Anda di halaman 1dari 3

Nama: Farah Aulia (11) / XI MIPA 8

1. Berikut adalah upaya yang Daendels lakukan untuk menghadapi ancaman Inggris
 Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan mengambil dari berbagai suku bangsa
di Indonesia
 Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
 Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.
 Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan, sepanjang ± 1.100 km.
 Membangun benteng-benteng pertahanan.
Semua pembangunan yang ada tersebut melibatkan paksaan terhadap bangsa Indonesia
yaitu dengan cara kerja rodi. Kerja Rodi memiliki arti kerja tanpa upah, tanpa istirahat
demi membangun sebuah benteng dan jalan raya, tanpa membantah apa yang telah
diperintahkan oleh tentara Belanda, dan menuruti apa yang diperintahkannya. Tindakan
ini tentunya sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan. Selain itu, untuk mendapatkan
dana, pihak Belanda memaksa rakyat-rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah
Belanda dengan harga murah (verplichte leverantie). Melaksanakan (Preanger Stelsel),
yaitu kewajiban yang dibebankan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi. Menjual
tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing seperti kepada Han Ti Ko seorang
pengusaha Cina. Semua ini ia lakukan untuk mempertahankan kekuasaannya di pulau
Jawa.
2. Indonesia sempat dikuasai oleh Inggris dari tahun 1811 sampai dengan 1816. Inggris di
bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda
di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang. Raffles melakukan reformasi
massal untuk mengubah sistem kolonial Pemerintah Hindia Belanda. Ia membuat
kebijakan dengan berpegang pada tiga prinsip yakni:
 Segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas
oleh rakyat.
 Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati
dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial.
 Atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap
dianggap sebagai penyewa.
Selain meningkatkan kondisi penduduk lokal, dia memperkenalkan sistem pencatatan
bangunan-bangunan kuno yang ada di Jawa. Contohnya, detail mengenai Candi
Prambanan dituliskan oleh Colin Mackenzie. Adapun Candi Borobudur dicatat HC
Cornelius. Kebijakan Raffles ini sedikit menguntungan karena Indonesia dikenalkan oleh
sistem pemerintahan yang baru, penghapusan budak, dan mengenalkan perdagangan
bebas. Walaupun rakyat masih menderita karena pemerintah Inggris menarik pajak yang
terlalu tinggi.

3. Keuntungan Tanam paksa bagi Belanda adalah meningkatnya hasil tanaman ekspor dari
negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa.Perusahaan pelayaran Belanda yang
semula hampir mengalami kerugian, tetapi pada masa tanam paksa mendapatkan
keuntungan.Belanda mendapatan keuntungan yang besar, keuntungantanam paksa
pertama kali pada tahun 1834 sebesar 3 juta gulden, pada tahun berikutnya rata-rata
sekitar 12 sampai 18 juta gulden.Kas belanda yang semula kosong dapat
dipenuhi.Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.Belanda tidak mengalami
kesulitan keuangan lagi dan mampu melunasi utang-utang Indonesia.Menjadikan
Amsterdam sebagai pusat perdagangan hasil tanaman tropis.
4. Karena politik liberal ingin bermodal di Indonesia adanya tanam paksa menghalangi
kesempatan golongan liberal untuk bermodal akibatnya golongan liberal memanfaatkan
reaksi golongan humanis mengenai penderitaan rakyat akibat pelaksanaan tanam paksa
dan menuntut pemerintah Belanda untuk bertindak sebagai pengawas ,pelindung, dan
penyedia fasilitas bagi para penanam modal.

5. Perkembangan agama Nasrani / Kristen di Indonesia pada masa kolonial secara


garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni Kristen Katolik dan Kristen
Protestan. Seperti halnya agama Hindu, Buddha dan Islam, penyebaran agama Kristen
juga melalui aktivitas pelayaran dan perdagangan. Aktivitas pelayaran dan perdagangan
waktu itu sudah menjangkau ke seluruh wilayah Kepulauan Indonesia. Dalam
kenyataannya agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan berkembang di berbagai
daerah. Bahkan di daerah Indonesia bagian Timur seperti di Papua, daerah Minahasa,
Timor, Nusa Tenggara Timur, juga daerah Tapanuli di Sumatera, agama Kristen menjadi
mayoritas. Mengenai proses masuknya agama Kristen ke Indonesia ini dapat dikatakan
dalam dua gelombang atau dua kurun waktu. Pertama dikatakan bahwa agama Kristen
masuk di Indonesia sudah sejak zaman kuno. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam
bukunya Topographica Christiana, diceritakan bahwa pada abad ke-6 sudah ada
komunitas Kristiani di India Selatan, di pantai Malabar, dan Sri Lanka. Dari Malabar itu
agama Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 agama Kristen sudah mulai
berkembang di Kedah (Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad ke-9 Kedah
berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang
menghubungkan India-Aceh-Barus- Nias-melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke
Cina. Jalur inilah yang disebut sebagai jalur penyebaran agama Kristen dari India ke
Nusantara. Diberitakan bahwa agama Kristen kemudian mulai tumbuh di Barus (Fansur).
Di daerah ini terdapat gereja yang dikenal dengan Gereja Bunda Perawan Murni Maria.
Disebutkan juga bahwa di Lobu Tua dekat Kota Barus terdapat desa tua yang dinamakan
“Desa Janji Mariah”.

Anda mungkin juga menyukai