Pembimbing :
dr. Rovika Trioclarise, MKM
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi dengan bahan
kajian tentang “Asisdosi Metabolik dan Asisdosis Respiratorik”.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing kami menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan makalah ini.
Demikian pula halnya, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi penyempurnaan makalah ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan
mempunyai potensi untuk dikembangkan. Seberapapun sederhana makalah ini, kami
harapkan mempunyai suatu manfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................6
2.1 Pengertian Asisdosis..................................................................................6
1. Asisdosis Metabolik......................................................................................7
Penyebab Asidosis Metabolik......................................................................7
Epidemiologi.................................................................................................8
Etiologi Asidosis Metabolik.........................................................................9
Patogenesis..................................................................................................12
Manifestasi Klinis.......................................................................................13
2.2 Asisdosis Respiratorik.............................................................................14
Etiologi dan Patogenesis............................................................................14
Klasifikasi Asidosis Respiratorik..............................................................15
Gambaran Klinis dan Diagnosis...............................................................16
Patofisiologi.................................................................................................17
Pemeriksaan penunjang Asisdosis Metabolik dan Asisdosis
Respiratorik.......................................................................................................17
Pencegahan dan pengobatan.....................................................................18
BAB III..............................................................................................................20
PENUTUP.........................................................................................................20
simpulan.............................................................................................................20
Saran..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Asam adalah suatu substansi yang mengandung 1 atau lebih ion H + yang dapat
dilepaskan dalam larutan (donor proton). Asam kuat, seperti asam hidroklorida (HCl),
hampir terurai sempurna dalam larutan, sehingga melepaskan lebih banyak ion H +. Asam
lemah, seperti asam karbonat (H2CO3), hanya terurai sebagian dalam larutan sehingga
lebih sedikit lebih sedikit ion H+ yang dilepaskan. Basa berlawanan dengan asam, basa
adalah substansi yang dapat mengkap atau bersenyawa dengan ion hidrogen sebuah
larutan (akseptor proton). Basa kuat, seperti natrium hidroksida (NaOH), terurai dengan
mudah dalam larutan dan bereaksi kuat dengan asam. Basa lemah, seperti natrium
bikarbonat (NaHCO3), hanya sebagian yang terurai dalalm larutan dan kurang bereaksi
kuat dengan asam.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian untuk mengetahui Asidosis metabolik dan
Asisdosis Repratorik.
2. Untuk mengetahui epidemiologi dan etiologi asidosis respiratorik dan
Asisdosis Repratorik.
3. Untuk mengetahui Klasifikasi dari Asidosis Respiratorik dan Asisdosis
Repratorik .
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari asidosis respiratorik dan Asisdosis
Repratorik.
5. Untuk mengetahui gambaran klinis dan diagnosis.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari asidosis respiratorik dan
Asisdosis Repratorik
7. Untuk mengetahui cara pengobatan, dan pencegahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Asidosis adalah suatu keadaan dimana adanya peningkatan asam didalam darah yang
disebabkan oleh berbagai keadaan dan penyakit tertentu yang mana tubuh tidak bisa
mengeluarkan asam dalam mengatur keseimbangan asam basa. Hal ini penting untuk
menjaga keseimbangan fungsi sistem organ tubuh manusia. Gangguan keseimbangan ini
dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu metabolik dan respiratorik. Ginjal
dan paru merupakan dua organ yang berperan penting dalam pengaturan keseimbangan
ini. Asidosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari
sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah
metabolisme yang serius.
Asidosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada
penyebab utamanya. Asidosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam
pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal. Asidosis respiratorik terutama
disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan. Asidosis Metabolik adalah
keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat
dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan
benar-benar menjadi asam.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat
sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam
air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan
keadaan koma.
1. Asisdosis Metabolik
a. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau
suatu bahan yang diubah menjadi asam.Sebagian besar bahan yang
menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah
metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis aspirin pun
dapat menyebabkan asidosis metabolik.
b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
c. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari
beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I.
d. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
e. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam
laktat dibentuk dari metabolisme gula.
f. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya.Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan
fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi
pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi
kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Selain itu, asidosis metabolik dapat disebabkan oleh beberapa penyebab umum
seperti:
a. Kegagalan ginjal untuk mengekresikan asam metabolik yang normalnya
dibentuk di tubuh.
b. Pembentukan asam metabolik yang berlebihan dalam tubuh.
c. Penambahan asam metabolik kedalam tubuh melalui makanan
d. Kehilangan basa dari cairan tubuh (faal)
Epidemiologi
Prevalensi asidosis metabolik pada pasien dengan CKD tidak diketahui dengan pasti.
The Third National Health dan Nutrition Examination Survey (NHANES III) analisis
menemukan penurunan plasma konsentrasi HCO3 dengan perkiraan laju filtrasi
glomerulus (eGFR) kurang dari 20 mL/min/1.73m2. Jika hipobikarbonatemia
disebabkan oleh asidosis metabolik terjadi
ketika eGFR kurang dari 25% parameter normal, akan diperkirakan bahwa 300.000
hingga 400.000 individu di Amerika Serikat mungkin memiliki asidosis metabolik
yang berhubungan dengan CKD.1
Asidosis metabolik akut relatif umum pada pasien critical ill, dengan satu studi yang
menunjukkan bahwa gangguan tersebut dapat mengenai sekitar 64% dari pasien dalam
unit perawatan intensif. Asidosis metabolik kronis di US jarang terjadi, hanya 1,9%
dari lebih dari 15.000 orang disurvei pada study NHANES III memiliki konsentrasi
serum HCO3 di bawah 22 mmol/l, meskipun nilai ini meningkat sampai 19% pada
pasien dengan filtrasi glomerulus rate (eGFR) dalam kisaran 15-29 mL/min/1.73 m2.2
Serum HCO3 yang lebih rendah - berhubungan dengan tingginya semua penyebab
mortalitas pada pasien dengan moderat dan tingkat lanjut dari CKD.1 Pada 1094
pasien, dari the African American Study of Kidney Disease and Hypertension (AASK)
percobaan studi kohort, setiap peningkatan 1 mmol/L serum HCO3 dikaitkan dengan
penurunan risiko kematian (HR 0,942).
Etiologi Asidosis Metabolik
a. Gagal ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita
penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa,
terlebih pada kaum lanjut usia.
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang
diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan
organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan
ginjal diantaranya :
1) Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
2) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
3) Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
4) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
5) Menderita penyakit kanker (cancer)
6) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
7) Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi
atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut
sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi
ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah; Kehilangan carian banyak
yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti
penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan
Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk
dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya.
Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan
kronik.
c. Ketoasidosis diabetikum
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis Diabetikum
terjadi pada penderita IDDM (atau DM tipe II)
Penyebab adanya gangguan dalam regulasi Insulin, khususnya pada IDDM
dapat cepat menjadi Diabetik ketoasidosis manakala terjadi
1) Diabetik tipe I yang tidak terdiagnosa
2) Ketidakseimbangan jumlah intake makanan dngan insulin
3) Adolescen dan pubertas
4) Aktivitas yang tidak terkontrol pada diabetes
5) Stress yang berhubungan dengan penyakit, trauma, atau tekanan
emosional.
Manifestasi Klinis
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita
merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit
lebih cepat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan
yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Apabila
asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi
kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan
kelumpuhan.
Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu
ginjal. Jika itu terjadi maka bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal
kronis.
Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan).
Perlunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia
atau rakhitis).
Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan,
sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan
usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam
darah. Akibat selanjutnya pasien akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang
(delayed development) dan berat badan kurang.
Patofisiologi
E. PATOFISIOLOGI.
Tes darah, untuk menilai fungsi metabolik secara komprehensif termasuk fungsi
ginjal, kadar gula, dan elektrolit.
Analisa gas darah arteri, untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan PH
dalam darah.
Rontgen dada, untuk mendeteksi cedera atau gangguan lain di paru-paru.
Tes fungsi paru, untuk mengetahui kondisi dan fungsi paru dan saluran pernapasan.
Tes urine, untuk mendeteksi keberadaan badan keton dan kadar asam yang dibuang
melalui urine.
Pencegahan Asidosis
Tidak semua jenis asidosis dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
Menjalani pengobatan dan kontrol secara teratur jika memiliki penyakit yang
dapat menyebabkan asidosis, seperti diabetes, asma, dan PPOK
Tidak merokok
Tidak minum minuman beralkohol
Menjaga berat badan ideal
Minum air putih yang cukup
Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter
Pengobatan Asidosis
Pengobatan asidosis akan disesuaikan dengan jenis, penyebab, serta tingkat keparahan
asidosis. Berikut adalah penjelasannya:
Asidosis metabolik
Untuk asidosis tubulus renalis, dokter mungkin akan memberikan sodium sitrat dan
melakukan penanganan untuk gangguan ginjal yang dialami. Sedangkan bagi
penderita asidosis diabetik, akan dilakukan pemberian insulin dan bersamaan dengan
cairan infus untuk menyeimbangkan kadar asam.
simpulan
Pada makalah yang berjudul “Asidosis” dapat disimpulkan bahwa Asidosis
merupakan salah satu kelainan pada keseimbangan asam dan basa dalam tubuh yaitu kadar
keasaman meninggkat dimana ph darah arteri dibawa 7,4. Asidosi ada dua jenis yaitu
Asidosis respiratorik dan Asidosis metabolik. Asidosis respiratorik adalah keasaman darah
karena penumpukan CO2 dalam darah akibat fungsi paru-paru rusak sedangkan pada
Asidosis metabolik adalah keasaman dalam darah yang ditandai rendahnya kadar bikarbonat
dalam darah.
Saran
Demikian pembahasan dari makala kami, semoga bermanfaat bagi pembaca dan kami
menyadari jika makalah kami masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami meminta
saran dan kritik yang membangun yang bersifat membangun dari pembaca untuk
memaksimalkan pembuatan makala selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-only/keperawatan-medikal-bedah-
kmb/asidosis-dan-alkalosis/
http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/
http://makalahkeperawatanku.blogspot.com/2011/08/asidosis-metabolik-dan-asidosis.html
http://choled.wordpress.com/2008/02/17/
http://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basa/