Anda di halaman 1dari 23

HAK

Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki
pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu,
derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam
perjalanan sejarah, tema hak relatif lebih muda usianya dibandingkan dengan tema
kewajiban, walaupun sebelumnya telah lahir . Tema hak baru “lahir” secara formal
pada tahun 1948 melalui Deklarasi HAM PBB, sedangkan tema kewajiban
(bersifat umum) telah lebih dahulu lahir melalui ajaran agama di mana manusia
berkewajiban menyembah Tuhan, dan berbuat baik terhadap sesama.

Arti kata kewajiban menurut KBBI


kewajiban [ke·wa·jib·an] Kata Nomina (kata benda)

Dari kata dasar: wajib.

1) (sesuatu) yang diwajibkan; sesuatu yang harus dilaksanakan; keharusan

contoh: 'tugas penelitian sudah merupakan kewajiban bagi setiap calon sarjana'

2) pekerjaan; tugas

contoh: 'aku akan melaksanakan tugas kewajiban ku dengan saksama'

3) tugas menurut hukum; (Belanda)

kewajiban manusia: segala sesuatu yang menjadi tugas manusia (membina kemanusiaan);
kewajiban moral: kewajiban atas dasar norma benar dan salah sebagaimana diterima dan
diakui oleh masyarakat; kewajiban sosial: kewajiban atas dasar norma dan tingkah laku
lingkungan sosial; memegang kewajiban: menjalankan kewajiban ;
PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN DAN WARGA NEGARA

Karmila Sari 1DA02 (44212027)

1) Pengertian Hak

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. “Hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh
pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa olehnya.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari
serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

2) Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh
pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa
kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

3) Pengertian Warga Negara


Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan
mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium, yaitu:

1. Kriterium kelahiran.

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

a) Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang
tuanya, di manapun ia dilahirkan.

b) Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang
tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah satu, tetapi
tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya
kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride).
Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel
kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua
stelselo ini kita bedakan dalam:

– Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);

– Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang
dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain.
Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga negara telah disebutkan di dalam pasal 26 UUD 1945,
yaitu:

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

(2) Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan undang-undang.

Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU nomor 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan:

Warga Negara Republik Indonesia adalah:

a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau


peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara Republik
Indonesia.

b. Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya,
seorang warga negara RI, dengan pengertian bahwa kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai sejak
adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan sebelum orang itu berumur 18 tahun, atau sebelum
ia kawin pada usia di bawah umur 18 tahun.

c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila ayah itu pada waktu
meninggal dunia warga negara RI.

d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada waktu itu tidak mempunyai
hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.
e. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya.

f. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak diketahui.

g. Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui kedua orang tuanya.

h. Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau selama kewarganegaraan kedua orang tuanya tidak diketahui.

i. Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak mendapat kewarganegaraan ayah
atau ibunya itu.

j. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan undang-undang ini.

Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini dikatakan bahwa kewarganegaraan RI
diperoleh:

a) Karena kelahiran;

b) Karena pengangkatan;

c) Karena dikabulkan permohonan;

d) Karena pewarganegaraan;

e) Karena atau sebagai akibat dari perkawinan;

f) Karena turut ayah/ibunya;


g) Karena pernyataan.

Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 1 UU Nomor 62 Tahun ini disebutkan: b, c, d, dan e.

Sudah selayaknya keturunan warga negara RI adalah WNI. Sebagaimana telah diterangkan di atas dalam
bab I huruf a yang menentukan status anak ialah ayahnya. Apabila tidak ada hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya atau apabila ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan ataupun
(selama) tidak diketahui kewarganegaraannya, maka barulah ibunya yang menentukan status anak itu.
Hubungan hukum kekeluargaan antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak
baru turut kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum kekeluargaan dan
apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu menjadi dewasa, maka ia tidak turut
kewarganegaraan ayahnya.

Pearan warga negara sebagai warga negara Indonesia:

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah orang–orang yang memiliki
kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan
sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka
bumi. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama-sama
mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib
serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Atau bisa diartikan sebagai
satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat
dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

A. Contoh hak warga negara


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari
serangan musuh

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa
kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

C. Peran warga negara

Ø Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan
publik oleh para pejabat atau lembaga–lembaga negara

Ø Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

Ø Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional

Ø Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan pembinaan kepada fakir
miskin

Ø Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar

Ø Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa

Ø Menciptakan kerukunan umat beragama

Ø Ikut serta memajukan pendidikan nasional

Ø Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa


Ø Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)

Ø Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara

Ø Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan terwujud dalam sikap dan
perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–
sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.

Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air, serta kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara. Bagi warganegara Indonesia, upaya pembelaan dilandasi oleh kecintaan pada tanah tumpah
darah yakni wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Disamping itu pula
pembelaan negara juga didasari oleh kesadaran berbangsa dan bernegara, dengan meyakini Pancasila
sebagai dasar negara serta UUD 1945 sebagai pijakan konstitusi negara.

Wujud dari upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan warganegara untuk berkorban demi
mempertahankan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah
Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Pengertian HAM Menurut Para Ahli


HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkanyang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita
mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status,golongan, keturunan,
jabatan, dan lain sebagainya.Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak asasimanusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yaituKomnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang
belumterselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud
kearah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas
pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.Pengertian HAM Menurut Para Ahli1.

John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara
kodratimelekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat
mutlak).2.

Menurut Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto(1976), hak asasi manusia adalah hak
yang bersifatasasi. A rtinya, hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya
yang tidak dapat dipisahkandari hakikatnya sehingga bersifat suci.3.

Menurut G.J. Wolhots, hak-hak asasi manusia adalah sejulah hak yang melekat dan
berakar pada tabiat setiap pribadi manusia, bersifat kemanusiaan.4.

Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB, merumuskan pengertian
HAM dalam“human right could be generally defines as those right which are
inherent in our nature andwithout which we cannot live as human being” yang
artinya HAM adalah hak-hak yang secarasecara inheren melekat dalam diri
manusia, dan tanpa hak itu manusia tidaka dapat hidupsebagai manusia5.

Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, S. H. mengatakan : hak – hak asasi manusia


adalah dasaratau hak – hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugrah tuhan yang maha esa.Hak – hak asasi itu menjadi dasr dari hak dan
kewajiban – kewajiban yang lain.
HAM itu singkatan dari hak asasi manusia.pengertian ham berbeda-beda menurut
pandangan HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan
kodratnya (Kaelan: 2002).Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM
PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip
Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada
setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi,
1994).Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa "Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum,pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia".
3.Ciri ciri hakikat pokok HAM yaitu

HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik
atau asal-usul sosial dan bangsa.

HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak
orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

Tujuan HAM yaitu Melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-wenangan,Mengembangkan rasa
saling menghargai antar manusia,Mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab
untuk menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.fungsi HAM sendiri yaitu melaksanakan
kajian, perlindungan, penelitian, penyuluhan, pemantauan, investigasi, dan mediasi terhadap persoalan-
persoalan hak asasi manusia.

Contoh -- contoh kasus pelanggaran HAM:

Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan
meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.

Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada
mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.

Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki,
sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi
kecelakaan.

Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan
terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib
dan lancar.
Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam
kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih
jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Jadi kesimpulan yang bisa saya dapat yaitu bahwa hak asasi manusia sangat penting dan hak
asasi manusia harus ada.HAM juga melindungi orang dari kekerasan,tidak bertindak sesuka hati
terhadap orang lain,menghargai hak -- hak orang lain.karena dengan adanya hak asasi
manusia,kita akan terlindungi dari kekerasan,bullying.orang tidak boleh seenak-enaknya
memaksakan kehendak orang lain.andaikan saja jika negara kita tidak punya ham,negara kita
akan hancur tidak memiliki etika,moral,tidak bisa berpendapat,tidak mau meghargai orang
lain,terjadi keributan dan permusuhan satu sama lain.

Fungsi Komnas HAM

1. Fungsi Komnas HAM Berdasarkan Wewenangnya

Komnas HAM memiliki fungsi mengkaji dan meneliti berbagai instrumen nasional hingga internasional
yang menyangkut hak asasi manusia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan saran
mengenai aksesibilitas dan ratifikasi.

Kemudian Komnas HAM juga akan mengkaji dan meneliti peraturan perundang-undangan yang
kemudian akan merekomendasikan mengenai pembentukan, perubahan, hingga pencabutan
perundang-undangan yang berkaitan dengan HAM.

Setelah melakukan pengkajian dan penelitian Komnas HAM akan menerbitkan hasilnya.

2. Fungsi Komnas HAM di Bidang Mediasi

Fungsi Komnas HAM berikutnya adalah melakukan penyelesaian perkara dengan cara konsultasi,
mediasi, negosisasi, konsiliasi, hingga peneliaian para ahli.

Komnas HAM juga akan memberikan saran kepada kedua belah pihak yang mengalami masalah, hingga
melakukan upaya perdamaian.
3. Fungsi Komnas HAM dalam Bidang Penyuluhan

Komnas HAM juga berperan aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan meningkatkan
kesadaran terkait HAM. Lembaga pendidikan dan lembaga lainnya akan ikut membantu Komnas HAM
dalam memberikan penyuluhan ini.

Mengapa HAM perlu dilindungi oleh peraturan hukum ? sebelum mengulas pertanyaan yang tidak
sedikit menjadi bahan pembicaraan tersebut, ada baiknya mengulas tentang HAM terlebih dahulu. Pada
dasarnya setiap manusia memiliki hak-hak mendasar yang melekat didalam dirinya mulai dari lahir dan
tidak bisa direnggut serta dicabut keberadaanya.

Hak Asasi Manusia atau akrab didengar dengan sebutan HAM menurut UU Nomer 39 Tahun 1999
merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia berasal dari anugerah Tuhan Yang
Maha Esa, bersifat universal dan langgeng.

Sesuai dengan amanah UU tersebut, HAM wajib hukumnya untuk dijunjung tinggi, dihormati, dilindungi,
dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun, maka sebab itu perlu
peraturan hukum agar setiap pelanggar serta contoh pelanggaran HAM dimasyarakat dapat di hukum
secara adil dan benar sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.

HAM memang penting untuk ditegaskan, mengingat hal tersebut menyangkut hak-hak dasar setiap
manusia. Pelanggaran terhadap HAM berarti sama dengan mencederai kemanusiaan. Tak heran, bila
negara-negara di dunia berkomitmen dalam menjaga HAM supaya pelanggaran terhadapnya dapat
dihindari. Untuk itu peraturan perundang-undangan pun sudah banyak disusun supaya HAM menjadi
terjamin penegakannya, serta apa yang dimaksud pelanggaran HAM dan siapapun yang melanggar akan
dihukum berat sesuai ketentuan.

Selain itu, terdapat segudang alasan perlunya HAM dilindungi oleh peraturan hukum. Kepentingan
tersebut ditelurkan dari perjalanan panjang tentang nilai-nilai kemanusiaan universal yang sangat
didambakan kehadirnya. Impian tersebut pun pada akhirnya berhasil terwujud dalam konsep Hak Asasi
Manusia, konsep itu merupakan gagasan pokok tentang penghormatan terhadapa manusia secara
individu.
Mengapa Ham Perlu Dilindungi Oleh Peraturan Hukum

Penegakan HAM memiliki makna penghukuman kepada para pelaku pelanggaran HAM sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di Indonesia sendiri peraturan tentang HAM sudah jelas,
dengan adanya UU Nomer 39 Tahun 1999. Indonesia juga turut berkomitmen untuk ambil bagian
menjadi garda terdepan dalam menjamin terlaksananya penegakan HAM.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan adanya lembaga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau yang
akrab disebut KOMNAS HAM. Tentang peraturan hukum HAM, Indonesia berpegang teguh kepada
hukum tertinggi, kesamaan martabat, dan adanya jaminan terhadap hak asasi manusia melalui cara-cara
demokratis dan konstitusional.

Adanya perlindungan HAM oleh peraturan hukum akan mempermudah penegakan HAM dalam suatu
Negara. Dan berikut merupakan 4 alasan mengapa HAM perilu dilindungi oleh peraturan hukum di
Indonesia :

Amanah UUD 1945

Mengapa HAM perlu dilindungi oleh peraturan hukum, salah satu alasanya yaitu sebagai jaminan serta
pengakuan terhadak Hak Asasi Manusia sesuai pembukaan UUD 1945 pada alenia 1 sampai 4, yang
bunyinya :

Alenia pertama : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa..” kalimat tersebut
mengambarkan bahwa setiap bangsa pada dasarnya memiliki kesamaan hak atas kebebasan untuk
hidup.

Alenia kedua : “…mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adail dan makmur”. Sesuai buyi alenia kedua tersebut
maka terdapat jaminan dalam hak di bidang ekonomi, keadilan, dan politik.

Alenia ketiga : ”Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas…”. Penyataan diatas memilik makna pengakuan terhadap hak untuk memiliki hidup merdeka
merupakan pemberiaan Yang Maha Kuasa. Maka sebab itu, tak ada siapapun yang mengingkarinya.

Alenia keempat : “melindungi segenap bangsa Indonesia dan selutuh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan khidupan bangsa, dan Negara serta melaksanakan
kesejahteraan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial…”. Penyataan tersebut mempunyai arti jika setiap warga Negara berhak atas jaminan hidup
sejahtera, aman, pendidikan, kemerdekaan, kehidupan damai serta perlakuan adil.

Sponsors Link

Sejalan dengan Pancasila

Pancasila merupakan dasar bernegara Indonesia dan meyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa yang memiliki dua aspek, yang pertama adalah aspek individu alias pribadi dan kedua
ialah aspek sosial atau bermasyarakat. Maka, setiap manusia di Indonesia memiliki kewajiban dalam
menghormati serta mengakui HAM orang lain.

Indonesia merupakan Negara Hukum

Indonesia merupakan Negara hukum, maka itu dituntut untuk konsisten dalam menjalankan hukum
perundang-undangan yang sudah diputuskan. Tak terkecuali, penegakan hukum HAM yang diatur UU
No. 39 Tahun 1999. Keseriusan Indonesia dalam menanggani pelanggaran HAM terwujud dengan
adanya pengadilan yang berdasarkan ketentuan dalam UU No. 26 tahun 2000. Pembentukan pengadilan
HAM ini bukan semata-mata untuk kebutuhan nasional saja, dan mengatur hukuman bagi pelanggar
HAM ringan, akan tetapi juga untuk memenuhi masyarakat internasional.

Menjaga Persatuan dan Kesatuan

Indonesia dikenal sebagai Negara dengan perbedaan daerah, suku, agama dan kepentingan yang
beragam, maka tak heran bila mana rawan timbulnya konflik. Maka itu, mengapa HAM perlu dilindungi
oleh hukum agar tegaknya HAM untuk memberikan jaminan masyarakar Indonesia yang beraneka
ragamMengapa Penegakan HAM Itu Penting Dilakukan Di Indonesia ?

Ryan-Sosial & Budaya-7.704 Views

Whatsapp

Whatsapp

PENANEGERI, Sosial – Hak Asasi Manusia yang sering disingkat HAM adalah hak-hak yang telah dimiliki
seseorang sejak ia berada di kandungan dan berlaku universal.
Hak-hak tersebut meliputi antara lain:hak untuk hidup, hak untuk mengembangkan diri, hak
berkeluarga, hak keadilan, hak berkomunikasi. Selain itu juga hak kemerdekaan, hak keamanan, dan hak
kesejahteraan adalah hak yang tidak boleh diabaikan ataupun dirampas oleh siapapun.

Pertanyaannya adalah mengapa penegakan HAM itu penting dilakukan di Indonesia ?

Di negara Indonesia upaya penegakan HAM dilakukan suatu lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah
yaitu KOMNAS HAM.

Lembaga ini terbentuk pada tahun 1993. Pembentukan Komnas HAM pasti mendapat tanggapan positif
dari berbagai elemen kalangan masyarakat di Indonesia. Ini mengingat banyaknya bentuk pelanggaran
HAM yang sudah terjadi selama ini.

Alasan Mengapa Penegakan Ham Itu Penting Dilakukan Di Indonesia

Hal ini dikarenakan, banyak sekali orang yang tak mau lagi menghargai Hak Manusia yang lain. Selain itu
juga semakin maraknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi di mana-mana.

Baca Juga Hari Hak Asasi Manusia: PBB Memajukan Martabat, Persamaan dan Hak Asasi Manusia

Sehingga, Penegakan HAM Penting dilakukan di Indonesia karena dengan ditegakannya HAM, maka ini
merupakan bentuk dari tindakan preventif terhadap banyaknya penyimpangan segala bentuk norma
yang berlaku di dalam masyarakat seperti norma agama norma hukum, norma moral, dan norma sosial.
Juga dengan banyak penyimpangan ataupun pelanggaran HAM yang lain.

Jika HAM telah ditegakkan dengan benar, maka cita-cita untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat
yang lebih damai, tenteram, adil dan sejahtera bisa secepatnya tercapai dan terlaksana.

Pentingnya Penegakan HAM di Indonesia


Yang perlu anda ketahui bahwa penegakan HAM itu sendiri didalamnya terkandung makna melakukan
penghukuman kepada para pelaku pelanggaran HAM sesuai aturan undang-undang yang berlaku.

Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat sorotan masyarakat internasional berkaitan
dengan upaya penegakan HAM.

Ini sangat beralasan jika mengingat beberapa kasus pelanggaran HAM di negara Indonesia cukup
menyita perhatian internasional.

Tentunya, masih segar dalam ingatan tentang beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di
Indonesia, mulai dari yang ringan hingga berat.

Baca Juga Hari Hak Asasi Manusia: PBB Memajukan Martabat, Persamaan dan Hak Asasi Manusia

Misalnya saja, tragedi Tanjung Priok, pelanggaran HAM di Timor-Timur, dan kasus Mei 1998. Hingga kini
pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut lewat proses peradilan dan
penyelidikan untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia juga berkomitmen
terhadap segala usaha penegakan HAM.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga sedang mencari cara terbaik untuk mengungkap kasus-kasus
pelanggaran HAM lainnya.

Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang rawan terjadi tindakan pelanggaran HAM. Hal itu
disebabkan oleh kehidupan Indonesia yang memiliki banyak perbedaan suku, daerah, agama, dan
kepentingan.

Perbedaan tersebut rawan menimbulkan terjadinya konflik yang berujung pada tindakan pelanggaran
HAM. Sehingga pemerintah selalu berupaya meminimalkan terjadinya pelanggaran tersebu
UUD 1945, yang merupakan landasan konstitutional Indonesia, dan merupakan norma hukum tertinggi
di Indonesia, selain memuat mengenai sistem pemerintahan negara tentunya juga memuat mengenai
hak asasi manusia. Akan tetapi, meskipun telah jelas tercantum mengenai hak asasi manusia dalam UUD
1945, tetap banyak terjadi kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia adalah melanggar hak
asasi manusia untuk bebas memberikan pendapat. Ini dimuat di UUD 1945 Pasal 28 E ayat 3 yang berisi
“setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

Di Indonesia seringkali terjadi kasus pelanggaran hak asasi mengeluarkan pendapat. Tidak jarang,
mahasiswa-mahasiswa yang sedang melakukan demo diserang oleh militer. Salah satu kasus nya adalah
penembakan mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi, oleh para anggota polisi dan militer.

Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Trisakti, yang diawali dengan aksi demonstrasi mahasiswa Trisakti
setelah Indonesia mengalami krisis finansial Asia (tahun 1997) yang menuntut Presiden Soeharto untuk
mundur dari jabatannya. Kasus ini menyebabkan puluhan mahasiswa luka-luka dan sebagian meninggal
dunia, kebanyakan karena ditembak menggunakan peluru tajam oleh anggota polisi dan militer.

Selain tragedi Trisakti ini, tentunya masih banyak kasus pelanggaran hak mengemukakan pendapat yang
lain di Indonesia. Menurut saya sendiri, bentuk HAM ini penting untuk dijamin perlindungannya.
Kemerdekaan berpendapat sendiri berarti kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat secara bebas
dan bertanggung jawab. Selama orang yang memberikan pendapat itu bertanggung jawab atas
pendapatnya dan tidak menyinggung pihak-pihak tertentu, masa sudah sepatutnya orang tersebut
dilindungi menurut UUD 1945 Pasal 28 ayat 3.

Kemerdekaan berpendapat juga penting, karena dengan bebas berpendapat, rakyat Indonesia dapat
menyumbangkan kreatifitas, serta berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi. Tentunya suatu negara
pembangunannya akan terhambat bila rakyatnya memiliki sikap apatis (tidak peduli dari rakyat atau
masyarakat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara).

Oleh sebab itu, untuk mengurangi atau bahkan mentiadakan kasus kasus pelanggaran HAM
mengemukakan pendapat seperti ini lagi, antara pemerintah dan rakyat harus ada sifat saing
menghargai. Rakyat bebas mengemukakan pendapat, selama mereka BERTANGGUNG JAWAB atas
pendapatnya.
Serta saling menghargai dengan tidak berdemo di tengah tengah jalan sehingga mengganggu pengguna
jalan yang lain, misalnya. Juga tidak melakukan demo secara anarkis karena selain tidak efektif, juga
merugikan banyak orang dan mendorong terjadinya kasus pelanggaran HAM lagi. Sementara untuk
pemerintah, untuk bisa lebih menghargai pendapat yang dikemukakan rakyatnya serta mengurangi
batasan batasan dalam kemerdekaan mengemukakan pendapat yang bebas

5. Pembatasan HAM Dapat Menjadi Pelanggaran HAM


Saksi ahli menilai hatzaai artikelen bukan lagi pembatasan hak menyampaikan pendapat, namun sudah
dapat dikatakan pelanggaran HAM. Kritik harus dibedakan dari penghinaan.

CRA

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Akil Mochtar mengatakan kebebasan hak warga negara dalam
menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD 1945
adalah salah satu wujud demokrasi. Namun tetap diperlukan suasana tertib, aman dan damai, sehingga
penyampaian pendapat harus dilakukan secara bertanggung jawab.

Akil menjelaskan pembatasan itu sudah diatur dalam Pasal 28 J Ayat (2) UUD 1945. Keterangan ini
disampaikannya sebagai wakil DPR dalam sidang pengujian pasal-pasal hatzaai artikelen dalam Kitab
Undang-undang hukum Pidana, Rabu (8/5).

Pasal 28 J Ayat (2) UUD 1945

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
Namun, saksi ahli lainnya, Jayadi Damanik, berbeda pendapat. Menurutnya, walau hak asasi manusia
dapat dibatasi, pembatasan HAM dalam Pasal 28J ayat (2) itu dapat membuat pembentuk UU
melakukan pelanggaran HAM baik disengaja maupun tidak disengaja.

Jayadi membenarkan Pasal 154 KUHP, salah satu pasal yang diuji, merupakan bentuk pelanggaran HAM.
Pasal tersebut sangat represif, menindas, dan diskriminatif. Coba bayangkan status warga negara
dengan penguasa yang priveledge-nya berlebihan, menyebabkan warga negara tersebut tidak berdaya.
ungkapnya.

Ia menekankan, walau diperbolehkan, pembatasan HAM tak bisa dilakukan secara sembarangan dan
berlebihan. Pasal 154 ini sebenarnya tidak ditujukan untuk membatasi, tetapi sudah melanggar. Bentuk
hukumnya memang pembatasan, tetapi esensinya represif itu, tambah Jayadi yang menulis disertasi
bertajuk Pelanggaran HAM melalui Undang-undang.

Sedangkan saksi ahli lainnya, Dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Mudzakkir, mengaku belum
bisa mengklasifikasikan apakah haatzai artikelen yang diperdebatkan merupakan pembatasan HAM atau
sudah menjurus kepada pelanggaran HAM. Kesulitan untuk menklasifikasi ini terjadi karena haatzai
artikelen ini lahir terlebih dahulu dari Pasal 28J ayat (2) UUD 1945.

Pemerintah harus tetap dilindungi

Mudzakkir mengakui haatzai artikelen dapat ditafsirkan dengan cara yang luas, namun ia tetap meyakini
bahwa pemerintah harus dilindungi dari penghinaan. Ia membedakan antara kritikan dan penghinaan.
Menurutnya, penghinaan jelas perbuatan yang jahat yang harus dihukum. Namun, harus diberikan tafsir
atau rumusan jelas bahwa kritikan tidak identik dengan penghinaan, tandasnya.

Untuk membedakan kritik dengan penghinaan, dapat dilihat dari unsur kesengajaan dalam
mencemarkan nama baik. Memang kritik juga dapat mencemarkan nama baik, tetapi itu dilakukan
secara tidak sengaja, atau tanpa niat sebelumnya.

Penilaian unsur kesengajaan dapat diukur secara subjektif, yaitu menurut pelaku dan korban. Maupun
secara objektif, menurut ukuran masyarakat, terutama berkaitan dengan etika menyampaikan
pendapat.

Mudzakkir mengakui bahwa dia setuju dengan rumusan Pasal 154 KUHP tersebut, dengan catatan harus
diatur juga dalam penjelasannya sehingga penafsirannya tidak terlalu luas.

Pada sidang kali ini, Mudzakkir juga menjelaskan kepada sidang MK bahwa dalam teknik rumusan delik,
dikenal delik genus dan delik spesies. Pasal 134 KUHP yang telah dibatalkan MK adalah delik genus.
Maka seharusnya dengan hilangnya delik genus tersebut, ketentuan delik speciesnya tidak berlaku lagi.
Dengan pengujian Pasal 154 ini, maka delik spesiesnya harus diuji juga walaupun tidak ada didalam
permohonan, ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai