Anda di halaman 1dari 8

1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.

2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

4. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi Negara Republik
Indonesia.

6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.

7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

1.Pancasila Menjadi Cara Pandang  Bangsa


Pancasila sebagai cara pandang bangsa berfungsi agar Bangsa Indonesia harus berpedoman pada
Pancasila dalam kehidupan sehari - hari . Segala bentuk budaya dan cita - cita moral Indonesia harus
bersumber dari Pancasila. Hal ini dilakukan demi tercapainya kesejahteraan lahir dan batin.

2.Pancasila Menjadi Jiwa Bangsa


Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam Jiwa Pancasila .Setiap bangsa
dan negara tentu memiliki jiwa. Dalam hal ini , Pancasila menjadi jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila
sendiri telah ada sejak Bangsa Indonesia lahir yaitu sejak proklamasi kemerdekaan.

3.Pancasila Menjadi Kepribadian Bangsa


Pancasila sebagai pribadi Bangsa Indonesia memiliki fungsi yaitu sebagai hal yang memberikan corak
khas Bangsa Indonesia dan menjadi pembeda yang membedakan bangsa kita dengan bangsa yang lain.

4.Pancasila Menjadi Perjanjian Luhur


Pancasila sebagai perjanjian luhur telah berfungsi dan disepakati melalui sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945. Walaupun disahkannya Pancasila hanya oleh PPKI ,
PPKI sebenarnya hanyalah suatu badan yang mewakili suara rakyat. Jadi pancasila merupakan hasil
perjanjian bersama rakyat.
1. Merenungkan, meresapi dan memahami kembali cita cita yang terkandung di dalam Pancasila,
kemudian berusaha bersama-sama agar bangsa kita dapat meraih sesuai dengan yang dicita-citakan
dalam Pancasila.Menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan
bernegara.

2. Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan dan tidak sesuai dengan Ideologi bangsa kita

3. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

4. Mematuhi peraturan, norma hukum, norma sosial, norma agama dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.

Baik mungkin itu dulu sedikit dari kakak. Semoga bisa membantu dalam pembelajaran mengenai
Pancasila ini ya adik-adik sekalian.

Jika masih ingin belajar lagi tentang Pancasila bisa dilihat pada link berikut ini brainly.co.id/tugas/995385
disitu berkaitan dengan Pancasila dikenal sebagai gentlemen agreement bangsa

ideologi dan dasar negara Indonesia membawa sebuah konsekuensi bahwa nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila telah menjadi landasan pokok sekaligus landasan fundamental untuk penyelenggaraan
negara. Seperti yang kita ketahui pancasila sendiri terdiri dari lima sila yang menjadi lima nilai nilai dasar
yang bersifat fundamental. Nilai nilai dasar yang terkandung dalam pancasila antara lain adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial.

http://materi4belajar.blogspot.com/2017/03/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam.html

Sila pancasila beserta nilai nilai dan maknanya

Sebelum kita membahas nilai nilai pancasila lebih dalam maka kita harus mengetahui terlebih dahulu
apakah nilai itu? Nilai adalah sesuatu yang bermutu, berharga, menunjukkan suatu kualitas serta
bermanfaat bagi manusia. Pada dasarnya terdapat 2 (dua) macam nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai ideologi terbuka. Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alenia 4 pancasila ditetapkan
sebagai nilai dasar dan memiliki penjabarans ebagai nilai fundamental. Untuk dapat memahami makna
dan nilai nilai pancasila sebagai ideologi bangsa maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Definisi
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dan Fungsi Ideologi Pancasila.
Nilai Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sila 1, 2, 3, 4, 5

Pada dasarnya nilai nilai pancasila (nilai instrumental) haruslah tetap mengacu pada nilai nilai dasar yang
sebelumnya telah dijabarkan. Sementara itu dalam menjabarkan nilai yang terkandung dalam sila
pancasila sendiri tidak boleh menyimpang dari nilai dasarnya. Adapun penjabaran nilai dan isi pancasila
adalah sebagai berikut:

Baca juga: Strategi Indonesia Menghadapi Ancaman di Berbagai Bidang (Militer, Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial, Budaya)

Sila Pertama Pancasila (Nilai Ketuhanan)

Sila ke 1 pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai Ketuhanan yang artinya
Bangsa Indonesia memberikan kebebasan pada rakyat untuk menganut menjalankan sekaligus
mengamalkan ibadah berdasarkan agama masing masing individu tersebut. Nilai nilai yang terkandung
dalam sila pertama pancasila adalah sebagai berikut:

Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang sempurna.

Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara melakukan semua perintahNya dan
menjauhi laranganNya.

Saling hormat menghormati antar umat beragama.

Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama masing masing.

Sila Kedua Pancasila (Nilai kemanusiaan)

Didalam pancasila sila kedua memiliki arti yakni segenap bangsa dan rakyat Indonesia diakui serta
diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai harkat serta martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Nilai nilai pancasila ini dilandasi pada pernyataan bahwa semua manusia memiliki derajat, martabat, hak
dan kewajiban yang sama. Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sila kedua antara lain adalah:

Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.

Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang paling sempurna.

Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil dari dan kepada manusia
lain.

Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi sehingga mereka tidak bisa
bertindak seenaknya sendiri.
Nilai kemanusiaan yang terkandung dalam pancasila jika tidak diamalkan dapat menyebabkan
meningkatnya angka kriminalitas serta pembunuhan. Hal ini telah kita bahas sebelumnya dalam artikel
yang berjudul 18 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia.

Sila Ketiga Pancasila (Nilai persatuan)

Makna yang terkandung dalam pancasila sila ketiga merupakan wujud berupa tekat kuat dan utuh yang
berasal dari berbagai aspek kehidupan yang memiliki satu tujuan dan tergabung menjadi satu yakni
Indonesia. Sebagaimana makna yang terkadung dalam sila ketiga pancasila yang berbunyi "Persatuan
Indonesia" memiliki makna dan nilai persatuan. Adapun makna dan nilai sila ketiga pancasila yang
lainnya adalah sebagai berikut:

Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan diri
sendiri dan golongan.

Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela berkorban demi kepentingan
bangsanya sendiri.

Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya suku bangsa tersebut. Hal ini
tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia menuju persatuan dan kesatuan.

Untuk mencapai dan mewujudkan nilai persatuan tersebut tentunya ada hambatan dan rintangan yang
harus dilalui bangsa Indonesia. Adapun faktor faktor pendukung serta penghambat persatuan tersebut
telah saya rangkum dalam artikel sebelumnya yang berjudul Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat
Integrasi Nasional.

Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan)

Pancasila sila keempat berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan" makna sila keempat pancasila menegaskan pada kita bahwa segala
proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas musyawarah sehingga dapat menciptakan
kesepakatan bersama. Selain itu nilai pancasila sila keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan
yang dilaksanakan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Adapun makna dan nilai lain yang
terkandung dalam sila keempat pancasila adalah sebagai berikut:

Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban dan kedudukan yang sama.

Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.

Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa melebihi kepentingan diri sendiri
dan golongan.

Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut banyak orang.


Untuk memahami apa itu hak dan kewajiban setiap warga negara sesuai dengan nilai kerakyatan yang
terkadung dalam pancasila sila ke 4 maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian dan
Contoh Hak Dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945.

Sila Kelima Pancasila (Nilai keadilan)

Pancasila sila kelima berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" nilai sila kelima pancasila
ini menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus tercipta keseimbangan yang
sesuai antara hak dengan kewajiban. Serta sebagai anggota masyarakat sebangsa setanah air kita harus
menghormati hak hak yang dimiliki orang lain, bersikap adil dan suka menolong sesama jika diperlukan.
Makna dan nilai lain yang terkandung dalam pancasila sila kelima adalah:

Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.

Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.

Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.

Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

Itulah nilai nilai pancasila sila ke 1, 2, 3, 4, dan 5 yang dapat saya sampaikan kali ini. Perlu diingat bahwa
makna dan nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan
kita sehari hari.

Hari Lahir Pancasila


Sejarah Lahirnya Pancasila – Sejarah Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang.
Perdana Menteri Jepang saat itu adalah Kuniaki Koiso pada tanggal 7
September 1944. Pada tanggal 29 April 1945 Pemerintah Jepang
membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia).
Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
Awalnya BPUPKI memiliki anggota 70 orang (62 orang Indonesia dan 8 orang
anggota istimewa bangsa Jepang yang tidak berhak berbicara, hanya
mengamati). Kemudian ditambah dengan 6 orang Indonesia pada sidang kedua.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 untuk
merumuskan falsafah dasar negara untuk negara Indonesia.
Selama empat hari bersidang ada tiga puluh tiga pembicara, dan penelitian
terakhir menunjukkan bahwa Soekarno adalah “Perumus Pancasila”.
Ada juga beberapa tokoh lain yang menyumbangkan idenya atas Dasar Negara
antara lain adalah Mohamad Hatta, Muhammad Yamin dan Soepomo.
Sejarah Lahirnya Pancasila Indonesia
“Klaim” Muhammad Yamin bahwa pada tanggal 29 Mei 1945 dia mengemukakan
5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Oleh “Panitia Lima” (Bung Hatta cs) diragukan kebenarannya. Arsip A. G
Pringgodigdo dan Arsip A. K. Pringgodigdo yang telah ditemukan menunjukkan
bahwa Klaim Yamin tidak dapat diterima.
Pada hari keempat, Soekarno mengusulkan 5 asas yaitu kebangsaan Indonesia,
internasionalisme atau peri-kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial,
dan ketuhanan yang Maha Esa.
5 asas tersebut oleh Soekarno dinamakan Pancasila, Pidato Soekarno diterima
dengan gegap gempita oleh peserta sidang. Oleh sebabnya, pada tanggal 1 Juni
1945 dikenal sebagai hari lahirnya pancasila.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan,


datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa
utusan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
2. Hamidhan, wakil dari Kalimantan
3. I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
4. Latuharhary, wakil dari Maluku.
Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian
kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD.
Kalimat tersebut juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang
berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”.
Pada Sidang PPKI I yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta
memberikan usul untuk mengubah kalimatnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
Sebelumnya Bung Hatta telah mengkonsultasikannya kepada 4 orang tokoh
Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan.
Pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan penetapan
rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, Pancasila ditetapkan
sebagai dasar negara Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila

30 September 1965 merupakan awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI),


yaitu sebagai wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Pada saat itu itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai
upaya kudeta, namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka
upaya tersebut gagal.
Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan G30SPKI dan tanggal 1
Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Baca juga: Sejarah Raja Ampat.
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Makna Lambang Garuda Pancasila
 Burung Garuda melambangkan kekuatan.
 Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan.
 Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.
 Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila
dalam Pancasila, yaitu: Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Pohon
beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia, Kepala
banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Padi dan
Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia.
Merah berarti berani dan putih berarti suci.
 Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah
Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa.
 Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17
Agustus 1945), antara lain:
o Pada masing-masing sayap berjumlah 17.
o Pada ekor berjumlah 8.
o Di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19.
o Di leher berjumlah 45.
 Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan
negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda,
tetapi tetap satu jua”.
Asal Istilah Pancasila dan Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang ada pada pita yang dicengkram oleh
burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Empu
Prapanca pada zaman kekuasaan kerajaan Majapahit.
Pada satu kalimat yang termuat mengandung istilah “Bhinneka Tunggal Ika”,
seperti: “Bhinneka tunggal Ika, tanhana dharma mangrwa”.
Sedangkan istilah Pancasila dimuat dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh
Empu Tantular yang berisikan sejarah kerajaan bersaudara Singhasari dan
Majapahit.
Istilah Pancasila ini muncul sebagai Pancasila Karma, yang isinya sebagai
berikut.
1. Melakukan tindak kekerasan.
2. Mencuri.
3. Berjiwa dengki.
4. Berbohong.
5. Mabuk (oleh miras)

Dalam lingkungan keluarga


-saling menghormati antar sesama anggota keluarga
-saling menyayangi satu sama lain
-sebagai anak harus berbakti pada org tua, dll
Dalam lingkungan masyarakat
-rukun dengan tetangga
-mematuhi aturan aturan dan norna norma yg berlaku di masyarakat, dll
1.0

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -


https://brainly.co.id/tugas/11756515#readmore

Agar bnagsa Indonesia ttap Satu

Menjaga bangsa indonesia, tidak terpengaruh oleh budaya luar, menghargai


UUD, menghargai para pahlawan yang telah memperjuangkan indonesia agar
merdeka, mengingat jasa pahlawan indonesia, selalu memegang teguh bhineka
tunggal ika : berbeda-beda tetapi tetap satu

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/1923662#readmore

Anda mungkin juga menyukai