Anda di halaman 1dari 12

REAKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP MASALAH

TERORISME

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi nilai ujian akhir semester mata kuliah Pancasila

oleh :

Indah Permatasari

160110150044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pancasila
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.

Penulis banyak mendapat uluran tangan dari berbagai pihak, baik moril
maupun materil dalam bentuk motivasi, bimbingan, bahan referensi dan fasilitas
lainnya dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulis hendak
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan luar biasa secara
moril maupun materil.
2. Bapak Hadiyanto A.R., S.Sos., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pancasila.
3. Teman-teman yang telah memberikan semangat serta dukungan dan doa
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jatinangor, 17 Desember 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2Rumusan masalah...............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
AB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pancasila merupakan ideologi dari Negara Republik Indonesia yang lahir
pada tanggal 1 Juni 1945.  Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti
lima danśīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Indonesia dewasa ini dihadapkan dengan masalah Terorisme yang berlandaskan


agama. Sebenarnya tidak hanya di Indonesia saja hal itu terjadi. Ada banyak negara
lain yang mengalami hal serupa. Sehingga terkadang dapat menimbuklan
kesalahpahaman terhadap agama tertentu.

Secara bahasa, kata “terorisme” berasal dari kata “to terror” dalam bahasa
Inggris, dalam bahasa Latin kata ini disebut Terrere, yang berarti “gemetar” atau
“menggetarkan”. Kata terrere adalah bentuk kata kerja (verb) dari
kata terrorem yang berarti rasa takut yang luar biasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan teror sebagai usaha untuk
menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan
tertentu (Depdikbud, 2013). Pengertian yang tidak jauh berbeda diungkap

1
2

dalam Webster’s New School and Office Dictionary, yaitu membuat ketakutan


atau kengerian dengan melakukan intimidasi atau ancaman untuk menakut-nakuti
(Meriam Webster, 1996).

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk menjelaskan perbedaan
antara teror dan terorisme, sebagian berpendapat bahwa “teror” merupakan bentuk
pemikiran, sedangkan “terorisme” adalah aksi atau tindakan teror yang terorganisir
sedemikian rupa. Dari sekian banyak pendapat tentang perbedaan dari keduanya,
kebanyakan bersepakat bahwa teror bisa terjadi tanpa adanya terorisme, karena teror
adalah unsur asli yang melekat pada terorisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Nilai-nilai Pancasila mana sajakah yang perlu di reaktualisasikan kembali
terhadap kasus terorisme yang berlandaskan agama tersebut?
4

AB 2
PEMBAHASAN

Dalam masa orde baru, untuk menanamkan dan memasyarakatkan


kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dibentuk satu badan yang bernama BP7. 
Badan tersebut merupakan penanggung jawab (leading sector) terhadap
perumusan, aplikasi, sosialisasi, internalisasi terhadap pedoman penghayatan
dan pengamalan Pancasila, dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan
bernegara.

Saat ini Pancasila adalah ideologi yang terbuka., dan sedang diuji daya
tahannya terhadap gempuran, pengaruh dan ancaman ideologi-ideologi besar
lainnya, seperti liberalisme (yang menjunjung kebebasan dan persaingan),
sosialisme (yang menekankan harmoni), humanisme (yang menekankan
kemanusiaan), nihilisme (yang menafikan nilai-nilai luhur yang mapan),
maupun ideologi yang berdimensi keagamaan.

Pancasila, sebagai ideologi terbuka pada dasarnya memiliki nilai-nilai


universal yang sama dengan ideologi lainnya, seperti keberadaban,
penghormatan akan HAM, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan. Dalam
era globalisasi, romantisme kesamaan historis jaman lalu tidak lagi
merupakan pengikat rasa kebersamaan yang kokoh. Kepentingan akan tujuan
yang akan dicapai lebih kuat pengaruhnya daripada kesamaan latar
kesejarahan. Karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila, agar tetap aktual
menghadapi ancaman radikalisme, terorisme dan separatisme harus lebih
ditekankan pada penyampaian tiga message berikut :      

3
4

a.         Negara ini dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, di mana di


dalamnya tidak boleh ada yang merasa sebagai pemegang saham utama, atau warga
kelas satu

3
4

b.         Aturan main dalam bernegara telah disepakati., dan Negara memiliki kedaulatan
penuh untuk menertibkan anggota negaranya yang berusaha secara sistematis untuk
merubah tatanan, dengan cara-cara yang melawan hukum

c.         Negara memberikan perlindungan, kesempatan, masa depan dan pengayoman


seimbang untuk meraih tujuan nasional masyarakat adil dan makmur, sejahtera,
aman, berkeadaban dan merdeka.

Nilai-nilai Pancasila dan UUD NKRI 1945 yang harus tetap diimplementasikan itu
adalah :

1) Kebangsaan dan persatuan


2) Kemanusiaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia
3) Ketuhanan dan toleransi
4) Kejujuran dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
5) Demokrasi dan kekeluargaan

          Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan dan dibina secara terus menerus secara sinergis dan dinamis mulai dari
pribadi, keluarga, lingkungan dan nasional yang bermodalkan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional.

          Salah satu unsur ketahanan nasional adalah Ketahanan Ideologi. Ketahanan
Ideologi perlu ditingkatkan dalam bentuk :

1) Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif


2) Aktualisasi, adaptasi dan relevansi ideologi Pancasila terhadap nilai-nilai baru
3) Pengembangan dan penanaman nilai-nilai bhinneka tunggal ika dalam seluruh
kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
5

Nilai-nilai Pancasila dewasa ini tidak diimplementasikan secara murni dan


konsekuen baik secara pribadi maupun dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat
dan bernegara sehingga Indonesia. Adanya ancaman radikalisme, terorisme dan
separatisme, merupakan salah satu resultannya, yang berakibat ketahanan ideologi
tidak terbina dengan baik, yang pada akhirnya mempengaruhi ketahanan nasional.
 
Pokok-pokok persoalan tersebut adalah :
1)     Masyarakat acuh dan kurang sosialisasi Pancasila dan UUD NKRI 1945
2)     Keteladanan Penyelenggara Negara yang memprihatinkan
3)     Penegakan hukum dan peraturan yang lemah dan tidak adil
4)     Media massa yang kurang mendidik

Berikut adalah cuplikan pidato dari BJ. Habibie tentang perlunya Reaktualisasi nilai-
nilai Pancasila untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dalam forum yang terhormat ini, saya mengajak kepada seluruh


lapisan masyarakat, khususnya para tokoh  dan cendekiawan di kampus-
kampus serta di lembaga-lembaga kajian lain untuk secara serius
merumuskan  implementasi  nilai-nilai  Pancasila  yang  terkandung 
dalam  lima  silanya  dalam  berbagai  aspek  kehidupan  bangsa 
dalam  konteks  masa  kini  dan  masa  depan.  Yang  juga  tidak 
kalah  penting  adalah  peran  para  penyelenggara Negara dan
pemerintahan untuk secara cerdas dan konsekuen serta konsisten
menjabarkan  implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut dalam
berbagai kebijakan yang dirumuskan dan program yang  dilaksanakan.
Hanya dengan cara demikian sajalah, Pancasila sebagai dasar Negara
dan sebagai pandangan  hidup akan dapat ‘diaktualisasikan’ lagi dalam
kehidupan kita.   
6

Memang, reaktualisasi Pancasila juga mencakup upaya yang serius dari


seluruh komponen bangsa untuk  menjadikan  Pancasila  sebagai 
sebuah  visi  yang  menuntun  perjalanan  bangsa  di  masa  datang 
sehingga  memposisikan  Pancasila  menjadi  solusi  atas  berbagai 
macam  persoalan  bangsa.  Melalui  reaktualisasi  Pancasila, dasar
negara itu akan ditempatkan dalam kesadaran baru, semangat baru dan
paradigma baru  dalam dinamika perubahan sosial politik masyarakat
Indonesia.”

(BJ Habibie)
AB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nilai-nilai Pancasila selain harus kita implementasikan, kita juga harus dapat
merealisasikannya. Karena dengan begitu, negeri ini dapat kita selamatkan dari
perihal-perihal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila seperti tindakan
korupsi atau terorisme. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, toleransi, dan lain-lain
merupakan dasar dari negara kita untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan
benegara.

3.2 Saran

Kita sebagai generasi muda harus bisa menanamkan dan juga mewujudkan nilai-nilai
luhur dari Pancasila. Hal itu penting untuk kelangsungan hidup dari negara kita.

7
DAFTAR PUSTAKA

Merriam Webster. Webster’s New School and Office Dictionary: Houghton Mifflin Harcourt,
1996

http://kbbi.web.id/terorisme

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/11/06/01/lm3gk2-ini-pidato-pancasila-
bj-habibie-reaktualisasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara

https://maspurba.wordpress.com/2013/06/08/implementasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-
menghadapi-radikalisme-terorisme-dan-separatisme/

Anda mungkin juga menyukai