Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah, nikmat dan
karunianya secara terus menerus dan berlapis-lapis di setiap waktunya. Dia
yang Maha Hidup, selalu terjaga dan selalu menatap kehidupan hamba-
hambanya. Pemeliharaannya mencakupbumi dan seisinya, pemberian-Nya
tidak terhitung dan tak terkira, tidak ada ungkapan yang pernah cukup untuk
menggambarkan keagungan dan kemuliaannya.
Ada hal-hal yang hanya sekedar menjadi pengetahuan, salah satunya adalah
cara kita yang begitu tau betapa menakjubakannya Al-Quran tapi tetap saja
terasing dengan setiap ayat-ayat-Nya. Hari ini bukankah kita masih
meninggalkan Al-Quran di lemari? Hari ini bukankah kita menjadi begitu
terasing dengan ayat-ayat-Nya? Lalu adakah kita menjadi bagian dari mereka
yang kehidupannya begitu damai karena Al-Quran?
Barang kali kemusliman kita hanya menjadi kekosongan identitas agama. Lalu
seberapa baik kualitas kemusliman kita hari ini? Seberapa baik kita mengenal-
Nya melalui ayat-ayat Al-Quran? Seberapa kita dekat dengan ayat-ayat suci-
Nya?
Ada begitu banyak kemuliaan dari kitab suci Al-Quran, diantaranya adalah
bahwa: Pertama, terjaganya kealian Al-Quran. Dalam firmannya Allah
mengatakan,’’ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.“ (Q.S. al-Hijr, 15: 9).
Keaslian ini dapat ditelusuri dari perjalanan sejarah dimana ada begitu banyak
upaya yang telah dilakukan untuk memalsukan alQur’an oleh orang-orang
kafir sejak dahulu sampai sekarang tetapi usaha-usaha itu selalu gagal total. Di
era modern, pemalsuan al-Qur’an dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah
dengan menyusun kitab Tadzkirah yang menurut mereka merupakan wahyu
Allah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. Pada tahun 2009,
penerbit asal Amerika, Omega 2001 dan One Press membuat al-Qur’an palsu
dengan judul hard cover “FURQANUL HAQ” atau “TRUE FURQAN”, dan
usaha inipun gagal total.
Banyak dari ayat Al-Quran yang dapat dijadikan panduan untuk menggali
ilmu pengetahuan, diantaranya adalah tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin manusia, lapisan-lapisan langit, pembentukan curah
hujan dan sebagainya.
Ketiga adalah bahwa banyak sekali yang telah berhasil menghafal Al-Quran.
Bisa dikatakan jarang sekali umat agama lain yang mampu menghafal
keseluruhan dari kitab suci yang mereka miliki. Berbeda dengan islam, ada
banyak sekali penganut agama ini yang telah berhasil menghafal Al-Quran
sejak masa penurunannya bahkan sampai sekarang.
Keempat adalah bahwa Al-Quran menceritakan hal ikhwal tentang masa lalu
dan masa depan dengan tepat. Misalnya adalah kisah tentang kemenangan
bangsa Romawi setelah mereka mengalami kekalahan dari bangsa Persia.
Allah berfirman:“(2) Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (3) di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, (4) dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).
Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang
yang beriman,” (Q.S. al-Ruum: 2 – 4)