Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

Oleh :
Moh. Alfiyan Hidayat / TKA 3B
184308030
Dosen Pengampu : Yuli Prasetyo, S.T. , M.T.

JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI D4 PERKERETAAPIAN
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2019
GELOMBANG LISTRIK

Tanggal Praktikum : Senin, 16 September 2019

A. Tujuan
Mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian oscilloscope dan function
generator beserta fungsinya
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari oscilloscope dan function
generator
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari oscilloscope dan
function generator
4. Mahasiswa dapat memahami penggunaan oskiloskop dan function
generator

B. Dasar Teori
 Definisi oscilloscope. 
Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronik yang digunakan untuk
mengubah sinyal listrik ke dalam sebuah frekuensi dan gambar yang
sangat memudahkan si pembaca memahaminya. Alat ukur ukur ini
biasanya banyak digunakan di bidang penelitian dalam praktikum , sains,
engineering, kesehatan, dan telekomunikasi.

Dengan menggunakan alat ukur oscilloscope, kita dapat melihat serta


menganalisa bentuk gelombang sinyal listrik maupun frekuensi dalam
suatu rangkaian elektronika. oscilloscope dapat menampilkan gambar
grafik dua dimensi dengan analogi waktu pada sumbu X, dan tegangan
pada sumbu Y.
 Karakteristik Pengukuran oscilloscope
Karakteristik oscilloscope yaitu mempunyai fitur untuk mengukur
frekuensi , amplitudo dan gelombang sinyal (sinus , kotak , segitiga)
oscilloscope juga dapat mengukur berbasis tegangan ( voltage ) dan
berbasis waktu ( time ).

 Fungsi dan bagian-bagian Osiloskop


Gambar 1. Bagian-bagian osiloskop

(1) Tombol power on/off : untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop

(2) Lampu indikator : indikasi osiloskop dalam keadaan on (lampu hidup) atau
off (lampu mati)

(3) Rotation : untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus
menggunakan obeng untuk memutarnya.

(4) Intensity : untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar


mudah dilihat.

(5) Focus : Untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak


kabur

(6) Cal : untuk kalibrasi tegangan peak to peak (VPP) atau tegangan puncak
ke puncak.

(7) Position : untuk mengatur posisi vertikal (masing-masing saluran/channel


memiliki pengatur position).

(8) Inv (invert) : saat tombol inv ditekan, sinyal input yang bersangkutan akan
dibalikan.
(9) Sakelar volt/div : untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter
(volt/div) pada layar osiloskop. Umumnya, osiloskop memiliki dua saluran
(dual channel) dengan dua sakelar volt/div. Biasanya tersedia pilihan
0,01v/div hingga 20v/div.

(10) Variable : untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada


saluran atau channel yang bersangkutan. Putaran maksimum variable adalah
cal yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi tegangan 1 volt tepat pada 1cm
di layar osiloskop.

(11) AC – DC : pilihan ac digunakan untuk mengukur sinyal ac, sinyal input


yang mengandung dc akan ditahan/diblokir oleh sebuah kapasitor. Sedangkan
pada pilihan posisi dc maka input terminal akan terhubung langsung dengan
penguat yang ada di dalam osiloskop dan seluruh sinyal input akan
ditampilkan pada layar osiloskop.

(12) Gnd : Jika tombol gnd diaktifkan, maka terminal input akan terbuka,
input yang bersumber dari penguatan internal osiloskop akan ditanahkan
(grounded).

(13) Vertical input ch-1 : untuk saluran1 (channel 1)

(14) Vertical input ch-2 : untuk saluran 2 (channel 2)

(15) Sakelar mode : terdiri dari 4 pilihan yaitu ch1, ch2, dual dan add.
 Ch1 = untuk tampilan bentuk gelombang saluran 1 (channel 1)
 Ch2 = untuk tampilan bentuk gelombang saluran 2 (channel 2).
 Dual = untuk menampilkan bentuk gelombang saluran 1 (ch1) dan saluran 2
(ch2) secara bersamaan.
 Add = untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar.
Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada
layar.

(16) X10 mag : untuk pembesaran (magnification) frekuensi hingga 10 kali


lipat.

(17) Position : untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.


(18) XY : Pada fungsi xy ini digunakan, input saluran 1 akan menjadi axis x
dan input saluran 2 akan menjadi axis y.

(19) Sakelar time/div : untuk memilih skala besaran waktu dari suatu periode
atau per satu kotak cm pada layar osiloskop.

(20) Tombol cal (time/div) : untuk kalibrasi time/div.

(21) Variable : Fungsi variable pada bagian horizontal adalah untuk mengatur
kepekaan (sensitivitas) time/div.

(22) Gnd : Gnd merupakan konektor yang dihubungkan ke ground (tanah).

(23) Tombol chop dan alt : Chop adalah menggunakan potongan dari saluran 1
dan saluran 2. ALT atau alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2
secara bergantian.

(24) Hold off : untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.

(25) Level atau trigger level : untuk mengatur gambar yang diperoleh menjadi
diam atau tidak bergerak.

(26) Tombol norm dan auto

(27) Tombol lock

(28) Sakelar coupling : menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau
bolak balik (AC).

(29) Sakelar source : Penyesuai pemilihan sinyal.

(30) Trigger ALT (31) Slope (32) Ext : trigger yang dikendalikan dari
rangkaian di luar osiloskop. Penampilan pada layar (display) A. Layar
osiloskop B. Trace, garis yang digambar oleh osiloskop yang mewakili sinyal
C. Garis grid horizontal D. Garis grid vertical E. Garis tengah horizontal dan
vertikal
 Fungsi dan kegunaan dari Oscillosocope
1. Mengetahui bentuk gelombang kotak , segitiga dan sinus dari sebuah
tegangan
2. Mengukur keadaan perubahan aliran phrase dari sinyal input
3. Mengukur teganngan AC / DC dan menghitung besar frekuensi tersebut
4. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran
5. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik

 Cara menggunkan function generator

Untuk penggunaan function generator fungsi selalu berhubungan


dengan osilioskop, untuk petama sambungkan generator fungsi dengan
osiloskop menggunakan kabel copling, atu pada generator fungsi
menggunakan sinus, segitiga, atau kotak, atur semua frekuensi dan
amplitudo yang terdapat pada tiap-tiap bagian, jangan lupa untuk
mengatur
frekuensi menggunakan berapa Hz.

C. Alat dan Bahan.


1. 1 buah Function Generator AFG2021
2. 1 buah Textronix TBS 10528 – EDU Digital Oscilloscope
3. 1 buah Kabel Penghubung BNC to BNC

D. Gambar Rangkaian.
E. Data Percobaan .
a. Gambar 1

Pos width : 25.00us

Frequency :20.00 kHz

Period : 50.00us

Rise time : 13,96 us

Peak peak : 20,8 v

Max : 10,4 v

b. Gambar 2

Pos width : 2500 us

Frequency : 20 kHz

Period : 50. 00 us

Rise time : 32.00 ns

Peak peak : 20,8 v

Max : 10,4 v

c. Gambar 3
Pos width : 2500 us

Frequency : 19, 98kHz

Period : 50. 04 us

Rise time : 19,24 ns

Peak peak : 20,4 v

Max : 10,2 v

d. Gambar 4

Pos width : 16,74 us

Frequency : 29,99 kHz

Period : 33.34 us

Rise time : 9,08 ns

Peak peak : 20,8 v

Max : 10,4 v
e. Gambar 5

Pos width : 16,67us

Frequency : 30 kHz

Period : 33.32 us

Rise time : 32.91 ns

Peak peak : 20,8 v

Max : 10,4 v
f. Gambar 6

Pos width : 16,72 us

Frequency : 29,90 kHz

Period : 33.44 us

Rise time :13.10 ns

Peak peak : 20,8 v

Max : 10,4 v
g. Gambar 7

Pos width : 50. 00 us

Frequency : 9,980 kHz

Period : 100,2 us

Rise time : 28.20 ns


h. Gambar 8

Pos width : 49,66us

Frequency : 10,01 kHz

Period : 99. 86 us

Rise time : 28.40 ns

Peak peak : 10,3 v

Max : 5,12 v
i. Gambar 9

Pos width : 50.00 us

Frequency : 10.02 kHz

Period : 99.80 us

Rise time : 40.00 ns

Peak peak : 10,01 v

Max : 5,04 v

j. Gambar 10
Pos width : 44.99 us

Frequency : 10.00 kHz

Period : 100. 00 us

Rise time : 161.6 ns

Peak peak : 10,4 v

Max : 5,20 v

k. Gambar 11

Pos width : 50.00 us

Frequency : 10.00 kHz

Period : 100. 00 us

Rise time : 157.8 ns

Peak peak : 6,24 v

Max : 3.08 v

l. Gambar 12

Pos width : 50.50us

Frequency : 9.970kHz

Period : 100.3 us

Rise time : 160.00 ns

Peak peak : 10,4 v

Max : 5,12 v

m. Gambar 13
Pos width :25.00us

Frequency : 10.00 kHz

Period : 100.00 us

Rise time : 160.0 ns

Peak peak : 10,4 v

Max : 5,12 v

n. Gambar 14

Pos width :50.00us

Frequency : 10.00 kHz

Period : 99.99 us

Rise time : 162.6 ns

Peak peak : 10,4 v

Max : 5,12 v

o. Gambar 15

Pos width :75.00us

Frequency : 10.00 kHz

Period : 100.00 us

Rise time : 160.0 ns

Peak peak : 10,3 v

Max : 5,12 v

F. Analisa Data.
a) Pada percobaan praktikum diatas dibagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Menampilkan gelombang sinus, kotak, dan segitiga pada frekuensi
yang sama tetapi dengan amplitudo yang berbeda
2. Menampilkan gelombang sinus, kotak, dan segitiga padaamplitudo
yang sama tetapin dengan frekuensi yang berbeda
3. Menampilkan gelombang dengan besar duty cycle 25%, 50%, dan
75%

b) Semakin besar duty cycle pulsa kotak, maka semakin lama pula posisi
logika high. Jika motor diatur agar berjalan ketika diberi logika high,
maka motor akan berada pada kondisi “nyala-mati-nyala-mati” sesuai
dengan bentuk pulsa tersesebut. Semakin lama motor berada pada
kondisi “nyala” maka semakin cepat pula kecepatan motor tersebut.

G. Kesimpulan.
1. oscilloscope dapat mengukur frekuensi sebuah sumber yang
ditampillkan dalam bentuk gelombang dan untuk mengukur
frekuensi suatu tegangan listrik
2. antara oscilloscope dan function generator saling berhubungan
dimana apabila pada function generator ditetepakan berapa besar
amplitudo , frekuensi , tegangan maka hasil tersebut dapat dilihat
di layar oscilloscope dalam bentuk gelombang sinus , segitiga dan
kotak.
3. Semakin besar duty cycle yang ditetapkan maka semakin lama
posisi gelombang high. Dan duty cycle hanya dapat digunakan
untuk gelombang kotak
H. Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai