PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat (3) menetapkan bahwa Peserta didik berkelainan terdiri
atas peserta didik yang: a. tunanetra; b. tunarungu; c. tunawicara; d. tunagrahita; e. tunadaksa; f.
tunalaras; g. berkesulitan belajar; h. lamban belajar; i. autis; j. memiliki gangguan motorik; k.
menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan l. memiliki
kelainan lain.
Menurut pasal 130 (1) PP No. 17 Tahun 2010 Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan
dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada jenjangTK, SD, SMP dan
SMA
ASESMEN
Inti asesmen adalah mengumpulkan informasi yang akan digunakan untuk mengenali dan menyelesaikan
masalah menjadi lebih efektif.
PLANNING DATA COLLECTING DATA PROCESSING COMMUNICATING
COLLECTION ASSESSMENT DATA AND HYPOTHESIS ASSESSMENT DATA
PROCEDURES FORMATION
I II III IV
Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan
digunakan. Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian, latar belakang lingkungan sosial dan
keluarga, pola interaksi dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat secara genetis dan
fisiologi.
JENIS DATA
TINGKAT
ASESMEN
1 Somatis (Riwayat Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi hati, karakteristik genetis,
kesehatan riwayat penyakit, dsb
2. Fisik Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe rambut, dsb
3. Demografis Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, pekerjaan, pendidikan,
penghasilan, status perkawinan, jumlah anak, dsb
5. Kognitif/intelektual Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap tes persepsi, dsb
6. Emosi/afeksi Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat bercerita, dsb
7. Lingkungan Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan pernikahan, karakteristik
pekerjaan, perilaku anggota keluarga dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial
ekonomi, lokasi geografis, dsb