Anda di halaman 1dari 1

WOC PENYAKIT IMPETIGO

Lingkungan kotor dan panas, berdebu Malnutrisi


Impetigo dapat terjadi pada semua ras.
Tatalaksana Lebih sering dijumpai pada laki-laki, dan Impetigo adalah penyakit infeksi piogenik akut
pada usia 2 sampai 5 tahun. Impetigo Hygiene Buruk kulit yang mengenai epidermis superfisial,
bulosa paling sering dijumpai pada Bakteri Staphylococcus
Non-medikamentosa: bersifat sangat menular. Impetigo sering aureus masuk
neonatus dan bayi, 90% kasus anak di
1. Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh
2. Menghindari faktor predisposisi Bakteri Staphylococcus aureus
3. Memperkuat daya tahan tubuh
Bakteri bertemu leukosit
Medikamentosa:
1. Topikal: mupirocin krim 2%, asam fusidat krim 2%, atau
Pemeriksaan Penunjang Terdapat enzim katalase
tetrasiklin krim atau salep, kompres NaCl 0,9% Terdapat pada makanan Pengobatan tidak tuntas Leukosit dikalahkan
dan koagulase
2. Oral: eritromisin 2 x 500 mg pada dewasa, pada anak 40 bakteri
1. Pewarnaan Gram: adanya bakteri Impetigo vesikobulosa bukan penyakit yang
mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis; atau amoksisilin-klavulanat 3
S. aureus, tampak kuman coccus mengancam nyawa jika faktor risiko dihindari
x 500 mg pada dewasa, pada anak 25 mg/KgBB/hari dibagi 3 Dimakan oleh anak Bakteri Bermutasi
berkelompok seperti anggur dan segera diobati. Jika ada factor risiko
dosis; atau cephalexin 2 x 500 mg pada dewasa, pada anak 25
2. Kultur Cairan: adanya Staphylo- seperti hygiene atau daya tahan tubuh rendah, Muncul nanah
coccus beta hemolyticus grup A angka kekambuhan cukup tinggi. Prognosis
3. Histopatologi: vesikel formasi Bakteri menempel pada mukosa mulut Masuk ke pembuluh darah umumnya baik.
Pencegahan
subkorneum atau stratum granulo-
1. Cuci tangan segera dengan menggunakan air mengalir bila habis sum, sel
kontak dengan pasien, terutama apabila terkena luka Tersaring di glomerulus
2. Jangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita
3. Bersihkan dan lakukan desinfektan pada mainan yang mungkin
bisa menularkan pada orang lain, setelah digunakan pasien
Terjadi terus menerus
4. Mandi teratur dengan sabun dan air (sabun antiseptik dapat
Dx : Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan Daya
digunakan, namun dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang yang
kulit sensitif) Menimbulkan vesikel
5. Higiene yang baik, mencakup cuci tangan teratur, menjaga kuku Kerusakan ginjal
jari tetap pendek dan bersih
6. Jauhkan diri dari orang dengan impetigo Kriteria hasil :
7. Cuci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
terpisah dari yang lainnya. Cuci dengan air panas dan keringkan di Dx : Gangguan pola eliminasi urine : berhubungan dengan infeksi b. Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya
Rupture menjadi krusta
bawah sinar matahari atau pengering yang panas. Mainan yang
dipakai dapat dicuci dengan disinfektan (koreng) infeksi
8. Gunakan sarung tangan saat mengoleskan antibiotik topikal di Intervensi :
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindak keperawatan selama 3 x 24 jam di harapkan
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
gangguan pola eliminasi urinetidak terjadi 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
Intervensi : 3. Batasi pengunjung bila perlu
1. Kaji frekuensi dan konsistans 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
Respon inflamasi lokal R/ Mengetahui frekuensi dan konsistensi
Respon Inflamasi Sistemik Respon psikolog berkunjung dan setelah meninggalkan pasien
2. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
5. Pertahankan lingkngan aseptic selama pengobatan
berlangsung
Kerusakan syaraf perifer MO bekerja sebagai antigen dan 6. Berikan perawatan kulit pada area epidermis
Kondisi kerusakan
Menyumbat pasokan darah mempengaruhi system imun 7. Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemera-
jaringan kulit
han dan panas
Respon peradangan
Sel darah putih meningkat untuk
Oksigenasi ke jaringan buruk pertahanan terhadap infeksi Gangguan body image
Netralisasi dan Penghancuran Perbaikan dan pemulihan
eliminasi agen jaringan nekrotik Referensi
penyerang Mencetuskan hipotalamus 1. Djuanda A. Pioderma. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, eds.
Pembuluh darah kulit pecah Dx : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 6th ed. Jakarta: Badan Penerbit
mencapai set poin
FKUI; 2011.p.57-63.
Cairan dan sel2 darah
Pembuluh darah PH local/konsentrasi ion2 2. Lewis LS. Impetigo [Internet]. 2014 Sept 10. Available from:
Darah dialirkan berpindah ke jaringan Kriteria hasil:
http://emedicine.medscape.com/article/965254-overview#a0156.
berdilatasi : merangsang ujung saraf a. mengungkapan penerimaan atas penyakit yang di alaminya
ke daerah yang nternal Tubuh memproduksi dan menghemat b. mengakui dan memantapkan kembali system dukungan yang ada 3. Harahap M. 2011 .Infeksi bakteri kulit stafi lokok dan
hiperemia Intervensi : streptokok. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates. pp. 46-9.
Timbul lesi panas dengan menggigil gemetar dan 1. Berikan waktu untuk pasien mengekspresikan perasaanya tentang perubahan dan
4. Craft N. Superfi cial Cutaneous Infection and Pyodermas. In:
penampilan dan fungsi
Nyeri/dolor Bengkak/tumor merasa kedinginan R/ perawat mampu memberikan solusi yg rasional sesuai dengan kondisi pasien sehinnga Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leff ell DJ,
Kemerahan/ Panas/kalor mampu meningkatkan rasa percaya diri klien et al (eds). FitzPatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed.
2. Identifikasi dan tekankan kekuatan pasien serta bantu pasien menyusun tujuan realistic
rubor Dx : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan R/ untuk memudahkan adaptasi terhadap kehilangan fungsi dan pemulihan
USA: McGraw Hill Co; 2007.pp.1694-8.
3. Diskusikan dari arti kehilangan/perubahan pada seseorang 5. Wolff K, Johnson RA, Saavedra AP. Fitzpatrick’s color atlas
and synopsis of clinical dermatology. 7th ed. USA: McGraw Hill
Dx : nyeri b/d proses peradangan Respon pengeluaran panas
Co. pp.525-29.
6. Taylor, cynthia M.2010. diagnosis keperawatan denga rencana
Kriteria hasil : Dx : Ansietas berhubungan dengan perubahan status kese- asuhan keperawatan. Edisi 10. EGC : jakarta
Kriteria Hasil : a. Tidak ada luka atau lesi pada kulit 7. Maharani, ayu. 2015. Penyakit Kulit. Pustaka Baru : Yogyakarta
Tidak dapat mempertahankan
a. Nyeri berkurang / hilang b. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit serta perawatan 8. Wahab, samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson vol.3. EGC :
alami pengeluaran kelebhan produksi panas
b. Klien tampak rileks Kriteria hasil: Jakarta
Intervensi : Intervensi
a. Klien tidak resah 9. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
1. Kaji intensitas, lokasi dan faktor yang mempercepat atau 1. Potong kuku dan jaga kebersihan tangan klien
b. klien tampak tenang dan mampu menerima kenyaataan 10. NANDA 2015-2017
meringankan nyeri R/ kuku yang pendek akan mengurangi garukan pada impetigo dan menghindari
keparahan terjadinya lesi
Hipertermi c. klien mampu mengidentifiasi dan mengungkapkan gejala cemas 11. NOC edisi 5
R/: rasa sakit yang hebat menandakan adanya nyeri d. Postur tubuh ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
2. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
menunjukkan bekurangnya kecemasan
R/:relaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri. R/ kulit yang bersih dan kering akan mengurangi penyebaran atau perkembangbiakan
Intervensi
3. Rencanakan aktivitas distraksi bersama pasien seperti membaca, 1. Identifiasi kecemasan, catat respon verbal dan non verbal pasien. KONSEP DASAR
menonton televisi
Dx : hipertermi b/d reaksi inflamasi
Dorong ekspresi bebas akan emosi
R/ membantunya memfokuskan pada masalah yang tidak ada R/ ketakutan dapat terjadi karena nyeri hebat, meningkatkan
Dx : Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
perasaan sakit, penting pada prosedur diagnostik dan kemungkinan ETIOLOGI
Kriteria hasil : Setelah melakukan tindakan perawatan klien dapat mengurangi fakor – factor penghambat pembedahan.
tidur, 2. Berikan informasi tentang proses penyakit dan antisipasi PATOFISIOLOGI
Kriteria Hasil :
Intervensi Keperawatan : tindakan
menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana pengobatan,
dan tindakan perawatan diri preventif 1. Diskusi pola dan kebutuhan tidur
Intervensi : R/ Gangguan pola tidur mengakibatkan gangguan kognitif MANIFESTASI KLINIS
1. Berikan waktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang 2. Anjurkan klien untuk mandi air hangat sebelum tidur
penyakitnya R/ Air hangat meningkatkan sirkulasi pada sendi yang mengalami inflamasi dan merilekskan otot.
2. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, 3. Anjurkan keseimbangan aktivitas dan istirahat DIAGNOSA
R/ Latihan fisik regular juga tampak membantu dalam mengontrol gejala fibrositas
4. Anjurkan posisi sendi yang tepat
NOC NIC

Anda mungkin juga menyukai