Anda di halaman 1dari 17

HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN

KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN DENGAN


PATOGRAF

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan
rahmat-NYA modul ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya. Adapun penulisan
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas matak kuliah dan modul ini berjudul
PERSPEKTIF ILMU SOSIAL BUDAYA dan HUMANIORA dalam PRAKTIK KEBIDANAN.

Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan modul ini. Kami juga berharap dengan adanya modul ini dapat menjadi salah
satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagipembaca
Namun kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………… ............ 1


DAFTAR ISI …………………………………………………. .......... 2
PENDAHULUAN ……………………………………………… ........ 3
3.1 Deksripsi singkat ..................................................... 4
3.2 Tujuan pembelajaran ............................................... 6
PETUNJUK PEMBELAJARAN .......................................... 4
KEGIARTAN BELAJAR I ………………….………………......... 5
5.1 Uraian materi ..........................................................
5.2 Rangkuman .............................................................
5.3 Soal ........................................................................
5.4 Jawaban ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………… ......... 9
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

PENDAHULUAN

DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu memahami tentang
pengertian ilmu sosial budaya, pengertian humaniora dalam kebidanan, mengindentifikasi kasus-
kasus yang terjadi dalam masyarakat sekitar, memahami kebudayaan-kebudayaan yang ada di
lingkungan masyarakat mengenai kesehatan pada ibu hamil, mampu memberikan penjelasan dan
mampu tentang Manusia, nilai, norma, dan hukum.

TUJUAN PEMBELAJARAN
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

PETUNJUK PEMBELAJARAN

1. Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan, keyakinan masing-masing agar diberikan
kemudahan dalam mempelajari materi yang diberikan.
2. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik.
3. Buat dan isilah rencana pembelajaran yang terdapat dalam modul agar dapat
mengkonsultasikannya apabila mendapat kesulitab
4. Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan dengan sungguh-sungguh.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

PENGANTAR

Salam sejahtera untuk anda semua. Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio:sosial,
logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Pengertian
lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai
disiplin ilmu untuk menanggapi masalah - masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu
yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.

Akan tetapi manusia sebagai makhluk budaya, budaya bukan berarti bahwa manusia
dibebaskan untuk berkarya apapun itu tanpa menilainya dari segi norma maupun hukum. Budaya
yang seperti ini adalah kebudayaan yang bersifat merusak dan sangat berbahaya bagi keutuhan
bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan kesadaran manusia sebagai makhluk budaya agar dalam
berbudaya memang teguh norma-norma yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Dewasa ini masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan
nilai,moral, dan hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif
lainnya sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan moral karena dengan adanya
panutan, nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian
individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai
yang mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi
sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial. Pendidikan
moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapatdilakukan oleh siapa saja dan
dimana saja.

Pengaruh budaya terhadap status kesehatan masyarakat tidak bisa diabaikan begitu saja,
kesehatan merupakan bagian integral dari kebudayaan. Hasil riset etnografi kesehatan tahun
2012 di 12 etnis di Indonesia menunjukkan masalah kesehatan ibu dan anak terkait budaya
kesehatan sangat memprihatinkan. Keharusan untuk tetap bekerja keras sampai mendekati
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

persalinan bagi ibu hamil juga sangat membahayakan baik bagi ibu maupun janinnya.
Pemotongan tali pusat dengan sembilu (bambu yang ditipiskan dan berfungsi seperti pisau)
masih banyak digunakan untuk memotong tali pusat bayi yang baru dilahirkan.

Budaya pada masa kehamilan dan persalinan di sebagian daerah telah terjadi pergeseran
namun di sebagian lain masih dipertahankan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh O’Neil (2006)
bahwa semua budaya yang diwariskan cenderung untuk berubah tetapi ada kalanya juga
dipertahankan. Ada proses dinamis yang mendukung diterimanya hal-hal dan ide-ide baru dan
ada juga yang mendukung untuk mempertahankan kestabilan budaya yang ada. Hiller (2003)
menyatakan bahwa ketika perubahan terjadi, maka terjadi destruksi nilainilai tradisional,
kepercayaan, peran dan tanggungjawab, pendidikan, keluarga dan lain-lain yang hampir simultan
dengan proses konstruksi cara baru sebagai pengaruh dari perubahan sosial. Nilai dan ritual yang
baru ini menggantikan nilai dan ritual yang lama. Namun di sebagian masyarakat adakalanya
terjadi kompromi yang mana nilai dan ritual baru dijalankan dengan tanpa menghilangkan nilai
dan ritual lama.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

IINDIKATOR
PEMBELAJARAN
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

KEGIATAN BELAJAR 1
Hormon yang berpengaruh dalam persalinan dan kontraksi dalam
perslinan dan dikaitkan dengan patograf

POKOK-POKOK MATERI

1. Pengetian hormon yang menghasilkan rasa nyeri


2. Tujuan dan keunikan rasa nyeri dalam persalinan
3. Fisiologi nyeri persalinan
4. Penyebab nyeri yang di jelaskan menurut kala persalinan
5. Efek yang di timbulkan akibat nyeri persalinan
6. Jenis-jenis hormon yang berpengaruh dalam persalinan
7. Fungsi hormone dalam proses persalinan
8. Pengertian patograf
9. Fungsi patograf
10.Hubungan hormon dengan patograf
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

URAIAN MATERI

Hormon yang berpengaruh dalam persalinan dan kontraksi


dalam perslinan dan dikaitkan dengan patograf

A. PENGERTIAN
 Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.Semua
organisme multiseluler,termasuk tumbuha,memproduksi hormon.
 Rasa nyeri adalah nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau
perasaan yang bias menimbulkan ketegangan.
 Rasa Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang,tidak melebihi 6 bulan,dan di tandai adanya peningkatan tegangan otot.
 Rasa Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan biasanya berlangsung
dalam waktu cukup lama,yaitu lebih dari 6 bulan.Yang termasuk nyeri koronis adalah
nyeri terminal,sindrom nyeri koronis dan psikosomatik.
 Patograf adalah informasi klinik tentang kemajuan perslinan,asuhan pengenalan penyulit
dan membuatkeputusan klinik.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

B. TUJUAN RASA NYERI PADA


SAAT PERSALINAN
Tujuan rasa nyeri dalam persalinan memiliki keunikan.Oleh karenanya, pengalaman
persalinanmempunyai suatu kekuatan tinggi terhadap prolehan pereda nyeri yang memuaskan.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa nyeri persalinan mem;punyai keunikan disbanding nyeri ,lainnya
karena:

1. Nyeri pertsalinan merupakan bagian dari proses yang normal.Sedangkan nyeri lainnya
mengikuti patologisnya.
2. Pada nyeri persalinan ada waktu mempersiapkannya karena datangnya sudah dapat
diperkirakan yaitu apabila sudah masuk proses persalinan.
3. Nyeri persalinan mempunyai batas dan dapat hilang dengan sendirinya (self-limiting).
4. Nyeri persalinan tidak konstan tetapi bersifat intermitten:
a. Pada Kla I,nyeri merupakan akibat penipisan dan pembukaan serviks.
1) Pada pembukaan 0-3cm,nyeri di rasakan sakit dan tidak nyaman.
2) Pada pembukaan 4-7cm,nyeri dirasakan agak menusuk.
3) Pada pembukaan 7-10cm,nyeri terasa menjadi lebih hebat,menusuk dan kaku.
b. Pada awal Kala II,nyeri timbul disebabkan oleh penurunan kepala janin yang
menekan dan menarik bagian-bagian daerah panggul.
5. Kelahiran bayi dan kondisi janin akan mempengaruhi kondisi emosional ibu sehingga
dapat berpengaruh pada rasa nyeri.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

C. FISIOLOGI PERSALINAN

1. Fisiologi (alur) terjadinya nyeri dalam persalinan,yaitu:


a) Pada kala I nyeri sifat nya visiral,ditimbulkan oleh karena kontraksi uterus dan
dilaktasi serviks yang dipersyarafi oleh serabut aferen simpatis dan ditransmisikan
ke medulla spinalis pada sekmen T10-L1 (thorakal 10-lumbal1)melalui serabut
syaraf delta dan serabut syaraf C yang berasal dari dinding lateral dan pundus
uteri
b) Pada kala II merupakan nyeri somatic yang di transmisikan melalui nervus
udendal yang berasal dari S2-S4.Pada kala II ini intensitas nyeri nya terasa lebih
nyeri dan teroklalisasi.
2. Secara lebih terperinci,fisiologi nyeri persalinan dapat di jelaskan sebagai berikut:
a) Pada kala I:
Nyeri di hasilkan oleh latasi serviks dan SBR,serta distensi uterus.
Intensitas nyeri kala I akibat dari kontraksi involunter nyeri dirasakan dari
pinggang dan menjalar ke perut.
Kualitas nyeri berfariasi.
Sensasi implus dari uterus sinaps nya pada torakal 10,11,12dan
lumbal1.mengurangi nyeri pada fase ini dengan memblok daerah di atas nya.
b) Fase transisi dari kala I sampai kala II:
Selama fase transisi ibu biasnya akan merasakan sensasi nyeri yang amat
sangat.Ekspresi tampak tidak berdaya dan menunjukan kemampuan penurunan
mendengar dan konsentrasi.
c) Pada kala II:
Nyeri di akibatkan oleh tekanan kepala janin pada pelvis.Distensi struktur pelvis
dan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
Nyeri yang dirasakan pada:
 Regio L2,bagian bawah punggung,dan juga pada paha dan tungkai.
 Pada areal vagina dan perineum.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

Sensasi seperti tarikan,tekanan,rasa terbakar dan puntiran,serta keram.Ibu


biasanya mempunyai keinginan untuk mengejan.Sensai impuls di bawak
perineum ke sacrum 2,3,4 oleh saraf pudendal.Untuk mungurangi nyeri di
blok pada reseptor yang lebih bawah.

D. PENYEBAB NYERI YANG DI


JELASKAN MENURUT KALA
PERSALINAN

A. Kala I persalinan
Nyeri berkaitan dengan kala I persalinan adalah unik dimana lnyeri ini menyertai proses
fisiologis normal.Meskipun persepsi nyeri dalam persalinan berbeda- beda di antara
wanita,terdapat suatu dasar fisiologis terhadap rasa tidak nyaman/nyeri selama
persalinan.Nyeri selama kala I persalinan berasal dari:
1) Dilatasi serviks,dimana merupakan sumber nyeri yang utama.
2) Peregangan segmen uterus bawah.
3) Tekanan pada struktur-struktur yang berdekatan.
4) Hipoksia pada sel-sel otot uterus selama kontraks
5) Area nyeri meliputi dinding abdomen bawah dan area-area pada bagian lumbal bawah
dan sacrum atas.
B. Kala II persalinan:
Selama kala II persalinan,rasa nyeri disebabkan karena
1) Hipoksia pada sel-sel otot yang berkontraksui.
2) Distensi vagina dan perineum.
3) Tekanan pada struktur-struktur yang berdekatan.
4) Area-area nyeri yang meningkat.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

E. EFEK YANG DI TIMBULKAN


AKIBAT NYERI PERSALINAN

Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan nyeri pada persalinan dapat mempengaruhi
proses kelahiran itu sendiri.Pengaruh utama yang terjadi adalah karena terpicunya sistem
simpatis dimana terjadi peningkatan kadar plasma dari katekolamin,terutama epinefrin.

Nyeri yang di akibatkan oleh persalinan dapat di simpulkan menjadi beberapa hal di bawah ini:
Psikologis : Penderitaan,ketakutan dan kecemasan.
Kardiofaskuler :Peningkatan kardio output,tekanan darah,frekuensi nadi dan resistensi perifer
sistemik.
Neuroendokrin :Stimulasi sistem simpato-adrenal,peningkatan kadar plasma
katekolamin,ACTH, kortisol,ADH,ß-endofrin,ß-lipoprotein,renin,angiotensin.
Metabolok : Peningkatan kebutuhan O2,asidosos laktat,hperglikemia,lipolysis.
Gastrointestinal :Penurunan pengosongan lambung.
Rahim atau uterus :Inkoordinasi kontraksi uterus atau rahim.
Uteroplasental : Penurunan aliran darah uteroplasental
Fetus atau janin : Asidosis akibat hipoksia pada janin.

CONTOH KASUS PERAWATAN KEHAMILAN


DALAM KEBUDAYAAN

KEPERCAYAAN DAN PRAKTIK BUDAYA PADA


MASA KEHAMILAN MASYARAKAT DESA
KARANGSARI, KABUPATEN GARUT

A. KEPERCAYAAN DAN PRAKTIK


BUDAYA PADA MASA
KEHAMILAN
1. Kebiasaan Yang Dilakukan Ibu Pada Saat Hamil

No Kebiasaan Pengaruh yang diyakini


HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

1 Membawa benda-benda tajam seperti menjaga ibu dan bayinya dari gangguan roh
gunting, peniti yang diikatkan pada baju jahat dan makhluk halus
atau pakaian dalam ibu hamil
2 Banyak bergerak dan jalan-jalan terutama supaya persalinannya lancar
pada pagi hari saat udara masih segar
3 Ibu yang hamil tua, dianjurkan untuk supaya janin yang di dalam kandungan
sering melakukan gerakan menungging cepat turun dan membuka jalan lahir serta
termasuk mengepel lantai dengan membuat persalinan lancar tanpa kesulitan.
menggunakan tangan
4 Ibu hamil yang berambut panjang supaya kelihatan rapi dan bersih
dianjurkan untuk mengikat rambutnya
5 Dianjurkan untuk makan lebih banyak supaya ibu dan bayi yang dikandungnya
dan lebih sering, banyak mengkonsumsi sehat
sayuran, buah-buahan, susu dan makanan
bergizi
6 Dianjurkan untuk makan daun galing Memperlancar
yaitu tumbuhan sejenis pakis yang proses persalinan
mengandung banyak lendir
7 Dipijat (bahasa sunda:‘disangsurkeun’) Supaya bayi tidak turun ke bawah dan posisi
bayi tidak berubah

Budaya di masyarakat memiliki resep tentang makanan atau minuman yang tepat untuk
memperlancar proses fisiologis kehamilan (Helman:2002) yang diper-caya akan berdampak
terhadap kelancaran persalinan dan pasca salin. Anjuran makanan pada ibu hamil di Desa
Karangsari sejalan dengan hasil penelitian M’soka et al (2010) di Zambia yang mana ibu hamil
meyakini perlunya diet seimbang.
Hasil studi Higginbottom (2014) di Canada juga menemukan wanita hamil harus makan
lebih sering dan atau dengan porsi yang lebih besar, banyak minum susu (dan juga jus apel)
supaya kulit bayinya bagus dan juga untuk kesehatan dan kesejahteraan janin. Selain itu,
penelitian yang dilakukan Otoo (2015) di Ghana menemukan buah-buahan, kepiting dan pisang
mentah baik untuk ibu hamil karena buah-buahan dan kepiting membuat ibu dan janin sehat dan
pisang mentah keras sehingga membuat janin kuat dan juga memberi kekuatan pada ibu saat
persalinan.
Studi Graft (2014) yang melakukan studi ke wanita dari 35 etnik yang ada di Ghana tentang
keyakinan dan praktik makanan dalam kehamilan menyimpulkan bahwa makanan tradisional dan
suplemen memiliki lima fungsi yaitu mencegah anemia, menguatkan tubuh ibu hamil,
meningkatkan kesehatan, meminimalkan gangguan fisio-logis dan memaksimalkan kesehatan
bayi.
Perilaku atau kebiasaan saat hamil juga harus dijaga sebagai bentuk perlindungan terhadap
ibu dan janin. Keharusan menjaga perilaku dan menghindari pertengkaran ditekankan pada ibu
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

hamil (Naidu:2013; M’soka et al: 2010). Wanita hamil juga hanya makan yang dimasak sendiri
atau keluarganya, menggunakan artefak religi dan membawa kitab suci (Aziato et al:2016).

2. Pantangan/Larangan Yang Harus Diikuti Ibu Pada Saat Hamil

No Larangan/Pantangan Akibat yang diyakini


1 Memakai pakaian yang sobek bayinya akan cacat
2 Keluar dan jalan-jalan di malam hari akan diikuti dan diganggu oleh roh-roh
halus
3 Duduk di bangbarung (depan pintu) susah pada saat melahirkan
4 Duduk di teras rumah dengan kaki menghambat kelahiran sang bayi
ngarumbay (berselonjor ke tanah)
5 Duduk di atas batu menghambat kelahiran sang bayi
6 Duduk di sembarang tempat menghambat kelahiran sang bayi
7 Melilitkan handuk di leher tali pusat/ari-arinya melilit
8 Melihat orang yang sedang membolongi ada bekas bolongan di telinga anak
sesuatu
9 Makan es menyebabkan besar saat bayi dan lama-
lama menjadi kecil
10 Makan bakso menyebabkan bayi besar
11 Makan jengkol bayi yang lahir akan bau
12 Makan nenas menyebabkan keguguran
13 Makan ikan asin mengakibatkan gatal pada ibu
14 Makan ikan tongkol dan sarden mengakibatkan perdarahan
15 Makan pisang mengakibatkan rahimnya keluar
16 Makan mie mengakibatkan rahimnya keluar
17 Makan nangka mengakibatkan rahimnya keluar
18 Memakan buah-buahan yang Mengakibatkan bayi yang akan dilahirkan
menyatu/berdempet kembar siam.

Pantangan makanan selama kehamilan di masya-rakat Karangsari sejalan dengan hasil


penelitian Otoo (2015) di Ghana tentang larangan makan siput, pisang matang, okra, kacang
tanah, milo, gandum, kentang, jahe dan mangga. Selain itu juga pembatasan makanan tertentu
seperti gula tebu, alkohol, garam (M’soka et al: 2010). Masyarakat Ankara, Turki ada larangan
makan ikan, kepala dan kaki domba serta daging kelinci (Ayaz & Efe: 2008).
Keharusan untuk memperhatikan perilaku atau akti-fitas pada ibu hamil di Desa Karangsari
juga ditemukan di berbagai daerah, seperti di Ghana ibu hamil tidak boleh menyiapkan atau
mendekati api, dilarang melilitkan handuk atau kain di leher, memperlihatkan dada, membawa
atau memikul barang-barang berat (Otoo: 2015). Selain itu, Ibu hamil di Desa Karangsari juga
dilarang keluar dan jalan-jalan di malam hari karena khawatir diganggu oleh roh jahat. Secara
fisik, penerangan di Desa Karangsari pada malam hari memang masih kurang sehingga khawatir
ibu terjatuh, terlebih pada musim hujan, jalanan banyak yang licin. Selain itu karena lokasinya
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

yang dekat dengan pantai wisata, di Desa Karangsari juga masih ada preman yang berkeliaran di
malam hari sehingga akan sangat berbahaya bagi ibu hamil.

3. Syukuran atau Upacara Pada Masa Kehamilan

Mengenai upacara yang biasa dilakukan pada masa kehamilan di Desa Karangsari
masyarakat masih mempertahankan kebiasaan upacara opat bulanan dan nujuh bulanan.
Upacara opat bulanan dilaksanakan pada saat usia kehamilan ibu menginjak empat bulan karena
diyakini pada usia ini ditiupkan ruh ke dalam janin. Syukuran ini mengundang keluarga dan
tetangga terdekat.

Besar kecilnya acara syukuran ini disesuaikan dengan kemampuan ibu hamil dan
keluarganya. Tetapi ada beberapa persyaratan yang harus ada yaitu empat macam buah-buahan
yang dibuat rujak dan empat macam ‘beubeutian’ (umbi-umbian) yang ‘diseupan’ (dikukus).
Kemudian Ibu hamil harus menjual rujak itu kepada keluarga dan tetangga yang hadir, dan
mereka membelinya dengan potongan genting yang berbentuk bulat seperti koin (uang recehan).
Semakin banyak yang membeli maka diyakini proses kehamilan dan persalinan ibu akan
semakin dimudahkan.

Pada upacara ini ibu hamil juga dimandikan oleh orang tua dan keluarganya dengan air yang
dicampur dengan empat jenis bunga-bungaan yang sudah dijampi-jampi oleh maraji. Selain itu
juga diadakan pengajian dan pada proses pengajian ini dibacakan Surah Yaasin, Surah Yusuf dan
Surah An-Nisaa. Pengajian ini bertujuan untuk mendo’akan supaya persalinan lancar dan anak
yang dilahirkan sehat, sholeh dan ganteng jika laki-laki serta sholehah dan cantik jika
perempuan.
Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur karena sudah diberi kepercayaan untuk hamil,
mengakrabkan anggota keluarga dan tetangga dan sama-sama mem-berikan dukungan kepada
ibu hamil dan suaminya.
Di usia kehamilan tujuh bulan, diadakan upacara yang serupa. Bedanya pada usia kehamilan
ini buah-buahan yang disediakan untuk dibuat rujak, ‘beubeutian’ (umbi-umbian) yang
‘diseupan’ (dikukus), dan bunga-bungaan yang dicampur dengan air pada saat mandi, masing-
masing jumlahnya ada tujuh macam.
Prosesi upacara ini sama dengan upacara opat bulanan yaitu ibu hamil menjual rujak kepada
keluarga dan tetangga yang datang, dan mereka membeli dengan menggunakan genting yang
dibentuk seperti koin. Ibu dimandikan dengan air yang dicampur tujuh macam bunga oleh
orangtua dan keluarganya dengan dipimpin oleh maraji. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan
pengajian yang dipimpin oleh Ustadz dan diikuti oleh keluarga dan tetangga yang tujuannya
untuk mendo’akan agar ibu sehat dan selamat serta bayi yang dikandungnya sehat, selamat,
cantik/cakep dan pintar sesuai harapan orangtuanya.
Upacara opat bulanan dan nujuh bulanan ini meskipun bagian dari budaya masyarakat
Karangsari secara turun-temurun, namun dalam pelaksanaannya tidak memaksa, jadi sesuai
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PERSALINAN DAN
KONTRAKSI DALAM PERSALINAN DAN DIKAITKAN
DENGAN PATOGRAF

dengan kemampuan ibu hamil dan keluarganya. Besar kecilnya penyelenggaraan upacara tidak
dinilai oleh masyarakat, yang penting upacara ini dilaksanakan. Kepatuhan terhadap tradisi ini
juga terjadi pada masyarakat Buton yang masih mempertahankan upacara posipo (upacara untuk
ibu hamil anak pertama) (Hindaryatiningsih: 2016).
Upacara opat bulanan dan nujuh bulanan yang masih menjadi ritual yang dipatuhi oleh
masyarakat Desa Karangsari memiliki makna yang sangat dalam. Ritual inisiasi menyampaikan
pesan simbolis yang menyuarakan nilai dan keyakinan budaya yang sangat dalam (Davis- Floyd:
1992) dan bertujuan untuk melindungi ibu dan janin (dan kadang juga ayah, kerabat dan seluruh
keluarga) dari kekuatan jahat (Van Gennep: 2004). Upacara seperti ini juga merupakan bentuk
perhatian keluarga dan tetangga serta masyarakat sekitar (Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI: 2012) dan juga bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai
kebaikan seperti nilai kebersamaan, nilai respect, nilai sosial yang diwujudkan dalam kerelaan
membagikan rizki kepada sanak keluarga dan handai taulan yang hadir, sejak anak di dalam
kandungan (Hindaryatiningsih: 2016).

DAFTAR PUSTAKA

Sukardi.2013.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Jawa Timur:Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes)

Juariah.2018.Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora

Maida. Modul Ajar Kebidan Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. www.poltekkes-medan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai