Anda di halaman 1dari 27

Jenis-Jenis Alat Berat & Fungsinya untuk

Proyek Bangunan
Alat konstruksi atau sering dikenal dengan alat berat didalam ilmu teknik sipil penggunaan alat berat
bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan lebih efesien sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu relatif lebih singkat.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal target yang
telah ditentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum
menentukan tipe dan jumlah peralatannya, maka haruslah memahami jenis alat berat dan fungsinya
pada proyek konstruksi.

Jenis-Jenis Alat Berat dan Fungsinya

Dozer (Loder)
Dozer adalah alat umum yang dipakai pada proyek konstruksi untuk pekerjaan material hasil
penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini umumnya disebut front end dozer. Dozer dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldozer yang menggunakan roda karet
(Wheel Tractor Dozer).

Dozer yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer)

Dozer roda kelabang (Crawler Tractor Dozer)


Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas dozer adalah sebagai berikut :
1. Kondisi material
2. Tipe bucket dan kapasitasnya
3. Area untuk pergerakan dozer
4. Waktu siklus dozer
5. Waktu efisiensi dozer

Dozer yang beroda ban karet dan rode kelabang dapat dipakai untuk mengangkat material. Namun
bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut
berada. Pengangkatan yang lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material yang diangkat
haruslah material yang lepas. Karena bagian bawah dozer tidak terdapat alat pemutar maka pada
saat pembongkaran muatannya, dozer harus banyak melakukan banyak gerakan.

Excavator
Excavator sering disebut alat penggali diantaranya backhoe, power shovel, dragline, dan clamshell.
Bakchoe dan power shovel adalah alat penggali hidraulis karena bucket digerakkan secara hidraulis.

Pemilihan alat bergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu.
Perbedaan setiap alat gali adalah pada benda yang di bagian depan, tetapi semua alat tersebut
mempunyai kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler. Alat beroda crawler
umumnya dipilih jika alat tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain
itu juga karena alat tersebut di dalam pengoprasiannya tidak perlu melakukan banyak gerak.

a.Alat Penggali Hidraulis


Front Shovel dan backhoe yang termasuk dalam penggali hidraulis memiliki bucket dipasangkan di
depannya. Yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang bekerja dengan adanya
tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan
roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket kearah bawah dan
kemudian menariknya menuju badan alat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe
menggali material yang berada di bawah permukaan tempat alat tersebut berada dibawah
permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material di permukaan
tempat alat tersebut berada.

Backhoe Beroda Ban Karet


Backhoe Beroda Crawler

b. Dagline

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang letaknya lebih tinggi dari
permukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat gali lainnya. Alat
dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dragline sama
seperti crane tetapi lebih panjang dari pada boom alat gali lain. Dengan boom yang cukup panjang
maka stabilitas dragline harus diperhitungkan. Jenis material yang digali sebaiknya material yang
lunak sampai agak keras. Dalam penggalian di dalam proyek pembuatan saluran yang tanahnya
mengandung air, pemakaian dragline sangat menguntungkan.

Dagline

c. Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan
pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket pad clamshell
bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan pada umumnya digunakan untuk
memindahkan material , sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket
yang berukuran berat pada umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali
material.
Clamshell

Alat Pengangkut (Truk)


Fungsi dari alat pengakut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk
proyek konstruksi. Pemilihan jenis pengangkutan tergantung pada kondisi lapangan, volume
material, waktu dan biaya. Besarnya kapasitas truk bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk
memuat material kedalam truck terhadap waktu angkut truk. Pada umumnya besarnya kapasitas
truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang memasukkan material
kedalam truk. Akan tetapi penggunaan truk terlalu besar sangat tidak ekonomis, kecuali jika volume
tanah yang akan diangkat sangat besar.

Truk

Crane
Banyak jenis alat pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat.
Penggolongan ini masih diperumit lagi oleh kenyataan bahwa penggolongan ini juga didasarkan
pada berbagai karakteristik, misalnya desain, tujuan, jenis gerakan dan sebagainya.

Jika digolongkan menurut jenis gerakannya (karakteristik kinematik), beban dianggap terpusat pada
titik bobot beban tersebut dan penggolongan mesin ditentukan oleh lintasan perpindahan muatan
yang berpindah pada bidang horizontal.
Penggolongan menurut tujuan penggunaan yang ditentukan dengan memperhatikan kondisi operasi
khasnya, misalnya: crane dibagi menjadi crane untuk metalurgi, konstruksi, pelabuhan, dan
sebagainya.Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah crane. Cara
kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara
horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa
tipe yang didalam pengoerasiannya, dipilih sesuai dengan kondisi suatu proyek.

Tipe crane yang umumnya dipakai adalah: crane beroda crawler (crawler crane), truck crane, truck
crane untuk lokasi terbatas, truck crane untuk segala jenis lokasi, dan tower crane.

Crane Beroda Crawler Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360º. Dengan roda
crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya.
Pada saat crane akan digunakan di proyek lain maka crane diangkut degan menggunakan lowbed
trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk
mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

Crane beroda crawler

Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari suatu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan alat
pengangkutan. Akan tetapi beberapa bagian dari crane tetapi harus dibongkar untuk mempermudah
perpindahan, seperti halnya crawler crane, truck crane ini juga mempunyai bagian atas yang dapat
berputar 360º.
Truck Crane

Penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan alat dalam bergerak dilapangan. Umumnya kecepatan maksimum alat ini di jalan raya
adalah 30 mph. Crane jenis ini umumnya menggunakan joystick di dalam pengoprasiaannya
sehingga fingsi-fungsi alat dapat dilakukan secara bersama-sama.

Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar. Namun, beberapa
model crane tipe ini memiliki ruang operator dibagian atas, sehingga operator bergerak bersama material
yang diangkatnya

Crane untuk Lokasi Terbatas


Crane tipe ini diletakkan diatas dua buah as tempat kedua as ban dapat bergerak secara simultan.
Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat bergerak dengan lebih leluasa.

Tower Crane

Tower crane adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal
kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane
tersebut berdiri yaitu :

1. crane yang berdiri bebas (free Standing Crane)


2. crane diatas rel (rel mounted crane)
3. crane yang ditambatkan pada bangunan (ted in tower crane)
4. crane panjat (climbing crane).
Tower Crane

Motor Grader
Motor grader digunakan sebagai perataan tanah dan sebagai permukaan yang dikendak. Selain itu
keperluan motor grader juga sebagai berikut :

 Grading (perataan permukaaan tanah)


 Shapping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah)
 Bank shapping (pemotongan untuk mrndapatkan bentuk/ profil tanah)
 Scarifiying (penggerukan untuk pembuatan saluran)
 Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran)
 Mixing and spreading (mencampur dan menghampar material dilapangan)

Motor Grader
Compactor
Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor digunakan untuk memadatkan tanah
yang merupakan upaya untuk mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih rapat
sehingga tanah menjadi lebih padat.

Jenis-jenis alat pemadat mekanis sebagai berikut:

 Three wheel roller (mesin gilas tiga roda)


 Tandem roller (mesin gilas roda dua atau tandem)
 Sheepfoot type roller (mesin gilas tiga roda besi dengan permukaan seperti kaki kambing)
 Pneumatic tire roller (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan angin)
 Soil compactor (pemadat aspal)
 Landfill compactor

Jenis Mobil Truk Besar, Spesifikasi, dan


Daya Angkutnya di Indonesia
Pada dasarnya ada banyak sekali jenis mobil truk besar yang digunakan untuk kepentingan niaga
dan kepentingan lainnya.

Sebagian dari jenis-jenis tersebut juga ada dan digunakan di Indonesia. Sebagai kendaraan
pengangkut barang, jenis truk besar bisa didefinisikan dari spesifikasi dan daya angkutnya.
Jenis Truk Tronton

Jenis truk ini bisa dibilang yang terkecil di antara truk besar lainnya. Spesifikasi truk ini biasanya
meliputi 3 sumbu roda, dan memiliki dimensi tertentu. Panjangnya antara tujuh hingga Sembilan
meter, dengan lebar antara 2,2 hingga 2,5 meter dan tinggi antara 2,3 hingga 2,5 meter.

Beban muatan yang diizinkan untuk jenis truk ini biasanya mencapai 22 ton untuk kelas 2 dan 20 ton
untuk kelas 3 dengan tiga sumbu.

Sedangkan untuk jenis dengan empat sumbu, muatan total yang diizinkan mencapai 30 ton untuk
kelas 2 dan 26 ton untuk kelas 3. Jumlah muatan yang diizinkan ini dibuat dengan ketentuan
tertentu demi keamanan berkendara.
Jenis Truk Trailer atau Kontainer

Jenis truk ini biasanya digunakan untuk mengangkut kontainer atau peti kemas. Pada dasarnya, ada
dua jenis lagi untuk truk ini, kontainer 20 kaki dan kontainer 40 kaki.

Dimensinya pun sedikit berbeda. Sama-sama memiliki lebar 2,3 hingga 2,6 meter dan tinggi 2,5
hingga 2,7 meter, truk kontainer 20 kaki berukuran lebih kecil dengan panjang mencapai 5,9 hingga
enam meter dan volume 33 kubik. Sementara itu, truk kontainer 40 kaki memiliki panjang hingga 12
meter dengan volume 66 kubik.
Bergantung pada jumlah sumbu roda yang digunakan, truk ini mampu mengangkut beban dari 20
hingga 27 ton.
Jenis Truk Molen

Truk molen ini juga digunakan untuk mengangkut tetapihanya material cor beton. Truk ini juga
sering disebut sebagai truk mixer karena memang sekaligus memiliki fungsi untuk mencapur (dari
kata mix yang berarti mencampur) material cor beton.

Berdasarkan ukurannya, truk ini dapat dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu truk molen mini dengan
volume maksimal empat meter kubik, dan truk molen standar dengan volume maksimal hingga tujuh
meter kubik.

Yang paling menarik adalah selain paling unik, truk ini biasanya menempuh jarak tempuh paling
pendek dibandingkan truk besar lainnya.

Kenapa? Karena muatannya, yang adalah material car beton, akan segera mengeras dalam waktu
dua jam atau bakan kurang dari itu.
Jenis Truk Wing Box

Ini adalah jenis truk yang paling besar. Dimensi boks-nya pun luar biasa. Boks pada truk ini diukur
pada bagian dalamnya. Secara standar, boks tersebut memiliki panjang 8.85 meter, lebar 2.4 meter,
dan dan tinggi 2,1 meter.

Truk ini memiliki kapasitas volume hingga 34 kubik. Karena besarnya ukuran truk ini dan besarnya
daya muatan yang ditawarkan, truk ini diperkirakan sanggup membawa muatan antara 32 hingga 36
ton. Seperti sudah diduga, truk ini memiliki daya muatan paling besar dibandingkan yang lainnya.
Kesimpulan Jenis Mobil Truk Besar
Pada dasarnya, jenis-jenis ini masih bisa dipisah-pisahkan lagi berdasarkan pada beberapa
faktor seperti kapasitas muatan, ukuran, dan konstruksi truk itu sendiri.
Khusus di Indonesia, varian yang ada memang tidak sebanyak di luar negeri. Hal ini tentu saja
dikarenakan kebutuhan akan truk-truk lain belum cukup mendesak. Secara garis besar, jenis
mobil truk besar di atas sudah cukup mewakili truk besar yang ada di Indonesia.

Jenis-Jenis Alat Berat – Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melakukan fungsi
konstruksi seperti, pengerjaan tanah (earthworking), serta untuk memindahkan bahan bangunan ke
tempat lain.
Ada lima komponen yang terdapat pada alat berat, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga
dan transmisinya, serta sistem kendali.
Alat berat merupakan aspek penting didalam suatu proyek, utamanya pada proyek-proyek konstruksi
maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Jenis-Jenis Alat Berat Kontruksi
Ada beberapa jenis-jenis alat berat yang pada umumnya dipakai dalam
melakukan pembangunan konstruksi, yakni sebagai berikut.
1. Bulldozer

Bulldozer adalah alat berat yang umum dipakai untuk pengolah


lahan. Bulldozer digunakan sebagai alat pendorong material tanah hasil
penggalian ke dapan atau ke samping, dan juga untuk membuat timbunan
material.

Ada jenis bulldoser khusus yang digunakan untuk pekerjaan di rawa yaitu biasa


disebut dengan Swamp Bulldozer.

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua, yakni bulldoser yang menggunakan


roda karet (Wheel Tractor Dozer) dan bulldoser yang menggunakan roda
kelabang (Crawler Tractor Dozer).

Kekurangan alat ini adalah jarak tempuhnya terlalu pendek/tidak jauh, namun
mampu menahan bebean yang sangat berat.
2. Excavator

Excavator adalah alat penggali tanah dan juga dapat digunakan sebagai
alatpemindah dan pengangkut material ke dalam truck.

Istilah yang populer untuk jenis alat berat penggali ini


adalah Excavator. Excavator juga dapat digunakan sebagai alat pengangkut,
namun sayangnya tidak dapat digunakan dalam jarak jauh.
3. Wheel Loader & Track Loader

Wheel loader, track loader adalah alat yang memiliki sama fungsi dengan dozer,
yaitu digunakan untuk pemindahan material dari satu alat ke alat yang lain
dalam jarak dekat.
Alat pemindah wheel loader dan track loader memiliki jarak tempuh sangat
pendek karena sifatnya hanya memindahkan material saja, sedangkan alat
angkut bisa menempuh jarak yang jauh seperti truk.
4. Motor Scrapper

Motor scrapper adalah sebuah alat berat yang digunakan untuk memotong


lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara
bangunan beton dan juga untuk meratakan jalan raya.

Proses kerja alat ini mampu menggali permukaan tanah sampai setebal + 2,5
mm dan menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm juga.

Namun alat ini memiliki kekurangan yang hanya bisa mengangkut dalam jarak
yang dekat saja.
5. Motor Grader
Fungsi motor grader adalah untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis
dan untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, , meratakan
tanggul, pencampuran tanah, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya.
6. Asphalt Finisher

Jenis alat berat asphalt finisher adalah untuk menghamparkan campuran aspal


yang dihasilkan dari alat produksi aspal.

Kekurangan alat berat jenis ini perputaran roda kelabang manuver lebih lama,


karena roda karet daya ambangnya lebih kasar.
7. Mobile Crane

Selanjutnya adalah mobile crane, alat berat ini digunakan sebagai pengangkut


material. Penggunaan alat ini lebih mudah karena dapat berpindah tempat
dengan mudah.
Disamping kelebihannya alat ini memiliki kekurangan yaitu tidak bisa
digunakan di permukaan air.
8. Pneumatic Tire Roller

Alat berat pneumatic tire roller adalah alat yang digunakan pada pekerjaan


penggilasan bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot
mix.

Umumnya yang banyak dipakai adalah mobile crane, sebab crane ini dapat


dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara
mekanis perlu mobilitas alat yang relatif tinggi.
9. Concrete Batching Plant

Alat berat ini memiliki fungsi untuk mencampur atau memproduksi beton dalam
produksi yang besar.
Batching plant digunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas
yang terjaga baik, sesuai standar, nilai slump test dan trength-nya stabil sesuai
yang diinginkan.

Kelebihan alat ini adalah  dapat mencampur atau memproduksi beton ready


mix dalam produksi yang besar.

Disamping kelebihan terdapat kekurangan-nya karena hanya untuk menimbang


saja.
10. Tower Crane

Tower crane adalah suatu jenis alat berat yang sering dipakai untuk membangun
jembatan, gedung bertingkat, apartemen.

Alat tower crane ini memiliki fungsi untuk mengangkut material atau bahan


konstruksi bangunan dari atas menuju bagian yang ada di atas.

Klasifikasi Fungsi Alat Berat


klasifikasi fungsional alat adalah pengelompokan alat tersebut berdasarkan
dengan fungsi dan kegunaan utama alat tersebut.

Beberapa klasifikasi fungsi alat berat adalah:

 Alat Pengolah Lahan


 Alat Penggali
 Alat Pengangkut Material
 Alat Pemindahan Material
 Alat Pemadat
 Alat Pemroses Material
 Alat Penempatan Akhir Material

Berikut adalah penjelasan alat berat berdasarkan fungsinya.


1. Alat Pengolah Lahan
Jika dalam melakukan pembukaan lahan yang masih terdapat semak atau
pepohonan, maka alat berat yang cocok difungsikan adalah dozer. Kemudian
untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper.

Sedangkan untuk pembentukan permukaan lahan agar rata selain dozer juga


dapat mengunakan motor grader.
2. Alat Penggali
Alat penggali atau biasa yang umum dikenal dengan
istilah excavator merupakan beberapa alat berat yang difungsikan untuk
menggali tanah dan batuan.

Yang tergolong didalam kategori ini adalah front shovel, dragline,


backhoe, dan clamshell.
3. Alat Pengangkut Material
Fungsi jenis alat ini digunakan sebagai pengangkutan material lepas (loose
material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat
berupa belt, truck dan wagon.

Alat-alat ini memerlukan bantuan alat lain untuk memuat material ke dalamnya
seperti doozer dan loader.

Apabila mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya


secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil dapat
menggunakan crane.
4. Alat Pemindahan Material
Fungsi alat berat ini digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke
alat yang lain. Alat tersebut adalah loader dan dozer sebagai pekerjanya.
5. Alat Pemadat
Fungsi alat pemadat adalah alat yang biasa digunakan untuk pembuatan jalan,
baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku.
Beberapa jenis alat berat yang tergolong sebagai alat pemadat adalah tamping
roller, pneumatictiredroller, compactor.

Untuk pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan menggunakan


mesin penggilas (roller), klasifikasi roller yang biasa dipakai adalah:

 Berdasarkan cara geraknya, bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus


ditarik traktor.
 Berdasarkan bahan roda penggilasnya, terbuat dari baja (steel
wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
 Dilihat dari bentuk permukaan roda, mempunyai permukaan
halus (plain), bersegmen, berbentuk kaki domba, berbentuk grid, dan
sebagainya.
 Dilihat dari susunan roda gilasnya, ada yang dengan tiga roda (Three
Wheel), roda dua (tandem roller), dan three axle tandem roller.
 Alat pemadat yang menggunakan penggetar, (vibrator).
6. Alat Pemroses Material
Fungsi alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.

Material yang dihasilkan dari proses alat ini berupa batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk jenis-jenis alat berat ini
adalah crusher dan concrete mixer truck.
7. Alat Penempatan Akhir Material
Fungsi dari jenis-jenis alat berat ini yaitu untuk menempatkan material pada
tempat yang telah ditentukan.

Ditempat atau lokasi tersebut material diletakkan secara merata dan dipadatkan
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Alat yang termasuk didalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt


paver, motor grader, dan alat pemadat.

Klasifikasi Operasional Alat Berat


Untuk klasifikasi operasional alat berat ini terdapat dua yakni;

 Alat dengan Penggerak


 Alat Statis
Berikut adalah penjelasannya.
1. Alat dengan Penggerak
Jenis alat penggerak ini merupakan bagian dari alat berat yang berfungsi
menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja.

Bentuk dari jenis alat penggerak ini adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt adalah alat penggerak pada conveyor belt. Alat yang
termasuk kategori ini adalah crawlercrane.
2. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori jenis alat ini adalah tower crane, batching plant,
baik untuk beton atau untuk aspal serta crusher plant.

Tower crane atau (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam,


seperti crane gelegar, cranekolom putar, crane portal, crane putar, crane
menara, crane kabel, dan mobil crane.

Fungsi dari beberapa jenis crane digunakan untuk pemindahan tanah, yang


banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil.
Truck adalah jenis kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang dengan bentuk yang
lebih besar dibanding dengan jenis jenis mobil penumpang. Selain itu truck juga rata-rata
mempunyai tenaga yang lebih besar yang menggunakan mesin diesel. Soal kecepatan, truck
jelas kalah jauh dibanding dengan mobil - mobil jenis penumpang, karena memang sejatinya
truck didesain dengan mengutamakan tenaga yang besar untuk memuat beban yang sangat
berat.
Ternyata truck yang sering kita jumpai di jalanan mempunyai jenis - jenis yang berbeda.
Sebagai orang awam, tentunya kita akan sulit mengetahui setiap perbedaan pada truck - truck
tersebut. Dan ternyata truck juga mempunyai jenis - jenis yang berbeda layaknya jenis - jenis
pada mobil berpenumpang.
1. Colt Diesel Engkel

Biasanya orang juga sering menyebut jenis truck ini sebagai mobil Colt Diesel, ini karena
bentuk ukurannya yang paling kecil dibanding dengan jenis truk-truk lainnya. Truck engkel
adalah truk yang yang mempunyai 2 sumbu roda yang terdiri dari 2 roda didepan dan 2 roda
dibelakang.
JIka dibandingkan dengan jenis muatannya, jenis truk engkel hanya digunakan untuk
mengangkut beban dibawah 5 ton. Yang mana salah satu keuntungannya adalah dapat
melewati jalan - jalan kecil untuk mengangkut bebedan yang lumayan berat. Selain itu truck
jenis ini juga masih diijinkan untuk melintasi tol dalam kota.

2. Colt Diesel Double

Hampir mirip dengan jenis truk engkel, yang mana sama - sama mempunyai 2 sumbu roda.
Namun perbedaanya hanya pada bagia roda belakang saja yang mana jika pada jenis engkel 1
poros belakang  menopang 2 roda, sedangkan pada jenis Colt Diesel Double 1 poros belakang
menopang 4 roda ( roda kanan dan kiri terdiri dari 4 roda ), jadi total roda ada 6 buah.
Dari segi muatannya, sedikit lebih besar dibanding engkel yaitu 8 ton. Jenis surat ijin yang
digunakan untuk mengemudikan jenis truk ini adalah SIM B. Yang mana pada jenis surat ijin ini
terbagi menjadi 2 macam yaitu :

1. SIM B Polos untuk plat warna hitam, dan


2. SIM B Umum untuk plat yang warna kuning.

3. Truk Tronton

Truck tronton adalah truk yang mempunyai 3 sumbu roda. Yang mana pada pembagian sumbu
roda ini terdiri dari 1 sumbu roda depan dan 2 sumbu roda belakang. Sedangkan total jumlah
roda yaitu 10 buah. pada sumbu roda depan terdiri dari 2 roda, sedangkan pada bagian
belakang terdiri dari 8 roda yang ditopang oleh 2 poros.

Pada daya angkutnya mempunyai kapasitas 20 sampai 30 ton. Yang mana jenis truk ini bisanya
sering kita jumpai untuk mengangkat tanah dalam pengerjaan pengurukan dan sejenisnya.

4. Truk Trintin
Yang dimaksud dengan truk Trintin adalah truck dengan 3 sumbu roda. Perbedaannya dengan
jenis Tronton adalah pada bagian sumbu roda tengah yang letaknya berbedakan dengan
sumbu roda depan. Pada kemanisme power steeringnya, jenis ini menggunakan mekanisme
FWS ( Four Wheel Steering ). Yang mana terdapat 4 roda yang bisa berbelok yaitu roda pada
sumbu depan dan tengah.

5. Truck Trinton

Truk Trinton adalah truk yang mempunyai 4 sumbu roda, yang mana 2 sumbu roda pada
bagian depan yang bisa saling membelok ( menggunakan mekanisme FWS seperti pada jenis
Trintin ). Dan 2 sumbu roda pada bagian belakang yang saling berdekatan.Adapun total jumlah
roda yaitu 12 buah yang terdiri dari 4 roda bagian depan yang dipikul oleh 2 poros, dan 8 roda
belakang yang dipikul oleh 2 poros.

6. Truk Traliler / Heavy Duty Truck

Truk Trailer
Jenis truck ini adalah yang paling besar dibanding dengan jenis truk lainnya. Karena
bentuknya yang besar, jalannya pun paling lamban. Namun jenis truk ini mempunyai
beban daya angkat yang sangat berat. Biasanya jenis truk ini kita lihat untuk mengangkut
peti kemas, beton, tiang pancang dan benda - benda berat lainnya. Adapun total jumlah
rodanya sekitar 16 sampai 24 roda.

jenis surat ijin mengemudi yang digunakan untuk mengoperasikan truk jenis ini adalah
SIM B2 dengan tingkatan paling tinggi. Supir yang mengemudikan jenis kendaraan ini
harus dari kalangan orang profesional atau yang sudah berpengalaman. Ini karena jenis
truk trailer tidak mudah dikendalikan karena bentuknya yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai