KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pneumonia
infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho pneumonia(Suryana, 2005 : 58).
Pneumonia ini adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi seperti bakteri, virus jamur, dan benda asing. Tubuh mempunyai daya
tahan yang berguna untuk melindungi dari bahaya infeksi melalui mekanisme daya
3. Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan secret
4. Reflex batuk
Jaringan yang meradang ini akan mengeluarkan lendir, cairan, dan sel-sel
yang sudah rusak, yang memenuhi saluran udara, sehingga menyebabkan sulit
bernapas. Infeksi itu bilamana sudah menyebar, disebut sebagai bronchopneumonia.
Penyakit ini bisa terjadi mengikuti selesma dan merupakan komplikasi cacar air (
chickenpox), campak, dan batuk rejan. Jika penyakit itu menyerang satu atau kebih
bagian (lobus) paru-paru, maka dia disebut lobar pneumonia. (Hardinge, 2009 : 111).
dan ketahanan tubuh yang cukup baik sebelum pneumonia menyerang. Akan tetapi,
dan pada 2003 muncul tipe pneumonia baru dan mematikan yang disebut sindrom
2008 : 462)
a. Gejala Pneumonia
Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru
sebanyak 50 kali permenit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1
tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari
5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bualan, tidak dikenal diagnosis pneumonia. (A.
kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan di dinding dada sebelah bawahke
dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5
tahun. Pada kelompok usia ini dikenal juga Pneumonia sangat berat, dengan
gejala batuk, kesukaran bernapas disertai gejala sianosis sentral dan tidak dapat
minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai dengan
frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai)
penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah kedalam. (Suryana, 2005 : 58).
b. Penyebab
1) Pneumonia primer
· Bakteri
· Fungus
· Mikrobakteri
· Protozoa
· Riketsia
· Virus
2) Pneumonia sekunder
· Superinfeksi
bakteri gram negatif seperti E. Coli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp. Pada
bayi yang lebih besar (3 minggu – 3 bulan) dan anak balita (4 bulan – 5 tahun),
yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan infeksi
c. Patofisiologi
Pneumonia yang dipicu oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi
sampai usia lanjut. Pecandu alcohol, pasien pasca operasi, orang-orang dengan
tubuhnya , adalah yang paling berisiko. Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada
dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. Pada saat pertahanan tubuh
pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak organ paru-paru.
disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan yang dilakukan oleh pejamu. Selain
itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada pneumonia bakterialis dapat
menimbulkan respon imun dan peradangan yang paling mencolok. Jika terjadi
infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru, ataupun seluruh lobus, bahkan
sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di
paru-paru kiri) menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-paru, infeksi dengan cepat
d. Diagnosis
sesuai dengan gejala dan tanda yang diuraikan sebelumnya, disertai pemeriksaan
atau serologi.
a) Pneumonia sangat berat : bia ada sianosis dan tidak sanggup minum, harus
b) Pneumonia berat : bila ada retraksi, tanpa sianosis, dan masih sanggup
· Bukan pneumonia : hanya batuk tanpa tanda dan gejala seperti di atas,
1. Pemeriksaan penunjang
2. Terapi
· Isolasi
· Pemberian antibiotic : PP
aureus), factor lingkungan social (pekerjaan orang tua, dan pendidikan ibu), Faktor
1. Faktor Host
a. Umur
Faktor umur merupakan salah satu faktor risiko kematian pada balita
yang sedang menderita pneumonia. Semakin tua usia balita yang sedang
menderita pneumonia maka akan semakin kecil risiko meninggal akibat
pneumonia lebih besar pada anak umur dibawah 2 tahun dibandingkan yang
lebih tua, hal ini dikarenakan status kerentanan anak di bawah 2 tahun belum
penyebab yang paling umum pada neonatal ( bayi berumur 0-28 hari) dan
b. Jenis Kelamin
wanita, wanita sejak bayi hingga dewasa memiliki daya tahan lebih kuat
dibandingkan laki- laki, baik itu daya tahan akan rasa sakit dan daya tahan
terhadap penyakit. Anak laki- laki lebih rentan terhadap berbagai jenis
penyakit dan cacat dibandingkan wanita. Selain itu, secara neurologis anak
perempuan lebih matang dibandingkan anak laki- laki sejak lahir hingga masa
remaja, dan pertumbuhan fisiknya pun lebih cepat. Wanita cenderung hidup
Penanggulangan Pneumonia pada Balita (2002), anak laki- laki memiliki risiko
c. Imunisasi
atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat
dipakai istilah imunisasi untuk kedua hal tersebut diatas. Imunisasi adalah
ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit
tertentu. Sedangkan vaksin adalah zat yang di masukkan kedalam tubuh untuk
Ada dua jenis kekebalan yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan
dibuat oleh individu itu sendiri. Misalnya kekebalan pada janin yang
diperoleh dari ibu, atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan
imunolobulin. Dan kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh
sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau secara ilmiah.
oleh tubuh. Sedang kekebalan aktif berlangsung lebih lama karena adanya
2012 : 44-45)
2. Manfaat Imunisasi
Begitu bayi lahir, oleh bidan atau tenaga medis bayi sudah akan
Gambar 2.1 Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-12 Tahun Rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI)
d. Status Gizi
a) Produk pangan
g) Keterbatasan ekonomi
h) Kebiasaan makan
i) Selera makan
k) Pengetahuan gizi
( Krisno, 2004 )
Berdasarkan baku Harvard status gizi dapat dibagi menjadi empat yaitu:
c) Gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderate
relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk
malnutrisi:
Lipoprotein)
merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang paling berat dan
pertama, metode secara langsung yang terdiri dari penilaian dengan tanda
dengan PSG tidak langsung karena tidak menilai individu secara langsung.
2007 : 261-262).
1) Biokimia
yang akan diuji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh
seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak dibawah kulit
2) Pemeriksaan Tanda-tanda Klinik
3) Pemeriksaan Biofisik
jaringan.
4) Pengukuran Antropometri
utama.
(TB/U)
Gemuk > + 2 SD
Tabel 2.3 Baku Rujukan WHO NHCS 2005 Status Gizi Anak Laki- laki
dan Perempuan Usia 0-59 Bulan Menurut Berat Badan dan Umur
(BB/U)
Anak Perempuan
Kelebihan Keterbatasan
pertumbuhan, obesitas,
mikro.
b. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung
akhir dari interaksi multi factor dari factor lingkungan fisik, biologi,
rentan gizi, seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui(FKMUI, 2007 :
264-276)
e. Pemberian ASI
bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
madu, bahkan air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Jangka waktu pemberian ASI
eksklusif ini dianjurkan minimal 4 bulan dan akan lebih baik lagi apabila
Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita lebih
banyak masalah alergi, misalnya asma dan alergi. Sementara ASI tidak
bayi.
buatan
bermanfaat untuk :
magnesium.
f. Pemberian vitamin A
dan retinil ester dari hewan. Seyawa ini diubah menjadi retinol dan
diesterifikasi dengan asam lemak rantai panjang. Hasil dari retinil ester
terhindar dari kebutaan. Karena vitamin A tidak diproduksi oleh tubuh, maka
mengikuti dosis dan aturan. WHO telah memberikan aturan kadar pemberian
dosis vitamin A berdasarkan usia seperti yang saya kutip dari okezone.
Kapsul vitamin A diberikan setahun dua kali pada bulan februari dan
agustus, sejak anak berusia 6 bulan. Kapsul merah (dosis 100.000 UI)
diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul biru (dosis 200.000 UI)
c) Bila terkena diare, campak atau infeksi lain, maka penyakit tersebut
diantaranya adalah infeksi saluran nafas.28 Rumah kecil yang penuh asap,
baik yang berasal dari kompor gas, pemakaian kayu sebagai bahan bakar
maupun dari asap kendaraan bermotor, dan tidak memiliki sirkulasi udara
pada anak kelompok umur kurang dari lima tahun mempunyai hubungan
Anak dari perokok aktif yang merokok dalam rumah akan menderita sakit
infeksi pernafasan lebih sering dibandingkan dengan anak dari keluarga bukan
perokok
Racun rokok sangat merugikan terutama dari segi kesehatan, bukan
saja terhadap perokok itu sendiri tetapi juga berakibat pada orang lain atau
perokok pasif. Racun rokok berpengaruh pada seorang wanita apabila seorang
suami merokok, karena asap rokok yang dihisap suami setiap saat akan ikut
dihisap oleh keluarga. Penyakit yang ditimbulkan dari racun asap rokok
a) Radang paru-paru
b) Kanker paru-paru
c) Bronchitis kronis
d) Kolesterol tinggi
e) Kemandulan
f) Impotensi
g) Gangguan pencernaan
2. Faktor Agent
perawatan kesehatan dan gizi anak yang memadai. Rendahnya kualitas gizi
anak menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan mudah terkena penyakit
b. Pendidikan ibu
pneumonia tidak tepat ketika bayi atau balita menderita pneumonia, akan
diantaranya adalah infeksi saluran nafas. Rumah kecil yang penuh asap, baik
yang berasal dari kompor gas, pemakaian kayu sebagai bahan bakar maupun
dari asap kendaraan bermotor, dan tidak memiliki sirkulasi udara yang
penyakit infeksi saluran pernafasan yang berat. Insiden pneumonia pada anak
dengan kedua orang tuanya yang mempunyai kebiasaan merokok. Anak dari
perokok aktif yang merokok dalam rumah akan menderita sakit infeksi
perokok(Rahmat, 2012).
b. Kepadatan hunian
penduduk kota dan mahalnya harga tanah di perkotaan. Salah satu kaitan
kepadatan hunian dan kesehatan adalah karena rumah yang sempit dan banyak
penghuninya, maka penghuni mudah terserang penyakit dan orang yang sakit
sempit dan padat akan menyebabkan anak sering terinfeksi oleh kuman yang
berasal dari tempat kotor dan akhirnya terkena berbagai penyakit menular.
2.1.3 Balita
Balita yaitu anak berumur di bawah lima tahun (usia 0 tahun sampai dengan
4 tahun 11 bulan)(Sandjaja, 2009 : 29). Anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan
karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana
umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi
4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan
(Suparyanto, 2011)
Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima
tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan
kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan
otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode tumbuh
kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
yang diperoleh dari ibu selama kehamilan. Pada saat kontak dengan bayi ia
akan antigen yang berbeda memperoleh antibody sendiri. Imunisasi yang
ASI, susu formula, dan makanan padat. Kalori yang dibutuhkan bayi antara
100-200 kkal / kg. Dalam empat bulan pertama, bayi Lebih baik hanya bisa
diberikan ASI saja tanpa susu rumus. Lebih dari usia enam bulan dapat
Tantangan masa depan untuk konsumsi zat makanan kurang, disertai dengan
dan marasmus. Selain Sindrom ini juga dapat terjadi karena penghentian
dengan lingkungan akan berkembang pesat dan tinggi menetap untuk tahun
kedua dan ketiga kehidupan. Infeksi makanan yang memadai dan tidak
banyak berpengaruh pada status gizi cukup bagus (Supartini dalam Rusiana
D, 2012).
Bagi anak-anak dengan gizi buruk, setiap tahap infeksi akan
100 kalori kkal / kg dan bahan Makanan lain yang mengandung berbagai
a. Faktor internal
termasuk berbagai factor normal dan patologis bawaan, jenis kelamin, dan ras
b. Faktor eksternal
kelompok sebaya, stres, cinta dan kasih sayang serta kualitas interaksi
adatistiadat, normadanurbanisasi.
2.2 Kerangka Berpikir
Faktor Determinan
Defisit vit A
Status Imunisasi tidak
lengkap
Penurunan system Kerentanan system
Umur < 2 tahun kekebalan tubuh pernafasan terhadap
Jenis kelamin laki-laki penyakit
Belum sempurnanya
Faktor lingkungan fisik system kekebalan
tubuh
Kepadatan hunian
karena menurunnya system kekebalan tubuh, penurunan system kekebalan tubuh ini
di pengaruhi oleh asupan nutrisi, tidak ada pemberian ASI ekslusif, deficit vitamin A,
pernafasan terhadap penyakit pneumonia yaitu umur balita kurang dari 2 tahun
karena belum sempurnanya system kekebalan tubuh, perokok dalam rumah karena
kandungan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan system pernafasan baik secara
aktif maupun pasif, dan jenis kelamin laki- laki yang kematangan sel-sel dalam tubuh
lebih lambat dari pada perempuan. Kejadian Balita ini dapat diminimalisir jika
pelayanan kesehatan yang memadai dan baik serta pengetahuan ibu terhadap penyakit
pneumonia.
2.2.2 Kerangka Konsep
Umur
Jenis Kelamin
Status Gizi
Pemberian ASI
Keterangan :
Variabel Independent
Variabel dependent
Diteliti
2.3 Hipotesis
2.3.1 Ada hubungan umur dengan kejadian Pneumonia pada balita di Puskesmas
Global Mongolato
2.3.2 Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian Pneumonia pada balita di
2.3.3 Ada hubungan imunisasi dasar dengan kejadian Pneumonia pada balita di
2.3.4 Ada hubungan status gizi dengan kejadian Pneumonia pada balita di
2.3.5 Ada hubungan pemberian ASI dengan kejadian Pneumonia pada balita di