Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AGAMA ISLAM

“ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK”

GURU PEMBIMBING
Drs. Imam Ghozali, M.M

NAMA ANGGOTA
1. Tsamarah Adillah Re Falda (23042010093)
2. Annisa Nur Fadhilah (23042010001)
3. Arista Salsabila Hermanto (23042010036)
4. Fitria Ayu Kartika Damayanti (23042010088)
5. Nur Fajriyah Alfinatun Nikmah (23042010022)

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR


MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Landasan Teori.............................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.4 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Etika...........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Moral.........................................................................................................................8
2.1 Pengertian Akhlak......................................................................................................................10
2.2 Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak...........................................................................................11
2.3 Macam – Macam Akhlak...........................................................................................................12
2.4 Aktualisasi Akhlak.....................................................................................................................13
2.5 Hubungan Akhlak dengan Tasawuf............................................................................................14
2.6 Konsep Akhlak dalam Agama Islam..........................................................................................15
2.7 Contoh – Contoh Akhlak dalam Agama Islam...........................................................................16
2.8 Macam-Macam Etika dan Penerapannya...................................................................................17
2.9 Prinsip Dasar Akhlak dan Moral................................................................................................18
BAB III.....................................................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
3.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................20
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia-Nya
sehingga kami bisa dengan lancar menyelesaikan makalah mata kuliah umum Pendidikan agama
islam yang berjudul ”Etika, Moral, Akhlak”. Terimakasih kami ucapkan kepada pak Drs. Imam
Ghozali, M.M atas bimbingannya dalam membantu pembuatan tugas makalah ini.

Tidak lupa kami ucapkan kepada anggota kelompok yang sudah ikut berkontribusi untuk
penyusunan makalah dengan memberikan kritik, saran, dan pola pikir yang telah diberikan.
Tidak bisa kami sebutkan satu satu secara langsung maupun tidak langsung kepada bersangkutan
yang telah memberikan motivasi dan dorongan.

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan dari segi
penulisan maupun pada materi yang kami sampaikan. Oleh sebab itu, kami menerima kritik dan
saran dari semua pihak yang diharapkan bisa menyempurnakan makalah ini kedepannya.
Makalah yang kami sajikan dibuat dengan ringkas dan tegas. Kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi yang membaca. Terimakasih

Surabaya, 6 September 2023

Seluruh Anggota Kelompok 5


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama sangatlah penting bagi manusia di kehidupan kita sehari-hari karena
pedoman yang digunakan untuk hidup yaitu agama. Agama sendiri merupakan keyakinan
atau kepercayaan setiap individu di dunia ini, karena jika tidak ada agama atau keyakinan
dalam diri manusia maka hidupnya tidak akan tertata bahkan mungkin di dunia ini akan
banyak sekali kasus kriminal, bunuh diri, serta penggunaan narkoba yang berserakan.

Maka dari itu agama sangatlah berpengaruh bagi manusia agar bisa berperilaku
baik dan benar sesuai dengan pedoman yang di percaya dalam kehidupan di dunia ini.
Pembelajaran tentang akhlak adalah hal penting harus dimiliki semua umat manusia di
dunia ini agar bisa membedakan sikap manusia dengan hewan itu sangat berebeda.

Jika manusia tanpa akhlak maka ia sama saja seperti hewan yang tidak memiliki
akal, padahal manusia diberi Allah SWT akal untuk berpikir dan bersikap. Oleh karena
itu, didalam agama Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya perilaku dalam berbagai
aspek di kehidupan, antara lain: Akhlak, Etika, dan Moral. Sebab orang lain menilai
perilaku baik dan buruk kita dari cara bertutur kata ataupun bertingkah laku.

Setiap individu memiliki akhlak, etika, dan moral yang berbeda. Munculnya
kesadaran akhlak manusia dan sikap terhadapnya merupakan landasan yang menentukan
hakikat kehidupan manusia. Akhlak, moral, atau etika adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Kehidupan yang berakhlak dan setiap perbuatan
moral merupakan respon terhadap hati nurani, sedangkan kehidupan tidak berakhlak dan
setiap pelanggaran moral bertentangan dengan hati nurani. Hal tersebut bisa terpengaruh
dari lingkungan internal dan eksternal tiap individu. Dalam Islam, etika, moral, dan
akhlak memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Ketiganya
saling terkait dan saling mempengaruhi dalam membentuk perilaku manusia.
1.2 Landasan Teori

Etika, moral dan akhlak sangat berkaitan dengan persoalan sikap atau perilaku
pada seseorang. Etika sendiri memiliki arti kebiasaan, dimana maksud dari kebiasaan itu
adalah ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk dan yang menjadi
tolak ukurnya adalah akal manusia. Kemudia moral memiliki arti ilmu untuk mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk, yang menjadi tolak ukur perilaku moral adalah
tradisi di suatu masyarakat tertentu. Dan yang terakhir yaitu akhlak. Akhlak memiliki arti
ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan mana buruk, terpuji dan tercela baik dalam
hal perkataan maupun perbuatan manusia dan batin, yang menjadi tolak ukur akhlak
adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian etika, moral, dan akhlak dalam agama islam?
2. Perbedaan antara etika, moral, dan akhlak?
3. Apa saja macam-macam akhlak?
4. Apa aktualisasi akhlak?
5. Bagaimana hubungan Akhlak dengan Tasawuf ?
6. Apa konsep akhlak dalam Agama Islam?
7. Apa saja contoh akhlak berdasarkan Agama Islam?
8. Apa saja macam-macam Etika dalam Islam dan penerapannya dalam kehidupan?
9. Bagaimana prinsip dasar akhlak dan moral?

1.4 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
ini yaitu untuk mengetahui pengertian etika, moral dan akhlak, dan untuk mengetahui
mana yang benar dan mana yang salah berdasarkan tolak ukur yang sudah dijelaskan.
Serta bagaimana cara menerapkan perkataan atau perbuatan yang benar dan menghindari
perkataan dan perbuatan yang salah yang sesuai dengan kaidah agama islam.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang memiliki arti timbul dari
kebiasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika dapat diartikan sebagai
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak). Adapun arti etika yang dikemukakan oleh para ahli dengan ungkapan yang
berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Menurut para ulama’ etika
merupakan ilmu yang menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dan
tujuan yang harus dicapai di dalam perbuatan mereka.

Dapat dijelaskan secara rinci bahwa etika adalah ilmu tentang sikap dan
kesusilaan individu dalam suatu lingkungan sosial dengan adanya aturan dan prinsip
tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang baik dan benar. Penilaian baik buruk
tersebut berdasarkan pendapat akal pikiran. Dalam hal ini yang menjadi perspektif
objeknya adalah tindakan, sikap atau perilaku manusia. Etika termasuk bagian dari
filsafat yang meliputi seseorang berbuat baik, dan menginginkan hal-hal yang baik dalam
hidupnya.

Etika didalam Islam tidak hanya mengajarkan dan menuntun manusia untuk
bersikap dan bertingkah laku yang baik. Namun, etika didalam Islam juga menjadi
pedoman ataupun sumber moral yang ada di Masyarakat yang di dasarkan kepada Al-
Qur’an serta Al-Hadist yang shohih. Selain itu, Etika Islam juga mengatur dan
mengarahkan umat manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia guna memperbaiki
tingkah laku manusia. Etika Islam memiliki sifat yang universal dan komprehensif, yang
dapat diterima oleh semua umat manusia dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat
agama Islam.

Adapun jenis-jenis etika yang sering kita temui di sekitar kita seperti, etika profesi
dan kerja, etika keluarga, etika bisnis, etika persahabatann dan masih banyak lagi.
Etika harus dimiliki oleh semua orang dan sangat dibutuhkan dalam
bersosialisasi, yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu situasi atau
kondisi yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya memberi salam ketika
sedang mengunjungi seseorang baik saudara, kerabat, teman dan siapapun itu, meminta
maaf jika melakukan kesalahan, mengucapkan “Tolong” jika ingin meminta bantuan pada
seseorang, mengucapkan “Terima Kasih” jika sudah menerima pertolongan dari
seseorang.
Terdapat beberapa manfaat-manfaat jika seseorang memiliki etika yang baik,
diantaranya:
1) Memiliki rasa tanggung jawab
2) Menjadi kontrol sosial
3) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4) Pemeliharaan ketertiban dan keteraturan dalam sebuah organisasi
5) Melindungi hak-hak diri sendiri dan orang lain
6) Sebagai acuan pemecah masalah internal dan eksternal
7) Menjadi sumber atau penuntun bersikap sopan satun kepada sesama manusia ‘
8) Menjadi prinsip yang mendasar dalam menjalankan aktivitas sehari sehari

Nilai-nilai etika didalam Islam yang dapat dijadikan sumber awal sebelum
bersikap dan bertingkah laku:

1. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai etika yang sangat penting di dalam Islam. Seorang
muslim harus berkata jujur dalam setiap tindakan yang dilakukan sehari-hari.
Seperti yang terdapat didalam sifat wajib rasul yaitu Shidiq ( ‫ )ِص ْدٌق‬yang
berarti berkata benar atau jujur.
Hadits pentingnya jujur dinarasikan Abdullah, berikut haditsnya,
‫ َو ِإَّن اْلَك ِذ‬،‫ َو ِإَّن الَّرُج َل َلَيْص ُدُق َح َّتى َيُك وَن ِص ِّديًقا‬،‫ َو ِإَّن اْلِبَّر َيْهِد ي ِإَلى اْلَج َّنِة‬،‫ِإَّن الِّص ْد َق َيْهِد ي ِإَلى اْلِبِّر‬
‫ َح َّتى ُيْك َتَب ِع ْنَد ِهَّللا َك َّذ اًبا‬، ‫ َوِإَّن الَّرُج َل َلَيْك ِذ ُب‬، ‫ َو ِإَّن اْلُفُجوَر َيْهِد ي ِإَلى الَّناِر‬، ‫َب َيْهِد ي ِإَلى اْلُفُجوِر‬
“Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada
kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila
seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allah sebagai orang yang jujur.” (HR Bukhari).
2. Keadilan
Dalam berperilaku kita harus bersikap selalu adil dengan sesama. Al-Qur’an
mengajarkan umat Muslim untuk mengakkan keadilan terhadap siapapun dan
dimanapun tanpa memandang agama, ras, suku, warna kulit, maupun status
social. Bagi seseorang yang mengamalkan Al-Qur’an, keadilan untuk
golongan Masyarakat lemah merupakan pokok ajaran Islam.
3. Kasih Sayang
Dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh
Turmudzi, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan
menyayanginya”. Dari hadist tersebut dalam dikatakan bahwa kita sebagai
makhluk Allah harus saling menyayangi kepada sesama umat manusia. Dalam
Agama Islam kasih sayang merupakan perbuatan yang terpuji.
4. Kesederhanaan
Seperti yang kita tahu, bahwasanya Nabi Muhammad SAW selalu bersikap
sederhana semasa hidupnya. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan harian,
cara berpaikaian, hingga tempat tidur Nabi Muhammad SAW. Hal ini dapat
dikatakan, seorang muslim juga harus bersikap sederhana dan tidak
berlebihan.
5. Keteladanan
Seorang muslim harus menjadi teladan dan menginspirasi orang lain dengan
dilandaskan perilaku yang baik dan moral yang tinggi. Hal ini karena
junjungan kita Nabi Muhammad SAW selalu menjadi tauladan bagi umat
muslim.

2.1 Pengertian Moral


Secara etimologis, kata moral berasal dari kata “Mos” dalam Bahasa Latin,
bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 1989: 592, moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti,
atau susila.

Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi
substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
Widjaja (1985: 154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang
perbuatan dan kelakuan (akhlak). Al-Ghazali (1994: 31) mengemukakan pengertian
akhlak, sebagai padanan kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat
dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya
secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.

Pengertian lain dari moral adalah suatu kode etik yang diterapkan pada setiap
individu untuk berinteraksi dengan individu lain, sehingga timbul rasa saling
menghormati dan menghargai sesama manusia. Pendapat lain mengatakan bahwa
moralitas berarti sesuatu yang berkaitan dengan aturan perilaku; moralitas; budi pekerti
yang kemudian membentuk budi pekerti dalam diri seseorang, sehingga ia dapat menilai
dengan tepat baik buruknya suatu hal dalam hidup.

Moral merupakan pedoman perilaku yang berguna untuk mengatur interaksi antar
orang lain, termasuk tindakan, perilaku, dan ucapan. Dengan kata lain, istilah moralitas
mengacu pada tindakan, tingkah laku atau tindakan seseorang yang mempunyai nilai-
nilai baik sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Menurut pandangan Islam
kriteria moral yang benar adalah (1) Memandang martabat dan hakikat seluruh umat manusia
(2) Mendekatkan diri manusia kepada Allah SWT

Jenis-jenis moral yang umum ada dua

1. Moral murni atau bisa disebut hati nurani, yaitu moral yang teradapat didalam individu
sebagai suatu bentuk dari anugrah Tuhan. Dimana Tuhan pasti memberikan rasa moral
yang baik kepada setiap umatnya seperti penyayang, berakhlak baik, dan bertawakal.
2. Moral terapan, yaitu moral yang didapatkan dari ajaran berbagai adat atau kebiasaan,
agama yang menguasai kehidupan manusia yang sesuai dengan lingkungan tempat
tinggal mereka. Bisa dikatakan moral terapan yaitu moral hasil rekontruksi lingkungan
yang mengakibatkan terdapat moral baik dan moral buruk. Moral buruk bisa berupa
tindakan yang mencela tidak sesuai dengan ajaran agama sedangkan moral baik berupa
tindakan yang terpuji.

Secara garis besar tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan
martabat setiap individu. Adapun beberapa tujuan dan fungsi moral sebagai berikut:

1. Menjamin terwujudnya harkat dan martabat manusia


2. Memotivasi agar bertindak dengan penuh kebajikan yang dilandasi moral
3. Menjaga keharmonisan hubungan antar sesama manusia
4. Membuat lebih bahagia secara rohani dan jasmani
5. Dapat memberikan sifat sabar atas naluri dan nafsu

2.1 Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari kata “Khuluqun” yang memiliki arti budi pekerti, perangai,
tingkah laku manusia yang terdidik oleh situasi yang melekat pada jiwanya yang
menciptakan perbuatan-perbuatan melalui proses pemikiran, pertimbangan, Analisa dan
ketangkasan. Menurut Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang dikenal sebagai pakar
bidang akhlak terkemuka mengatakan secara singkat bahwa Akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.

Dalam Agama Islam, akhlak mengacu pada perilaku, sikap dan moralitas
seseorang yang mencakup aspek etika, moralitas dan tata krama yang diatur oleh ajaran
islam yakni berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Akhlak merupakan bagian penting
ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah SWT. dan
hubungan antara manusia dengan sesama manusia.

Tindakan manusia dapat dikatakan sebagai akhlak apabila memenuhi dua syarat.
Yang pertama, tindakan dan sikap itu dilakukan berulang kali sehingga menjadi sebuah
kebiasaan. Yang kedua, tindakan dan sikap dilakukan karena kehendak sendiri tanpa
adanya tuntutan maupun paksaan dari luar. Akhlak tidak hanya terbatas pada hubungan
antara manusia dengan manusia lain, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan
segala yang terdapat didalam kehidupan, dan yang lebih jauh lagi yaitu hubungan
manusia dengan Tuhannya.
Ciri-ciri perbuatan Akhlak:
1) Tertanam kuat dalam diri individu sehingga telah menjadi kepribadiannnya
2) Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran
3) Timbul dari dalam diri tanpa ada paksaan
4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh
5) Dilakukan dengan hati yang Ikhlas

2.2 Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak

1) Etika dengan Moral


Etika merupakan bagian dari filsafat yang meliputi tindakan seseorang
untuk berbuat baik, dan menginginkan hal-hal yang baik dalam hidupnya.
Sedangkan moral, adalah tata cara bagimana seseorang dapat melakukan tindakan
perilaku yang biasanya mengacu pada adat istiadat masyarakat lingkungan
sekitarnya.
2) Moral dengan Akhlak

Moral adalah ajaran baik dan buruk yang diterima oleh seluruh umat
manusia mengenai sikap, kewajiban, budi pekerti dan susila. Moral sendiri
merupakan tata cara, kebiasaan, dan adat yang mengacu pada peraturan sosial.
Sedangkan Akhlak, perilaku yang baik dan buruk seseorang yang timbul dari hasil
perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, dan kebiasaan yang menyatu
membentuk kesatuan yang dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

3) Akhlak dengan Etika


Akhlak memiliki arti perilaku baik dan buruk nya seseorang yang
dilandasi norma agama Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Sedangakan
Etika memiliki arti tata cara perilaku baik dan buruk nya seseorang berdasarkan
peraturan adat istiadat masyarakat tertentu.
4) Berdasarkan Tolak Ukurnya
Dalam etika, moral dan akhlak pasti memiliki tolak ukur peraturan yang
berbeda-beda. Dapat dijelaskan bahwa tolak ukur dari etika adalah akal manusia
secara individu. Kemudian tolak ukur dari moral adalah tradisi di suatu
masyarakat tertentu. Dan akhlak memiliki tolak ukur dari ajaran Agama Islam
yakni berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.

2.3 Macam – Macam Akhlak


Dilihat dari segi hubungan manusia dengan dirinya sendiri serta hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia dengan lainnya. Maka dapat dikatakan Akhlak berkaitan
dengan diri sendiri, Tuhan, Manusia, Alam, dan Makhluk Tuhan lainnya.
1) Akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT
 Beribadah kepada Allah SWT dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya
dan menyembah-Nya. Hal ini membuktikan ketundukkan terhadap
perintah Allah.
 Berzikir kepada Allah SWT dengan mengingat Allah SWT dalam berbagai
situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan hati maupun dalam hati.
Dengan begitu, akan menimbulkan rasa tenang dan tentram.
 Berdoa kepada Allah SWT. Doa merupakan inti ibadah, karena merupakan
pengakuan akan ketidakmampuan dan keterbatasan manusia, sekaligus
pengakuan akan kemahakuasaan Allah SWT. Kekuatan doa dalam ajaran
Islam sangat luar biasa, oleh karena itu berusaha dan berdoa merupakan
dua sisi tugas hidup manusia dalam aktifitas hidup manusia.
 Tawakal kepada Allah SWT, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
SWT.
 Tawaduk kepada Allah SWT dengan mengakui bahwa dirinya rendah dan
hina di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu layaknya kita sebagai
manusia jangan bersikap angkuh dan sombong.

1) Akhlak yang berhubungan dengan diri sendiri


 Bersikap sabar, yaitu sikap pengendalian diri dan penerimaan terhadap apa
yang menimpanya. Dapat diungkapkan dengan menjauhi larangan-Nya
dan menjalankan perintah-Nya.
 Selalu bersyukur, yaitu sikap terimakasih atas pemberian nikmat Allah
SWT yang diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
 Tawaduk dengan bersikap rendah hati, selalu menghargai orang lain.
 Senantiasa mengasah kemampuan untuk mengisi otak dan akal fikiran
dengan berbagai pengetahuan.
2) Akhlak yang berhubungan dengan Masyarakat
 Saling tolong menolong dalam hal kebaikan.
 Senantiasa menghargai keputusan orang lain.
 Selalu tersenyum dan menyapa dengan sesama.
 Bertutur kata yang sopan dan lemah lembut.
 Selalu berprasangka baik.
 Saling menghargai dan menghormati.
3) Akhlak yang berhubungan dengan alam
 Menjaga alam dan tidak merusaknya.
 Senantiasa menjaga agar tetap bersih.
 Melestarikannya.
4) Akhlak yang berhubungan dengan keluarga
 Melaksanakan aturan yang berlaku.
 Selalu menyanyangi seluruh anggota keluarga.
 Bertutur kata yang lembut dengan yang lebih tua.
 Selalu berkomunikasi dengan sesame anggota keluarga.

2.4 Aktualisasi Akhlak

Aktualisasi Akhlak adalah bagaimana seseorang tersebut dapat


mengimplementasikan iman yang dimilikinya dengan menerapkan seluruh ajaran Islam
dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Indikator manusia berakhlak adalah tertanamnya
iman didalam hati dan teraplikasinya taqwa dan perilaku.
Akhlak dan Aktualisasinya dapat diterapkan pada kehidupan sehari – hari,
meliputi:

 Akhlak terhadap Allah SWT: meliputi beribadah dengan sungguh-


sungguh, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, dan menjauhi
kemaksiatan.
 Akhlak terhadap Rasulullah: mengikuti dan menjalankan sunnah Rasul,
rutin menjalankan shalat sunah, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
 Akhlak terhadap diri sendiri: menjaga kesucian hati, selalu sabar, selalu
bersyukur atas nikmat Tuhan.
 Akhlak terhadap sesama makhluk: berakhlak sopan santun, dermawan,
adil, bijaksana dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.

2.5 Hubungan Akhlak dengan Tasawuf


Hubungan antara manusia dengan Allah sebagai sang pencipta, dalam islam
dikenal dengan istilah tasawuf. Pengertian tasawuf secara istilah adalah proses
pendekatan diri kepada Tuhan dengan cara mensucikan hati (tasfiat al-Qalb). Tuhan
memiliki sifat Maha Suci maka tidak dapat didekati kecuali oleh orang yang suci hatinya.
Dalam penerapannya tasawuf tidak dapat lepas dari fiqh, sebab fiqh termasuk aspek
zhahir dalam islam sementara tasawuf termasuk aspek bathinnya. Islam yang sebenarnya
merupakan perpaduan antara aspek zhahir dan aspek bathin secara seimbang.

Orang yang suci hatinya akan terlihat dari air muka dan perilaku yang baik
(akhlak mahmudah). Sebenarnya akhlak yang baik merupakan gambaran dari hati yang
suci, sebaliknya akhlak yang buruk merupakan gambaran dari hati yang buruk. Oleh
sebab itu, agar manusia memiliki akhlak yang baik harus mengamalkan tasawuf secara
logis. Seperti al-Wajibaat (melaksanakan semua kewajiban), al-Nafilaat (melaksanakan
sunnah-sunnah), al-Riyadhoh (latihan kebatinan). Inti dari riyadhoh adalah berdzikir.

Menurut Zun Nun al Misri salah seorang sufi terkenal yang berpendapat, bahwa
hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan tetapi bisa mengenal dan melihat
Tuhan (al-Ma'rifah). Pengetahuan manusia terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Pengetahuan orang awam, yang mengenal Allah hanya dengan mengucap dua kalimat
syahadat.
2. Pengetahuan ulama, yang mengenal Allah dengan akal pikirannya (ra'yu).
3. Pengetahuan orang sufi, mengenal dan mendekati Allah dengan cara menggunakan
perasaan batin yang terdalam (basyirah)
Dalam konteks ini bisa dipahami bahwa akhlak dan tasawuf memiliki keterkaitan yang
erat dan saling mendukung. Artinya, bahwa akhlak yang baik bukanlah didasari oleh
ucapan dan akal pikiran saja, melainkan dari perasaan batin yang terdalam.

2.6 Konsep Akhlak dalam Agama Islam


1. Taqwa
Taqwa merupakan konsep akhlak penting dalam islam karena mengacu pada
ketakwaan dan kesalehan. Taqwa juga melibatkan ketaatan kepada Allah SWT.
untuk menjauhi perbuatan dosa dam melakukan baik sesuai dengan ajaran Islam.
2. Ihsan
Ihsan merupakan konsep akhlak yang mengacu pada kebaikan dan kesempurnaan
dalam berperilaku dan sikap. Ihsan juga melibatkan perbuatan yang baik dan
memberikan yang terbaik dalam segala hal, baik secara lahir dan batin.
3. Husnul Khuluq
Husnul Khuluq dapat diartikan akhlak baik yang mencakup sifat – sifat terpuji
seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, keberanian, kerendahan hati, kasih saying
dan masih banyak lagi. Husnul Khuluq merupakan sifat – sifat yang dianjurkan
dalam Islam sebagai ciri – ciri seorang muslim yang baik.
4. Adab
Adab merupakan konsep akhlak yang mengacu pada tata krama, sopan santun,
dan etika. Adab juga melibatkan perilaku yang baik dilingkup interaksi sosial,
termasuk saling menghargai dan menghormati sesame manusia, sopan santun
dalam perkataan dan perbuatan, serta menjaga adab dalam melaksanakan ibadah
dan dalam kehidupan sehari – hari.
5. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji merupakan ilmu ajaran islam yang mengajarkan sejumlah akhlak
yang baik seperti salah satu contohnya adalah berbuat baik kepada orang tua.

2.7 Contoh – Contoh Akhlak dalam Agama Islam


Berikut merupakan beberapa contoh Akhlak dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kejujuran (Sidiq)
Jujur dalam perkataan dan perbuatan, tidak berdusta, dan menjaga komitmen serta
Amanah dalam segala hal.
2. Keadilan (Adil)
Berlaku adil dalam segala situasi dan kondisi, tidak memihak kepada satu orang
saja, dan memberikan hak hak yang seimbang kepada semua orang.
3. Kasih Sayang (Rahmah)
Menunjukkan kasih sayang, empati, perhatian terhadap sesama manusia, dan
membantu satu sama lain.
4. Kesabaran (Sabr)
Menjaga kesabaran dalam menerima segala kondisi dan menghadapi segala ujian
dan cobaan, tidak mudah putus asa, menerima ketetapan Allah SWT dengan
Ikhlas.
5. Kerendahan Hati (Tawadhu’)
Sikap rendah hati, tidak sombong, menghormati dan menghargai orang lain tanpa
melihat adanya perbedaan.
6. Sopan Santun (Adab)
Sikap sopan dan santun dalam berbicara, berinteraksi, dan berpakaian, serta
menghormati adat istiadat dengan baik.
7. Kebaikan Hati (Ihsan)
Berbuat baik kepada orang lain, baik dalam ucapan, tindakan, maupun perlakuan.
8. Kepedulian Sosial
Memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan sesama manusia, serta berusaha
membantu dan mendukung apabila kesulitan.
9. Memiliki Akhlak Terpuji
Menunjukkan sifat sifat terpuji, seperti rendah hati, sabar, Ikhlas, tawakal, saling
memaafkan.
10. Menjaga Janji dan Amanah
Menepati janji, memenuhi kewajiban, menjaga Amanah yang diberikan ke kita.
11. Menjaga Limgkungan
Bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, menjaga kebersihan,
menghormati alam, dan tidak merusak atau mencemari lingkungan.
12. Pengampunan (Afifah)
Memaafkan kesalahan orang lain, tidak menyimpan dendam, dan berusaha damai
dalam konflik.

2.8 Macam-Macam Etika dan Penerapannya


Empat etika dalam Islam dijelaskan sebagai berikut:
a. Moralitas Skriptural
Etika yang diambil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan memanfaatkan
analisis para filosuf dan para teolog dibawah naungan metode dan kategori
yang berkembang pada abad 8-9.
b. Etika Teologis
Etika yang dalam pengambilan keputusannya sepenuhnya berasal dari Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
c. Etika Filosuf
Etika yang didasarkan sepenuhnya pada tulisan plato dan Aristoteles yang
telah diintrepretasikan oleh para penulis Neo-Platonik dan Galen.
d. Etika Religious
Etika yang berdasar pada Al-Qur’an, As-Sunnah, konsep-konsep teologis,
kategori-kategori filsafat. Unsur utama pemikiran etika ini difokuskan
pada dunia dan manusia. Tipe pemikiran etika ini lebih kompleks dan
berciri islam.

Penerapan Etika dalam Kehidupan Sehari-hari:


1. Etika Bergaul dengan Orang Lain
 Tidak menghina mereka dan menghormati perasaan orang lain
 Bermuka manis dan tersenyum dengan orang yang baru dikenal
 Selalu berbaik sangka
 Memaafkan kesalahan yang telah diperbuat
2. Etika Bertamu
 Mengucapkan salam sebelum masuk kedalam rumah
 Menyajikan minuman untuk tamu
 Bertamu tidak boleh lebih dari 3 hari, kecuali tuan rumah yang
mengizinkan
3. Etika di Jalan
 Berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu’
 Memelihara pandangan mata
 Menyingkirkan gangguan dari jalan
 Menjawab salam orang yang dikenal maupun tidak dikenal
4. Etika Makan dan Minum
 Mencari makanan yang halal
 Mencuci tangan sebelum memegang makan maupun minum
 Diawali dengan bismillah
 Tidak mengeluh didepan makan atau minum
 Makan dan minum dengan porsi yang cukup
5. Etika Berbicara
 Hindari perdebatan dan saling membantah
 Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa
 Menghindari perkataan yang jorok

2.9 Prinsip Dasar Akhlak dan Moral


Dalam ajaran Islam yang menjadi dasar Akhlak adalah Al-Qur’an dan sunnah
Rasul. Baik dan buruk Akhlak Islam yang dilakukan oleh manusia adalah baik dan buruk
menurut kedua sumber itu. Umat Islam sepakat bahwasanya Al-Qur’an dan sunnah Rasul
menjadi dasar pokok untuk menjadi dalil naqli. Melalui kedua sumber inilah kita dapat
memahami sifat sabar, tawakal, tawadhu’, pemaaf, syukur, dll. Sebaliknya kita juga
memahami sifat yang tercela seperti iri, dengki, ujub, takabur, dll. Standar lain yang
dapat dijadikan sebagai sumber Akhlak manusia adalah akal dan hati nurani serta
pandangan Masyarakat. Manusia dengan hati nuraninya dapat menentukan baik dan
buruk, sebab Alllah SWT memberikan potensi dasar kepada manusia.

Prinsip moral dalam Islam terletak pada kekuatan moral. Kekuatan Moral Akhlak
Islam dilandasi oleh keimanan sebagai kekuatan internal yang dimiliki oleh setiap
mukmin sebagai penggerak dan motivasi sehingga membentuk kemauan untuk berefleksi
dalam perasaan, tata cara, dan kerja yang nyata. Dalam hubungan ini Rasulullah Saw,
bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik
akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya”. Al-
Qur’an menafsirkan bahwa setiap orang yang beriman niscaya memiliki akhlak yang
mulia yang diandaika seperti pohon iman yang indah. Ciri khas orang yang beriman
adalah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar dan teguh pendirian,
melindungi antar sesama manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak merupakan sifat manusia yang tertanam didalam jiwa individu yang dapat
mendorong untuk melakukan sebuah tindakan yang dilandaskan oleh keinginan sendiri yang
akan menjadi suatu kebiasaan. Kemudian moral merupakan tingkah laku, perbuatan, atau sikap
yang didasarkan pada ajaran prinsip, nilai, norma dan etika secara satu kesatuan yang bisa
menjadi adat, watak, sikap, perasaan, dan cara berfikir. Antara akhlak, moral, dan etika dapat
diartikan sama yaitu karakter yang menjadi suatu kebiasaan yang dapat diubah menjadi lebih
baik. Perbedaannya adalah moral dan etika sangkut pautnya terhadap sesama manusia,
sedangkan akhlak menyangkut hubungan secara horizontal yaitu kepada sesama manusia dan
vertikal kepada Allah SWT.

Prinsipnya, Al-Quran menjadi pedoman dalam melaksanakan Akhlak yang mulia dan
diutusnya Nabin Muhammad SAW merupakan cara menyempurnakan Akhlak. Untuk itu
diperlukannya iman untuk menjadi penggerak dalam melakukan Akhlak perbuatan yang mulia.

Dalam pandangan Islam, Akhlak merupakan cerminan dari apa yang ada didalam jiwa
seseorang. Karena Akhlak yang baik merupakan dorongan keimanan seseorang, sebab keimanan
harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Secara umum dapat dikatakan bahwa Akhlak
yang baik merupakan akumulasi dari Aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri
seseorang.

3.2 Saran
Dengan memahami agama bab Etika, Moral, dan Akhlak kita dapat menerapkannya
didalam lingkungan Masyarakat yang sesuai dengan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://fai.umsu.ac.id/pengertian-dan-contoh-akhlak-dalam-islam/

https://stekom.ac.id/artikel/etika-sebagai-landasan-perilaku-sehari-hari

https://imammalik11.wordpress.com/2013/11/11/etika-moral-dan-akhlak-dalam-islam/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/pendidikan-agama-
islam/etika-akhlak-dan-moral-dalam-islam/46155869

https://www.kompasiana.com/anis79389/5ccce8297d1b905d4d2bb414/aliran-etika-islam?
page=all#section1

Anda mungkin juga menyukai