Anda di halaman 1dari 62

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Quran merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

dan tidak ada keraguan didalamnya. Seiring berjalannya waktu, banyak orang-

orang yang mempertanyakan kebenaran dari Al-Quran. Orang-orang mulai

meragukan keotentikan dari Al-Quran. Tetapi, sebenarnya di dalam Al-Quran

adalah berisi firman Allah dan tidak ada satupun manusia yang bisa

mengarangnya, termasuk Nabi Muhammad SAW.

Di dalam Al-Quran ada banyak fakta yang baru bisa dibuktikan sekarang.

Salah satunya adalah fakta sains modern yang baru bisa dibuktikan belasan abad

setelahnya. Selain fakta yang terdapat di Al-Quran, mukjizat dan prediksi dari Al-

Quran juga dapat membuktikan kehebatan dari Al-Quran. Dikarenakan kehebatan

dari Al-Quran yang luar biasa, banyak ilmuwan, professor, ataupun dokter yang

masuk agama islam.

1.2 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari Al-Quran

dan membuktikan bahwa Al-Quran adalah murni firman dari Allah SWT bukan

karangan dari manusia.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, bisa ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1
1. Apa saja bukti-bukti kebenaran dari Al-Quran?

2. Apa saja mukjizat-mkjizat dari Al-Quran?

3. Apa saja prediksi dari Al-Quran?

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Bukti Kebenaran Al-Quran

Al-quran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi

Muhammad SAW. Al-quran adalah kitab suci yang benar dan tidak ada keraguan

didalamnya. Kebenaran dan kehebatan Al-quran dibuktikan dalam banyak hal.

Salah satunya adalah kisah masuk Islamnya Umar bin Khattab. Di suatu hari,

Umar bin Khatab berniat untuk membunuh Nabi Muhammad Saw. Di tengah

jalan, dia bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bin Abdullah

menceritakan bahwa ternyata adik dari Umar bin Khatab telah masuk Islam.

Sontak setelah mendengar berita tersebut Umar bin Khatab sangat marah. Dia

langsung mendatangi adiknya. Dan ternyata ketika Umar bin Khatab datang,

adiknya sedang membaca Al-Quran surat Thaha ayat 114. Lalu Umar sangat

marah kepada adiknya dan memukulnya. Tetapi, dengan sabarnya adiknya

meminta Umar untuk membaca kembali surat yang telah dibacanya. Pada

akhirnya Umar bin Khatab masuk Islam setelah membaca Al-Quran. Seperti

tertuang dalam QS. 17:88

3
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya, jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat

yang seperti Al-Quran ini, niscaya mereka tidak dapat membuat yang serupa

dengannya walaupun sebagian mereka membantu kepada sebagian yang lain’.”

Secara umum, untuk membuktikan kebenaran Al-Quran ini dapat dikaji dari isi

Al-Quran tersebut, antara lain tentang sains modern yang ada di dalam Al-Quran,

mu’jizat Al-Quran, dan prediksi Al-Quran.

2.2 Sains Modern dalam Al-Quran

Ketika Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu, sains yang ada masih

sangat sederhana. Tidak ada penemuan-penemuan ilmiah, alat transportasi pun

hanya sebatas kuda. Tetapi di dalam Al-Quran banyak kita dapatkan sains modern

yang baru ditemukan belasan abad setelahnya. Ditambah lagi Nabi Muhammad

yang berada dalam keadaan ummi (buta huruf). Tidak mungkin bagi beliau untuk

mengarang isi Al-Quran. Sudah dapat dipastikan Al-Quran adalah murni firman

dari Allah SWT. Berikut adalah sebagian kecil fakta yang membuktikan

kehebatan dari Al-Quran. Seorang profesor dari Prancis, Profesor Maurice

Bucaille, menemukan kandungan garam di dalam tubuh Fir’aun. Jawaban atas

fakta ini hanya dapat ditemukan di Al-Quran saja.

Kedatangan mumi Firaun merupakan harta karun terbesar bagi ilmu

pengetahuan. Salah satu pimpinan proyek penelitian itu adalah Profesor Maurice

Bucaille. Reputasi Bucaille menempatkan dia menjabat kepala klinik bedah di

Universitas Paris. Restorasi dimulai di ruangan khusus Monument Center, hingga

4
larut malam. Tangan Bucaille sesekali bergetar saat pisau bedah mengiris tubuh

Firaun. Pria kelahiran 19 Juli 1920 ini bekerja sangat hati-hati.

Lelah tiada berarti dibandingkan rasa ingin tahu yang menumpuk.

Menjelang subuh, Maurice terkejut. Tim itu mendapati sisa-sisa garam dalam

jumlah cukup banyak yang terjebak pada tubuh mumi. Terjawab sudah. Ini bukti

Firaun yang sedang mereka bedah, pastinya meninggal karena tenggelam di laut.

Namun bagaimana mayatnya bisa ditemukan dan utuh hingga hari ini.

Pertanyaan besar yang masih memenuhi kepala Bucaille : Bagaimana

tubuh yang tenggelam dan mati di laut bisa terselamatkan dan utuh hingga hari

ini? Memang banyak firaun yang melalui proses mumisasi. Tetapi firaun yang

satu ini dengan kandungan garam di tubuhnya, pasti sudah mati terlebih dahulu di

laut. Sehingga proses pengawetan tentu tak bisa disamakan dengan firaun yang

lain.

Saat Bucaille sibuk mencari jawaban, koleganya memberitahu bahwa

kejadian itu sudah dijelaskan dalam Kitab Suci Alquran. Disana disebutkan,

Firaun ini memang mati tenggelam, tetapi tubuh itu akan tetap utuh meskipun ia

telah tenggelam. Maurice masih meragukan pendapat koleganya. Sebagai

ilmuwan dia mencari jawaban logis atas pertanyaan besar yang masih

menganggunya. Nabi Muhammad mengajarkan Islam dan Alquran pada abad ke 6

Masehi. Sementara mumi pertama kali baru ditemukan keberadaannya abad 19,

tepatnya tahun 1898.

5
"Bisakah dipercaya Muhammad tahu tentang ini lebih dari 1.000 tahun

sebelumnya, sementara ilmu pengetahuan modern baru saja mengetahuinya?"

pikir Maurice. Kepala Maurice terus dipenuhi berbagai pertanyaan dan keheranan.

Selang beberapa bulan berlalu, para ahli anatomi muslim mengadakan

konferensi di Saudi Arabia. Bucaille pun langsung terbang ke Saudi untuk hadir di

acara tersebut. Dia berharap akan menemukan jawaban yang meyakinkan tentang

misteri mumi menurut Islam.

Kehadiran Bucaille tentu sangat berarti bagi para peserta

konferensi. Profesor di Universitas Paris itu mendapat kesempatan berbicara hasil

penelitiannya tentang mumi firaun. Pada kesempatan itu, kembali Bucaille

menyampaikan pertanyaan besar yang belum didapatkan jawabannya. Salah satu

peserta konferensi mencoba menjawab. Dia membuka Alquran dan membacakan

Surat Yunus ayat 90 dan 91 yang menceritakan tentang pengejaran Firaun

terhadap Nabi Musa dan umatnya.

“Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir'aun dan bala

tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga

ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada

tuhan yang berhak disembah melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil,

dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS 10:90)

6
“Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah

durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan”

(QS 10:91)

Peserta konferensi itu melanjutkan dengan membacakan ayat ke-92 untuk

menjawab pertanyaan yang masing mengganggu fikiran Bucaille :

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi

pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia

tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami” (QS 10:92)

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Bucaille berdiri di hadapan para peserta

konferensi berkata, “Aku telah masuk Islam dan percaya pada Al-quran ini.”

Sontak para peserta konferensi menyambut pernyataan itu dengan mengucap

syukur.

2.2.1 Proses Penciptaan Langit dan Bumi

Teori Big – Bang

Keberadaan awal pada peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan  manusia

tentang awal mula alam semesta dan merupakan bahan dari spekulasi

sesungguhnya yang mempunyai dasar kuat.Teori ini mengasumsikan sekitar 15

milyar tahun lalu  dimulai dari ledakan yang dahyat dan  dilanjutkan  dengan

pengembangan alam semesta. Point penting dari semua peristiwa ini adalah

waktu,  materi, energi dan ruang merupakan satu  keterpaduan. Kejadian ini bukan

ledakan biasa tetapi cukup memenuhi semua  peristiwa dari ruang dengan semua

7
partikel yang menjadi embrio alam semesta  yang mendesak keluar dari masing-

masing yang lain.  Telah dijelaskan sebelumnya Big Bang adalah teori ilmu

pengetahuan yang  menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam

semesta. Ide sentral dari  teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat

dikombinasikan dengan hasil  pemantauan dalam skala besar pada pergerakan

galaksi terhadap satu sama lain,  dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta

akan kembali atau terus.

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya  langit dan

bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian

Kami  pisahkan antara keduanya….” (QS.21-Al Anbiyaa: 30)

Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta

punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi. Teori

Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika  alam semesta

mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke  dalam

waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan  tentu  akan

8
sampai pada suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang  membentuk

alam semeseta terkonsentrasi   pada suatu tempat  dalam bentuk  gumpalan  yang

sangat padat ( super dense agglomeration). Dengan  bekerja  mundur , dari

peringkat resesi galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa  galaksi-galaksi

itu diduga telah berada berdekatan  satu sama lain sekitar 12  milyar tahun yang

lalu. Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan hebat menyebabkan  alam semesta

mengembang 1030 kali atau lebih dari ukuran aslinya, sebagai akibatnya

gumpalan yang sangat  padat dari materi dan energi  berserakan menjadi banyak

bagian  yang semuanya berjalan dengan  kecepatan berbeda-beda ke arah

berbeda-beda pula.  Hasil dari  ledakan ini berkondensasi  membentuk benda-

benda langit  seperti yang ada sekarang.  Pengembangan alam alam yang teramati

ini merupakan kelanjutan dari proses ini.

(dikutip dari maszhiday.blogspot.com, dengan berbagai penambahan dan

perubahan seperlunya)

Teori Kabut

Salah satu teori pembentukan alam semesta adalah Teori Kabut disebut juga Teori

Nebula. Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Simon de

Laplace (1796). Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas

yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Nebula itu berotasi dengan

kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya terbentuklah

sebuah cakram datar bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut dan terbentuklah

matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi

9
cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-

gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

Teori ini sudah ditinggalkan karena tidak dapat memenuhi hukum momentum

sudut. Sekarang orang lebih condong mengatakan bahwa alam raya berasal dari

kabut hydrogen karena pada pusat galaksi dapat difoto adanya kabut hydrogen.

AlQuran sendiri menjelaskan bahwa langit alam semesta ini dahulunya berwujud

asap/kabut radioaktif yang disebut dukhaan.

“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih

merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah

kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya

menjawab: “Kami datang dengan suka hati”“ (QS.41-Fushshilat: 11).

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa karakter kabut yang

nyata” (QS.44-Ad-Dukhaan : 10)

Teori Ekspansi Big Bag Kabut yang Steady (Tidak Berubah)

Saya memiliki pemikiran bahwa alam semesta ini terbentuk melalui Dentuman

Besar Kabut yang Berekspansi secara Kontinyu (menggabungkan semua teori).

10
Dentuman besar diawali dengan “meledaknya” suatu massa yang melahirkan

kabut/asap radioaktif. “Ledakan” ini semacam terbukanya sebuah titik

lobang/pintu berpusar yang menguarkan asap/kabut kesegala arah yang semakin

meluas dengan kecepatan tinggi.

“Dan langit itu Kami bangun dengan kepintaran dan sesungguhnya Kami benar-

benar meluaskannya.”(QS.51-AzDzariyat : 47).

“Ledakan” tersebut merupakan peluruhan dari manunggal empat gaya agung

(Gravitasi, Elektromagnetik, Gaya Kuat, dan Gaya Lemah). Pemisahan keempat

gaya tersebut adalah asal pertama pencipataan energy oleh Allaah SWT. Dan

sejak diciptakan saat itu maka manusia mengenal hukum kekekalan energy

(energy tidak dapat diciptakan – oleh manusia – dan tidak dapat dimusnahkan –

oleh manusia). Terpisahnya empat energy ini melepaskan berbagai partikel yang

terlihat seperti kabut dan energy (radiasi dan panas).

“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih

merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah

kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya

menjawab: “Kami datang dengan suka hati”“ (QS.41-Fushshilat: 11).

Partikel kabut yang terlontar tersebut berpusar ke segala penjuru dan makin

meluas, saling bertabrakan dan tarik menarik, yang akhirnya membentuk pusat-

pusat galaksi. Pusat-pusat galaksi ini berputar dan menguarkan partikel-partikel

seperti halnya “ledakan” awal dan juga menarik partikel-partikel disekelingnya

dengan gaya gravitasi. Partikel-paertikel yang terlontar dari pusat galaksi

11
bergabung dengan partikel yang tertahan disekeliling pusat galaksi membentuk

tatanan galaksi seperti saat ini yang berisi bintang-bintang dan benda angkasa

lainnya. Jadi setelah big bag origin terpencarlah kabut yang membentuk pusat-

pusat galaksi yang meledak lagi membentuk galaksi. Pusat big bag masih terus

menguarkan materi-materi yang mengisi ruang alam semesta. Karena alam

semesta mengembang (berekspansi) maka ruang antar galanksi akan bertambah

luas namun materi pengisinya tetap, hal ini karena Allaah SWT terus menciptakan

materi pengisi antar ruang melalui shuduwr. Apa yang disebut partikel gelap yang

mengisi ruang antar galaksi dan kabut hydrogen yang ada pada pusat galaksi

bersumber dari pusat big bag seperti yang disebutkan dalam alQuran.

“..Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam shuduwr alam

semesta?” (QS.29-Al-‘Ankabuut: 10)

Kata shuduwr tersebut diterjemahkan sebagai dada (misalnya dalam Surat 11-

Hud, ayat 5), maksudnya adalah pusat atau bisa juga jantung dalam konteks

manusia. Ini berarti alam semesta memiliki pusat / jantung sebagai titik origin

perluasannya (pengembangannya). Shuduwr ini berdenyut secara konstan

menyuplai partikel-partikel pengisi alam semesta atas kehendak Allaah SWT

(wallahu’alam).

2.2.2 Ekspansi Kosmos

12
Ekspansi kosmos adalah satu fenomena yang sangat besar

yangdiungkapkan oleh Sains modern. Ini adalah satu hal yangsudah dibuktikan;

segala diskusi tentang hal ini hanyamengenai pola bagaimana ekspansi itu terjadi.

Dengan bertitik tolak dari teori relativitas umum, ekspansi kosmos mendapat

dukungan fisik dalam pemeriksaan tentang bayangan (spectrum) galaksi; pergeseran

sistematik ke arahbayangan merah dapat diartikan sebagai fakta bahwa galaksiitu saling

menjauhkan diri satu daripada yang lain. Denganbegitu maka ekstensi kosmos itu

akan selalu membesar, danpembesaran ini akan lebih penting jika orang berada

lebih jauh daripada kita. Kecepatan pergeseran yang terus menerusdaripada benda-

benda samawi merupakan pecahan dari kecepatancahaya; tetapi lebih berharga.

Dapatkah ayat Qur-an selanjutnya (surat 51 ayat 47) yangmelukiskan perkataan

Tuhan, dihadapkan dengan Sains modernArtinya: "Dan langit itu Kami bangun dengan

kekuasaan Kami,dan Kami meluaskannya."Bukankah langit, terjemahan kata

"samaa" itu tidak laindaripada alam di luar bumi? Yang kita terjemahkan: "dan

Kamimeluaskannya" adalah kata fa'il daripada kata kerja ausa'ayang artinya

membesarkan, meluaskan, melebarkan.Beberapa penterjemah Qur-an, tidak dapat mengetahui

artikata tersebut dan mengartikannya secara keliru, seperti yangdilakukan oleh R.

Blachere: "dan Kami penuh dengankebesaran." Pengarang-pengarang lain meraba

arti itu akantetapi tak berani mengatakan dengan terang. Hamidullah

dalamterjemahan Qur-annya berbicara tentang membesarnya langitdan angkasa,

akan tetapi dengan membubuhi tanda tanya (?).Tetapi ada beberapa orang yang mempunyai

bahan-bahan ilmiahyang sudah disahkan, memberikan arti sebagai yang kitasebutkan di atas.

Hal ini terjadi dengan tafsir Muntakhabyang diterbitkan oleh Majlis Tinggi

13
Urusan Islam di Cairo.Buku tersebut menyebutkan soal membesarnya alam ini dengantidak

ragu-ragu.

2.2.3 Ruang Angkasa yang Hampa Udara

Al-Quran mengajak kita untuk untuk mencermati atau mempelajari Ruang

Angkasa. Ruang angkasa dalam alQuran disebut langit atau langit dunia. Dari

bumi, langit tampak berwarna biru, seperti atap atau payung yang melingkupi

bumi. Namun sebenarnya langit itu ruang hitam yang sangat luas dan gelap.

Benda-benda di langit

Benda-benda langit tinggal berkelompok. Kelompok-kelompok ini adalah galaksi.

Isi galaksi terbagi dalam dua grup besar yaitu siraj (bintang) dan qamar (benda

selain bintang). Allaah SWT telah bersumpah dengan menyebut galaksi yang

artinya hal itu harus kita perhatikan. Lazim diketahui bahwa jika Allaah SWT

bersumpah dengan menyebut sesuatu maka sesuatu yang disebut tersebut

dimuliakan atau perlu dicermati karena mengandung suatu pelajaran. Galaksi

dalam alQuran disebut dengan buruuj(i) Dalam alQuran Allaah SWT

berfirman/bersumpah :

                      

“Demi langit yang memiliki galaksi” (QS.85-Al Buruuj:1)

14
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas

bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan

lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan

substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.

Dalam ayat lain Allaah SWT menyebutkan dengan jelas tentang isi buruuj sebagai

berikut.

“Sangat terlindungi (Dia) menjadikan galaksi-galaksi di langit dan menjadikan 

didalamnya pelita-pelita dan qomar-qomar yang bercahaya” (QS.21-

Al Furqaan:61).

Jarak galaksi satu dengan lainnya sangatlah jauh. Galaksi Virgo berjarak 50 juta

tahun cahaya dari bumi dan bergerak dengan kecepatan relativ terhadap bumi

1.050 km/detik. Sedangkan galaksi Andromeda berjarak sekitar 2 milyar tahun

cahaya dari bumi dan diperkirakan berisi sekitar satu milyar matahari (bintang).

Galaksi Hydra berjarak 2.700 juta tahun cahaya dari bumi dengan kecepatan

relativ 40.800 km/detik. Bisa dibayangkan betapa luasnya angkasa semesta. Jika

demikian, apakah atau dimanakah ujug alam semesta ini?

15
  “Di mana

saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di galaksi

musyayyadah….”(QS.4-An  Nisaa :78)

Informasi dalam alQuran tentang galaksi musyayyadah sudah dapat dibuktikan

dengan adanya temuan-temuan galaksi yang diperkirakan terbentuk ketika alam

semesta ini tercipta seperti yang dilansir http://www.antaranews.com berikut ini.

Para astronom, dengan menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble,

menemukan tujuh galaksi yang terbentuk dalam rentang waktu yang relatif

singkat setelah alam semesta terbentuk, yaitu 13,7 milyar tahun yang lalu, yang

mereka sebut “gambaran bayi alam semesta”. Cahaya dari gugusan bintang di

galaksi itu memerlukan waktu jutaan tahun untuk sampai ke Bumi. Sebagai

gambaran, jarak Bumi-Matahari adalah 150.000.000 kilometer, sehingga cahaya

Matahari yang dilihat saat ini di Bumi sebenarnya telah terpancar di Matahari

tujuh menit sebelumnya. Salah satu dari tujuh galaksi itu adalah yang tertua yang

pernah ditemukan, berasal dari waktu ketika alam semesta hanya berumur 380

juta tahun, relatif sangat muda jika dibandingkan dengan usia semesta saat ini.

Penemuan galaksi-galaksi yang berasal dari tahun-tahun awal alam semesta ini

terbentuk, dapat membantu ilmuwan mengetahui apa yang terjadi setelah periode

yang disebut sebagai dark ages yaitu periode waktu sekitar 200 juta tahun,

setelah terjadi Big Bang. Pada waktu itu, awan-awan hidrogen mulai menyatu

karena gaya gravitasi dan kemudian memanas menyala, memicu terbentuknya

generasi awal bintang-bintang. Penemuan tujuh galaksi yang terbentuk 350

16
sampai 600 juta tahun setelah ledakan Big Bang itu mendukung teori yang

mengatakan, galaksi membentuk gugusan bintang dan elemen-elemen kimiawinya

secara bertahap.

Tampaknya ilmu pengetahuan modern sudah membangun teori bahwa alam

semesta ini ada ujung/tepinya seperti isyarat alQuran.

Materi Pengisi Angkasa

 Ruang angkasa bukanlah ruang hampa udara seperti yang banyak

disebutkan dalam berbagai buku pelajaran IPA yang (dulu sekali) saya pelajari.

Ruang angkasa berisi gas-gas dengan kerapatan yang sangat jarang. Karena

atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang

secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan

yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil

ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang

paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa. (wikipedia).

Jadi semakin masuk ke langit (ruang angkasa) kandungan udara yang dibutuhkan

untuk bernafas (20% oksigen, 78% nitrogen, 0,93% argon, dan 0,0032%

carbondioksida) semakin menipis (kerapatan sangat jarang/sangat renggang). Ini

yang menyebabkan manusia tidak bisa bernafas /sesak di ruang angkasa seperti

yang dinyatakan dalam alQuran berikut ini.

17
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,

niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang

dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi

sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan

siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (QS.6-Al An’aam:125).

Bentuk Ruang Angkasa

Dengan bumi sebagai qalam, maka galaksi-galaksi adalah ibarat makhluk-

makhluk yang tinggal dipermukaan bumi. Dan manusia yang tinggal dimuka bumi

akan selalu melihat bumi sebagai hamparan (datar) dengan batas atap langit yang

biru, demikian juga manusia melihat alam semesta dimensi tiga ini. Alam semesta

angkasa ini berbentuk ruang tiga dimensi menurut penglihatan manusia yang

tinggal didalamnya, seperti yang diisyaratkan dalam alQuran.

Ekspansi alam semesta dibuktikan dengan galaksi-galaksi yang jaraknya

semakin jauh satu sama lain. Meskipun mengembang (berbentuk ruang – mungkin

seperti bola bumi – wallahu’alam) namun pada akhirnya nanti bentuk alam

semesta ini akan meluas atau memipih. Jadi kecepatan pengembangan atau

ekspansi alam semesta tidak merata ke segala arah. Bagi manusia ‘tebal’ alam

semesta saja sudah tidak terukur, apalagi luasannya.  Namun bagi Allaah SWT,

18
tebal alam semesta ini, yang notabene ada tujuh bertingkat,  saat kiamat nanti

hanya setebal kertas. Hal ini dinyatakan dalam alQuran.

“Pada hari Kami lipat langit sebagai menggulung lembaran-lembaran.

Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan

mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah

yang akan melaksanakannya”. (QS.21-Al Anbiyaa:104)

2.2.4 Asal Mula Kejadian Manusia

Pada era yang modern ini, ada banyak penemuan, ilmu pengetahuan, dan

teori yang berkembang dan dikembangkan, baik oleh ilmuan dalam negeri

maupun luar negeri. Namun, diantara sekian banyak penemuan manusia dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu

permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh

manusia. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.

Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan

bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk

maupun kemampuan yang sederhana, kemudian mengalami evolusi dan kemudian

menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-

penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.

19
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi

manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi

yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa

Adam adalah manusia pertama. 

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang

terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan

perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan

kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan

semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah

SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di

bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian

matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan

bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan

bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S.

Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan

kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari

apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat

memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang

mampu mereka lakukan.

2.2.4.1 Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an

Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua

tahapan yang berbeda, yaitu: Pertama, disebut dengan

20
tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-

tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal(tanah liat), min hamain masnun (tanah

lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya,

kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut (Q.S,

Al An’aam (6):2, Al Hijr (15):26,28,29, Al Mu’minuun (23):12, Al Ruum

(30):20, Ar Rahman (55):4). Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan

manusia selanjutnya adalah melalui proses biologi yang dapat dipahami secara

sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang

dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam

rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah)

dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S,

Al Mu’minuun (23):12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim

menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia

mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat.

Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian

kecilnya (spermazoa).

2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.

3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

5. Setetes Mani

21
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki

pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya.

Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju

sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang

tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi

wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur hanya akan

membolehkan masuk satu sperma saja.

Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil

darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an :

“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik

mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37).

1. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal darah

yang disebut ‘alaqah.

“Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah”. (al ‘Alaq/96:2).

Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk sebuah

sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” , zigot ini akan segera berkembang biak

dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja

hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.

Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia

melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan

22
carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat

penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban

penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh

dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “alaq” dalam Al Qur’an. Arti kata

“alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”.

Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel

pada tubuh untuk menghisap darah.

2. Pembungkusan Tulang oleh Otot

Disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-

tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-

tulang ini.

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-

belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami

jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta

Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)

Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk

secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa

ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih

dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi

23
baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Qur’an adalah benar kata demi

katanya.[6]

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam

rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat

tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-

sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan

membungkus tulang-tulang ini.

3. Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani disinggung

di Al-Qur’an, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga

menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran: “Dialah Yang

menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia

dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.”

(Al-Qur’an, 32:7-8).

2.2.4.2 Manusia dari perspektif Al-Quran, Al-Hadist, dan IPTEK

Menurut Raghib Al Asfahani seorang pakar bahasa Al-Qur’an,

sebagaimana dikutip Quraish Shihab memandang kata taqwim pada ayat ini

sebagai isyarat tentang keistimewaan manusia dibandingkan binatang, yaitu akal,

pemahaman dan bentuk fisiknya yang tegak lurus. Jadi, kalimat ahsanu taqwim

berarti bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya, yang dapat melaksanakan

fungsinya sebaik mungkin. Allah berbuat demikian karena Allah ingin

24
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Oleh karenanya Allah menciptakan

manusia dalam sebaik-baik bentuk, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang

lebih tinggi derajatnya dari manusia.

Selayaknya ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit manusia dengan

sistem hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi.

Kesemua perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa

menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk berpribadi, sebagai makhluk

yang hidup bersama-sama dengan orang lain, sebagai makhluk yang hidup di

tengah-tengah alam dan sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh oleh Allah.

Manusia sebagai makhluk berpribadi, mempunyai fungsi terhadap diri pribadinya.

Manusia sebagai anggota masyarakat mempunyai fungsi terhadap masyarakat.

Manusia sebagai makhluk yang hidup di tengah-tengah alam, berfungsi terhadap

alam. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dan diasuh, berfungsi terhadap

yang menciptakan dan yang mengasuhnya. Selain itu manusia sebagai makhluk

pribadi terdiri dari kesatuan tiga unsur yaitu : unsur perasaan, unsur akal, dan

unsur jasmani. Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan

Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk semi-samawi

dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkan sifat-sifat : mengakui Tuhan,

bebas, terpercaya, rasa tanggungjawab terhadap dirinya maupun alam semesta,

serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia dipusakai

dengan kecenderungan jiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Kemaujudan

25
mereka dimulai dari kelemahan dan ketidakmampuan, yang kemudian bergerak ke

arah kekuatan. Tetapi itu tidak akan menghapuskan kegelisahan psikis mereka,

kecuali jika mereka dekat dengan Tuhan dan selalu mengingat-Nya.

2.2.5 Darah Haid

Haid merupakan suatu keadaan yang meluruhnya jaringan endometrium

karena tidak adanya telur matang yang tidak dibuahi sperma, peristiewa itu begitu

wajar dan alami, sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita normal pasti

akan mengalami prose itu. Normalnya lama menstruasi berkisar antara 3-5 hari.

Pada kenyataan banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya

adalah nyeri saat menstruasi nyang dikenal dengan dismenore. (Smith & Pell,

2003)

Sedangakan dalam perspektif islam, menurut bahasa haid berarti sesuatu

yang mengalir. Dan menurut arti syara’ ialah darah yang terjadi pada wanita

secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah

darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran dan

kelahiran. Oleh karena haid adalah darah normal, maka darah tersebut berbeda

sesuai kondisi, lingkungan dan iklimnya.(Senam et al., 2012)

Dalam ajaran Islam, wanita yang sedang haid dilarang berhubungan suami

istri, karena wanita tersebut sedang mengeluarkan kotoran. Firman Allah dalam

surat al-Baqarah : 222 yang artinya :

26
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu

adalah kotoran. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari

wanita pada waktu haid. Janganlah kamu kamu mendekati mengerti mereka

suci…”

Pernyataan al-Quran ini relevan dengan ungkapan Prof. DR. Schich ( non

Islam ), “ Wanita yang sedang haid itu mengeluarkan semacam racun yang cukup

mematikan tanaman bunga.” Pada zaman Rasulullah saw. Ilmu kedokteran belum

sampai mempelajari tentang proses kejadian manusia dan adanya penyakit dalam

darah haid. Pengetahuan semacam ini sudah pasti diberikan oleh Allah Yang

Maha Pencipta. Maha Benar dan Maha Agung.

2.2.6 Tumbuhan-Tumbuhan yang Berpasang-Pasangan

Dalam Alquran secara jelas disebutkan, seluruh makhluk yang diciptakan

Allah SWT mempunyai pasangan. Ini adalah bukti keseimbangan alam semesta

yang diciptakan dan ada dalam pemeliharaan-Nya. Firman Allah, QS Adz-

Zaariyat : 49

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat

akan kebesaran Allah."

Menurut ayat ini, makhluk yang diciptakan Allah secara berpasangan

ternyata tidak hanya manusia, tetapi juga seluruh jenis makhluk. Hewan ada yang

jantan dan betina, tumbuhan juga ada jantan dan betina, sampai kepada benda

27
hidup dan benda mati. Dalam kaidah bahasa Arab, setiap kata benda (isim)

digolongkan menjadi dua, yakni mudzakkar (maskulin) dan muannas (feminim).

Bagi pecinta biologi pastinya tahu bagaimana proses perkembangbiakan

tumbuhan berbunga. Perkembangbiakan tumbuhan sering disebut dengan

penyerbukan, yaitu proses bertemunya serbuk sari dan putik. Serbuk sari

merupakan gamet jantan dan putik adalah gamet betina. Melalui proses

penyerbukan inilah tumbuhan berbunga menghasilkan keturunannya berupa biji

yang kelak menjadi tumbuhan baru. Serbuk sari dan putik sendiri berada pada

bunga tumbuhan.

Penyerbukan berlangsung dengan berbagai cara dan perantara. Secara

alami penyerbukan terjadi dengan bantuan angin, air, serangga, burung dan hewan

lainnya. Ketika serangga mengambil nektar pada sekuntum bunga, maka tanpa

disadarinya dia telah menggugurkan serbuh sari pada kepala putik bunga.

Terkadang juga dia membawa serbuk sari yang melekat di kakinya ke bunga lain

dan proses penyerbukanpun terjadi. Selain itu peran manusia terkadang diperlukan

sebagai perantara penyerbukan. Misalnya pada penyerbukan pohon kurma dan

salak.

Tahukah kalian semua bahwasannya pengetahuan yang kita peroleh di abad

modern ini ternyata telah termaktub dalam dalam Al-Qur'an. Kitab yang turun

lebih dari empat belas abad silam. Bayangkan. Secara tersurat Allah swt

menjelaskan proses penyerbukan pada tanaman bunga sebagai berikut.

ِ ‫َوأَرْ َس ْلنَا ال ِّريَا َح لَ َواقِ َح فَأ َ ْن َز ْلنَا ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء فَأ َ ْسقَ ْينَا ُك ُموهُ َو َما أَ ْنتُ ْم لَهُ بِ َخ‬
(22). ‫ازنِين‬

28
" Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan

Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan

sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (QS Al-Hijr : 22)

Pada surat Al-Hijr ayat 22 tersebut dijelaaskan secara gamblang bagaimana angin

berperan pada proses perkembang biakan tumbuhan.Sebagaimana telah kita

sebutkan di atas bahwa angin termasuk salah satu pengantar mempelai jantan

(serbuk sari) kepada mempelai betina yang bernama putik. Allah menjelaskan

dalam ayat tersebut dengan kata 'mengawinkan' yang merujuk kepada angin

sebagai subjek atau pelakunya.

Proses penyerbukan dengan bantuan angin ini dapat kita lihat secara jelas

pada tumbuhan jagung. Dimana Allah swt dengan keluasan ilmu-Nya

menciptakan tanaman jagung sedemikian sempurnanya. Pada pohon jagung posisi

benang sari - tempat penghasil serbuk sari - dan putik tidak pada satu bunga.

Benang sari berada di puncak batang jagung, sedangkan kepala putik berada pada

ketiak daunnya. Dengan posisi seperti itu, ketika diterpa oleh angin serbuk sari

akan berguguran dan terbang hingga sampai ke kepala putik yang berbentuk

rambut. Jika angin bertiup sedikit lebih kuat, benang sari akan diterbangkan

hingga ke pohon jagung yang lain. Maka dari itu biasanya jagung yang

menghasilkan biji yang baik dan penuh apabila ditanam dalam jumlah yang

banyak. Jagung yang ditanam sendiri atau hanya beberapa pohon cenderng

menghasilkan buah dengan barisan biji yang ompong.

Benang sari pada tanaman mengirimkan serbuk sari dengan perantara angin

memiliki benang sari yang panjang dan menghadap ke udara. Posisi demikian

29
menyebabkan serbuk sari akan mudah terlepas ketika tertiup angin. Selanjutnya

dengan bantuan angin juga serbuk sari akan sampai pada putik. Jelaslah sudah

pernyataan Al-Quran "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

(tumbuh-tumbuhan)."

Untuk memperkuat mukjizat ilmiah dalam Al-Qur'an surat Al-Hijr ayat 22

dapat dijelaskan dengan fakta-fakta sebagai berikut. Rasulullah saw yang

menyampaikan ayat ini kepada manusia bukanlah seorang petani. Kita ketahui

dalam sejarah adalah seorang penggembala dan pedagang. Oleh karena itu Beliau

jarang sekali berhubungan dengan tanaman atau perkebunan. Kedua Rasulullah

adalah seorang yang tidak dapat membaca dan menulis. Dengan kata lain tidak

mungkin Rasul mempelajarinya dari kitab-kitab yang ada pada waktu itu. Namun

yang paling penting pada saat itu ilmu biologi belum berkembang seperti sekarang

ini.

2.2.7 Bintang yang Cahayanya Menembus

Telah dijelaskan oleh Allah SWT Tentang bintang yang cahayanya

menembus dalam Q.S. At-Thariq. Kata "Thaariq," nama surat ke-86, berasal dari

akar kata "tharq," yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras

untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang

mungkin dari kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak," "memukul keras,"

perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah

penting.

Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata selainnya yang

digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang ini. Istilah "ath-

30
thaariqi" dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang menembus malam, yang

meembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak,

yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang. Selain itu, kata

"wa" mengarahkan perhatian pada benda-benda yang digunakan sebagai sumpah –

yakni, langit dan Ath Thaariq.

Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge

pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun,

hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang

berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak

mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar astronomi

menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena

perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut

juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada

kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi.

Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan

dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar

yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut

di setiap putarannya.

Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah

perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru

ditemukan ini dikenal sebagai "pulsar." Bintang-bintang ini, yang berubah

menjadi pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa

31
terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling

cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1

Kata "pulsar" berasal dari kata kerja to pulse  . Menurut kamus American Heritage

Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta

Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau

berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata

"pulsate ", yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut

dengan denyut teratur yang kuat.

Menyusul penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang

digambarkan dalam Al Qur'an sebagai "thaariq," yang berdenyut, memiliki

kemiripan yang sangat dengan bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai

pulsar. Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang

maharaksasa runtuh. Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat itu,

dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan memampatkan

hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan magnet amat kuat

yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang berputar sangat cepat ini

telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya gelombang-gelombang radio

sangat kuat yang teramati di Bumi.

Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah "an najmu ats tsaaqibu," yang berarti

yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan

bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan

dan bergerak. Makna istilah "adraaka" dalam ungkapan "Tahukah kamu apakah

32
Ath Thaariq itu?" merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui

pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk

benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut

menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. Sebagaimana telah

dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur'an

memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan

mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al

Qur'an. 

Salah satu tanda kebesaran Allah SWT tentang bintang yang cahayanya

menembus pada zaman modern ini adalah dengan ditemukannya sinar X yang

cahayanya mampu menembus tubuh manusia, sehingga manusia mampu

mendeteksi penyakit yang sedang diderita oleh seseorang. Sinar-X ditemukan oleh

Wilhelm Conrad Rontgen pada tanggal 08 Nopember 1895 yang merupakan

ilmuwan Jerman. Pada waktu itu, Rontgen sedang mempelajari pancaran electron

dari tabung katode. Lempeng logam yang letaknya di dekat tabung katode

memancarkan sinar flueresens selama elektron dialirkan. Oleh sebab itu, Rontgen

menyimpulkan bahwa sinar tersebut di sebabkan oleh radiasi dari suatu atom.

Karena tidak dikenal dalam ilmu, maka Rontgen memberikan nama dengan

sebutan sinar-X (Susworo, 2007). Sinar-X yang dihasilkan dengan tenaga 20-40

keV mempunyai panjang gelombang 10-7 cm dan sinar ini dikatakan sinar-X

lembut. Sinar-X yang dihasilkan dengan 40-125 keV mempunyai gelombang 10-8

cm. Sinar ini kerap digunakan untuk pemeriksaan X-ray diagnostik, manakala

panjang gelombang yang lebih pendek lagi yang dihasilkan dengan tenaga 200-

33
1000 keV digunakan dalam rawatan radioterapi yang lebih dalam (deep

radiotheraphy). Sinar ini biasanya berukuran < 10-8 cm (hard-rays).

Radiograf adalah gambar bayangan material yang transparan oleh radiasi.

Sinar-X dapat menggelapkan film sehingga daerah dengan kerapatan lebih rendah

akan terlihat lebih gelap pada negatif film daripada daerah dengan kerapatan

tinggi. Sehingga lubang atau retak muncul sebagai daerah yang lebih gelap,

sedangkan inklusi tembaga pada paduan aluminium muncul lebih terang. Dalam

hal ini, lubang pada tulang dikenali dikenali sebagai gambaran tulang yang

terkena osteoporosis. Manfaat sinar-X dalam ilmu kedokteran, yaitu sinar-X dapat

digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa

melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien. Selain bermanfaat, sinar-X

mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila

digunakan secara berlebihan karena akan dapat menimbulkan penyakit yang

berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan

terlalu sering memakai ‘’foto rontgen’’ secara berlebihan (Gabriel, 1996 : 282-

283).

2.2.8 Makhluk Hidup di Angkasa (UFO)

Kitab suci Al-Qur'an memuat berbagai macam fenomena yang belum

mampu dibuktikan oleh manusia saat ini akibat keterbatasan akal manusia.

Berbagai riset ilmiah terus dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengungkap

rahasia alam semesta yang kerap tertangkap mata berkeliaran di angkasa. Salah

satu contoh adalah Fenomena UFO (Unidentified Flying Object). Sampai hari ini,

34
sains modern belum mampu membuktikan secara pasti ada atau tidaknya makhluk

hidup di luar bumi.

Tapi jika pertanyaannya, adakah di luar bumi ini makhluk hidup secara

biologis, seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang kita kenal, maka jawabannya

belum jelas sampai hari ini.Yang pasti sampai hari ini masih belum ada bukti,

semua masih berupa teori. Kontroversi adanya makhluk hidup di luar angkasa ini

akan terus berkembang sampai benar-benar dapat dibuktikan ada atau tidaknya

makhluk hidup tersebut.

Mungkin definisi alien bagi kita adalah makhluk asing selain manusia yang

(mungkin iya mungkin tidak) memiliki intelegensia seperti manusia.

Sejenak kita simak dan renungi ayat berikut:

wamin aayaatihi khalqu alssamaawaati waal-ardhi wamaa batstsa fiihimaa

min daabbatin wahuwa ‘alaa jam’ihim idzaa yasyaau qadiirun .

Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan

makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia

Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS Asy-

Syuura 42 : 29)

35
kutipan potongan ayat tersebut:

..dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya.

Apakah memang makhluk-makhluk melata itu ada yang menghuni di suatu tempat

nan jauh disana, di bagian sistem bintang tertentu? Atau mungkin di bagian

golongan galaksi lain? Atau mungkin bahkan di golongan yang lebih jauh lagi?

Sebagian ulama mengatakan bahwa lafaz daabbah (makhluk melata)

menunjukkan bahwa itu makhluk-makhluk selain malaikat karena Allah Azza wa

Jalla membedakan antara makhluk yang melata dengan malaikat dalam

menyebutkannya dalam firman-Nya:

walillaahi yasjudu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi min daabbatin

waalmalaa-ikatu wahum laa yastakbiruuna.

dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di

langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat,

sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri (QS An-Nahl 16 : 49)

Tafsir Surah An Nahl 49 :

36
Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa semua benda yang ada di langit

dan yang ada di bumi termasuk pula makhluk Nya yang melata di bumi juga para

malaikat tunduk di bawah kekuasaan Allah. Mereka itu bersujud kepada Allah

SWT menurut cara masing-masing sesuai dengan fitrah kejadiannya. Bahkan

malaikat pun yang berada di langit tidak mau menyombongkan dirinya dan tidak

suka membangkang untuk tunduk dan takluk serta menaati ketentuan ketentuan

Allah.

Perlu diingat, yang jelas Allah Maha Kuasa, Kekuasaan-Nya meliputi

segala-Nya juga pikiran kita. Apa yang belum terlihat oleh kita bukan berarti tidak

ada. Hanya kita yang belum mengetahuinya.

2.3 Mukjizat Al-Quran

Al-Quran dikatakan mukjizat karena tidak mampu ditandingi oleh para

ahli sastra dan ilmuwan untuk mendatangkan Qur’an tandingan yang mampu

menyamai atau menyaingi derajat keindahan dan ketinggian bahasa Al-Quran,

kitab penyejuk kalbu umat dari segala penyakit maknawi yang merongrong

kekuatan iman dalam menahkodai kehidupan. Bahkan mukjizat Al-Quran dapat

membuat seorang dokter yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga Hindu di

Thiruvanandapuran, Kerala, Dr Indu Chadra Shekharan, masuk islam.

Tahun lalu, Dr Indu Chadra Shekharan begitu takjub dengan ceramah

Mohammed Ali, Direktur rumah sakit tempat ia bekerja. Saat itu, Ali mengatakan

Islam dalam bahasa Arab berarti penyerahan diri, tunduk dan perdamaian.

37
Perkataan itu yang selanjutnya menunjukan seorang Muslim sejati berkomitmen

menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Dr Shekharan pun semakin kagum

ketika Ali bercerita tentang Alquran. Ia ingat betul, dan telah dibuktikannya

sendiri, Alquran memiliki fakta-fakta empiris yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Hal ini sekaligus membuktikan Alquran bukanlah buatan Rasulullah

Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam melainkan pencipta-Nya,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "Tidak ada manusia yang bisa membuat Alquran.

Banyak fakta ilmiah yang ditemukan dalam Alquran dan terbukti kebenarannya,"

katanya seperti dilansir Arabnews.com, Kamis (15/8).

Menurut Dr Shekharan, Alquran bukanlah kitab ilmu pengetahuan biasa

melainkan sebuah kitab peringatan dan mukjizat. "Saya percaya, apa yang

dikatakan dalam Alquran ini akan ditemukan para ilmuwan di abad-abad

mendatang," katanya yang akhirnya memutuskan untuk menjadi Muslim. Sebagai

satu contoh, lanjutnya, teori Big Bang yang dijelaskan dalam Alquran. Lalu ada

posisi gunung yang menjaga kestabilan bumi. Keindahan cerita lebah dan semut

yang secara khusus dikisahkan dalam Alquran.  Melihat dari begitu luar biasanya

mukjizat Alquran, Dr Shekharan mengajak umat Islam untuk mempelajarinya.

Menjadikan Alquran sebagai panduan menciptakan harmonisasi dan perdamaian

dunia. "Alquran menawarkan solusi kebutuhan atas manusia modern yang kerap

dilanda konflik dan masalah," imbuh Dr Shekharan.

Untuk mengetahui kemukjizatan Al-Quran paling tidak ada 4 aspek yang

dapat menjadi bukti kemukjizatannya, yaitu tidak ada orang yang mampu

membuat seperti Al-Quran walaupun hanya satu surat saja. Al-Quran berisi

38
informasi yang tidak mungkin diketahui orang pada massa 1.400 tahun yang lalu.

Ini adalah mukjizat ilmiah dari Al-Quran, karena Al-Quran adalah pedoman bagi

zaman modern, seperti juga halnya Al-Qur’an merupakan pedoman pada zaman

Nabi Muhammad SAW.

Orang-orang masih berbicara dalam bahasa Arab. Orang-orang bisa

mengambil Al-Quran manapun, yang tertulis dalam bahasa Arab, kemudian

membaca, mengerti, dan memahaminya meskipun kitab ini berumur 1.400 tahun.

Akan sangat sulit dibandingkan, nyatanya saya bahkan tidak tahu, apakah ada

buku lain di dunia yang seperti ini, atau bahasa lain di dunia yang seperti ini, yang

begitu kuno tapi orang-orang masih mengerti dan orang-orang masih memahami

bahasanya.

Jadi ini adalah sesuatu yang sangat spesial tentang Al-Quran. Tapi apa

yang akan kita selidiki adalah tentang keajaiban (mukjizat) bahasa Al-Quran,

tantangan Al-Quran yang ditujukan kepada orang-orang Arab 1.400 tahun yang

lalu. “Jika kamu tidak percaya bahwa kitab ini, Al-Qur’an, adalah dari Allah,

dengan begitu buatlah satu surat yang sepertinya. Buatlah saja satu surat yang

sepertinya. Dan jika anda tidak bisa melakukannya, dan sesungguhnya Anda tidak

akan pernah bisa melakukannya, maka takutlah akan api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu.” Inilah tantangan dari Al-Quran.

Tantangannya ditujukan untuk orang-orang Arab apakah mereka mampu

membuat satu surat saja yang seperti Al-Quran. Nabi Muhammad SAW buta huruf,

bukan seorang yang berpendidikan. Bukan seorang sastrawan. Ia tidak dikenal sebagai

penyair atau narator. Dia tidak dikenal sebagai itu. Dia dikenal sebagai orang yang jujur,

39
penuh kebenaran, dan dapat dipercaya. Dan ia datang dengan kitab Al-Qur’an yang luar

biasa tataran kualitasnya.

Sebuah karya sastra yang sangat luar biasa dengan tata bahasa yang belum

pernah didengar orang-orang Arab manapun. Dan buktinya, bukti bahwa Al-

Qur’an memang berasal dari Allah adalah karena keindahannya, keahliannya akan

tata bahasa, juga kefasihannya. Tantangan pertama Al-Quran adalah, orang-orang

berkata, “Muhammad mengarang Al-Quran.” Mereka menuduh bahwa

Muhammad SAW yang menciptakannya. Jadi ayat Al-Qur’an pun turun. Dalam

Al-Quran surat ke 52 di ayat 33-35.

“Atau apakah mereka mengatakan bahwa dia sendiri yang mengarang pesan ini?

Tidak, tetapi mereka tidak mau beriman. Tapi kemudian jika mereka menganggap

Al-Quran ini adalah sebuah karya manusia, biarkan mereka menghasilkan sesuatu

yang sepertinya. Jika apa yang mereka katakan adalah benar.”

Jadi Al-Quran mengatakan, “Jika apa yang kamu katakan benar, jika apa

yang kamu katakan adalah benar, maka buatlah sesuatu yang seperti Al-Quran”,

dan mereka tidak mampu melakukan itu, maka Allah berfirman dalam surat ke-11

Al-Quran dalam ayat 13-14. “Sekali lagi mereka menuduh ia mengarangnya”. Al-

Qur’an berfirman: “Jadi kenapa tidak kamu buat sepuluh surat yang seperti itu dan

panggil siapa pun yang kamu ingin untuk membantu(mu).”

Dan ini tidak pernah dilakukan para penyair sebelumnya. Mereka harus,

jika mereka diberi tantangan, mereka harus merespon sendiri, mereka tidak bisa

meminta bantuan orang lain untuk datang dan membantu mereka. Itu tidak pernah

40
terjadi sebelumnya. Bagaimana mungkin anda bisa membuktikan bahwa Anda

adalah seorang penyair besar, jika anda meminta bantuan orang lain untuk

menolong Anda?

Namun Al-Qur’an berfirman: “Yang harus anda lakukan hanyalah

membuat sepuluh surat dan Anda dapat memanggil semua orang untuk membantu

Anda, anda semua bisa duduk bersama-sama dan mencoba membuat sepuluh surat

saja yang seperti Al-Quran jika apa yang Anda tuduhkan itu benar.”

Jika benar bahwa Muhammad SAW mengarang Al-Quran ini, maka Anda

buat saja sepuluh surat yang seperti itu, dan kemudian Allah berfirman: “Dan jika

mereka tidak menjawab seruanmu, ketahuilah bahwa wahyu ini diturunkan

dengan pengetahuan Allah, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Akankah kau

sekarang berserah diri dalam Islam?”

Mereka masih tidak dapat memenuhi tantangan ini. Kemudian Allah

membuatnya menjadi sangat mudah. Dalam surat kedua Al-Quran dalam ayat 23-

24: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang Kami

wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, buatlah satu surat

(saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Tuhan,

jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) —

dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka

yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”

41
Inilah tantangan Al-Quran. Inilah apa yang Al-Quran firmankan. Jika anda

tidak mampu menghasilkan satu surat, dan surat paling pendek dari Al-Quran

adalah: “Audzubillah himinas syaiton nirrojim. Inna a’thoina kal kautsar. Fa

sholli li Robbika wan khar. Innasya niaka huwal abtar.” Tiga baris.

Para ahli bahasa ini tidak bisa membuat tiga baris saja seperti Al-Quran.

Kemudian Allah menubuatkan bahwa selamanya orang tidak akan mampu, tidak

ada yang pernah bisa menyamai Al-Quran. Dalam surat ke-17 dalam ayat 88:

“Jika semua umat manusia dan semua jin yang berkumpul bersama untuk

menghasilkan sesuatu yang seperti Al-Quran ini, mereka tidak bisa menghasilkan

sesuatu yang seperti itu, meskipun mereka mengerahkan semua kekuatan mereka

dan membantu satu sama lain.”

Sekarang seseorang mungkin berkata: “Apa artinya itu?” Mari kita teliti

hal itu. Bagaimana mungkin dari seorang manusia yang buta huruf, tidak pandai

bersyair, dapat menghasilkan sebuah karya yang tak tertandingi dan kefasihan

retorika yang sempurna, bahkan sampai-sampai para ahli yang berkumpul dan

master dari semua bentuk syair dalam bahasa Arab, tidak dapat menghasilkan

surat terpendek dari Al-Quran?

Tentunya, mereka memilih untuk melawan Nabi Muhammad, derajat dari

kebangsawanan mereka mati, perdagangan mereka hancur, reputasi mereka

hancur. Bagaimana mungkin mereka lebih memilih untuk menderita semua ini,

daripada hanya memenuhi tantangan sederhana untuk membuat satu surat yang

seperti Al-Quran? Tapi mereka melakukannya. At-Taburi, yang terkenal dalam

42
menjelaskan Al-Quran, inilah yang dia katakan dalam kata-kata yang sangat

indah: “Tidak ada keraguan bahwa tingkat tertinggi dan paling gemilang dari

keindahan adalah Al-Quran mengekspresikan dirinya dengan kejelasan terbesar,

membuat maksud pembicara jelas dan memfasilitasi pemahaman pendengar.

Tapi ketika naik melampaui tingkat kefasihan dan melampaui apa yang

manusia mampu sehingga tidak ada hamba Tuhan yang mampu menyamainya,

maka hal itu menjadi bukti dan tanda dari utusan Yang Maha Kuasa, hal ini maka

dapat disamakan dengan membangkitkan orang mati dan menyembuhkan

penderita kusta dan buta, hal itu membuktikan tanda-tanda Kerasulan, karena hal

itu melampaui tingkat pencapaian tertinggi obat, manusia, dan terapi “. Lalu, dia

melanjutkan “Sangat jelas bahwa tidak ada wacana lebih fasih, tidak ada

kebijaksanaan yang lebih mendalam, tidak ada pidato yang lebih luhur, tidak ada

bentuk ekspresi yang lebih mulia dari wacana yang jelas dari ucapan seorang pria

yang menantang orang-orang yang mengaku sebagai penguasa seni pidato,

retorika, syair, prosa, prosa berirama, dan sajak-sajak peramal.

Nabi Muhammad SAW menghancurkan khayalan mereka untuk

menunjukkan betapa tidak memadainya logika mereka. Ia memisahkan diri dari

agama mereka dan memanggil mereka semua untuk mengikutinya, menerima

tujuannnya, bersaksi kepada kebenaran, dan menegaskan bahwa ia adalah utusan

yang dikirim kepada mereka oleh Tuhan mereka.

Dia membuat mereka tahu bahwa kebenaran yang dia katakan adalah bukti

asli kenabiannya yang “bayan.” Al Bayan yang merupakan nama Al-Quran,

43
wacana yang jelas, Al Hikmah – kebijaksanaan, Al Furqan – pembeda antara yang

benar dan yang salah, dimana ia menyampaikan kepada mereka dalam bahasa

yang seperti bahasa mereka, dalam sebuah seruan yang maknanya

mengkonfirmasi arti dari ucapan mereka.

Kemudian ia mengatakan kepada mereka, bahwa mereka tidak akan

mampu menciptakan sesuatu yang sebanding dengan bahkan satu surat saja dari

kitab yang ia bawa, dan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk melakukan

hal ini. Mereka semua mengakui ketidakmampuan mereka secara sadar, mengakui

kebenaran dari apa yang dibawa (Nabi Muhammad SAW) dan menjadi saksi atas

ketidakberdayaan mereka sendiri.” Lihatlah ini, kejadian yang luar biasa, Al-

Quran ini, tantangan ini. Orang-orang ini tidak akan pernah mampu

menandinginya dan hingga sekarang mereka tidak mampu menandinginya. Dan

seseorang mungkin berkata: “Yah, mungkin memang ada seseorang yang dapat

menghasilkan suatu karya yang sebanding dengan Al-Qur’an, tapi mungkin hal ini

tidak tercatat karena sejarah hanya ditulis oleh para pemenang (perang).” Tentu

itu tidak mungkin, jika seseorang memang dapat menulis sesuatu yang sebanding

dengan Al-Quran.

Sementara H.A.R. Gibb dalam bukunya “Islam a

Historical Survey “: Tidak ada orang dalam masa 1.500

tahun yang pernah bermain dalam instrumen yang sangat

dalam dengan kekuatan dan ketegasan seperti itu,

keberanian dan berbagai efek emosional seperti yang

44
Muhammad lakukan. Sebagai sebuah monumen sastra, Al-Quran berdiri dengan

sendirinya. Sebuah produksi yang unik dalam literatur Arab dan tidak memiliki

pelopor atau penerus.” Bahkan orang-orang non-Muslim telah mengimani bahwa

hal itu benar.”

Adapun aspek-aspek kemukjizatan al-Quran yang lain sebagai berikut :


1. Susunan bahasanya yang indah, berbeda dengan susunan bahasa Arab.
2. Uslubnya (susunannya) yang menakjubkan, jauh berbeda dengan segala bentuk
susunan bahasa Arab.
3. Keagungan yang tidak mungkin bagi makhluk untuk mendatangkan sesamanya.
4. Syariat yang sangat rinci dan sempurna melebihi setiap undang-undang buatan
manusia.
5. Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
6. Tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
7. Al-Quran memenuhi setiap janji dan ancaman yang dikabarkannya.
8. Luasnya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung didalamnya.
9. Kesanggupannya dalam memenuhi segala kebutuhan manusia.
10. Berpengaruh terhadap hati para pengikutnya dan orang-orang yang
memusuhinya.

Uraian singkat tentang aspek-aspek kemukjizatan al-Quran adalah sebagai


berikut:

1. Susunan bahasanya yang indah.


Susunan gaya bahasa dalam al-Quran tidak bisa disamakan oleh apapun, karena
al-Quran bukan susunan syair dan bukan pula susunan prosa, namun ketika al-
Quran dibaca maka ketika itu terasa dan terdengar mempunyai keunikan dalam
irama dan ritmenya. Cendikiawaan Inggris, Marmaduke Pickthall dalam The
Meaning of Glorious Quran, menulis: “Al-Quran mempunyai simfoni yang tidak
ada taranya dimana setiap nada-nadanya bisa menggerakkan manusia untuk
menangis dan bersuka-cita”.

45
2. Uslubnya yang menakjubkan.
Al-Quran muncul dengan uslub yang sangat baik dan indah, mengagumkan orang-
orang Arab karena keserasian dan keindahannya, keharmonisan susunannya.
Didalamnya terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akn terdapat dalam ucapan
manusia.

3. Keagungannya.
Al-Quran mempunyai kemegahan ucapan yang luar biasa yang berada diluar
kemampuan manusia untuk menguasainya atau mendatangkan persamaannya.
Kandungan al-Quran dapat mempengaruhi jiwa-jiwa pendengarnya dan dapat
melembutkan hati-hati yang keras.

4. Syariat yang sangat rinci dan sempurna.


Al-Quran menjelaskan pokok-pokok akidah, hokum-hukum ibadah, norma-norma
keutamaan dan sopan santun, undang-undang hukum ekonomi, politik, sosial dan
kemasyarakatan. Al-Quran juga mengatur kehidupan keluarga, menjunjung nilai-
nilai kebebasan, keadilan (demokrasi) dan musyawarah.

5. Berita tentang hal-hal yang gaib.


Al-Quran mengungkap sekian banyak ragam hal gaib. Al-Quran mengungkap
kejadian masa lampau yang tidak diketahui lagi oleh manusia, karena masanya
telah demikian lama, dan mengungkap juga peristiwa masa datang atau masa kini
yang belum diketahui manusia.

6. Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.


Al-Quran memuat petunjuk yang detail mengenai sebagian ilmu pengetahuan
umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam al-Quran sebelum ditemukan
oleh ilmu pengetahuan modern. Tiori al-Quran itu sama sekali tidak bertentangan
dengan tiori-tiori ilmu pengetahuan modern, baik itu ilmu alam, arsitek dan fisika,
geografi dan kedokteran.

46
7. Menepati janji.
Al-Quran senantiasa menepati janji dalam setiap apa yang telah dikabarkannya
serta dalam setiap janji Allah kepada hamba-Nya, baik janji mutlak seperti janji
Allah untuk menolong rasul-Nya, maupun janji terbatas yaitu janji yang bersyarat
seperti harus memenuhi syarat takwa, sabar, menolong agama Allah, dan
sebagainya.

8. Terkandung ilmu pengetahuan yang luas.


Al-Quran datang dengan membawa berbagai ilmu pengetahuan tentang akidah,
hokum (undang-undang), etika, muamalat, dan berbagai lapangan lain dalam
pendidikan dan pengajaran, politik dan ekonomi, filsafat dan sosial.

9. Memenuhi segala kebutuhan manusia.


Al-Quran datang dengan membawa petunjuk-petunjuk yang sempurna, fleksibel
lagi luwes, dan dapat memenuhi segala kebutuhan manusia pada setiap tempat dan
masa.

10. Berkesan dalam hati.


Al-Quran dapat menggetarkan hati pengikut dan penantangnya. Seseorang yang
sangat memusuhi al-Quran bisa berbalik dibawah lindungannya. Umar bin
Khattab, Sa’ad bin Mu’az, dan Usaid bin Hudhair misalnya, mereka adalah orang-
orang yang paling kejam terhadap kaum muslimin tetapi disebabkan
mendengarkan beberapa ayat al-Quran maka hatinya luluh dan masuk islam.

Filosof Perancis mengatakan “Sesungguhnya Muhammad Saw., membaca al-


Quran dengan khusyuk, sopan dan rendah hati, untuk menarik hati manusia agar
beriman kepada Allah, dan hal ini melebihi pengaruh yang ditimbulkan semua
mukjizat nabi-nabi terdahulu.

47
2.4 Prediksi Al-Quran

2.4.1 Kemampuan Manusia Menaklukan Ruang Angkasa

Pada zaman Rasulullah SAW, empat belas abad yang lalu, membicarakan

masalah ruang angkasa merupakan suatu hal yang di luar jangkauan akal pikir

mereka. Sebab ilmu pengetahuan saat itu belum sampai ke sana. Orang-orang

seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ketika al-Quran berbicara tentang ruang

angkasa tentu hanya bisa mengucapkan sami’naa wa a ta’naa (kami dengar dan

kami taati). Apalagi bila al-Quran memprediksi bahwa suatu ketika nanti manusia

akan mampu “menaklukkan angkasa” (suatu istilah yang sebetulnya kurang tepat),

sudah tentu mereka malah makin bingung. Firman Allah SWT yang menerangkan

tentang masalah ini adalah surat ar-Rahman ayat 33,

“Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru

langit dan bumi, maka lintasilah, dan kamu tidak dapat menembus melainkan

dengan kekuatan.”

Isi kandungan surah ar-Rahman/55: 33 sangat cocok untuk kalian pelajari

karena ayat ini menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat

manusia. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui benda-benda

48
langit. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjelajahi angkasa raya.

Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu menembus sekat-sekat yang selama

ini belum terkuak.

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus

diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia

bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat

berkarya untuk kehidupan yang lebih baik.

Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut

ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (H.R. Ibn Majah)

Tentang pentingnya menuntut ilmu, Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan juga

menegaskan:

“Barang siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang

siapa yang menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.”

Nasihat Imam Syafi‘i tersebut mengisyaratkan bahwa kemudahan dan

kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat dapat dicapai oleh manusia

49
melalui ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak akan mudah diperoleh,

kecuali dengan beberapa cara dan strategi yang harus dilalui. Dalam hal ini

Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan menegaskan:

“Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi

enam syarat, yaitu: kecerdasan, kemauan yang kuat, kesungguhan,

perbekalan yang cukup, dan kedekatan dengan guru dalam waktu yang lama.

Ternyata firman Allah SWT ini kebenarannya baru terbukti pada zaman

sekarang ini. Manusia kini sudah mampu menginjakkan kakinya di bulan dengan

menggunakan pesawat Apollo, mampu mengelilingi dunia dengan menggunakan

pesawat Challenger. Bisa jadi suatu ketika manusia akan mampu tinggal di salah

satu planet di luar angkasa.

2.4.2 Jaminan Allah Terhadap Keselamatan Nabi Muhammad SAW

Allah SWT menjamin keselamatan Nabi Muhammad SAW dengan

firman-Nya

َ ‫س إِنَّ هَّللا‬ َ ‫سو ُل بَلِّ ْغ َما أُ ْن ِز َل إِلَيْكَ ِمنْ َربِّ َك َوإِنْ لَ ْم تَ ْف َع ْل فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر‬
ِ ‫سالَتَهُ َوهَّللا ُ يَ ْع‬
ِ ‫ص ُم َك ِمنَ النَّا‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها ال َّر‬

٦٧ . َ‫ال يَ ْه ِدي ا ْلقَ ْو َم ا ْل َكافِ ِرين‬

"Wahai Rasul! Sampaikanlah segala apa yang diturunkan kepadamu dari

Robb kamu,Dan jika tidak kamu kerja kan,maka(berarti) tiadalah kamu

menyampaikan risalah-Nya, danAllah itu memelihara kamu dari (berbagai

50
gangguan yang direncanakan oleh) manusia.Sesungguhnya Allah itu tidak

akan memberi petunjuk kepada kaum yang sama kafir"

Namun karena ada dukungan langsung dari Alloh maka itu muncul.

Dukungan dari Allah sebagai pihak pemberi wewenang menimbulkan

semangat dan etos dakwah nabi dalam menyampaikan risalah. Nabi tidak

sendirian, di belakangnya ada semangat “Agung”, ada pemberi motivasi yang

sempurna yaitu Allah SWT. Begitu pun dalam proses pembelajaran harus ada

keberanian, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan materi. Sebab penyampaian

materi sebagai pewarisan nilai merupakan amanat agung yang harus diberikan.

Bukankah nabi berpesan ; “yang hadir hendaknya menyampaikan kepada yang

tidak hadir” . Sehingga Allah berfirman sebagai penegasan dukungan

keselamatan :

ِ ‫ = َوهَّللا ُ يَع‬Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia


ِ َّ‫ْص‡‡‡ ُمكَ ِمنَ الن‬
‫اس‬

Imam Al-Qurtubi memperjelas dalam konteks kerisalahan nabi sebagai rasul.

Beliau mengungkapkan sebab rasul tidak berani menyampaikan risalah

kenabian secara terang-terangan. Beliau menulis dalam tafsirnya :

‫ ثم أم‡‡ر بإظه‡‡اره في ه‡‡ذه‬,‫ معناه أظهر التبليغ; ألنه كان في أول اإلسالم يخفيه خوفا من المش‡‡ركين‬:‫قيل‬

‫ وأعلمه هللا أنه يعصمه من الناس‬,‫اآلية‬

Arti “baligh” menurut Imam Al-Qurtubi lebih menampakan pada proses

penyampaian amanah kapada masyarakat. Karena di awal penyebaran agama

Islam nabi khawatir kepada orang-orang musyrik Makkah. Kemudian Alloh

51
memerintahkan untuk menampakan kerisalahan tersebut dengan

diturunkannya ayat ini. Dan Alloh memberitahu kepada nabi bahwa Alloh

akan menjaga keselamatannya. Bahkan bila nabi tidak menyampaikan ayat,

menyembunyikan risalah dan amanat tersebut maka nabi dikatakan sebagai

orang yang “kadzab”, berdusta.

Pernyataan Allah SWT. ini sangat mengagumkan, karena pada waktu itu

Rasullah menyampaikan dakwahnya, berkali-kali Rasulullah hamper dibunuh

oleh orang kafir. Sebagai contoh misalnya peristiwa menjelang hijrahnya Nabi

Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Pada saat itu, para pemimpin kafir

Qurais sudah sepakat membunuh Nabi Muhammad SAW. pada hari yang

sudah ditentukan. Ternyata rencana mereka diketahui oleh Nabi Muhammad

SAW. lewat pemberitahuan Malaikat Jibril. Ali bin Abi Thalib diminta

menggantikan tidur dikamar beliau. Lalu Rasulullah bersama dengan Abu

Bakar Shidiq menyelinap pergi hijrah ke Madinah dengan selamat.

Peristiwa tersebut menunjukkan kebenaran prediksi Al-Qur’an bahwa Nabi

Muhammad SAW. akan dilindungi oleh Allah SWT. dari gangguan manusia.

Seandainya Rasullulah wafat dibunuh oleh orang kafir, maka kebenaran Al-

Qur’an patut diragukan. Tetapi ternyata terbukti bahwa wafatnya Rasulullah

tidak disebabkan karena dibunuh oleh orang kafir, tetapi beliau wafat karena

sakit.

2.4.3 Orang Kafir Tidak Akan Mampu Memadamkan Cahaya Allah

Usaha orang kafir untuk memadamkan nurullah (agama allah) sudah

dilakukan sejak zaman Rasullullah dahulu sampai sekarang. Berbagai macam cara

52
sudah mereka lakukan, baik dengan cara halus maupun dengan cara kasar. Mereka

tidak akan merasa senang sebelum kita mengikuti agama mereka. Firman Allah

dalam surat al-Baqarah ayat 120,

120.“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu

hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk

Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti

kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak

lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Upaya sejak dini memisahkan risalah dan pembawa risalah-nya terungkap

jelas melalui ayat ini. Yaitu dengan cara memalingkan Rasul dari risalah yang

dibawanya. Agen utama mereka ialah orang-orang Yahudi dan Nashrani. Pertama-

tama mereka datang membujuk Rasul, tetapi karena gagal, mereka kemudian

melakukannya dengan menyebarkan intrik dan indoktrinasi. Pertama-tama mereka

menyebarkan berita yang diakuinya sebagai ajaran yang bersumber dari Kitab

Suci mereka. “Dan mereka (kaum Yahudi) berkata: ‘Kami sekali-kali tidak akan

disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.’ (2:80). Tujuannya,

menjustifikasi supremasi mereka terhadap Rasul dan pengikutnya tanpa harus

meninggalkan kebiasan-kebiasaan lama mereka seperti ajaran baru Nabi

Muhammad. Paling tidak, kalau umat Rasul sudah mau berpandangan bahwa

“semua agam sama saja”, sudah cukuplah. Tidak perlu mereka pindah agama,

53
cukup mengakui supremasi agama-agama lain. Lalu, mereka (yahudi dan

Nashrani) sama-sama datang kepada Rasul dan berkata:“Sekali-kali tidak akan

masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nashrani.”

(2:111). Harapannya, Rasul ‘memakan’ pancingan mereka. Dan dengan begitu

mereka memalingkan Rasul ke pihak mereka, bersekutu dengan mereka,

menjalankan agenda-agenda mereka, membiarkan mereka mengeksplorasi dan

mengeksploitasi kekayaan negara dan bangsanya, menggelontorkan investasi

dengan cara membeli aset-aset yang berada di bawah kontrol Madinah; kendati—

secara de-facto—Rasulullah tetap sebagai ‘Kepala Pemerintahan’ yang sah dan

dipanuti oleh umat, bangsa, dan negaranya. Itu sebabnya,  di sini, Allah tidak

ِ ‫( الد‬ad-dĭyn, aturan hidup), tapi kata ‫( ِملّة‬millah, pola hidup,


menggunakan kata ‫ِّين‬

cara berfikir). Artinya Rasul tidak perlu mengganti ‫( الدِّي ِن‬ad-dĭyn, aturan hidup),

gelar kerasulan, dan baju keagamaannya. Mereka (Yahudi dan Nashrani) juga

tidak perlu muncul ke permukaan. Mereka cukup berada di balik layar saja. Yang

kelihatan memimpin tetap Rasul. Tetapi yang Rasul musti lakukan ialah

melaksanakan rencana-rencana kerja mereka. Apakah Rasul termakan oleh

muslihat seperti itu? Tidak. Karena Beliau adalah Khalifah Ilahi yang sah, yang

dikontrol langsung oleh Allah sebagai Mursil-nya, yang tak pernah lagi berfikir

tentang kepentingan pribadi dan dunianya, maka perangkap politik seperti itu

tidak mempan baginya. “Dan betapa banyaknya negeri-negeri yang

(penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah

mengusirmu itu, yang (tekita) Kami membinasakan mereka, maka tidak ada

seorang penolongpun bagi mereka. Maka apakah orang yang berpegang pada

54
keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaitan)

menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti

hawa nafsunya?” (47:13-14).

Tetapi usaha mereka terbukti tidak berhasil. Negara kita dijajah oleh belanda

(yang mayoritas agamnya Nasrani) selama 350 tahun. Namun nyatanya umat

islam di Indonesia saat ini masih lebih dari 85%. Hal ini menunjukan kebenaran

prediksi al-Quran dalam surat at-Taubah ayat 32,

32.“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut

(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan

cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.”

Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan iktikad jahat Ahli Kitab. Mereka

berkehendak memadamkan dan melenyapkan agama tauhid, yaitu agama yang

dibawa oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., agama yang penuh

dengan bukti-bukti yang menunjukkan keesaan Allah swt. dan hal-hal yang tidak

wajar bagi-Nya seperti yang dituduhkan oleh mereka bahwa Dia itu mempunyai

55
anak dan lain sebagainya, agama yang berkitab sucikan Alquranul Karim yang

penuh petunjuk dari Allah swt. kitab suci yang merupakan mukjizat terbesar sejak

diturunkannya sampai akhir zaman nanti. Untuk memenuhi kehendak busuknya

itu, orang-orang Ahli Kitab menyebarkan fitnah dan celaan terhadap Rasulullah

saw., sahabat-sahabatnya dan juga kepada kaum Muslimin. Mereka tidak senang

melihat agama Islam itu mendapat sambutan baik dari masyarakat dan mendapat

kedudukan yang tinggi pada permukaan bumi ini sehingga tidak ada agama yang

lebih tinggi pada permukaan bumi ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW

yang artinya

Islam itu tinggi dan tidak ada (agama) yang melebihi ketinggiannya.

(H.R. Bukhari dan Muslim).

Segala macam usaha dan ikhtiar dilakukan oleh mereka, baik dengan jalan

halus maupun dengan jalan kasar, berupa kekerasan, penganiayaan, peperangan

dan lain sebagainya, demi untuk menghancurkan agama Allah itu yang

diumpamakan nur atau cahaya yang menyinari alam semesta ini. Tetapi Allah

tidak merestui maksud jahat itu. Semua usaha mereka gagal tidak berhasil, sedang

agama Islam makin hari makin meluas, menembus celah-celah dinding sampai ke

sasarannya, meluas sampai ke pelosok-pelosok sehingga dunia mengakui

kemurniannya sekalipun belum semua umat manusia memeluknya. Meskipun

bukti-bukti telah cukup dan kenyataan-kenyataan telah jelas menunjukkan

kebenaran agama Islam, namun mereka tetap membangkang dan memungkirinya.

Mereka bekerja keras dengan segala macam usaha dan cara agar kaum Muslimin

rela meninggalkan agamanya atau memeluk agama mereka. Janganlah terpedaya

56
dengan sikap lemah lembut yang diperlihatkan mereka, karena semuanya itu

adalah tipu muslihat dendam yang disembunyikan di dalam hati mereka adalah

lebih hebat dan berbahaya.

Saat ini jumlah umat Islam di seluruh dunia sudah lebih dari satu milyar

manusia. Tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang tidak ada umat islamnya.

Insya allah jumlah umat Islam semakin hari akan semakin bertambah banyak.

Walaupun orang-orang kafir tidak suka.

2.4.4 Muhammad SAW. adalah Nabi Terakhir

Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 40, Allah SWT. berfirman,

‫َما َكانَ ُم َح َّم ٌد أَبَا أَ َح ٍد ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم َو ٰلَ ِك ْن َرسُو َل هَّللا ِ َوخَاتَ َم النَّبِيِّينَ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ًما‬

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara

kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah

Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Kata khatamannabinyinna (penutup nabi-nabi) menurut orang-orang

Ahmadiyah Qodian diartikan sebagai cincin nabi-nabi, sehingga mereka mengakui

bahwa Nabi Muhammad SAW. bukanlah nabi trakhir tetapi ada nabi lagi sesudah

itu, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Padahal kata tersebut dalam kamus Al-Munawir

(1997:332) diartikan menyelesaikan, membaca seluruhnya dan membubuhi cap.

Dengan demikian tidak tepat bila diartikan sebagai cincin nabi-nabi. Pengertian

semacam ini dipotong oleh hadits Rasulullah:

57
“tidak ada lagi nabi sesudahku.” (HR. Bukhari).

Tatkala Rasulullah saw nikah dengan Siti Zainab, banyak orang-orang

munafikin yang mencela pernikahan itu karena dipandang sebagai menikahi bekas

istri anaknya sendiri. Maka Allah menurunkan ayat ini yang menyatakan bahwa

Nabi Muhammad saw tidak usah khawatir tentang cemoohan dan kritikan orang-

orang yang mengatakan bahwa beliau menikahi bekas istri anaknya, karena Zaid

itu bukan anak kandung beliau pribadi tetapi hanya sebagai anak angkat saja. Dan

Muhammad bukan sekali-kali bapak dari seorang laki-laki di antara umatnya akan

tetapi ia adalah utusan Allah dan Nabi-Nya yang penutup. Tidak ada Nabi lagi

setelah beliau. Dan Nabi Muhammad saw itu adalah bapak dari setiap orang kaum

muslimin dalam segi kehormatan dan kesayangan, sebagaimana setiap Rasul pun

adalah bapak dari sekalian umatnya Muhammad itu bukan bapak dari seorang

laki-laki dan umatnya dengan pengertian "bapak" dalam segi keturunan yang

menyebabkan haramnya musaharah, akan tetapi beliau adalah bapak dari segenap

kaum mukminin dalam segi agama, sebagaimana beliau pula mempunyai rasa

kasih sayang kepada seluruh umatnya untuk memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat seperti kesayangan seorang ayah terhadap anak-anaknya.

Putra-putri Nabi saw dari Siti Khadijah tiga orang, yaitu Qasim, Tayyib dan Tahir

di mana semuanya meninggal dunia sebelum balig. Dan dari Mariya Qibtiyah

seorang anak laki-laki bernama Ibrahim yang juga meninggal ketika masih kecil.

Dan empat anak perempuan dari Siti Khadijah yaitu Zainab, Rokayyah, Ummu

Kalsum dan Fatimah. Yang tiga pertama meninggal setelah enam bulan Nabi

58
wafat. Dan Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu siapa yang diangkat

sebagai Nabi-Nabi yang terdahulu dan siapa yang diangkat sebagai nabi penutup.

Penyataan Allah SWT. bahwa Muhammad SAW. adalah nabi terakhir adalah

satu pernyataan yang luar biasa. Sebab memprediksikan sesuatu tidak akan terjadi

jauh lebih sulit dibandingkan memprediksi sesuatu yang akan terjadi. Apabila

dalam kenyataannya banyak orang yang mengaku sebagai nabi. Mulai dari

Musailamah Al-Khadzab, Mirzan Ghulam Ahmad sampai Eliya Muhammad dari

Amerika Serikat. Namun semuanya terbukti tidak ada satupun dari mereka yang

layak dijadikan sebagai nabi. Hal ini membuktikan kebenaran prediksi Al-Qur’an.

BAB 3

PENUTUP

59
3.1 Kesimpulan

Al-Quran merupakan kitab suci dari umat muslim yang tidak ada keraguan

didalamnya. Terbukti isi dari Al-Quran merupakan firman dari Allah SWT

dan bukan tulisan manusia, termasuk bukan tulisan dari Nabi Muhammad

SAW. Hal tersebut dapat dikaji dari kandungan Al-Quran itu sendiri. Ada

banyak sekali fakta di dalam Al-Quran, terutama tentang sains modern, yang

baru bisa diteliti dan dibuktikan sekarang. Sedangkan, firman Allah SWT

tersebut sudah turun dari 14 abad yang lalu. Tidak hanya kebenaran dari Al-

Quran, tetapi mukjizat dan prediksinya pun dapat membuktikan kehebatan

dari Al-Quran.

3.2 Saran

Menurut saya, kita sebagai generasi muda, harus lebih bisa mengkaji,

memahami, mengamalkan nilai-nilai yang ada di Al-Quran, dan terus

mengimani kitab suci kita.

60
DAFTAR PUSTAKA

Abdushshamad, M Kamil.1423H. Mukjizat Ilmia dalam Al-Qur'an (terjemah).


Jakarta: Akbar.
Amin, Ma’ruf. 2013. Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia:

Al-Qalam.

Asy-Syafi’I, Imam. 2009. Tatsir Ibnu Katsir.Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i

Ii, B. A. B., & Haid, A. P. (n.d.). 38 37 51.

Muchtarom. Pesan Moral AL QURAN DAN BUKTI KEBENARANNYA. Bandung :


Cahaya Gamilang

M. Qurais Shihab, Mukjizat al-Qur an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat


Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, cet II, (Bandung: Mizan, 2007), h. 25.

M.Zaky. 2005. Pendidikan Agama Islam. Bandung : PT Indah Jaya Adipratama

Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986), hal : 48.

Quthb Muhammad. 1995. Perlukan Menulis Ulang Sejarah Islam?. Jakarta: Gema

Insani Press

http://kaheel7.com/id/index.php?option=com_content&view=article&id=172:rahasia-
alam-semesta-dan-ruang-angkasa-1&catid=35:astronomi-a-ruang-
angkasa&Itemid=54
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/penutup-para-rasul-tidak-ada.htm
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/08/16/mrkb5b-mukjizat-
alquran-bikin-dr-shekharan-memeluk-islam
http://oasemuslim.com/mukjizat-al-quran-firman-segala-zaman-yang-tak-tertandingi-
dari-masa-ke-masa/
http://id.harunyahya.com/id/Artikel/4516/lubang-hitam

61
http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/12/05/ng3ks810-konsep-
berpasangan-dalam-alquran
http://www.kompasiana.com/ditarahayu/makalah-asal-usul-manusia-menurut-sains-
dan-islam_54f7ae10a33311641e8b4794
https://updateberitamu.wordpress.com/2014/10/10/makalah-proses-penciptaan-
manusia-menurut-islam/
Ahliana Afifati, Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Iptek,
(http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam-dan-iptek/ diposting : 28 Mei 2009).

http://www.dream.co.id/news/profesor-perancis-temukan-semua-bukti-ilmiah-dalam-
alquran-140915e.html

62

Anda mungkin juga menyukai