Anda di halaman 1dari 5

16 September 2019

I. Tujuan:

-mahasiswa dapat mengoperasikan function generator dan osciloscope.


-mahasiswa mampu membaca hasil dari osciloscope.
-mahasiswa mampu menggambar gelombang sinus, kotak, dan segitiga.

II. Dasar Teori:

Gelombang listrik adalah bagian dari gelombang medan (bukan gelombang fisik) yang bersifat
'elektro-magnetik'.
Dikatakan elektro-magnetik karena adanya dua unsur perubahan-perubahan di dalamnya, yaitu
unsur perubahan-perubahan secara elektro (kelistrikan) dan unsur perubahan-perubahan secara
magnetik (kemagnetan).
Kedua unsur ini tidak bisa terlepas dan selalu ada pada setiap gelombang listrik, karenanya
ketika terjadi sebuah gelombang listrik berdasarkan polaritas-polaritas tegangannya (positif
atau negatif) terjadi pula perubahan-perubahan magnetisme berdasarkan kutub-kutubnya.

Di dalam dunia tekhnis elektronik, gelombang listrik ini ditandai dengan terjadinya perubahan-
perubahan tegangan secara simetrik ataupun non simetrik dalam suatu pola tertentu. Ketika
perubahan-perubahan tegangan itu digambarkan dalam sebuah kurva grafik yang melibatkan
besaran tegangan, polaritas tegangan dan periode waktunya, maka akan tampaklah bahwa ia
adalah sebuah gelombang.
Jadi, yang membentuk terjadinya sebuah gelombang di sini sebenarnya adalah perubahan-
perubahan tegangannya, bukan perubahan-perubahan arusnya. Meskipun arus yang mengalir di
dalam suatu media penghantar berubah-ubah, jika tegangannya adalah tetap (tidak mengalami
perubahan besaran dan perubahan polaritas dalam suatu pola tertentu) maka tidaklah dikatakan
telah terjadi sebuah gelombang.
Sebaliknya meskipun arusnya tetap tetapi tegangannya berubah-ubah dalam satu pola tertentu,
maka inilah yang dikatakan sebagai terjadinya gelombang listrik.
Tegangan DC dari accu atau baterai bukanlah tegangan gelombang listrik, karena tidak
mempunyai periode waktu perubahan lantaran tegangan itu memang tidak pernah berubah-
ubah di sepanjang waktunya.

Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat Klasifikasi dan Jenis-jenis bentuk gelombang listrik.
Namun apapun klasifikasi dan jenisnya, semua Electrical Waveform atau Bentuk Gelombang
Listrik ini memiliki 3 karakteristik umum  sebagai berikut :

1. Periodik (Period) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau
waktu yang dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan
dengan t dengan satuan detik (second).
2. Frekuensi (Frequency) adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik (f=1/t),
satuan frekuensi adalah Hertz.
3. Amplitudo (Amplitude) adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan
dalam suatu getaran. Satuan unitnya adalah Volt.
Bentuk-bentuk gelombang listrik
Gelombang listrik mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan dimanfaatkan orang untuk
keperluan yang bermacam-macam pula, di antaranya :

 Gelombang sinus (sinusoidal wave)

Bentuk gelombang sinus diperlihatkan pada gambar di atas. Bentuk perubahan tegangan
yang terjadi padanya mungkin bisa diterangkan sebagai berikut :
Mula-mula tegangan adalah nol, kemudian menaik secara logaritmik hingga mencapai titik
tertinggi +X Volt, lalu langsung turun secara anti logaritmik (logaritmik berkebalikan)
hingga kembali ke level nol Volt dan langsung turun ke arah negatif secara logaritmik pula
hingga mencapai level terendah –X Volt dan kembali menaik secara anti logaritmik hingga
mencapai nol Volt kembali.

Peristiwa ini merupakan satu siklus gelombang. Selama terjadinya peristiwa itu
memakan waktu selama t detik (second), dan itu dinamakan dengan satu periode
gelombang.
Jadi, satu periode gelombang itu adalah waktu yang ditempuh untuk
berlangsungnya satu siklus gelombang.
Banyaknya siklus gelombang dalam satu detik disebut dengan frekwensi.
Tentang hal ini telah dibahas lebih jelas dalam Pelajaran elektronik : Pengertian AC .

Gelombang sinus terutama dimanfaatkan sebagai gelombang listrik sumber tenaga


(misalnya AC PLN), gelombang frekwensi pembawa dalam tekhnik pemancar radio, dan
lain-lain

 Gelombang blok (Square wave)

Disebut gelombang blok karena bentuk kurva perubahan tegangannya menyerupai balok-
balok persegi.Dalam gelombang blok tegangan dari nol langsung/mendadak berubah ke
level tertinggi +X Volt tanpa pewaktuan, lalu bertahan pada level itu selama waktu tertentu
(kurva bagian atas berbentuk lurus), kemudian berubah mendadak ke level terendah –X Volt
tanpa pewaktuan pula dan bertahan pada level terendah itu selama waktu tertentu (kurva
bagian bawah berbentuk lurus juga), dan kemudian mendadak menjadi nol lagi.
Dengan demikian bisa dilihat bahwa belahan positif adalah munculnya tegangan positif
selama waktu tertentu (setengah periode gelombang), dan belahan negatif adalah munculnya
tegangan negatif selama waktu tertentu (setengah periode gelombang berikutnya). Satu
siklus gelombang adalah munculnya satu belahan positif dan satu belahan negatif yang
berbentuk blok/balok.
Gelombang blok banyak dimanfaatkan dalam pengoperasian sirkuit-sirkuit logika (digital),
rangkaian-rangkaian timer (pewaktuan) dan lain-lain.

 Gelombang segitiga (triangle wave)

Dalam gelombang segitiga tegangan naik secara linier dari nol Volt hingga mencapai level
tertinggi +X Volt. Di puncak tegangan ini hanya berlangsung dalam sekejap, tanpa
pewaktuan (kurva berbentuk lancip), lalu langsung turun secara linier hingga mencapai level
terendah –X Volt. Di sinipun hanya sekejap dan langsung naik kembali secara linier ke nol
Volt, dan seterusnya.

 Gelombang pulse

Secara umum gelombang denyut meliputi semua bentuk denyut akan tetapi khusus
untuk yang berbentuk blok lebih lazim digunakan istilah gelombang pulsa (pulse
wave).
Gelombang ini sering juga disebut dengan rectangular wave atau gelombang
persegi. Belahan-belahan gelombang yang muncul hanyalah belahan-belahan dalam
polaritas positif. Tidak ada belahan gelombang negatif, yang ada adalah bagian-
bagian t (time atau waktu) yang kosong dari pulsa, di mana pada bagian-bagian ini
tegangan adalah nol Volt.
Gelombang pulsa adalah similar dengan gelombang blok, begitu juga dalam hal
pemanfaatannya.

Persentase waktu di mana sinyal PWM tetap pada kondisi TINGGI (ON Time) disebut dengan
“siklus kerja” atau “Duty Cycle”. Kondisi yang sinyalnya selalu dalam kondisi ON disebut
sebagai 100% Duty Cycle (Siklus Kerja 100%), sedangkan kondisi yang sinyalnya selalu
dalam kondisi OFF (mati) disebut dengan 0% Duty Cycle (Siklus Kerja 0%).

Rumus untuk menghitung siklus kerja atau duty cycle dapat ditunjukkan seperti persamaan di
bawah ini.

Duty Cycle = tON / (tON + tOFF)

Atau

Duty Cycle = tON / ttotal

Dimana :

 tON = Waktu ON atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (high
atau 1)
 tOFF = Waktu OFF atau Waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah
(low atau 0)
 ttotal = Waktu satu siklus atau penjumlahan antara t ON dengan tOFF atau disebut juga
dengan “periode satu gelombang”

Siklus Kerja = Waktu ON / (Waktu ON + Waktu OFF)

Gambar berikut ini mewakili sinyal PWM dengan siklus kerja 60%. Seperti yang kita lihat,
dengan mempertimbangkan seluruh periode waktu (ON time + OFF time), sinyal PWM hanya
ON untuk 60% dari suatu periode waktu.

III. Alat dan Bahan:

1. Osciloscope tektronix TBS L052B-EDU DIGITAL OSCILOSCOPE


2. Function generator tetronix AFG 2021 ARBITRARY FUNCTION
GENERATOR
3. Kabel penghubung bnc to bnc

IV. Gambar rangkaian


V. Data percobaan

Anda mungkin juga menyukai