Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini yang berjudul “Jenis Hewan Halal
dan Haram serta Tata Cara Penyembelihan Hewan” dapat terselesaikan dengan
baik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini tidak akan terwujud tanpa
pertolongan Allah SWT serta bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
Ibu/Bapak Guru serta rekan-rekan sekelas yang senantiasa memberikan
dukungannya.

Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga Allah SWT memberikan balasan
kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Makalah ini dengan balasan
yang lebih baik. Amin

Lembanggede, 29 Maret 2019

Penyusun

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3
B. Identifikasi Masalah 3
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Penulisan 4
E. Manfaat Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Hewan Yang Halal dan Haram 5


B. Hewan Yang Halal 5
C. Hewan Yang Haram 8
D. Tata Cara Penyembelihan Hewan 10

BAB III PENUTUP 14

A. Kesimpulan 14
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hidup di dunia ini membutuhkan sebuah aturan agar kehidupan berjalan
dengan baik dan teratur. Sehingga dalam Islam juga mempunyai aturan dalam
hidup termasuk aturan dalam memilih hewan untuk dimakan. Semua hewan di
dunia ini halal akan tetapi ada beberapa perkecualian yang diharamkan Allah
SWT sesuai Alqur’an dan As Sunnah.
Pada saat ini banyak orang Islam yang masih belum tahu dan mengerti apa saja
hewan yang halal dan haram. Islam juga mengajarkan bagaimana tata cara
penyembelihan yang baik dan benar menurut syari’at Islam.
Melihat keadaan tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
tentang hewan yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah SWT serta tata cara
penyembelihan hewan yang kemudian penulis tuangkan dalam bentuk Makalah
dengan mengambil judul “Jenis Hewan Halam dan Haram serta Tata Cara
Penyembelihan Hewan”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Masih adanya orang yang belum tahu tentang hewan yang halal dan haram.
2. Masih adanya orang yang belum paham tentang tata cara penyembelihan
hewan yang baik dan benar menurut syari’at Islam.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dalam penulisan
Makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian hewan yang halal dan haram ?
2. Apa jenis-jenis hewan yang halal dan haram ?

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 3
3. Bagaimana tata cara penyembelihan hewan yang baik dan benar menurut
syari’at Islam ?

D. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan Makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Ingin mengetahui pengertian hewan halal dan haram.
2. Ingin mengetahui jenis-jenis hewan halal dan haram.
3. Ingin mengetahui tata cara penyembelihan hewan yang baik dan benar
menurut syari’at Islam.

E. Manfaat peulisan
1. Bagi penulis
Dengan adanya penulisan Makalah ini, semoga bisa menjadi tambahan
informasi tentang jenis hewan yang halal dan haram serta tata cara
penyembelihan hewan yang baik dan benar menurut syari’at Islam.
2. Bagi pembaca
Bagi pembaca, penulis berharap semoga Makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan terutama tentang jenis
hewan halal dan haram serta tata cara penyembelihan yang baik dan benar
menurut syari’at Islam.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Halal dan Haram


Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh Allah SWT untuk dimakan
dan mengandung manfaat bagi tubuh kita. Sedangkan Haram adalah segala
sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh Allah SWT untuk dimakan dan tidak
mengandung manfaat melainkan kemudharatan.
Karenanya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : “Daging mana saja yang
tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih pantas untuknya”.
Asal dari semua makanan adalah boleh dan halal sampai ada dalil yang
menyatakan haramnya. Allah SWT berfirman : “Dia-lah (Allah), yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS. Al-Baqarah: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di bumi adalah nikmat
dari Allah, maka ini menunjukkan bahwa hukum asalnya adalah halal dan boleh,
karena Allah tidaklah memberikan nikmat kecuali yang halal dan baik.

B. Hewan Yang Halal


Hewan yang halal ialah hewan yang boleh dimakan dagingnya menurut syari’at
Islam. Hewan yang halal adalah sbb :

1. Hewan halal berdasarkan dalil umum dari Al Qur’an dan Hadits.


Dalil umum yang dimaksud disini adalah dasar yang diambil dari Al Qur’an
dan Hadits yang menunjukkan halalnya hewan secara umum.
a. Hewan yang hidup di darat, hewan darat yang halal di antaranya dari jenis
hewan ternak kecuali babi, hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT:
“Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu……”. Contoh hewan darat yang halal dikonsumsi adalah unta, sapi,
kerbau, kuda, kambing, domba, ayam, itik, dan sebagainya.
b. Hewan yang hidup di laut, semua hewan yang hidup di air adalah halal
mengonsumsinya. Firman Allah SWT : “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 5
dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan
bagi orang-orang yang dalam perjalanan…..”.(Q.S. AlMaidah :96)
c. Hewan-Hewan yang dihalalkan dalam hadist : Belalang, Kelinci, Keledai
liar, dan Ayam. Yang termasuk jenis binatang halal berdasarkan dalil umum
adalah :
a. Binatang Ternak darat
Jenis-jenis binatang ternak darat seperti: kambing, domba, sapi, kerbau dan unta.
firman Allah:”… dihalalkan bagimu binatang ternak … (QS. Al-Maidah [4[:1)
b. Binatang Laut (air)
Semua binatang yang hidupnya di dalam air baik berupa ikan atau lainnya.
Firman Allah SWT : ”Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan
yang berasal dari laut yang lezat bagimu dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan …”.(QS. Al-Maidah : 96)

2. Binatang halal berdasarkan dalil khusus


Yang dimaksud dengan dalil khusus adalah dalil yang langsung menyebut jenis
binatang tertentu. Yang termasuk jenis binatang halal yang langsung disebut
melalui dalil tertentu sbb :
a. Kuda
Kuda merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan
dalam hadis Rasulullah berikut ini : “Pada zaman Rasulullah kami pernah
menyembelih kuda dan kami memakannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Keledai Liar/Himar
Keledai yang masih liar termasuk binatang yang halal dimakan karena secara
khusus dinyatakan dalam hadis Rasulullah berikut ini : “Tentang kisah keledai
liar, maka Nabi SAW makan sebagian dari daging keledai itu”. (HR. Bukhari
dan Muslim).
c. Ayam
Ayam juga termasuk binatang yang halal dimakan karena secara khusus
dinyatakan dalam hadis Rasulullah berikut ini : “Pernah aku melihat Nabi SAW
makan daging ayam”. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 6
d. Belalang
Belalang merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus
dinyatakan dalam hadis Rasulullah berikut ini : “Kami berperang bersama
Rasulullah SAW tujuh kali perang, kami memakan belalang”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
e. Kelinci
Dalam salah satu hadis dijelaskan bahwa telah diriwayatkan dari Anas bin Malik
r.a katanya: Ketika kami berjalan melalui Daerah az-Zahran tiba-tiba kami
dikejutkan oleh seekor kelinci lalu kami mengejarnya sehinggga penat. Ia
berkata lagi: Aku telah mengejarnya sehingga dapat menangkapnya. Aku pun
membawanya kepada Abu Talhah lalu beliau menyembelihnya. Beliau
mengirimkan kaki dan kedua pahanya kepada Rasulullah SAW lalu aku pun
membawanya kepada Rasulullah SAW dan baginda menerimanya. (HR Bukhari
dan Muslim)

3. Binatang halal berdasarkan Pendapat/Fatwa ulama.


a. Musang
Halal, karena walaupun bertaring hanya saja dia tidak mempertakuti dan
memangsa manusia atau hewan lainnya dengan taringnya dan dia juga termasuk
dari hewan yang baik (arab: thoyyib). Ini merupakan madzhab Malikiyah, Asy-
Syafi’iyah, dan salah satu dari dua riwayat dari Imam Ahmad. [Mughniyul
Muhtaj (4/299), Al-Muqni’ (3/528), dan Asy-Syarhul Kabir (11/67)]
b. Tupai / Bajing
Ulama berselisih pendapat tentang hukum makan tupai. Jumhur (mayoritas)
ulama berpendapat bahwa makan tupai hukumnya halal.
c. Landak
Hukum landak, mayoritas ulama memandangnya sebagai hewan yang halal
untuk dimakan, sedangkan sebagian lagi memakruhkan namun ada pula yang
mengharamkannya.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 7
C. Hewan Yang Haram
Hewan yang diharamkan ialah hewan yang tidak boleh dimakan berdasarkan
hukum syariat Islam.
Macam-macam hewan/binatang haram adalah sebagai berikut:

1. Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an.


a. Binatang yang disebutkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat 3:
artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala.
Dari ayat diatas, dapat diketahui beberapa jenis makanan yang haram, yaitu:
a. Bangkai
Bangkai yaitu hewan yang mati bukan dengan cara syar’i, baik karena mati
sendiri atau karena anak Adam yang tanpa melalui cara syar’i.
Dikecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
a. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa
semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.
b. Belalang. Berdasarkan ucapan Ibnu ‘Umar yang memiliki hukum marfu’:
artinya: “Dihalalkan untuk kita dua bangkai...”. Adapun kedua bangkai itu
adalah ikan dan belalang.
c. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Nabi SAW
bersabda: “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya”.
b. Darah, yakni darah yang mengalir dan terpancar.
c. Daging babi, yaitu mencakup seluruh tubuhnya.
d. Himar kampung/jinak dan Gighal (okulasi kuda dan himar/ keledai)
Allah telah mengharamkan himar jinak sebagaimana ditegaskan dalam
firmanNya : “Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, baghal [820] dan keledai, agar
kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 8
2. Binatang yang Diharamkan Menurut Penjelasan al-Hadits
a. Khimar atau keledai jinak (Keledai Piaraan)
3. Binatang yang diharamkan melalui dalil umum, yaitu : dalil yang hanya
menyebut sifat-sifat binatang. Binatang yang diharamkan berdasarkan dalil
umum dengan menyebut sifat-sifat binatang yaitu:
Binatang buas yang bertaring
Binatang yang memiliki cakar
Binatang yang makan kotoran.
Binatang yang dilarang membunuhnya
Binatang yang disuruh membunuhnya
a. Binatang buas dan bertaring
Binatang buas yang bertaring adalah yang taringnya digunakan untuk memangsa
atau menerkam mangsanya. seperti anjing, kucing, harimau. Nabi bersabda :
“Setiap binatang buas yang bertaring, haram dimakan” (HR. Bukhari dan
Muslim)
b. Semua burung yang memiliki cakar/ berkuku tajam.
Semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya,

seperti: Elang, Rajawali. Nabi bersabda: “Nabi SAW melarang memakan setiap

binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku
untuk mencengkeram.” (HR. Muslim)
c. Hewan yang dilarang untuk dibunuh
Hewan dilarang untuk dibunuh seperti : Semut, lebah dan burung hud-hud,
burung Shurad, katak/kodok.
Nabi SAW melarang untuk membunuh empat binatang: semut, lebah, burung
Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Nabi bersabda : “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah
tentang katak untuk keperluan obat, Rasulullah melarang membunuhnya”. ( HR.
An-Nasai )
d. Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 9
Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, seperti: ular, burung gagak, burung
elang, kalajengking, tikus, dan anjing liar.
Nabi bersabda : “Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh
ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak
dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari dan Muslim)
e. Setiap binatang menjijikkan (Khobits)
Khobits bermakna segala sesuatu yang merasa jijik untuk memakannya, seperti
ular dan hasyarot (berbagai hewan kecil yang hidup di darat).
Allah berfirman : “Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan diharamkan
bagi mereka segala yang jelek (khobits)”. (QS. Al A’raf : 157)
4. Binatang yang hidup di 2 (dua) alam
Sejauh ini belum ada dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang shahih yang
menjelaskan tentang haramnya hewan yang hidup di dua alam (laut dan darat).
Dengan demikian binatang yang hidup di dua alam dasar hukumnya “asal
hukumnya adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

C. Tata Cara Penyembelihan Hewan


Menyembelih hewan berarti mematikan hewan dengan cara memotong
saluran nafas dan saluran makanan serta urat nadi utama di leher hewan
tersebut. Tujuan menyembelih hewan adalah agar hewan tersebut menjadi halal
untuk dimakan.
Dalam hukum Islam, binatang yang tidak ditegaskan tentang keharamannya,
berarti halal untuk dimakan. Akan tetapi, dalam memeroleh daging yang halal,
tentu harus menyembelihnya terlebih dahulu, kecuali belalang dan ikan.
Binatang yang mati bukan karena disembelih termasuk bangkai dan hukumnya
haram untuk dimakan.
Dalam menyembelih tidak asal mematikan binatang, tetapi harus sesuai
dengan ketentuan syari’at. Cara menyembelih yang salah mengakibatkan
binatang yang sebenarnya halal menjadi haram. Adapun yang dimaksud
menyembelih adalah memutuskan jalan makan, minum, jalan napas, dan urat
nadi pada leher binatang dengan alat tertentu sesuai dengan ketentuan syariat.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 10
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam menyembelih
hewan, yaitu sebagai berikut:
1. Syarat Penyembelih
Orang yang menyembelih binatang harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Beragama Islam. Penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir atau
orang musyrik, hukumnya tidak sah. Oleh karena itu, daging binatang
yang disembelih tersebut hukumnya haram.
b. Berakal sehat. Penyembelihan yang dilakukan oleh orang yang gila atau
mabuk, hukumnya tidak sah. Oleh karena itu, daging binatang yang
disembelih tersebut hukumnya haram.
c. Mumayyiz, artinya sudah dapat membedakan antara yang benar dan
salah.
2. Syarat Binatang yang Disembelih
Binatang yang hendak disembelih harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Binatang yang akan disembelih harus benar-benar dalam keadaan hidup.
b. Binatang yang akan disembelih adalah binatang yang halal hukumnya.
3. Syarat Alat Penyembelihan
Alat-alat untuk menyembelih disyaratkan sebagai berikut:
a. tajam;
b. tidak runcing dan tidak tumpul;
c. terbuat dari besi, baja, batu, bambu, atau kaca;
d. bukan kuku, gigi, atau tulang.
4. Sunah dalam Penyembelihan
Hal-hal yang disunahkan dalam menyembelih, antara lain:
a. menghadap kiblat;
b. menyembelih pada pangkal leher;
c. menggunakan alat yang tajam;
d. mempercepat dalam penyembelihan;
e. berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar, dan tidak lamban.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 11
5. Tempat Anggota Tubuh Binatang yang Disembelih
Menyembelih binatang pada bagian leher, karena jalan napas, jalan
makan dan minum, serta urat nadi terletak pada leher. Meskipun demikian,
binatang yang liar dan sulit untuk disembelih pada bagian lehernya,
misalnya jatuh ke lubang atau ke sumur dalam posisi kepala di bawah atau
sulit ditangkap, dapat disembelih dengan cara melukai bagian tubuh yang
dapat mematikannya.
6. Cara Menyembelih Binatang
Ada dua cara dalam menyebelih binatang, yaitu:
a. Secara tradisional
Menyembelih binatang secara tradisional adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan peralatan untuk menyembelih dan binatang yang akan
disembelih.
2) Hewan yang akan disembelih dibaringkan ke kiri sehingga
menghadap kiblat.
3) Lehernya diletakkan di atas lubang penampungan darah yang sudah
disiapkan terlebih dahulu.
4) Kaki-kaki binatang yang akan disembelih diikat atau dipegang kuat-
kuat, kepalanya ditekan ke bawah agar tanduknya menancap ke
tanah.
5) Mengucapkan basmalah, kemudian alat penyembelih yang sudah
disiapkan langsung digoreskan pada leher binatang yang disembelih
sehingga jalan makan, minum, dan nafas, serta kedua urat nadi kanan
dan kiri leher putus.
6) Kemudian, tali pengikat pada binatang tersebut dilepaskan agar
memudahkan dan mempercepat kematiannya.
b. Secara mekanik

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 12
Menyembelih binatang secara mekanik agak berbeda dengan
menyembelih binatang secara tradisional. Adapun cara menyembelih
binatang secara mekanik adalah sebagai berikut:
1) Sebelum disembelih, binatang dibuat pingsan dengan cara ditotok
pada urat saraf tertentu atau disetrum dengan aliran listrik.
2) Setelah binatang yang akan disembelih pingsan, binatang tersebut
disembelih dengan alat penyembelihan yang sudah disiapkan terlebih
dahulu dengan mengucapkan basmalah.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan binatang yang dihalalkan adalah jenis-jenis binatang
yang dihalalkan (dibolehkan) untuk dikonsumsi karena memang dihalalkan dari
segi jenisnya dan disembelih dengan cara yang benar. Sedang yang dimaksud
binatang yang diharamkan adalah jenis-jenis binatang yang diharamkan
(dilarang) untuk dikonsumsi karena secara hakiki memang ditentukan
keharamannya, atau diharamkan karena proses penyembelihannya yang tidak
benar, meskipun dari jenisnya termasuk binatang yang halal. Dengan demikian
hukum halal dan haramnya binatang ini tidak hanya sekedar oleh al-Quran dan
hadis ditentukan halal atau haram, tetapi bisa juga binatang yang ditentukan halal
dapat menjadi haram karena cara menyembelihnya yang tidak benar. Karena
binatang yang mati karena penyembelihan yang tidak benar sama hukumnya
seperti bangkai. Al-Quran dengan tegas menyatakan bahwa hukum bangkai itu
haram.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada para pembaca untuk belajar cara penyembelihan
hewan, sebab penyembelihan hewan merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Oleh karena itu, penyembelihan hewan baik yang dilakukan
dengan cara manual (tradisional) maupun cara modern hendaknya jangan
sampai meninggalkan ketentuan hukum Islam.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 14
DAFTAR PUSTAKA

https://motivasinet.wordpress.com/2014/06/02/binatang-yang-halal-dan-haram/
http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/05/hewan-yang-halal-dan-haram-
dimakan.html
http://alimpolos.blogspot.co.id/2015/09/hewan-yang-halal-dan-hewan-yang-
haram.html
http://saniyaml.blogspot.co.id/2012/05/makalah-agama-hewan-yang-halal-
dan.html
Probingan, Khalil Munawar. 2010. Teladan Utama Pendidikan Agama Islam.
Ngawi: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Prabandani, Sri dan Siti Masruroh. 2010. Pendidikan Agama Islam 3. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Makalah Jenis Hewan Halal dan Haram serta Tata Cara Menyembelih Hewan Page 15

Anda mungkin juga menyukai