Anda di halaman 1dari 5

INTERRELASI KEBENARAN AL-QUR’AN DAN IPTEK

Dea Sapitri (E.20.34282) Nuryanti (E.20.34289)

Pendahuluan
Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam secara lisan & berangsur-angsur antara tahun 610 & 632 atau selama kira-kira 22 tahun,
dimana pada masa itu umat manusia khususnya penduduk Mekkah & Madinah masih dalam kegelapan &
buta huruf, telah membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya & kesesuainnya dengan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) yang ditemukan manusia pada masa yang jauh setelah
kematian Muhammad SAW. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia,
sebagaimana terdapat di dalam Al Qur’an.
Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al Qur’an. Keluarbiasaan Al
Qur’an itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara lain bahasa dan gaya bahasanya, substansinya,
jangkauannya yang tiada terbatas, dan multifungsinya bagi umat manusia.
ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK) sudah semakin berkembang. Di era globalisasi seperti
sekarang ini, manusia memang perlu mengenbangkan IPTEK dalam kehidupan yg semakin modern.
Perkembangan IPTEK dpt memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai saran modern industi,
komuikasi & transportasi, misalnya terbukti sangat bermanfaat. Namun, di sisi lain IPTEKS tidak jarang
berdampak negatif karena merugikan & membahayakan kehidupan dan martabat manusia. tidak sedikit
yg memanfatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime),
pornografi, kekerasan, & perjudian.

Pembahasan

Interrelasi kebenaran al-qur’an dan iptek


Interrelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah bentuk terikat diantara dua
sedangkan relasi adalah hubungan atau berhubungan. Jadi interrelasi merupakan hubungan antara dua
masalah yang saling terikat.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, Ini sesuai pula dengan Penegasan Al-Quran: Petunjuk bagi
manusia, keterangan mengenai petunjuk serta pemisah antara yang hak dan batil. (QS Al-Baqarah
(2):185). Al Qur’an bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat muslim, tapi
juga seluruh umat manusia.
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Al Qur’an yang terus lahir ke dunia, dan
pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Keajaibannya, meski Al Qur’an
diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat
ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Al Qur’an yang terbukti
kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen
penelitian ilmiah.

Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan


Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan Penghormatan Yang tidak ditemukan
bandingannya dalam Kitab-kitab Suci Yang Lain Sebagai bukti, Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus
ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan. Di dalam sebagian besar ayat itu disebutkan
kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan kepada manusia, Allah berfirman:

"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui." (QS : Al-Alaq (96) :5)
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan mempunyai ilmu." (QS Al-
Mujadilah (58) :11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS Az-Zumar
(39) :9)
Ayat-ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk manusia tidak saja untuk kehidupan akherat namun
juga untuk kebaikan kehidupan di dunia. Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah salah satu sarana
manusia untuk menuju kehidupan di dunia lebih baik. Oleh sebab itu, dalam Al-qur'an pun tak luput
memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia. Membuka dan
membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan ratusan ayat yang membicarakan tentang petunjuk
untuk memperhatikan bagaimana cara kerja Alam dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-an ayat
Al-Qur'an memberikan gambaran kepada manusia untuk memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu,
biasanya ayat-ayat yang membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran seperti; "apakah
kamu tidak memperhatikan?", "Apakah kamu tidak berpikir?", "Apakah kamu tidak mendengar?",
"Apakah kamu tidak melihat?". Sering pula di akhiri dengan kalimat seperti "Sebagai tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir", "Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab".
Demikianlah Mukjizat terakhir Rasul, yang selalu mengingatkan manusia untuk mendengar,
melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal yang diciptakan Allah di dunia ini. Berkat
dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10 Masehi di Timur Tengah mampu
mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar, melihat,
memperhatikan, merenungkan, dan memikirkan) dan mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat
maupun metode yang berguna bagi kehidupan manusia.
Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan mendapati begitu banyak
sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa itu, dunia di luar Islam
diselubungi kegelapan Ilmu.Perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan.
Namun berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah mengembangkan berbagai metode pembedahan
manusia, dialah sang bapak kedokteran modern.ada juga Al-Khawarizmi, yang telah mengembangkan
metode Al-goritma. Kenapa disebut Al-goritma? Al-goritma merupakan aksen eropa dari nama al-
khawrizmi. Seperti ilmuwan lainnya, Ibnu Sina menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes. Dan
masih banyak lagi penemuan-penemuan di dunia Islam pada masa itu seperti, metode fotografi paling
awal yang disebut ruang gelap, jam air, piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali mengapresiasi kandungan Al-
Qur’an, akibat banyaknya muslim yang tidak paham bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab), meskipun hanya
sebatas pemahaman tingkat dasar. Akibat tidak paham bahasa Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an hanya
sebatas ritual saja (meskipun begitu dasyatnya Al-Qur’an, sehingga orang yang tidak paham maksudnya
pun dapat menjadi tenang hatinya). Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk sekedar
menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain disebabkan oleh minimnya pengetahuan
generasi muda Islam tehadap bahasa Al-Qur’an.

Bukti bukti ilmiah kenbenaran Al-Qur’an dalam bidang Pengetahuan.


Seperti yang telah dikemukakan bahwa salah satu pembuktian tentang kebenaran Al qur’an
adalah ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkan. Memeng terbukti, bahwa sekian
banyak ayat-ayat Al qur’an yang berbicara tentang hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada masa turunnya,
namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti :
 Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan dari cahaya matahari
(QS : Yunus (10) :5).
 Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisan-lapisan yang berasal dari perut bumi,
serta bergeraknya gunung sama dengan pergerakan awan (QS : An-Naml (27) :88).
 Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan yang setelah fertilisasi
(pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS : At-Tariq (86) :6)

Berikut ada juga beberapa fakta ilmiah Alquran lainnya yang dihimpun dari berbagai sumber, di
mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayatnya:
“Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu
perhatikan nutfah (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah
Kami yang menciptakannya?” (QS. Al Waqi’ah:57-59).

1. Penciptaan manusia
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat.
Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di
abad ke-7 untuk mengetahuinya.
Beberapa di antaranya sebagai berikut:
 Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya.
 Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
 Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
 Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al Qur’an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan
dasar kelahiran berhubungan dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta
bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang
dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu
berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu
pengetahuan abad ke-20.

2. Fungsi Gunung
Gunung ada atau muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak
bumi. lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas
membentuk dataran tinggi dan gunung
Banyak sekali fungsi gunung , Antara lain penahan guncangan, penyalur pembuangan tenaga panas
bumi,penyubur tanah dan lain lainnya. Al Qur’an menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat dalam
Al Qur’an, antara lain :

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31).

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?” (QS An Naba’: 6-7).

3. Api di Dasar Laut


Fenomena Api di dasar lautan ini ditemukan oleh seorang ahli geologi asal Rusia,Anatol Sbagovich
dan Yuri Bagdanov dan ilmuan asal Amerika Serikat, Rona Clint ketika mereka sedang meneliti tantang
kerak bumi dan patahannya di dasar lautan di lepas pantai Miami. Mirip seperti lava cair yang mengalir
dan disertai dengan abu vulkanik seperti gunung berapi di daratan yang memiliki suhu mencapai 231
derajat celcius. Meskipun sangat panas, tetapi tidak cukup untuk memanaskan seluruh air yang ada di
atasnya begitupun seluruh air yang ada diatas nya tersebut tidak mampu memadamkan api panas tersebut,
sungguh keajaiban yang luar biasa.
Lempengan-lempengan ini terletak di lembah atau dasar samudra. Ia menahan lelehan bebatuan
panas yang dapat membuat laut meluap-luap. Akan tetapi banyaknya air di lautan dapat meredam
panasnya bara yang memiliki suhu panas tinggi ini lebih dari 10000 C mampu menguapkan air laut. Ini
adalah salah satu di antara banyak fakta-fakta bumi lainnya yang mengejutkan para ilmuan. Sebenarnya
Al Qur’an sudah menyebutkan tentang api di dasar lautan ini.
“Demi bukit. Dan kitab yang tertulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan demi Baitul Makmur
(Ka’bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan demi laut, yang di dalam tanah ada api.”(QS At-
Thur: 1-6).

4. Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita


“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-
ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al Alaq:15-16).

Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam ayat di atas sungguh
menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal,
yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para
ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan
Al Qur’an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian
depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar).

5. Besi
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmuwan menemukan fakta bahwa besi adalah
berasal dari langit. Ilmu sains memberi informasi kepada kita bahwa besi adalah logam berat yang tidak
dapat dihasilkan oleh bumi kita sendiri. lebih tepatnya besi berasal dari Asteroid (kaya akan unsur besi)
yang menabrak bumi ( Awal pembentukan Bumi ).
Fakta tentang manfaat besi dan Asal Besi juga sudah tertulis dalam Al Qur’an surah Al Hadiid
ayat 25, yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata
dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat
dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (Q.S Al Hadid ayat 25).
Kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila
diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi
manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka
diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Subhanallah.

6. Sungai di dasar Laut


Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh Ilmuan asal Prancis bernama Jaques Yves
Cousteau dia berhasil menemukan air tawar yang mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan.
Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di
sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan
pohon. Subhanallah.
Fenomena ini juga sudah disebutkan dalam Al Qur’an surah Al Furqan ayat 53:
“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan
segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS Al
Furqan: 53).

7. Garis Edar Tata Surya


Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an ini telah ditemukan melalui pengamatan
astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan
luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang
disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.
Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh
jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Mengenai Fenomena tata surya dan garis edar sudah tertulis di dalam Al Qur’an, antara lain dalam surah
Al Anbiya ayat 33 dan surah yasin ayat 38-40;
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33).
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis
edarnya.”(QS Yaa Siin: 38-40).

8. Relativitas Waktu
Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini
menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat paperwriter berubah sesuai
dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Al Qur’an juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu
ini, di antaranya dalam Al Qur’an surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al
Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47).
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5).
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima
puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4).
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara
berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

Kesimpulan
Al Qur’an sebagai kitab suci ummat Islam, seringkali diragukan dalam hal keterkaitannya dengan
ilmu pengetahuan. Hal ini tentulah menjadi suatu tantangan tersendiri bagi ummat islam untuk menelaah
lebih jauh kandungan dan isi dari kitabnya tersebut.
Sebenarnya, bila kita telaah ayat per ayat dalam Al Qur’an, keraguan akan keabsahan dan kualitas
materi kitab ini bisa terjawab dengan mudah. Maka, hanya orang-orang yang mengamati dan
memperhatikan Al Qur’an dengan cermatlah, yang akan mendapatkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT
dan kebenaran Al Qur’an pada setiap penemuan ilmiah yang diperoleh oleh manusia.
Al Qur’an menganjurkan manusia untuk mencari ilmu pengetahuan yang terdapat di langit dan
bumi. Namun tentulah hal tiu jangan sampai menyimpang dari apa yang telah digariskan dan dibatasi oleh
Allah SWT sebagaimana tetera dalam Al Qur’an.
Beberapa bukti autentik dari penelitian-penelitian ilmiah tentang alam yang telah dilakukan
sampai saat ini, setidaknya telah menjadi bukti bahwa kandungan Al Qur’an tentang ilmu dan
fenomenanya sangatlah benar apa adanya. Maka, sebaiknya mulai saat ini seluruh umat islam dan seluruh
kamu ilmuan sadar, bahwa kandungan Al Quran tentang ilmu pengetahuan tidak dapat diragukan lagi.
Damn tentulah hal ini ditujukan pada, penguatan akan adanya pencipta Al Qur’an itu sendiri, yang tiada
lain adalah Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai