Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HILLARY UDUR ULI BR.

SIANIPAR

NIK : P07524419061

KELAS : D-IV IB

MATA KULIA : FISIKA KESEHATAN

DOSEN PENGAMPUH : YULINA DWI HASTUTY,SKp,M.Biomed

LAPORAN PRAKTIKUM

A. Kajian Dasar Teori

1, Latar belakang

Candida albicans menyebabkan sejumlah infeksi seperti kandidiasis mukosa,


kandidiasis diseminata dan infeksi oportunistik. Candida albicans adalah monomorphic
yeast dan yeast like organisme, tumbuh dengan baik pada suhu 25-300C dan juga 35-
370C. Infeksi yang disebabkan kandida dapat berupa akut, subakut atau kronis pada
seluruh tubuh manusia. Candida albicans dapat diisolasi tumbuh pada media agar dalam
waktu tiga hari dengan koloni berbentuk seperti pasta krim lembut. Candida albicans
mempunyai kemampuan untuk membentuk tabung benih/germ tubes dalam serum, atau
spora besar berdinding tebal yang dinamakan klamidospora. Bahan klinis yang dipakai
untuk pemeriksaan dapat berupa kerokan kulit atau kuku, sputum, sekret bronkus, urin,
tinja, usap mulut, sekret telingga, sekret vagina, darah, cairan tubuh lain atau jaringan.
Bahan klinis yang akan diperiksa harus dengan cara steril dan ditempatkan dalam wadah
steril. Diagnosis laboratorium mikrobiologi dapat dilakukan melalui pemeriksaan
langsung, kultur, serologi dan biologi molekuler. Dewasa ini banyak kita temukan
berbagai macam penyakit yang menyerang organ genetali pada wanita yaitu vagina,baik
itu merupakan penyakit yang ringan maupun penyakit yang membutuhkan pemeriksaan
lebih lanjut.Seperti diantaranya sekret vagina, adanya bacteri atau virus tertentu yang
menyerang organ genetalia pada wanita yang tentunya itu akan sangat membahayakan
kesehatan khususnya organ vital pada wanita.  Sekret vagina juga disebabkan karena
aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal, pada perempuan, sekret vagina ini
merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk memnbersihkan diri, sebagai pelicin
dan pertahanan dari berbagai infeksi.
B. Tujuan

 Tujuan Umum

Diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan yang tepat.

 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu melakukan:

1. Pengkajian

2. Identifikasi

3. Menentukan antisipasi masalah potensial

4. Identifikasi kebutuhan segera

5. Rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi dan implementasi

6. Melaksanakan intervensi sesuai kebutuhan

7. Mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan yang telah diberik

 Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar

2. Dapat memberikan penjelasan pada penderita atau keluarganya tentang apa yang akan

dilakukan, alat yang dipakai, bagaimana melakukan, apa manfaatnya, serta jaminan atas

aspek keamananan dan kerahasiaan data penderita.

3. Dapat menjelaskan kepada penderita atau keluarganya tentang hak-hak penderita, misalnya

tentang hak penderita untuk menolak tindakan yang akan dilakukan tanpa kehilangan hak

untuk mendapat pelayanan.

4. Dapat melakukan cuci tangan biasa dan asepsis dengan benar

5. Dapat memasang sarung tangan steril dengan benar, dan melepaskannya setelah pekerjaan

selesai.

6. Dapat melakukan pengambilan dan pemeriksaan genital discharge dengan benar


7. Dapat melakukan pengiriman spesimen secara benar dan tepat

C. Persiapan Pengambilan Spesimen Cairan Vagina

Alat dan Bahan :

a.  Kapas lidi steril atau aose

b. Gelas obyek

c.  Bengkok

d. Sarung tangan

e.  Spekulum

f.   Kain kassa, kapas sublimat

g.  Perlak

D. Prosedur Kerja

1.      Memberitahu dan menjelas kan kepada pasien  tindakan yang akan dilakukan

2.      Menyiapkan alat dan bahan membawa ke dekat  pasien

3.      Memasang sampiran

4.      Membuka atau menganjurkan pasien  menanggalkan pakaian bawah (tetap


jaga privacy pasien)

5.      Memasang pengalas dibawah bokong pasien

6.      Mengatur posisi pasien  dengan kaki ditekuk (dorsalrecumbent)

7.      Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan dengan handuk bersih

8.      Memakai sarung tangan

9.      Buka labia mayora dengan ibu jari  dan jari telunjuk tangan yang tidak dominan

10.  Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dan tangan yang dominan sesuai kebutuhan
11.  Menghapuskan sekret vagina pada gelas obyek yang disediakan

12.  Membuang kapas  lidi dalam bengkok

13.  Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau  ke dalam tabung kimia dan ditutup

14.  Memberi label dan mengisi formulir  pengiriman  spesimen  untuk dikirim  ke
laboratorium

15.  Membereskan alat

16.  Melepas sarung tangan

17.  Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya dengan handuk 
bersih

18.  Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

2.      Pemeriksaan Spekulum Steril

Pemeriksaan Spekulum Steril diindikasikan untuk menentukan apakah membran amnion


sudah ruptur atau utuh. Fungsi-fungsi lain antara lain untuk mengambil kultur;
mengobservasi serviks untuk mendeteksi servisitis, prolaks tali pusar, atau bagian janin; dan
memperkirakan dilatasi atau penipisan serviks. Pemeriksaan vagina dengan spekulum steril
dan sarung tangan steril dilakukan jika ketuban sudah ruptur untuk menghindari
memasukkkan organisme menuju janin didalam lingkungan intra uterus. Lubrikan tidak
digunakan karena dapat mengubah temuan.

Faktor berikut mengindikasikan ruptur ketuban:

·         Tetesan atau aliran kecil cairan amnion melewati serviks

·         Berkumpulnya cairan di liang vagina

·         Kertas nitrazin menunjukkan reaksi basa terhadap cairan vagina (berubah menjadi


warna biru kurang lebih pH nya 7,15)

·         Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada preparat mikroskop dan diperiksa
secara mikroskopik.

Berbagai zat dan kondisi dalam vagina dapat mengubah keakuratan pemeriksaan ini :
·         Hasil negatif palsu semua hasil pengukuran dapat terjadi jika ketuban sudah
ruptur  dan bocor selama waktu yang lama , atau jika selaput ketuban bocor darisuatu tempat
diatas bagian presentasi dan hanya terdapat cairan minimal di dalam vagina pada saat
pemeriksaan vagina.

·         Hasil positif palsu Nitrazin dapat terjadi ketika kertas terkontiminasi dengan darah,
semen, lendir serviks, urine, air mandi, antiseptik yang basah, atau lubrikan larut air.

·         Gambaran pakis positif palsu kan muncul jika lendir serviks atau darah
mengontaminasi spesimen pada preparat.

·         Gambaran pakis lendir serviks tampak “lebih seperti kerangka” dari pada gambaran
pakis cairan amnion. Mekonium, pH vagina, dan darah dalam cairan amnion (hingga 20 %)
tidak akan mengisi gambaran pakis

3.      Sediaan Basah ( Wet Mount )

Selama pemeriksaan spekulum di vagina, sediaan basah dari sekret vagina dapat disiapkan
dengan menempatkan sedikitnya disebuah preparat, yang ditetesi Salin Normal kemudian
tutup dengan lembaran penutup. Sel petunjuk, bakteri, sel darah merah, trikomonas, dan
sperma dapat terlihat. Preparat lain dibuat dengan larutan Kalium Hidroksida(KOH)
10%.  Bau amina setelah menempatkan KOH mengesankan vaginosis bakteri (“uji whiff”).
Jamur atau Psedohyfae Candidae lebih mudah terlihat pada penggunakan KOH.

4.      Pemeriksaan Sekret Vagina ( mencari kuman neisseria gonorrhea dalam secret vagina )

 Dengan pewarnaan gram, kuman neisseria gonorrhea akan menyerap cat carbol fuchsin


sehingga kuman akan bewarna merah

Persiapan pasien :

·         Pasien dalam pengobatan, obat perlu dihentikan sehari sebelum pengambilan specimen

·         Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang air kecil

·         Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil sebelum atau sesudah haid

Pengambilan specimen, pembuatan dan pengiriman sediaan :

A.      Pengambilan specimen


·         Alat (loop/lidi kapas steril, kaca objek yang kering, bersih, lampu spiritus, kursi
obstetric, speculum vagina steril, sarung tangan, pinsil kaca, larutan salin steril

         

Pasien wanita :

·         Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi litotomi)

·         Masukan speculum steril dengan hati-hati dan speculum dibuka

·         Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi melingkar
ke kanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan

·         Secret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah di beri nomor untuk dibuat
sediaan

B.      Pembuatan sediaan

Alat (forcep, rak pewarna, rak pengering)

Reagen (lar carbol gentian violet, lugol/iodin, larutan carbol fuchsin)

Cara :

·         Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saaat mongering, fiksasi
dengan melakukan diatas nyala api lampu spiritus

·         Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-3 menit

·         Cuci dengan air kran atau air mengalir

·         Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30 detik cuci kembali

·         Tuangi carbol fuchsin selama 1-2 menit kembali

·         Keringkan

C.      Pengiriman sediaan

Bila perlu uji silang (cross cek) dila fasilitas lab kurang sediaan perlu di kirim ke
laboratorium

Cara pengiriman :
·         Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan kertas tik tipis di bagi 2 menurut pjnya, tiap
potong untuk 15-20 sediaan

·         Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan ikat 2 kali

·         Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat satu
kali

·         Bungkus kagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat dua
kali

·         Bungkus lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali

E. Kesimpulan

Struktur kemaluan perempuan bersifat khas. Saluran vagina senantiasa terbuka


dengan dunia luar. Kemungkinan dimasuki benda apapun, termasuk oleh bibit penyakit,
selalu ada. Hanya karena suasan masam yang tebentuk dimulut saluran vagina, dan posisi
saluran vagina yang senantiasa terkatup mingkem, sehingga tidak sembarang barang atau
bibit penyakit berhasil memasukinya kecuali atas permintaan. Merawat vagina agar tetap
bersih setiap saat harus diperhatikan kaum wanita. Hal ini peting dilakukan untuk
mencegah terinfeksi segala macam penyakit kelamin, seperti kanker serviks atau kanker
leher rahim.

Anda mungkin juga menyukai