Anda di halaman 1dari 10

Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019)

HADIS MENGENDALIKAN AMARAH


DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Rovi Husnaini
Universitas Muhammadiyah Bandung
Jl. Soekarno Hatta No.752, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Bandung
Email: rovihusnaini@gmail.com

Abstract
Emotion for each individual has an important role in life. Humans are creatures created by
Allah SWT who are equipped with emotions. In the view of psychology, human emotions
are divided into two categories, namely, positive emotions and negative emotions. One of
the negative emotions angry, the Prophet Muhammad SAW said "Not a strong person (the
real) by (always defeating his opponent in) struggles (fights), but none other strong people
(the actual) is able to control himself when angry" (HR. Bukhari No. 5763 & HR Muslim,
No. 2609). Angry emotions are not to be arrested but the Prophet Muhammad (PBUH)
advocated being controlled. The advice of the Prophet Muhammad in the hadith about
controlling emotions of anger has harmony with psychology, in the perspective of
psychology controlling anger can be through soft catharsis, rationalization, copying
strategy. Emotional control has a positive impact on physical health, psychological, and in
maintaining social interaction
Keywords: Emotion, Angry, Hadith.

Abstrak
Emosi bagi setiap individu memegang peranan penting dalam kehidupan. Manusia
merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang dilengkapi dengan rasa dan emosi. Dalam
pandangan psikologi emosi manusia terbagi menjadi dua kategori yaitu, emosi positif dan
emosi negatif. Emosi negative salah satunya marah, Nabi Muhammad SAW bersabda
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam)
pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu
mengendalikan dirinya ketika marah” (HR. Bukhari No. 5763 & HR. Muslim, No. 2609).
Emosi marah bukan untuk ditahan akan tetapi Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk
dikendalikan. Anjuran Nabi Muhammad SAW dalam hadis tentang mengendalikan emosi
marah memiliki keselarasan dengan psikologi, dalam perspektif psikologi mengendalikan
marah dapat dengan cara katarsis lunak, rasionalisasi, copying strategy. Pengendalian emosi
tersebut berdampak positif bagi kesehatan fisik, psikologis, dan dalam menjaga interaksi
sosial.

Kata Kunci: Emosi, Marah, Hadis.

A. PENDAHULUAN reaksi yang kompleks dan mengandung


derajat yang tinggi, sehingga emosi dapat
Dalam kehidupan emosi memegang menimbulkan perilaku-perilaku manusia
peranan penting bagi perilaku manusia. dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah
SWT yang sempurna di antara ciptaan-Nya Marah kerap kali diartikan sebagai
yang lain, selain diberi kelebihan akal emosi, dan selain marah itu bukan emosi.
manusia pun dilengkapi dengan rasa dan Peristiwa tersebut sering kali dijumpai,
emosi. Emosi pada dasarnya merupakan kebanyakan orang menilai bahwa emosi
sebuah dorongan untuk bertindak, sebuah merupana hal negative seperti emosi marah
80 Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88

dan berdampak negatif pula pada perilaku menjadi contoh bagaimana cara
manusia. Dalam pandangan psikologi mengendalikan emosi, baik emosi negatif
emosi manusia terbagi menjadi dua maupun emosi positif.
kategori yaitu, emosi positif dan emosi
negatif. Emosi positif dapat tergambar Dalam sebuah Hadist Nabi
melalui perasaan bahagia, tenang, rileks, Muhammad SAW bersabda “Bukanlah
gembira, dampak dari emosi positif yaitu orang kuat (yang sebenarnya) dengan
menyenangkan dan menenangkan. (selalu mengalahkan lawannya dalam)
Sementara emosi negatif dapat di pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain
gambarkan melalui perasaan sedih, orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang
kecewa, depresi, putus asa, marah, mampu mengendalikan dirinya ketika
dendam, perilaku emosi negatif pun marah” (HR. Bukhari No. 5763 & HR.
memiliki dampak yang negatif pula bagi Muslim, No. 2609). Hadis Nabi tersebut
perilaku yang ditimbulkan, seperti mencaci bukan tanpa dampak dan alasan yang kuat
orang atau benda, memarahi orang lain, mengenai mengendalikan diri ketika
membanting barang atau perilaku agresif marah, emosi negatif marah berdampak
lainnya yang kerap kali merusak hubungan pada kondisi psikologis maupun fisik.
dengan orang lain.1 Dalam tulisan ini akan menjawab dua
rumusan masalah yaitu, apa dampak
Menyalurkan emosi merupakan hal menahan marah dalam perspektif Hadist,
yang sangat wajar karena itu merupakan dan apa kesesuaian dampak menahan
hak manusia untuk menyalurkannya, marah menurut perspektif hadist dalam
karena manusia telah Allah SWT lengkapi perspektif psikologis.
dengan emosi. Akan berdampak buruk jika
emosi tidak disalurkan, baik emosi positif
ataupun negatif perlu untuk disalurkan agar B. PEMBAHASAN
terjaga keseimbangannya. Namun dalam 1. Emosi Dalam Perspektif Psikologi
menyalurkan emosi tida bisa sekehendak
hati karena akan berakibat buruk pula. Perasaan senang dan tidak senang
Untuk itu Islam mengajarkan tata cara mempengaruhi perilaku manusia. Perasaan
bagaimana menyalurkan emosi tersebut tersebut selnantiasa menyertai perilaku
agar tetap sesuai dengan kaidah-kaidah manusia dalam kehidupan sehari-hari.
moral dan etika sehingga tidak menyakiti Perasaan yang senantiasa menyertai perilaku
atau merugikan siapapun, baik orang lain manusia disebut dengan warna afektif. Warna
maupun dirinya sendiri. Seperti halnya afektif yang terdapat dalam diri manusia suatu
dalam menyalurkan emosi negatif seperti waktu dapat melemah dan juga dapat
halnya emosi marah, Nabi Muhammad menguat, warna afektif yang menguat
SAW bersabda “Aku ini hanya manusia perasaannya jauh lebih mendalam, lebih luas
biasa, aku bisa senang sebagaimana dan lebih terarah. Perasaan-perasaan seperti
manusia senang dan aku bisa marah ini disebut dengan emosi.2 Oleh karena itu
sebagaimana manusia marah” (HR. emosi akan senantiasa ada dalam diri
Muslim, No.2603). Manusia paling mulia manusia, baik emosi postif ataupun emosi
di muka bumi ini pun dapat merasakan negatif.
emosi senang dan emosi marah. Nabi Sebelum membahaas terlalu jauh
Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT mengenai emosi yang terdapat dalam diri
untuk menyempurnakan ahlak, dengan manusia, mari kita bahas definisi emosi
begitu Nabi Muhammad SAW dapat terlebih dahulu agar tidak ada kekeliruan.
Emosi bila ditinjau dati segi bahasa berasal

1 2
Triantoro Safira & Nofrans Eka Saputera, Abdul Rahman Shaleh, Psikologi, (Jakarta : Kencana
Manajemen Emosi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), Prenada Media Group, 2004), 151.
13.
Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88 81

dari kata e yang berarti energi dan motion Emosi manusia pada dasarnya terbagi
yang berarti getaran. Bila ditinjau dari istilah menjadi dua kategori, yaitu emosi positif dan
beberapa tokoh memaparkan pendapatnya emosi negatif. Emosi postif dapat tergambar
mengenai definisi dari emosi. Menurut James, dari rasa bahagia, tenang, rileks, gembira,
emosi merupakan kondisi jiwa yang nampak lucu, dan lainnya. Dampak emosi postif ini
dengan suatu perubahan yang jelas dan menimbulkan perilaku menyenangkan dan
terlihat pada tubuh. Sedangkan menurut menenangkan. Emosi negatif dapat tergambar
Chaplin, emosi merupakan suatu keadaan dari kondisi sedih, kecewa, depresi, putus asa,
dimana organisme merupakan faktor frustasi, marah, dendam, dan lainnya. Emosi
perangsang atau stimulus yang mencakup negatif ini memiliki dampak yang sebaliknya
perubahan-perubahan yang disadari, yang dari emosi positif yaitu menyusahkan dan
sifatnya mendalam, dan perubahan perilaku.3 tidak menyenangkan.5
Emosi yang terjadi pada diri manusia
menimbulkan suatu perilaku, emosi tersebut
tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor- 2. Teori-Teori Penyebab Emosi
faktor stimulus atau perangsang yang a. Teori Emosi Dua Faktor Schachter-
menimbulkan emosi tersebut muncul, terdapat Singer
dua pendapat mengenai faktor yang Teori ini menjelaskan mengenai faktor
menyebabkan timbulnya suatu emosi pada rangsangan emosi. Menurut Schachter Singer
diri manusia. Pendapat pertama dari emosi tidak ditimbulkan oleh faktor fisiologis,
nativistik, menurut pendapat nativistik emosi tetapi manusia mempunyai kognisi tertentu
merupakan bawaan manusia sejak pertama ia terhadap suatu hal sehingga menimbulkan
dilahirkan, dapat diartikan bahwa menurut interpretasi dan berdampak pada timbulnya
pendapat ini emosi apapun yang terjadi pada emosi, baik emosi positif ataupun emosi
manusia itu sudah ada sejak manusia tersebut negatif.
pertama lahir. Pendapat kedua berasal dari b. Teori Emosi James-Lange
empiristik, menurut pendapat empiristik
Menurut teori James-Lange emosi timbul
emosi yang dialami oleh manusia, dibentuk
setelah adanya reaksi psikologis. Emosi menurut
oleh pengalaman dan proses belajar dari teori ini merupakan hasil persepsi atau hasil
lingkungan sekitar.4 Dari proses belajar pemahaman terhadap perubahan yang terjadi pada
tersebut menimbulkan suatu emosi. tubuh sebagai respon dari rangsangan yang terjadi
Emosi merupakan intensitas perasaan dari luar. Teori James-Lange ini memaparkan
yang ditunjukan oleh manusia kepada bahwa ada empat langkah menuju timbulnya
seseorang ataupun hal lain seperti barang emosi, langkah pertama memahami suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa. Emosi merupakan atau peristiwa yang sedang dihadapi, langkah
reaksi dari manusia terhadap seseorang atau kedua implus bergerak dari sistem syaraf pusat ke
suatu kejadian. Emosi dapat ditunjukan ketika otot, kemudian kulit, dan organ dalam lainnya.
merasa senang yang ditunjukan dengan emosi Langkah ketiga, sensai yang disebabkan akibat
perubahan yang terjadi pada bagian tubuh
positif, marah kepada seseorang, ataupun
dikembalikan pada otak. Dan langkah keempat,
takut terhadap sesuatu baik manusia ataupun impuls yang sudah kembali ke oatak tersebut
hal lainnya. Definisi lain dari emosi juga kemudian dipahami atau dipersepsi oleh otak.
menyebutkan suatu perasaan yang timbul Kemudian setelah dikombinasikan antara persepsi
melebihi batas sehingga terkadang tidak dapat dan stimulus pertama lalu kemudian
menguasi diri sendiri dan menyebabkan menghasilkanlah emosi.
hubungan dengan dunia luar menjadi terputus.
c. Teori emercy cannon

3 5
Triantoro Safira & Nofrans Eka Saputra, Manajemen Triantoro Safira & Nofrans Eka Saputra, Manajemen
Emosi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), 11-12 Emosi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), 13
4
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2004), 166.
82 Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88

Teori emercy cannon berusaha Setiap manusia memiliki seluruh


mengkombinasikan antara teori Schachter-Singer klasifikasi emosi yang telah dipaparan diatas,
dan teori James-Lange. Teori emercy cannon namun memiliki kadar yang berbeda-beda
menyebutkan bahwa emosi timbul secara dari setiap individu. Berdasarkan klasifikasi
bersamaan antara pemahaman dengan reaksi
emosi tersebut baik emosi positf maupun
fisiologis.6
emosi negatif masing-masing dari emosi
3. Klasifikasi Emosi memiliki hak untuk disalurkan sesuai dengan
porsinya.
a. Emosi marah merupakan suatu pola
perilaku manusia yang secara tak sadar 4. Emosi Marah
dirancang untuk memperingatkan
Seperti yang telah dikemukakan dalam
pengganggu agar menghentikan
judul tulisan, dalam tulisan ini akan lebih
perilaku mengancam terhadap dirinya.
spesifik membahas mengenai emosi negatif
Emosi marah meliputi perasaan jengkel,
yaitu jenis emosi negatif marah. Bila ditinjau
benci, kesal, mengamuk, dan beringas.
definisi marah merupakan suatu reaksi
b. Sedih merupakan suatu jenis emosi
terhadap hambatan yang menjadi sebab
yang hadir akibat dari keadaan atau
gagalnya suatu usaha atau suatu perbuatan
peristiwa mengecewakan yang tidak
dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
sesuai dengan harapan, penderitaan,
bahasa Indonesia ”amarah” sama dengan kata
sakit, frustasi terhadap keadaan atau
”marah”, yakni suatu keadaan atau sifat dari
terhadap seseorang. Emosi sedih terdiri
seseorang pada saat ia merasakan tidak senang
dari berbagai macam, yaitu pedih,
atau tidak merasa nyaman karena sedang
suram, putus asa, muram, mengasihi
smenghadapi suatu hambatan atau
diri, dan melankolis.
diperlakukan tidak sepantasnya, dapat juga
c. Takut merupakan bagian dari emosi
bermakna gusar atau berang.8
manusia. Emosi takut merupakan suatu
Untuk menyalurkan emosi marah
perilaku manusia sebagai respon
tidak setiap orang memiliki kapasitas dalam
terhadap situasi yang mengancam
mengendalikan emosi marah kearah positif
dirinya atau orang-orang yang
yang lebih dapat diterima secara sosial,
disayanginya. Takut terbagi kedalam
sehingga tidak menimbulkan konflik. Tidak
berbagai perilaku dan perasaan seperti
sedikit manusia baik anak maupun dewasa
cemas, gugup, was-was, khawatir, tidak
sulit mengendalikan ungkapan secara lisan
tenang, dan waspada. Contohnya ketika
yang terjadi secara sepontan terhadap sesuatu
anak belum pulang sekolah padalah
yang menjadi pemicu terjadinya marah. Ada
sudah melebihi jam pulang sekolah
beberapa individu yang mungkin menyadari
seharusnya dan tidak bisa dihubungi,
bahwa mereka sebenarnya sedang
peristiwa tersebut menyebabkan
mengekspresikan emosi marah dengan
orangtua cemas terhadap keberadaan
perilaku negatif dan kurang bisa diterima
anaknya yang belum tau dimana.
secara sosial bahkan berpotensi menimbulkan
d. Kebahagiaan atau kegembiraan
masalah baru ataupun permusuhan, namun
merupakan suatu keadaan pikiran atau
kebanyakan manusia tidak bisa mencegah hal
perasaan manusia yang ditandai dengan
tersebut terjadi. Sulit mengendalin amarah
perasaan senang, cinta, kepuasan,
kearah positif disebut dengan emotionally
kenikmatan, atau kegembiraan. Dan
illiterate.Kurangnya skill dalam memahami
juga terbebas dari anacaman ataupun
tekanan.7

6 8
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : CV Tim penysun kamus besar bahasa Indonesia, Kamus
Pustaka Setia, 2003), 402-404. Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
7
Ely Manizar HM, Mengelola Kecerdasan Emosi, 1990), 26.
(Jurnal Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016), 9.
Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88 83

peresaan, bahkan ekspresi kemarahan di hobi seperti bersepda, menyiram tanaman,


msyarakat.9 tersenyum, berjalan menjauhi sumber
pemicu, menyalurkan melalui media
5. Mengendalikan Marah Perspektif Psikologi
tulisan yang diarahkan kepada hal positif,
Kajian ilmu kedokteran modern atau tindakan lainnya yang dapat diterima
membuktikan ketika terjadinya keguncangan secara sosial dan menjauhkan dari konflik.
aspek emosional merupakan penyebab - Rasionalisasi
timbulnya gejala dari sakit fisik. Menurut Rasionalisasi merupakan bentuk
teori terdapat tiga macam pengendalian emosi pengalihan dari suatu tujuan yang tak
yang bisa dilakukan oleh mansia yaitu, tercapai kepada bentuk yang lain, yang
pengalihan, penyesuaian kognitif, dan strategi diciptakan di dalam persepsi.
koping. - Regresi
Pengendalian emosi yang dirasakan Regresi merupakan bentuk pertahanan diri
sangat penting dalam kehidupan, sekalipun dengan cara mundur dari perkembangan
emosi tersebut positif tetap harus selalu yang lebih tinggi ke yang lebih rendah,
terkendali, agar tidak berlebih-lebihan. seperti menurunkan tujuan menjadi tidak
Pengendalian emosi bermanfaat untuk setinggi yang direncanakan.
mereduksi ketegangan yang timbul akibat 6. Emosi Marah Menurut Pandangan Al-
emosi yang memuncak. Model-model Quran dan Hadist
pengalihan emosi diantaranya :
Emosi marah dimiliki oleh semua
- Katarsis manusia dimuka bumi ini tanpa terkecuali
Katarsis merupakan suatu istilah yang sekalipun itu manusia mulia seperti Nabi.
mengacu pada pelampiasan emosi, atau Sebagaimana Nabi Muhammad SAW
membawa keluar dari keadaan seseorang bersabda “Aku ini hanya manusia biasa, aku
yang tidak diharapkan. Katarsis merupakan bisa senang sebagaimana manusia senang
bentuk pengalihan yang bermanfaat dan aku bisa marah sebagaimana manusia
mengurangi agresi, ketakutan, atau marah” (HR. Muslim, No.2603). Manusia
kecemasan sekaligus bisa melampiaskan mulia seperti baginda Nabi Muhammad SAW
kemarahan. Menurut Morgan, katarsis pun memiliki emosi marah seperti kita
merupakan istilah yang mengacu pada manusia biasa.
penyaluran emosi. Pengalihan emosi atau Arti kata amarah atau marah dalam
yang disebut dengan katarsis dapat berupa bahasa Arab disebut dengan ungkapan
katarsis positif atau negative. Bentuk ”gahdab” dan ”ghaidz”. Gahadab berasal dari
katarsis negatif dari emosi marah akar kata : ‫ يغصب – غصبا‬- ‫ غصب‬yang berarti ‫سخط‬
ditunjukan dengan pelampiasan marah - ‫ يسخط – سخطا‬yakni benci kepada seseorang
yang meledak-ledak, mencaci seseorang,
sehingga bermaksud untuk menyakitinya.
merusak benda seperti membanting gelas,
Pada saat inilah seseorang yang tengah
menonjok dinding, memakai seseorang
mengalami emosi marah disebut dengan
atau suatu benda, dan bentuk negative
”ghadib/ghadaban” (orang yang sedang
lainnya yang dapat menyakiti dirinya
marah), dan juga diartikan sebagai reaksi yang
mapun orang-orang disekitarnya.
cenderung kearah permusuhan.10
Pengalihan emosi marah yang lunak atau
Adapun akar kata ”ghadza” adalah ‫غا‬
katarsis positif ditunjukan dengan perilaku
yang dimunculkan dapat diterima secara ‫ يغيظ – غيظا‬- ‫ ظ‬yang berarti membuatnya sangat
sosial, seperti mengalihkannya kepada marah.11

9
Duffy, Managing Anger and Agression : Partical 10
Ibrahim Anis, et al, al-muj’am al-wasit, juz II, 654
11
Guaidiance for School. Sount Eastern Education and Ibrahim Anis, et al, 668
Library Board : Psychology/Behavior Support
Section.
84 Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88

Bentuk pengungkapan marah dapat tentara besar diantara bala tentara-bala


dilihat dari dua kata kunci “ghadab” dan tentara setan”.15
“ghaidz”.
Definisi marah menurut pendapat Al- 7. Tingkatan Marah
Ghazali yaitu marah sebagai sekam yang
tersimpan dalam hati, seperti terselipnya bara a. Marah Tak Terkendali
di balik debu. Boleh jadi api dari amarah Marah tak terkendali ditandai apabila
tersebut setan diciptakan.12 seseorang didominasi oleh kemarahan
Potensi emosi marah dan emosi yang yang dapat membuatnya keluar dari sifat
lainnya baik itu positif atau negative rasional dan aturan agama. Marah tak
sebenarnya dimiliki manusia sejak dia terkendali disebabkan oleh dua faktor
dilahirkan. Bahkan sebelum bayi bisa bicara, utama, yaitu faktor pembawaan dan faktor
emosi yang sudah berkembang didalam kebiasaan. Lingkungan juga menjadi salah
dirinya adalah perasaan gembira, takut, malu, satu faktor tambahan yang menyebabkan
heran, dan marah. Dalam keadaan marah emosi marah seseorang menjadi kian tak
biasanya intonasi suara seseorang akan terkendali, karena seringkali lingkungan
meninggi. Dalam Islam segala bentuk nafsu menganggap kemarahan sebagi symbol
dikendalikan bukan ditekan atau malah keberanian dan kejantanan. Seperti
dihilangkan, termasuk emosi. Emosi tawuran, ataupun pembunuhan karena
dikendalikan sehingga masing-masing nafsu adanya dorongan dari lingkungan.
tepat pada tempatnya dan sesuai dengan Seseornag yang memiliki sifat ini, bila
porsinya. Sehingga masing-masing dinasihati tidak akan memperhatikan.16
komponen yang ada dalam diri manusia dapat b. Marah Terkendali
bersinergi dengan baik. Terbentuklah seorang Para ahli berpendapat bahwa emosi marah
manusia yang seimbang, utuh sesuai fitrah boleh dilakukan oleh seseorang pada
penciptaannya dan menjadi khalifah yang kondisi tertentu. Kemarahan atau rasa tidak
baik di muka bumi.13 setuju yang diungkapkan tanpa menyakiti
Imam An-Nawawi mendefinisikan orang lain akan memberikan kepuasan dan
marah dari perepektif ilmu Tasawuf, marah tidak menimbulkan masalah.17
merupakan tekanan nafsu dari hati yang Ulama-ualama ahlak mengemukakan
mengalirkan darah pada bagian wajah dan pandangannya menggenai marah, marah
mengakibatkan timbulnya kebencian terhadap terbagi menjadi tiga kategori :
seseorang. - Tafrit : kategori ini hati menjadi benar-
Tenaga seseorang yang sedang marah benar kosong dari instisng amarah atau
akan berubah energy berlipat ganda dan jauh tidak memiliki kemampuan untuk
lebih kuat daripada dalam keadaan tidak marah.
marah. Seseorang yang sedang marah - Ifrat : insting marah yang sangat
memiliki tambahan energy besar yang dapat intens, sehingga menghilangkan akal
dimanfaatkan oleh setan untuk berkhidmat dan agama seseorang.
pada selera permusuhannya.14 Bermula dari - ‘itidal : seseorang mampu mengambil
emosi marah dapat timbul berbagai kejahatan manfaat dari marah dalam situasi yang
seperti membunuh, menganiaya, dan tepat kala marah sedang dibutuhkan.18
kejahatan lainnya. Ali bin Abi Thalib pernah
berkata “Kenadalikan kemarahan, sebab
kemarahan merupakan salah satu bala

12
Al-Ghazali, Ringkasan Ihya’ ‘Ulumuddin, (Akbar 15
Sayyid Mahdi as Sadr, 27
16
Media Eka Sarana, 2008), 238. Penj. Abdul Rasyid Hisham Thalbah, 67
17
Shidiq Hisham Talhbah, 67
13 18
Muhamad Umar Abdurahman, 13 Gulam Reza Sulthani, Hati Yang Bersih Kunci
14
Rahmat Ramadhan Al-Banjari, 59 Ketenangan Jiwa, (Jakarta : Zahra : 2006), 233
Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88 85

8. Mengendalikan Emosi Marah bersentuhan dengan air bisa meredakan


suhu tubuh menjadi lebih stabil.
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya)
d. Mengingat janji Allah
dengan (selalu mengalahkan lawannya
“Barangsiapa yang menahan
dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak
kemarahannya padahal dia mampu untuk
lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah
melampiaskannya maka Allah SWT akan
yang mampu mengendalikan dirinya ketika
memanggilnya (membanggakannya)
marah” (HR. Bukhari No. 5763 & HR.
pada hari kiamat di hadapan semua
Muslim, No. 2609).
manusia sampai (kemudian) Allah SWT
Dari hadis tersebut Nabi mencontohkan
membiarkannya memilih bidadari
bahwa marah seharusnya dikendalikan,
bermata jeli yang disuakainya” (HR.
bahkan Nabi Muhmmad SAW menyebutkan
Abu Dawu, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
bahwa orang yang kuat merupakan orang
Mengingat akan ada reward jika kita
yang dapat menahan amarahnya.
mampu melewati tantangan dalam hal ini
Selain hadis mengenai arahan untuk
marah, dapat juga menurunkan emosi
mengendalikan marah, Nabi Muhammad
marah menjadi lebih tenang.
SAW bersabda mengenai bagaimana tata cara
mengendalikan marah. 9. Dampak Mengendalikan Emosi Bagi
a. Tenang dan Diam Kesehatan Fisik dan Psikologis
“Jika salah seorang diantara kalian Efek marah terhadap kesehatan :
marah, diamlah” (HR. Ahmad) a. Hipertensi
b. Merubah posisi Efek yang paling sering terjadi ketika
Rasulullah SAW bersabda “Bila salah sedang mengalami emosi marah adalah
satu diantara kalian marah saat berdiri, naiknya tekanan darah tinggi atau
maka duduklah. Jika marahnya telah hipertensi. Kondisi hipertensi terjadi
hilang (maka sudah cukup). Namun jika ketika persendiaan darah berlebihan,
tidak lenyap pula maka berbaringlah” sehingga memberikan tekanan lebih pada
(HR. Abu Daud) pembuluh darah.19
Perubahan posisi dapat berpengaruh b. Gangguan Jantung
pada kestabilan emosi, sehingga Nabi Kemarahan memicu pula gangguan
Muhammad SAW menganjurkan bila jantung, sebab ketika dalam keadaan
marah dalam keadaan berdiri maka marah jantung berdebar atau detak
duduklah, jika duduk belum cukup jantung lebih cepat dari biasanya. Bila
menurunkan tekanan emosi marah maka emosi marah tak segera diatasi terus
berganti posisi lagi. Jika berbaring tidak dibiarkan dalam keadaan marah, maka
mungkin dilakukan seperti saat di kantor detak jantungnya akan terus menerus
atau di tempat umum, bisa merubah cepat dan berpotensi mengakibatkan
posisi tersebut dengan menjauhkan diri stroke. Hasil penelitian yang telah
dari sumber pemicu emosi, tentunya dilakukan oleh Universitas North
dengan cara yang santun. Carolina, menunjukan bahwa seseorang
c. Berwudhu yang memiliki kecenderungan emosi
“Sesungguhnya amarah itu dari setan marah, lebih besar beresiko terkena
dan setan diciptakan dari api. Api akan serangan jantung, atau bahkan meninggal
padam dengan air. Apabila salah secara tiba-tiba karena serangan
seorang dari kalian marah, hendaknya jantung.20
berwudhu” (HR. Abu Daud) c. Gangguan Tidur
Emosi marah sering kali membuat tubuh Ketika dalam keadaan marah,
menjadi terasa panas, dan dengan keseimbangan hormone di dalam tubuh

19 20
Aliah B Purwakania Hasan, 521 Imam Musbihin, Wudhu Sebagai Teraphy,
(Yogyakarta : Nusa Media, 2009), 219
86 Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88

akan terganggu. Jika seseorang terganggu pertengkaran, relasi sosial dapat tetap
ritme tidurnya akan berakibat pada terjaga.
kondisi fisiknya yang akan melemah.
Kurangnya tidur berpengaruh pula pada
fungsi kinerja otak.21 C. KESIMPULAN

d. Gangguan pernapasan Nabi Muhammad SAW bersabda


Dalam keadaan marah jantung mengenai marah “Aku ini hanya manusia
berdetek dengan cepat sehingga biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia
menimbulkan pernapasan yang menjadi senang dan aku bisa marah sebagaimana
cepat juga. Sehingga kemarahan dapat manusia marah” (HR. Muslim, No.2603).
memicu serangan asma secara tiba-tiba Nabi pun bersabda lagi “Bukanlah orang kuat
dan membuat seseorang terengah-engah. (yang sebenarnya) dengan (selalu
e. Sakit kepala mengalahkan lawannya dalam) pergulatan
Dalam keadaan marah pembuluh (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat
darah di otak akan berdenyut tak (yang sebenarnya) adalah yang mampu
beraturan. Hal ini akan menyebabkan mengendalikan dirinya ketika marah” (HR.
sakit kepala.22 Bukhari No. 5763 & HR. Muslim, No. 2609).
Anjuran Nabi Muhammad SAW tentang
Nabi Muhammad SAW mencontohkan
mengendalikan marah berefek positif
bagaimana caranya mengendalikan emosi.
pada kesehatan baik psikis maupun fisik,
semenyatara itu akan terjadi sebaliknya 1. Merubah posisi dari berdiri ke duduk.
apabila emosi marah tidak terkendali 2. Berwudhu.
akan berefek fatal bagi kesehatan psikis 3. Bersikap tenang.
maupun fisik. 4. Mengingat janji Allah SWT bagi orang-
Tak hanya berefek buruk pada orang yang mampu mengendalikan
kesehatan fisik, emosi marah berakibat amarahnya.
buruk pada kondisi hati. Akibat marah Tuntunan Nabi Muhammad SAW
akan menimbulkan penyakit hati seperti dalam mengendalikan emosi marah memiliki
ghibah, namimah, hasud, dengki, keselarasan dengan perspektif psikologi.
dendam, dan lainnya.23 Mengendalikan emosi marah berdampak
Dampak dari mengendalikan emosi positif terhadap kesehatan fisik dan
marah yang dianjurkan oleh Rasulullah psikologis.
SAW dalam hadis nya, memiliki
keselarasan dengan apa yang dianjurkan
oleh ilmu psikologi. Anjuran Rasulullah DAFTAR PUSTAKA
SAW untuk merubah posisi ketika marah, Al-Ghazali. Ringkasan Ihya' 'Ulumuddin.
itupun dianjurkan oleh psikologi melalui Akbar Media Eka Sarana. 2008
katarsis yang lunak dengan meninggalkan Anis, I.Al-Muja'am al-wasit.
hal-hal yang dapat menjad pemicu emosi Cia Wilkinson & Dr. Anne MacGreoger.
marah. (Jakarta). Migren dan Sakit Kepala.
Selain berdampak positif apabila dalam Dian Rakyat: 2002.
keadaan marah bisa mengendalikan, hal Diana, R. (2015). Pengendalian Emosi
tersebut juga berdampak baik pada Menurut Psikologi Islam. UNISIA, 44-
kondisi psikologis dan dapat diterima 45.
secara sosial. Sehingga tidak Duffy. Managing Anger and Agression :
menimbulkan permusuhan atau Partical Guaidiance of School. Sount
Eastern Education and Library Board :

21 22
Rafknowladge, Insomnia dan Gangguan Tidur Cia Wilkinson & Dr. Anne MacGreoger, Migren
Lainnya, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, dan Sakit Kepala, (Jakarta : Dian Rakyat, 2002), 10
23
2004), 24 Al-Ghazali, 238
Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88 87

Psychology/Behavior Support
Section.
Manizar, E. Mengelola Kecerdasan Emosi.
Tadrib, 2016.
Muhasibin, I. Wudu Sebagai Terapi.
Yogyakarta: Nusa Media.2009
Rafknowladge. Insomnia dan Gangguan
Tidur Lainnya. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2004
Shaleh, A. R. Psikologi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.2004
Sobur, A. Psikologi Umum. Bandung: CV
Pustaka Setia. 2012
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1990.
Triantoro Safira & Nofrans Eka Saputra..
Manajemen Emosi. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2012.
88 Rovi Husnaini / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4, 1 (September 2019):79-88

Anda mungkin juga menyukai