1. Sebutkan beberapa macam Mazhab! Bolehkah menggunakan lebih dari 1 Mazhab sldan bagaimana
cara pemilihan Mazhab sesuai ajaran Islam?
2. Jelaskan salah satu contoh prioritas perkara pokok atas perkara cabang!
3. Apa pendapat saudara mengenai poligami,nikah mut'ah dan milkul Yamin? Dan apa persamaan
ketiganya?
4. Sebutkan dan jelaskan bagaimana sifat-sifat pemimpin yang sesuai dengan ajaran agama Islam!
5. Jelaskan hukum mengenai seni lukis,seni tari dan seni musik berdasarkan masing-masing madzhab.
6. Jelaskan makna tasawuf Dan berikan contoh hubungan tasawuf dengan seni budaya!
Jawaban
1. Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab Syafi’i, dan Madzhab Hanbali. Ada beberapa pendapat
mengenai Hal itu Ada yang melarang, memperbolehkan dengan ketentuan atau kondisi seperti ketika
sholat menggunakan mahzab syafi'i maka diluar amalan sholat boleh menggunakan mahzab lain selagi
Ilmu yang didapat baik Dan selagi Kita mengikuti dengan baik Dan benar Karena sebagai orang awam
mahzab awam adalah mahzabnya gurunya. Namun lebih eloknya jika kita berfokus pada sandaran arau
argument satu mahzab(Konsisten) agar tidak membuat kebingungan Karena Kita tidak bisa menepis
perbedaan di tap mahzab
2. Contoh kasus adalah sholat Dan puasa ,di bulan Ramadhan ini banyak orang yang menjalankan puasa
tapi melalaikan sholat wajibnya. Berdasarkan rukun Islam saja kedudukan sholat berada diatas perintah
berpuasa. Seharusnya Kita memprioritaskan sholat tapi tanpa mengurangi prioritas berpuasa di bulan
Ramadhan. Sholat Dan berpuasa memanglah berhukum wajib tapi sholat adalah perkara pokok yang
harus didahulukuan Dan puasa adalah perkara wajib turunan Dari sholat
3. Persamaan ketiganya adalah ketiganya terkadang dijadikan dalih untuk pemuasan nafsu syahwat
manusia. Poligami terkadang dijadikan alasan guna mencari penambah pemuas syahwat yang baru.
Mut'ah juga demikian dijadikan dalih untuk memuasakan syahwat dengan ketentuan waktu, jika kontrak
sudah habis tidak memiliki kewajiban atas yang telah diperbuat. Untuk mikul yamin pun sama ,sebuah
dalih untuk menghalakan perzinahan diluar ijab atau pernikahan dengan menggapnya budak.Di era
sekarang tidak Ada lagi perbudakan Dan Rasulullah sudah melarang Hal tersebut, memang pada zaman
kenabian diperbolehkan tapi kemudian dijadikan Hal yang mansukh ( Syariat dihapus).
5. Berdasarkan mahzab
Mazhab Hanafi , Menurut madzhab Hanafi, nyanyian yang diharamkan ialah yang liriknya tidak
halal seperti, menggambarkan keelokan para remaja laki-taki tanggung dan wanita tertentu
yang masih hidup atau minuman keras yang membangkitkan nafsu; menghina orang Islam atau
kafir zimmi/yang dilindungi darahnya jika tujuannya menghina. Tapi jika tujuannya mengambil
bukti penguat perihal keindahan bahasa maka tidaklah haram.
Mazhab Maliki , Menurut mazhab Maliki, alat-alat permainan yang terkenal untuk acara
pernikahan boleh dipakai khusus pada acara tersebut saja; seperti gendang dan rebana yang
menimbulkan suara gemerincing, juga seruling dan terompet asalkan tidak menimbulkan banyak
permainan (hal-hal tidak berguna).
Mazhab Syafi'i , Menurut mazhab Syaf'i, seperti diuraikan oleh imam al-Ghazali (448-505 H)
dalam bukunya Ihya' Ulum ad-Din, teks-teks dalil yang ada menunjukkan bolehnya bernyanyi,
menari, menabuh rebana, dan bermain perisai serta tombak. Sedangkan yang mengandung
godaan dan larangan agama, atau ucapan-ucapan kotor menurut pandangan agama. Yang tidak
diharamkan misalnya tarian berupa gerakan yang dilakukan kaum pria yang tidak seronok atau
pun menimbulkan syahwat di hadapan sesama pria. Tarian wanita di depan orang yang tidak
halal baginya adalah haram
Mazhab Hambali , Menurut mazhab Hambali, alat kecapi, seruling, gendang, rebab, dan
sebagainya haram. Sama halnya dengan permainan dadu dan catur. Jika di dalam sebuah pesta
seperti, pernikahan, khitan dll ada hal-hal seperti itu maka tidak boleh dihadiri. Sedangkan
nyanyian/olah vokal dan memperindah suara itu sendiri hukumnya boleh bahkan dianjurkan
saat membaca al-Qur'an asalkan tidak sampai mengubah huruf atau menambah kata. Kalau
dapat mengubahnya maka memperindah suara itu tidak boleh. Demikian pula halnya melagukan
atau memperindah suara dalam memberi nasihat atau kata-kata hikmah dan sebagainya.
Menurut mereka (penganut madzhab Hambali), membaca al-Qur'an dengan dilagukan dan
mendengarnya makruh.
6. Makna Dari tasawuf adalah mengenai pendalaman atau memperbanyak ilmu kerohanian , senantia
menjaga kesucian diri , mental Dan juga ibadah dengan mengesampingkan pengaruh dunia. Makna
tasawuf adalah senantia mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hubungannya dengan seni budaya adalah seni adalah sebuah wadah atau alat yang berguna untuk
penyampaian mental moral yang berkaitan dengan kerohanian, penggambaran kedamaian atau suasana
mulai Dari penggambaran kesederhanaan lewat lukisan , penyampain ilmu dengan syair atau
nyanyian ,dll