Anda di halaman 1dari 6

KEMULIAAN AJARAN AL-QUR’AN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah, nikmat dan
karunianya secara terus menerus dan berlapis-lapis di setiap waktunya. Dia
yang Maha Hidup, selalu terjaga dan selalu menatap kehidupan hamba-
hambanya. Pemeliharaannya mencakupbumi dan seisinya, pemberian-Nya
tidak terhitung dan tak terkira, tidak ada ungkapan yang pernah cukup untuk
menggambarkan keagungan dan kemuliaannya.

 Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada manusia terbaik


sepanjang zaman yang mendedikasikan hidupnya untuk menghidupkan agama
islam di muka bumi, tidak lain dan tidak bukan adalah Habibana Wanabiyana
Muhammad Saw, beserta seluruh keluarganya, sahabatnya-tabi’in nya dan
semoga kita semua selaku umatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato tentang


kemuliaan ajaran Al-Quran. Barang kali kita telah ketahui bersama bahwa Al-
Quran merupakan Firman Allah yang keberadaanya diturunkan kepada umat
manusia melalui utusan--Nya yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab suci Al-
Quran menjadi penutup kitab-kitab suci sebelumnya yang diturunkan kepada
para nabi dan rasul di masa sebelumnya seperti Nabi Daud as, Nabi Musa as,
dan Nabi Isa as.

Kitab suci Al-Quran menjadi penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya


seperti Zabur, Taurat dan Injil. Kitab Suci Al-Quran tidak kurang terdiri dari
6000 ayat dan memiliki 114 surat serta terangkum dalam 30 juz. Kitab suci
umat muslim ini di turunkan secara turun temurun selama 22 tahun 2 bulan
dan 22 hari. Kita ketahui bersama bahwa ayat-ayat suci Al-quran diturunkan
secara berangsur-angsur. Mekkah dan Madinah merupakan dua daerah tempat
diturunkannya Al-Quran.
Al-Quran merupakan kitab suci yang didalamnya terdapat berbagai panduan
untuk hidup dan baik dan benar. Di dalamnya pula terdapat begitu banyak
ilmu diantaranya adalah hukum (fiqh), sejarah, psikologi, biologi, etika,
astronomi, dan lain-lain. Keberadaan Al-Quran ini dijaga dan dipelihara
sepanjang umat manusia hidup. Penjagaan Allah ini yang menjadikan
mengapa Al-Quran menjadi kitab suci yang otentik atau asli. Keaslian Al-
Quran bisa dijamin sampai akhir zaman, artinya tidak ada satupun orang yang
mampu mengotak-atik ayat Al-Quran satu patah kata atau bahkan satu huruf
sekalipun.

Kitab suci Al-Quran adalah petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia


hidup, keberadaannya mengarahkan manusia untuk menggapai kebahagiaan
duniawi dan ukhrawi. Pelbagai rahasia keilmuan dan kehidupan terkandung
dalam Al-Quran. Ilmu yang saat ini baru terungkap berkaitan dengan Al-
Quran adalah setets ilmu dari luasnya samudra ilmu dari yang Maha
Mengetahui. Banyak dari mereka yang begitu menjadi bernilai dan berharga
kehidupannya karena menjadi dekat dengan Al-Quran. Sebutlah para sahabat
Nabi dan ilmuan muslim yang hidupnya menjadi lebih berkah karena selalu
dekat dengan Al-Quran.

Hadirin yang berbahagia

Sudah menjadi pengetahuan atau bahkan kesadaran umum bahwa Al-Quran


adalah jawaban dari setiap tanya entah itu tentang hal-ikhwal dunia ataupun
akhirat. Al-Quran adalah bahasa komunikasi antara hamba dengan Sang
Pencipta. Sehingga sejatinya cara kita mempelajari Al-Quran adalah cara
untuk mengerti bagaimana Allah Swt. menentukan standarnya tentang apa
yang Ia sukai dan di Ridho-Nya.

 Al-Quran adalah sebaik-baikya jalan untuk mengenal Ia yang Maha


Membersami Kita dalam setiap detik kehidupan yang kita tempuh. Al-Quran
adalah Maha Karya Tuhan yang dengannya kita bisa menjalani kehidupan
dengan damai dan bahagia. Lalu adakah kita telah menjadikan Al-Quran
sebagai dasar panduan hidup? Ataukah kita hanya menyimpannya di sudut
lemari yang tak pernah tersentuh?

Ada hal-hal yang hanya sekedar menjadi pengetahuan, salah satunya adalah
cara kita yang begitu tau betapa menakjubakannya Al-Quran tapi tetap saja
terasing dengan setiap ayat-ayat-Nya. Hari ini bukankah kita masih
meninggalkan Al-Quran di lemari? Hari ini bukankah kita menjadi begitu
terasing dengan ayat-ayat-Nya? Lalu adakah kita menjadi bagian dari mereka
yang kehidupannya begitu damai karena Al-Quran?

Tak dapat dipungkiri bahwa waktu seolah-olah menuju pada batas-batas


kemunduran hingga suatu saat mungkin akan ada suatu masa tertentu dimana
kita tak dapat melangkah selain ke atas. Barang kali kemunduran umat muslim
saat ini adalah karena mereka meninggalkan Al-Quran, kitab suci yang di
berikan oleh yang Maha Sempurna. Kita meninggalkan apa yang telah
disempurnakan oleh yang Maha Menciptakan Semesta yang segalanya begitu
menjadi indah dan sempurna. Saat ini kita hidup di era dimana kita lupa
tentang siapa diri kita sebenarnya.

Barang kali kemusliman kita hanya menjadi kekosongan identitas agama. Lalu
seberapa baik kualitas kemusliman kita hari ini? Seberapa baik kita mengenal-
Nya melalui ayat-ayat Al-Quran? Seberapa kita dekat dengan ayat-ayat suci-
Nya?

Hadirin yang dirahmati Allah

Ada begitu banyak kemuliaan dari kitab suci Al-Quran, diantaranya adalah
bahwa: Pertama, terjaganya kealian Al-Quran. Dalam firmannya Allah
mengatakan,’’ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.“ (Q.S. al-Hijr, 15: 9).

Keaslian ini dapat ditelusuri dari perjalanan sejarah dimana ada begitu banyak
upaya yang telah dilakukan untuk memalsukan alQur’an oleh orang-orang
kafir sejak dahulu sampai sekarang tetapi usaha-usaha itu selalu gagal total. Di
era modern, pemalsuan al-Qur’an dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah
dengan menyusun kitab Tadzkirah yang menurut mereka merupakan wahyu
Allah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. Pada tahun 2009,
penerbit asal Amerika, Omega 2001 dan One Press membuat al-Qur’an palsu
dengan judul hard cover “FURQANUL HAQ” atau “TRUE FURQAN”, dan
usaha inipun gagal total.

Kedua adalah bahwa keberadaan Al-Quran tidak bertentangan dengan sains


modern sebagai buah akal manusia. Al-Qur’an terbukti sesuai dengan sains
modern. Contoh bukti kesesuaian al-Qur’an dengan sains modern antara lain
digantinya kulit manusia di neraka. Kulit adalah pusat kepekaan panas. Maka
jika kulit telah terbakar api seluruhnya, akan lenyap kepekaannya. Oleh karena
itu, Allah menghukum orang kafir dengan mengembalikan kulitnya waktu
demi waktu.

Allah berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat


Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit
mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya
mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. al-Nisaa’: 56) Ayat inilah yang mendorong Dr. Tagata
Tejasen, Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai, Thailand
masuk Islam. Al-quran banyak mengupas hal-hal yang kaitannya dengan ilmu
pengetahuan (science), kesesuaian inilah yang sering kali mengundang minat
non muslim untuk masuk islam.

 Banyak dari ayat Al-Quran yang dapat dijadikan panduan untuk menggali
ilmu pengetahuan, diantaranya adalah tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin manusia, lapisan-lapisan langit, pembentukan curah
hujan dan sebagainya.

 Ketiga adalah bahwa banyak sekali yang telah berhasil menghafal Al-Quran.
Bisa dikatakan jarang sekali umat agama lain yang mampu menghafal
keseluruhan dari kitab suci yang mereka miliki. Berbeda dengan islam, ada
banyak sekali penganut agama ini yang telah berhasil menghafal Al-Quran
sejak masa penurunannya bahkan sampai sekarang.

Allah berfirman:“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk


pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Q.S. al-Qamar:
17) Ayat ini diulang empat kali dalam surat tersebut dan terbukti al-Qur’an
adalah satu-satunya kitab suci yang banyak dihapal oleh banyak manusia
bahkan mampu dihapal oleh anak-anak yang masih sangat belia. Ibnu Sina
hapal al-Qur’an di usia 5 tahun, Imam Thabary, Imam Syafi’i, dan Ibnu
Khaldun hapal al-Qur’an usia 7 tahun. Imam al-Suyuthi hapal al-Qur’an
sebelum usia 8 tahun. Ibnu Hajar al-Asqalani hapal al-Qur’an usia 9 tahun,
Ibnu Qudamah hapal alQur’an usia 10 tahun.

Keempat adalah bahwa Al-Quran menceritakan hal ikhwal tentang masa lalu
dan masa depan dengan tepat. Misalnya adalah kisah tentang kemenangan
bangsa Romawi setelah mereka mengalami kekalahan dari bangsa Persia.
Allah berfirman:“(2) Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (3) di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, (4) dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).
Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang
yang beriman,” (Q.S. al-Ruum: 2 – 4)

Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat-ayat di atas pada Desember


627 Masehi, perang penentu antara Romawi dan Persia terjadi di Nineveh.
Kali ini pasukan Romawi secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia
dan memaksa Persia harus membuat perjanjian dengan Romawi untuk
mengembalikan wilayah yang mereka rampas dari Romawi.

Hadirin yang berbahagia

 Al-quran begitu mulia keberadaannya, hingga terlalu bodoh jika hanya


menyimpannya di almari kita. Untuk itu semoga kita dapat terus mempelajari,
menggali dan mendalami ayat-ayat Al-Quran sehingga kita menjadi bagian
dari orang yang mendekat pada-Nya melalui Al-Quran. Barang kali
demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon di
maklumi dan di maafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai