Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR KIO3 DALAM GARAM DAPUR MENGGUNAKAN


METODE IODOMETRI

KELOMPOK II

NADILA H031181018
VINY ERY WIDYASTUTI H031181502

HARI/ TANGGAL PRAKTIKUM : JUMAT/ 11 SEPTEMBER 2020

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar KIO3 dalam garam dapur

menggunakan metode iodometri.

2. Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan kadar KIO 3 dalam sampel garam

dapur melalui penambahan H2SO4 pekat, KI, dan amilum yang kemudian dititrasi

dengan larutan Na2S2O3.

3. Alat percobaan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, labu ukur,

neraca analitik, pipet tetes, pipet volume, buret, statif dan klem, batang pengaduk.

4. Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah garam dapur, N 2S2O3

0,01 N, H2S04 2 N, akuades, KI 10%, amilum 1%, KIO3 0,1 N.

5. Reaksi
6. Prosedur

6.1 Pembuatan Larutan


6.1.1 Pembuatan Larutan Amilum 1%
Padatan amilum ditimbang sebanyak 0,25 gram dalam gelas kimia, ditambahkan
25 mL akuades, lalu dipanaskan beberapa menit.
6.1.2 Pembuatan Larutan KI 10%
Padatan KI ditimbang 5 gram, dimasukkan dalam gelas kimia, ditambahkan
50 mL akuades, lalu dihomogenkan.
6.1.3 Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N
Padatan KIO3 ditimbang sebanyak 0,1783 gram dalam gelas kimia, dilarutkan
dengan 25 mL akuades, dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, diencerkan dengan akuades
sampai tanda batas, lalu dihomogenkan.
6.1.4 Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,01 N
Padatan Na2S2O3 ditimbang sebanyak 0,6204 gram dalam gelas kimia, dilarutkan
dengan 250 mL akuades, lalu dihomogenkan.
6.1.5 Pembuatan H2SO4 2 N
Dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 2,71 mL kedalam gelas kimia yang
berisi 20 mL akuades, ditambahakan akuades hingga 50 mL, lalu dihomogenkan.
6.1.6 Standarisasi larutan Na2S2O3 0,01 N
Larutan KIO3 dipipet kedalam erlenmeyer sebanyak 10 mL, ditambahkan larutan
H2SO4 2 N sebanyak 5 mL, dihomogenkan, ditambahkan larutan KI 10% sebanyak
10 mL, dititrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga berubah warna menjadi coklat muda /
kuning muda, ditambahkan 2 mL amilum 1%, dititrasi kembali menggunakan
Na2S2O3 sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
6.1.7 Penetapan Kadar KIO3
Ditimbang sebanyak 10 gram sampel, dilarutkan dalam 50 mL akuades,
ditambahkan 1 mL H2SO4 2 N, ditambahkan 5 mL KI 10%, dititrasi dengan larutan
Na2S2O3 (coklat / kuning muda), ditambahkan 1 mL amilum 10%, dititrasi dengan
larutan Na2S2O3 sampai warna biru hilang dan larutan menjadi bening.
7. Perhitungan
7.1 Pembuatan Larutan Amilum 1% 25 mL

%= gr × 100%
mL larutan
1% = gr × 100%
25 mL

gr = 0,25 gram

7.2 Pembuatan Larutan KI 10% 50 mL

% = gr × 100%
mL larutan

10% = gr × 100%
50 mL

gr = 5 gram

7.3 Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N 50 mL

g = V × N × BE

= 0,05 L × 0,1 m/L × 35,67 g/m

= 0,1783 gram

7.4 Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,01 N 250 mL

g = V × N × BE

= 0,25 L × 0,01 m/L × 248,2 g/m

= 0,6205 gram
7.5 Pembuatan Larutan H2SO4 2 N 50 mL
N = % × bj × 1000
BE
= 98% × 1,84 GR/mL × 1000
49 g/eq
= 36,8 N
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 36,8 N = 50 mL × 2 N
V1 = 2,71 mL

7.6 Standarisasi Na2S2O3 0,01 N Dengan Larutan KIO3 0,1 N


V1 . N1 (Na2S2O3) = V2 . N2 (KIO3)

N2 = N

7.7 Penentuan Kadar KIO3

% KIO3 =
8. Pembahasan dan Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, P., dkk, 2012, Estimation of Iodine Content of Edible Salt in Rural Areas of Meerut
District, Uttar Prades, Internasional Journal of Science and Research, 2249-9571.

Anda mungkin juga menyukai