Anda di halaman 1dari 2

UAS PROFESI KMB

KASUS 1

Seorang laki-laki usia 55 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas 2 hari yang lalu, saat ini klien telah
mendapatkan program mobilisasi dini setelah menjalani ORIF tibia fibula dextra. Hasil pengkajian
mobilitas didapatkan data pasien belum mampu menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan, saat
latihan dangling pasien mengeluh nyeri dengan skala 5, saat harus berdiri dan berjalan menggunakan
kruk pasien merasa pusing dan berkunang-kunang. hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan Tekanan
darah: 91/58 mmHg, frekwensi nadi 94 kali/menit, frekwensi nafas 23 kali/menit, klien mengeluh
merasakan tidak nyaman di bagian abdomen, klien mengatakan belum BAB sejak 5 hari yang lalu.
Keluarga mengatakan klien mempunyai penyakit diabetes mellitus sejak 2 tahun yang lalu, Hasil
pemerikasaan GDS didapatkan 82 mg/dL, klien mengatakan terkadang merasa gemetaran dan saat ini
merasa penglihatannya tidak begitu jelas dan kabur. Diagnosa medis tercatat klien telah mengalami
tibia fibula dextra karena trauma

KASUS 2

Seorang perempuan usia 53 tahun, saat ini Dirawat di bangsal XX di Rumah sakit YY, dengan riwayat
dahulu tiba-tiba terjatuh di kamar mandi, tetapi tidak langsung dibawa kerumah sakit dan hanya dirawat
dirumah seadanya selama 4 hari sebelum dibawa kerumah sakit, saat ini klien mengalami disatria dan
hemiparesis sinistra dan terdapat luka dekubitus derajat 2 di area sacrum, terdapat luka di kaki kanan,
sekitar 4x3 cm dan kedalaman yang belum diketahui dengan warna dasar luka hitam dan tampat
edema disekitar luka. Klien hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan posisi terlihat supinasi,
sementara ADL (aktivity daily living) dibantu oleh perawat dan keluarga. Saat ini terpasang kateter urin,
infuse RL 16 tmp. Tekanan darah: 140/100 mmHg, frekwensi napas: 18 x/m, frekwensi nadi: 88 x/m.
dan hasil pemeriksaan GDS: 320 82 mg/dL, terpasang oksigen 3 Lpm, Menurut keluarga pasien
memiliki riwayat hipertensi kurang lebih sejak 8 tahun yang lalu, terdiagnosa memiliki DM sejak 3 tahun
yang lalu dan telah mendapatkan terapi insulin dengan mampu melakukan penyuntikan insulin secara
mandiri. Diagnosa medis tercatat klien telah mengalami stoke non hemoragik

KASUS 3

Ny Z (usia 42 tahun) di rawat di bangsal Mawar RS Anggun. Keluhan saat ini adalah telapak kaki
sampai ibu jari kaki kiri terdapat luka yang sudah 3 minggu tidak sembuh sembuh. Luka terdapat
eksudat, luka sangat bau, terdapat jaringan nekrosis 30%, slough 50%. Kaki sebelah kanan tidak
terdapat luka, tetapi pasien mengatakan kaki kanannya terasa baal. Pemeriksaan Laboratorium: GDS:
280 mg/dl, Hb: 11,2 gr/dl, HbA1C: 7,6. Tekanan darah 135/89, frekuensi nadi 102 x/mnt, frekuensi
nafas 22 x/mni. suhu 370 C , terpasang infus RL 18 tts/mnt. Pasien mengatakan Awalnya terdapat luka
kecil ditelapak kaki, kemudian dikorek dengan menggunakan jarum untuk mengeluarkan eksudat,
Pasien mengatakan dalam beberapa tahun terahir merasa sering lapar, haus dan sering buang air kecil
dan saat ini pandangannya mulai kabur ( retinopati). Diagnosa medis tercatat klien telah mengalami
diabetes miletus tipe 2.
KASUS

Tn K. (usia 51 tahun) Dirawat di bangsal Melati RS Garuda sudah 1 minggu, riwayat masuk rumah sakit
sekarang karena tiba-tiba mengalami disatria, hemiparesis sinistra, dan penurunan kesadaran.dengan
GCS E3 M4 V3. Hasil head CT Scan intraventrikel hematom dextra, intra cerebral hematom. Pada saat
ini klien hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan posisi supinasi ADL (aktivity daily living) dibantu
oleh perawat dan keluarga. Terpasang kateter urin, NGT, terpasang oksigen 3 l/mnt.sejak pada saat
masuk, terpasang infuse RL 16 tmp sejak 4 hari. Tekanan Darah: 140/100 mmHg, frekuensi nafas 18
x/mnt, frekuensi nadi: 88 x/mnt, suhu 36.8 0 C. Menurut keluarga pasien memiliki riwayat hipertensi
kurang lebih sejak 8 tahun yang lalu tetapi tidak rutin minum obat hipertensi.. Diagnosa medis tercatat
klien telah mengalami stroke hemorhagie.

INSTRUKSI

1 Buat Laporan Pendahuluan (LP) terkait kasus yang saudara pilih ; Isi LP terdiri dari ( Mind Map, dan
Nursing Care Plan)

2 Tentukan 2 diagnosa Keperawatan terkait kasus yang saudara telah pilih

3 Buatlah salah satu prosedur tindakan/intervensi yang akan sudara lakukan ( ditulis tangan)
Contoh: Prosedur pemasangan keteter

4 Sertakan Ringkasan minimal satu jurnal/hasil penelitian (boleh berbahasa Indonesia atau English)
yang mendukung intervensi yang saudara lakukan.

Contoh: Pemasangan kateter urin merupakan suatu tindakan invasif dengan memasukkan selang ke
dalam kandung kemih yang mana bertujuan untuk membantu dalam mengeluarkan urin. Tindakan ini
dapat menyelamatkan kehidupan, khususnya bila saluran kemih tersumbat atau pasien tidak dapat
melakukan pengeluaran urin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan respon nyeri
pada prosedur kateterisasi urin pria dengan teknik pengolesan jelly pada kateter dan penyemprotan
jelly langsung ke dalam urethra. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain quasi eksperimen.
Jumlah sampel 30 responden yang dilakukan dengan kuota sampling. Analisa penelitian ini
menggunakan uji mann-whitney, hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara
jelly yang dimasukan diuretra dan jelly yang dioleskan di kateter terhadap
tingkat nyeri pasien

Anda mungkin juga menyukai