terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain pasien, data serta informasi dapat dimusnahkan dengan semestinya.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. klinik mempunyai Rekam medis Pelaksanaan SK pelayanan rekam medis
rekam medis bagi setiap kebijakan dan metoda identifikasi 0
pasien dengan metoda 5
identifikasi yang baku
10
3. Ada kebijakan dan Petugas rekam Pelaksanaan SK dan SPO penyimpanan
prosedur penyimpanan medis penyimpanan rekam medis
berkas rekam medis dengan rekam medis
0
kejelasan masa retensi 5
sesuai peraturan
perundangan yang berlaku. 10
≥ 80% terpenuhi
v klinik wajib menjaga privasi dan kerahasiaan data serta informasi dan secara khusus dalam menjaga data dan informasi yang sensitif. Keseimbangan
antara berbagi (sharing) data dan kerahasiaan data diatur. klinik menetapkan tingkat privasi dan kerahasiaan yang dijaga untuk kategori beragam
informasi (misalnya : rekam medis pasien, data riset dan lainnya)
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Isi rekam medis Rekam medis Isi rekam medis SK tentang isi rekam medis
mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil
pengobatan, dan kontinuitas 0
asuhan yang diberikan 5
10
10
3. Tersedia prosedur Petugas rekam Pelaksanaan SPO SPO kerahasiaan rekam
menjaga kerahasiaan rekam medis medis 0
medis 5
10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
3.5.1. Lingkungan fisik klinik, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan
diperbaiki bila perlu
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Kondisi fisik petugas pelaksanaan SK dan SPO pemantauan
lingkungan klinik dipantau pemeliharaan kebijakan, SPO dan lingkungan fisik fasyankes,
secara rutin. lingkungan pemantauan Jadual pelaksanaan, bukti 0
lingkungan pelaksanaan 5
10
2. Instalasi listrik, kualitas petugas pelaksanaan SPO SPO pemeliharaan dan
air, ventilasi, gas dan sistem pemeliharaan pemantauan instalasi listrik,
lain yang digunakan lingkungan air, ventilasi, gas dan sistem
dipantau secara periodic lain, bukti pemantauan dan 0
oleh petugas yang diberi tindak lanjut 5
tanggung jawab
10
3. Tersedia sarana untuk petugas Pelaksanaan SPO jika terjadi kebakaran,
menangani masalah pemeliharaan pelatihan ketersediaan APAR,
listrik/api apabila terjadi lingkungan penggunaan APAR, pelatihan penggunaan 0
kebakaran simulasi jika terjadi APAR, pelatihan jika terjadi 5
kebakaran kebakaran
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan
berdasarkan perencanaan yang memadai
10
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
3.5.3. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh
petugas yang kompeten
v Rencana tersebut didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan keadaan terkini dalam lingkungan klinik. Rencana tersebut dikaji
dan dilakukan update secara reguler melalui proses yang baku.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
a. Ada rencana program Panduan program keamanan
untuk menjamin lingkungan lingkungan fisik puaskesmas
fisik yang aman 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Manajemen Peralatan
Standar :
3.6. Peralatan dikelola dengan tepat.
Kriteria :
3.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Skor
Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Ditetapkan kebijakan Petugas pengelola Pelaksanaan SPO SK dan SPO memisahkan
dan prosedur untuk instrumen alat yang bersih dan alat
memisahkan alat yang yang kotor, alat yang
bersih dan alat yang kotor, memerlukan sterilisasi, alat
alat yang memerlukan yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak
sterilisasi, alat yang siap pakai), serta alat-alat
membutuhkan perawatan yang membutuhkan 0
lebih lanjut (tidak siap persyaratan khusus untuk 5
pakai), serta alat-alat yang peletakannya
membutuhkan persyaratan 10
khusus untuk peletakannya
10
4. Apabila memperoleh Kepala fasyankes, Pelaksanaan SPO SK dan SPO tentang
bantuan peralatan, bendaharawan bantuan peralatan
persyaratan-persyaratan barang, petugas
fisik, tehnis, maupun pengelola instumen
petugas yang berkaitan
dengan operasionalisasi alat
tersebut dapat dipenuhi.
≥ 80% terpenuhi
v Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala klinik.Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan
seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik.Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan, dan
kalibrasi didokumentasikan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Dilakukan Daftar Inventaris peralatan
inventarisasi peralatan yang di fasyankes
ada di klinik
3. Ada sistem untuk Penanggung jawab Pelaksanaan SPO SPO kontrol peralatan,
kontrol peralatan, testing, pengelolaan testing, dan perawatan
dan perawatan secara rutin peralatan secara rutin untuk peralatan 0
klinis yang digunakan 5
10
10
Kriteria :
3.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses kredensial tenaga yang efektif
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik
sebagai acuan
1. Ada penghitungan Kepala fasyankes, Penghitungan pola Pola ketenagaan dan
kebutuhan tenaga klinis di penanggung jawab ketenagaan persyaratan kompetensi
klinik dengan persyaratan pelayanan klinis tenaga yang memberi 0
kompetensi dan kualifikasi. pelayanan klinis 5
10
2. Ada cara menilai Kepala fasyankes, Penilaian SPO penilaian kualifikasi
kualifikasi tenaga untuk penanggung jawab kualifikasi tenaga tenaga dan penetapan
memberikan pelayanan pelayanan klinis kewenangan 0
yang sesuai dengan 5
kewenangan
10
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Pelaksanaan SPO penilaian kinerja
kinerja tenaga kesehatan penanggung jawab evaluasi kinerja petugas pemberi pelayanan
yang memberikan pelayanan klinis klinis, proses evaluasi, hasil 0
pelayanan klinis secara evaluasi dan tindk lanjut 5
berkala
10
2. Dilakukan analisis dan Kepala fasyankes, Pelaksanaan analisi Bukti analisis, bukti tindak
tindak lanjut terhadap hasil penanggung jawab kinerja dan tindak lanjut
evaluasi pelayanan klinis lanjut 0
5
10
3. Tenaga kesehatan yang Petugas pemberi Keterlibatan dalam SK tentang keterlibatan
memberikan pelayanan pelayanan klinis peningkatan mutu petugas pemberi pelayanan
klinis berperan aktif dalam pelayanan klinis klinis dalam peningkatan
meningkatkan mutu mutu klinis 0
pelayanan klinis 5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Tersedia informasi Bukti penyediaan informasi
mengenai peluang ttg peluang pendidikan dan
pendidikan dan pelatihan pelatihan
bagi tenaga kesehatan yang 0
memberikan pelayanan 5
klinis
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik sebagai acuan
1. Setiap tenaga kesehatan Uraian tugas petugas
yang memberikan pemberi pelayanan klinis
pelayanan klinis dan kewenangan klinis
mempunyai uraian tugas 0
dan wewenang yang 5
didokumentasikan dengan
jelas. 10
4. Dilakukan evaluasi dan Kepala fasyankes, Evaluasi dan tindak SPO evaluasi thd uraian
tindak lanjut terhadap penanggung jawab lanjut thd uraian tugas dan pemberian
pelaksanaan uraian tugas pelayanan klinis tugas dan kewenangan pada petugas
dan wewenang bagi setiap kewenangan pemberi pelayanan klinis, 0
tenaga kesehatan bukti evaluasi dan tindak 5
lanjut
10
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
≥ 80% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79 % terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Tanggung jawab tenaga klinis.
Standar :
4.1. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis.
Kriteria :
4.1.1. Tenaga klinis (dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam proses
peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur
kesehatan sebagai acuan
1. Adanya peran aktif Pemberi pelayanan klinis Keterlibatan dalam SK tentang kewajiban
tenaga klinis (dokter, peningkatan mutu dan tenaga klinis dalam
perawat atau tenaga profesi keselamatan pasien peningkatan mutu klinis dan
kesehatan yang lain) dalam keselamatan pasien.
merencanakan dan
mengevaluasi mutu layanan 0
klinis dan upaya 5
peningkatan keselamatan 10
pasien
7. Jika terjadi KTD dan Kepala fasyankes, Analisi dan Tindak lanjut Bukti analisis, dan tindak
KNC dilakukan analisis dan penanggung jawab jika terjadi KTD, KPC, lanjut KTD, KPC, KNC
tindak lanjut. pelayanan klinis, KNC
penanggung jawab 0
manajemen mutu 5
fasyankes 10
9. Dilakukan analisis risiko Kepala fasyankes, Analisis risiko dan upaya Bukti analisis dan upaya
dan upaya-upaya untuk penanggung jawab meminimalkan risiko meminimalkan risiko
meminimalkan risiko pelayanan klinis,
pelayanan klinis penanggung jawab 0
manajemen mutu 5
fasyankes 10
10. Berdasarkan hasil Kepala fasyankes, Pelaksanaan program Kerangka acuan,
analisis risiko, adanya penanggung jawab keselamatan pasien Perencanaan Program
kejadian KTD, KPC, dan pelayanan klinis, keselamatan pasien, Bukti
KNC, upaya peningkatan penanggung jawab Pelaksanaan, Bukti
keselamatan pasien manajemen mutu evaluasi, dan tindak lanjut
fasyankes 0
direncanakan,
5
dilaksanakan, dievaluasi, 10
dan ditindaklanjuti.
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Dilakukan evaluasi dan Penanggung jawab kesehatan
Pelaksanaan evaluasi dan SK tentang evaluasi dan Pedoman pelaksanaan
perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis, perbaikan perilaku perbaikan perilaku evaluasi mandiri dan
pelayanan klinis oleh penanggung jawab pelayanan klinis pelayanan klinis. SK rekan (self evaluation,
tenaga klinis dalam evaluasi perilaku tentang penanggung jawab peer review) mutu klinis
pelayanan klinis yang pelayanan pelaksanaan evaluasi
perilaku petugas dalam 0
mencerminkan budaya
pelayanan klinis, Bukti 5
keselamatan dan budaya pelaksanaan evaluasi, dan
perbaikan yang 10
tindak lanjut
berkelanjutan
2. Budaya mutu dan Kepala fasyankes, Budaya mutu dan SK tentang budaya mutu
keselamatan pasien penanggung jawab keselamatan pasien dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan pelayanan klinis, dalam pelayanan klinis di
klinis penanggung jawab fasyankes, bukti sosialisasi,
manajemen mutu klinis evaluasi terhadap budaya
fasyankes pemberi mutu dan keselamatan 0
pelayanan klinis pasien, serta tindak 5
lanjutnya 10
3. Ada keterlibatan tenaga Kepala pukesmas, keterlibatan dalam SK dan SPO tentang
klinis dalam kegiatan penanggung jawab penyusunan indikator penyusunan indikator klinis
peningkatan mutu yang pelayanan klinis, mutu klinis dan indikator dan indikator perilaku
ditunjukkan dalam penanggung jawab perilaku pemberi pemberi layanan klinis dan
penyusunan, pengumpulan, peningkatan mutu klinis, pelayanan klinis, serta penilaiannya
dokter, perawat peningkatan mutu dan
analisis dan tindak lanjut keselamatan pasien
terhadap pencapaian
indikator klinis dan
indikator untuk menilai 0
perilaku dalam pemberian 5
pelayanan klinis, dan ide- 10
ide perbaikan pelayanan
klinis
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Dialokasikan sumber Kepala fasyankes, Alokasi dan ketersediaan Rencana kesehatan
peningkatan mutu
daya yang cukup untuk penanggung jawab sumber daya untuk dan keselamatan pasien
kegiatan perbaikan mutu pelayanan klinis, peningkatan mutu klinis dengan kejelasan alokasi
layanan klinis dan upaya penangung jawab dan keselamatan pasien dan kepastian ketersediaan
keselamatan pasien peningkatan mutu sumber daya
0
pelayanan klinis
5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur
kesehatan sebagai acuan
1. Dilakukan identifikasi Kepala fasyankes, Identifikasi proses SPOuntuk memilih fungsi
fungsi dan proses penanggung jawab prioritas, kriteria, proses dan proses pelayanan yang
pelayanan yang prioritas peningkatan mutu klinis identifikasi, siapa saja prioritas untuk diperbaiki,
untuk diperbaiki dengan dan keselamatan pasien yang terlibat kriteria menetapkan proses
kriteria yang ditetapkan prioritas, bukti identfikasi
proses prioritas 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas kesehatan
sebagai acuan
1. Standar/prosedur layanan Kepala fasyankes, Pelaksanaan penyusunan SK tentang standar dan SPO
klinis disusun dan penanggung jawab Standar/SPO pelayanan layanan klinis, bukti
dibakukan didasarkan atas layanan klinis, pemberi klinis berdasarkan monitoring pelaksanaan
prioritas fungsi dan proses layanan klinis prioritas fungsi dan standar dan SPO, hasil
pelayanan proses pelayanan monitoring dan tindak
lanjut 0
5
10
2. Standar tersebut disusun Kepala fasyankes, Adanya laporan SK tentang penyusunan Acuan yang digunakan
berdasarkan acuan yang penanggung jawab pembahasan SPO layanan standar dan SPO klinis untuk menyusun standar
jelas layanan klinis, pemberi klinis di fasyankes mengacu pada acuan yang dan SPO layanan klinis
layanan klinis jelas 0
5
10
Kriteria :
4.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Disusun dan ditetapkan Kepala fasyankes, proses menyepakati kesehatan
SK tentang indikator mutu
indikator mutu layanan penanggung jawab penetapanan indikator layanan klinis
klinis yang telah disepakati layanan klinis, pemberi mutu layanan klinis 0
bersama layanan klinis 5
10
3. Dilakukan pengukuran Kepala fasyankes, Pelaksanaan pengukuran Bukti pengukuran mutu Dokumen/Panduan
mutu layanan klinis penanggung jawab mutu layanan klinis, layanan klinis yang sebagai acuan berupa: (1)
mencakup aspek penilaian layanan klinis, pemberi monitoring, dan tindak mencakup aspek penilaian Pedoman pemeriksaan
pasien terhadap pelayanan layanan klinis lanjut pasien terhadap pelayanan fisik diagnositik, (2)
klinis, asuhan klinis, klinis, asuhan pasien, Pedoman pemeriksaan
pelayanan penunjang penunjang medik, (3)
pelayanan penunjang
diagnosis, penggunaan obat Pedoman pengobatan
diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan dasar, (4) Pedoman
antibiotika, dan pengendalian infeksi Pengobatan rasional, (5)
pengendalian infeksi nosokomial, bukti Pedoman PI/UP 0
nosokomial monitoring dan tindak 5
lanjut pengukuran mutu 10
layanan klinis
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Ada penetapan target Kepala fasyankes, Proses penetapan target kesehatan
Penetapan target yang akan
mutu layanan klinis dan penanggung jawab yang akan dicapai dicapai dari tiap indikator
keselamatan pasien yang layanan mutu klinis dan
akan dicapai klinis,penanggung jawab keselamatan pasien
peningkatan mutu layanan 0
klinis, pemberi layanan 5
klinis 10
2. Target tersebut Kepala fasyankes, Proses penetapan target Adanya target pencapaian
ditetapkan dengan penanggung jawab yang akan mutu klinis yang rasional di
mempertimbangkan layanan dicapai:pertimbangan fasyankes berdasarkan
pencapaian mutu klinis klinis,penanggung jawab dalam menetapkan target berbagai pertimbangan
sebelumnya, pencapaian peningkatan mutu layanan
klinis, pemberi layanan
optimal pada sarana 0
klinis
kesehatan yang serupa, dan 5
sumber daya yang dimiliki 10
3. Proses penetapan target Kepala fasyankes, Proses penetapan target Bukti keterlibatan tenaga-
tersebut melibatkan tenaga penanggung jawab yang akan tenaga pemberi layanan
profesi kesehatan yang layanan dicapai:keterlibatan klinis dalam menetapkan
terkait klinis,penanggung jawab tenaga klinis dalam tingkat pencapaian mutu
peningkatan mutu layanan menetapkan target klinis untuk pelayanan yang
0
klinis, pemberi layanan prioritas akan diperbaiki
5
klinis
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Data mutu layanan Pemberi layanan klinis, kesehatan data
Proses pengumpulan data Bukti pengumpulan
klinis dan keselamatan penanggung jawab mutu layanan klinis dan
pasien dikumpulkan secara peningkatan mutu klinis keselamatan pasien secara
dan keselamatan pasien, periodik 0
periodik 5
dan Kepala fasyankes
10
2. Data mutu layanan Pemberi layanan klinis, Prosed dokumentasi data Bukti dokumentasi
klinis dan keselamatan penanggung jawab mutu layanan klinis pengumpulan data layanan
pasien didokumentasikan peningkatan mutu klinis klinis 0
dan keselamatan pasien, 5
dan Kepala fasyankes 10
3. Data mutu layanan Kepala fasyankes, Pelaksanaan analisis, Bukti analisis, penyusunan
klinis dan keselamatan penanggung jawab penetapan strategi, dan strategi dan rencana
pasien dianalisis untuk peningkatan mutu klinis penyusunan rencana peningkatan mutu layanan
menentukan rencana dan dan keselamatan pasien peningkatan mutu klinis klinis dan keselamatan
langkah-langkah perbaikan dan keselamatan pasien pasien
0
mutu layanan klinis dan 5
keselamatan pasien 10
≥ 80% terpenuhi
Kriteria :
4.4.1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Ada kejelasan siapa Kepala fasyankes, Tanggung jawab dan kesehatan
SK semua pihak yang
yang bertanggung jawab penanggung jawab uraian tugas, pihak-pihak terlibat dalam upaya
untuk peningkatan mutu peningkatan mutu klinis terlibat dalam peningkatan mutu
layanan klinis dan dan keselamatan pasien peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien layanan klinis dan keselamatan pasien, dengan
keselamatan pasien uraian tugas berdasarkan
peran dan fungsi masing- 0
masing dalam tim 5
10
2. Terdapat tim Tim peningkatan mutu Pembentukan tim, SK pembentukan tim
peningkatan mutu layanan layanan klinis dan penyusunan program peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan keselamatan pasien kerja, pelakasanaan klinis dan keselamatan
pasien yang berfungsi program kerja pasien. Uraian tugas,
dengan baik program kerja tim 0
5
10
3. Ada kejelasan uraian Tim peningkatan mutu Pemahaman terhadap Uraian tugas dan tanggung
tugas dan tanggung jawab layanan klinis dan uraian tugas tim jawab masing-masing
tim keselamatan pasien anggota tim 0
5
10
4. Ada rencana dan Tim peningkatan mutu Pelaksanaan peningkatan Rencana dan program tim
program peningkatan mutu layanan klinis dan mutu pelayananklinis dan peningkatan mutu layanan
layanan klinis dan keselamatan pasien keselamtan pasien yang klinis dan keselamatan
keselamatan pasien yang mengacu pada rencana pasien, bukti pelaksanaan
dilaksanakan sesuai dengan yang disusun oleh tim program kerja, monitoring, 0
dan evaluasi 5
rencana yang disusun.
10
≥ 80% terpenuhi
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
4.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Data monitoring mutu Laporan kesehatan
hasil monitoring
layanan klinis dan mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan keselamatan pasien yang
secara teratur, disusun secara periodik 0
5
10
2. Dilakukan analisis dan Kepala fasyankes, Analisis dan pembahsan Hasil analisis, kesimpulan,
diambil kesimpulan untuk Penanggung jawab berkala hasil monitoring dan rekomendasi hasil
menetapkan masalah mutu layanan klinis, dan evaluasi program monitoring mutu layanan
layanan klinis dan masalah Penanggung jawab mutu peningkatan mutu klinis dan keselamatan
layanan klinis dan pelayanan klinis, pasien 0
keselamatan pasien 5
keselamatan pasien kesimpulan dan
rekomendasi 10
4. Ditetapkan program- Kepala fasyankes, Penyusunan program Rencana program perbaikan
program perbaikan mutu Penanggung jawab perbaikan mutu layanan mutu layanan klinis dan
yang dituangkan dalam layanan klinis, klinis dan keselamatan keselamatan pasien
Penanggung jawab mutu pasien 0
rencana perbaikan mutu 5
layanan klinis dan
keselamatan pasien 10
5. Rencana perbaikan Kepala fasyankes, Pertimbangan dalam Rencana program perbaikan
mutu layanan klinis dan Penanggung jawab menyusun rencana mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun layanan klinis, keselamatan pasien
dengan mempertimbangkan Penanggung jawab mutu
peluang keberhasilan, dan layanan klinis dan
0
keselamatan pasien
ketersediaan sumber daya 5
10
6. Ada kejelasan Ketetapan tentang petugas
penanggung jawab untuk yang bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan 0
perbaikan yang yang direncanakan 5
direncanakan 10
8. Ada tindak lanjut Kepala fasyankes, Pelaksanaan program, Bukti pelaksanaan, bukti
terhadap hasil pemantauan penanggung jawab monitoring program, monitoring, bukti analisis
upaya peningkatan mutu pelaksanaan kegiatan, analisis dan tindak lanjut dan tindak lanjut terhadap
layanan klinis dan penanggung jawab monitoring monitoring pelaksanaan
keselamatan pasien. pemantau kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan 0
pasien 5
10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas Dokumen Eksternal
1. Dilakukan monitoring kesehatan
Bukti pencatatan sebagai acuan
terhadap pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan peningkatan mutu peningkatan mutu layanan
layanan klinis dan klinis dan keselamatan
pasien 0
keselamatan pasien 5
10
2. Dilakukan evaluasi Kepala fasyankes, Pelaksanaan evaluasi Bukti evaluasi penilaian
terhadap hasil penilaian Penanggung jawab dengan menggunakan dengan menggunakan
dengan menggunakan layanan klinis, indikator mutu layanan indikator mutu layanan
indikator-indikator mutu Penanggung jawab mutu klinis dan keselamatan klinis dan keselamatan
layanan klinis dan layanan klinis dan pasien pasien
0
keselamatan pasien
keselamatan pasien untuk 5
menilai adanya perbaikan 10
3. Hasil perbaikan Kepala fasyankes, Tindak lanjut perbaikan Bukti tindak lanjut, buktri
ditindak lanjuti untuk Penanggung jawab dan perubahan SPO perubahan prosedur jika
perubahan standar/prosedur layanan klinis, diperlukan untuk perbaikan
pelayanan. Penanggung jawab mutu layanan klinis
layanan klinis dan 0
keselamatan pasien 5
10
4. Dilakukan Dokumentasi keseluruhan
pendokumentasian terhadap upaya peningkatan mutu
keseluruhan upaya layanan klinis dan
peningkatan mutu layanan keselamatan pasien
0
klinis dan keselamatan 5
pasien. 10
≥ 80% terpenuhi
Telusur Dokumen
Dokumen Eksternal
Elemen Penilaian Skor
Sasaran Materi Telusur Dokumen di fasilitas sebagai acuan
1. Ditetapkan kebijakan kesehatan
SK dan SPO penyampai
dan prosedur distribusi informasi hasil peningkatan
informasi dan komunikasi mutu layanan klinis dan
hasil-hasil peningkatan keselamatan pasien
mutu layanan klinis dan 0
keselamatan pasien 5
10
2. Proses dan hasil Kepala fasyankes, Sosialisasi dan Dokumen/laporan kegiatan
kegiatan peningkatan mutu Penanggung jawab komunikasi hasil-hasil peningkatan mutu klinis dan
layanan klinis dan layanan klinis, peningkatan mutu keselamatan pasien, laporan
keselamatan pasien Penanggung jawab mutu layanan klinis dan pemantauan dan evaluasi
disosialisasikan dan layanan klinis dan keselamatan pasien kegiatan, dan hasil-hasil
keselamatan pasien kegiatan peningkatan mutu
dikomunikasikan kepada
klinis dan keselamatan 0
semua petugas kesehatan pasien 5
yang memberikan
10
pelayanan klinis
3. Dilakukan evaluasi Penanggung jawab Pelaksanaan evaluasi Hasil evaluasi dan tindak
terhadap pelaksanaan peningkatan mutu layanan sosialisasi dan lanjut
sosialisasi dan komunikasi klinis komunikasi
tersebut. 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam
rencana strategik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer atau rencana pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Telusur Dokumen
10
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Dokumen di Dokumen Eksternal Skor
Sasaran Materi Telusur
Fasilitas Kesehatan sebagai acuan
1. Klinik diselenggarakan di Observasi Kondisi bangunan
atas bangunan yang bangunan 0
permanen. 5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
Telusur Dokumen
10
2. Tata ruang Pimpinan Klinik tata ruang klinik , Hasil evaluasi akses,
memperhatikan akses, dan observasi kesesuaian dengan kenyamanan dan
keamanan, dan kenyamanan kebutuhan, dan keamanan
memenuhi persyaratan 0
keamanan 5
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Persyaratan Prasarana Klinik
Kriteria : 1.1.4. Prasarana klinik tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang disediakan
Telusur Dokumen
10
10
10
10
5. Dilakukan tindak lanjut Kepala Klinik Pelaksanaan monitoirng Bukti pelaksanaan
terhadap hasil monitoring dan Petugas monitoring
pelaksana 0
pemeliharaan 5
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
Telusur Dokumen
10
10
10
10
10
7. Peralatan medis dan non Kepala Klinik Perijinan peralatan Bukti perijinan
medis yang memerlukan ijin dan Petugas
memiliki ijin yang berlaku pemeliharran 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Ketenagaan Klinik
Standar :
1.2. Persyaratan Ketenagaan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan ketenagaan yang dipersyaratan dalam peraturan perundangan sesuai dengan jenis pelayanan yang
disediakan.
Telusur Dokumen
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Kriteria :
1.2.2. Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan kebtuhan dan jenis
pelayanan yang disediakan.
Telusur Dokumen
10
10
10
10
10
Kriteria :
1.1.3. Bangunan Klinik memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan,
dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan ketersediaan ruangan
sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan yang disediakan.
Maksud dan Tujuan :
v Ketersediaan ruang untuk pelayanan harus sesuai dengan jenis pelayanan
kesehatan yang disediakan oleh Klinik.
Ruangan yang minimal harus tersedia adalah: ruang pendaftaran/ruang
tunggu, ruang konsultasi doker, ruang administrasi, ruang tindakan, ruang
farmasi, kamar mandi/WC, dan ruang lain sesuai kebutuhan pelayanan.
Pengaturan ruangan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan untuk memudahkan pasien/keluarga
pasien untuk akses yang mudah termasuk memberi kemudahan pada
penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut, demikian juga
memperhatikan keamanan dan kemudahan bagi petugas dalam memberikan
pelayanan.
Kriteria :
Kriteria :