Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGERTIAN KIBLAT DAN KAKBAH

Disusun guna memnuhi tugas dari mata kuliah fiqih hisab rukyat

Disusun oleh :

Fadhlan Amrullah 1902046074

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi banyak nikmat diantaranya nikmat
iman sehingga kita masih mampu berpegang teguh pada perintah allah dan menjauhi segalaa
larangannya, dan juga nikmat sehat sehingga kita mampu menunaikan ibadah-ibadah yang
telah allah syariatkan dan dengan kedua nikmat diantara bejuta nikmat allah yang lainnnya
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW semooga kita semua mendapatkan
syafaatnya diakhirat kelak.

Syukur alhamdulillah atas limpahan nikmat dan sehat yang telah Allah SWT berikan
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah sebagai tugas dari mata kuliah fiqih hisab
rukyat dengan judul “PENGERTIAN KIBLAT DAN KAKBAH”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna sehingga
banyak terdapat keccatan dan kesalahan di dalamnya. Maka dari itu kritik dan saran dari
pembaca yang Budiman sangat saya harapkan agar dikemudian hari penulis dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian penulis ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya
Ketika menemukan kesalahan pada makalah ini.

Dan akhirnya, terima kasih atas semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kudus, 6 september 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 4

LATAR BELAKANG…………………………………………………………………… 4

RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………… 4

TUJUAN PENULISAN MAKALAH…………………………………………………… 4

BAB II

PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 5

PENGERTIAN ARAH KIBLAT DAN KAKBAH……………………………………... 5

BAB III

PENUTUP………………………………………………………………………………... 8

KESIMPULAN…………………………………………………………………………… 8

KRITIK DAN SARAN……………………………………………………………………. 8

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam menunaikan ibadah sholat tentunya kita membutuhkan kiblat karena para
ulama’ sepakat bahwa menghadap kiblat dalam melaksanakan sholat hukumnya adalah wajib,
seperti yang kita ketahui bahwa umat islam menjadikan kakbah sebagai arah kiblat yang
diasumsikan menghadap ke barat bagi kita umat muslim di Indonesia.

banyak dari masyarakat bahkan umat muslim sendiri tidak mengerti hakikat kiblat,
alangkah baiknya kita mengetahui atau mencari tahu tentang kiblat dan kakbah lebih dalam
lagi, agar dalam beribadah khsusunya sholat kita lebih yakin dengan arah kiblat yang kita
hadap.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kiblat dan kakbah.?

C. Tujuan penulisan makalah.


1. Mengetahui pengertian dari kiblat dan kakbah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ARAH KIBLAT DAN KAKBAH

Kata kiblat berasal dari Bahasa arab al-qiblah yang secara harfiah berarti arah (al-
jihah) dan merupakan bentuk fi’lah dari kata al-muqobalah sehingga berarti keadaan
menghadap1,

Sedangkan arah kiblat menurut istilah adalah suatu arah yang wajib dituju oleh umat
islam Ketika melakukan ibadah sholat dan ibadah-ibadah yang lain. Arah kiblat adalah arah
ka’bah atau wujut ka’bah. Maka orang yang berada didekat ka’bah tidak sah shalatnya
kecuali menghadap wujud ka’bah (ain al-ka’bah), dan orang yang jauh dari ka’bah maka
baginya berijtihad untuk menghadap kiblat.

masalah kiblat merupakan masalah arah yaitu arah yang menuju ke ka’bah yang berada
di kota Makkah arah ini dapat ditentukan dari setiap titik di permukaan bumi. Cara untuk
mendapatkannya yaitu dengan perhitungan dan pengukuran, perhitungan arah kiblat pada
dasarnya untuk mengetahui dan menetapkan arah menuju kakbah yang berada di mekkah 2
oleh sebab itu perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui
guna menetapkan ke arah mana ka’bah di Makkah itu dilihat dari suatu tempat di permukaan
bumi ini, sehingga semua Gerakan orang yang sedang melaksanakan sholat baik Ketika
berdiri, ruku’ maupun sujudnya selalu berimpit dengan arah yang menuju kakbah.

Kiblat merupakan arah bagi setiap orang islam dalam melaksanakan sholat,
ensikplodeia islam mengatakan : kiblat adalah arah ka’bah ke mekkah arab Saudi. Orang
muslim melakukan shalat dengan menghadap kiblat setelah hijrah ke Madinah, nabi SAW
menetapkan yerussalem sebagai kiblat, namun kemudian dialihkan ke mekkah. Kiblat juga
digunakan dalam penguburan dan pemotongan hewan kurban dalam sebuah masjid, kiblat
ditandai dengan mihrab, yaitu bagian interior masjid yang mengarah ke mekkah. 3.

1
Majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah, pedoman hisab Muhammadiyah, (Jogjakarta : suara
Muhammadiyah, 2009) hal 25
2
Ahmad izzudin, ilmu falak praktis metode hisab-rukyat praktis dan solusi permasalahannya,
(semarang : Pustaka rizqi putra, 2017) hal 17
3
Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve.2005)

5
Dahulu kala kiblat umat islam adalah baitul maqdis di yerussalem, palestina. Kemudian
pada tahun ke dua hijriyah datang perintah Allah SWT agar kiblat itu dipindahkan dari Baitul
maqdis ke ka’bah di mekkah, perintah ini terdapat di dalam QS. Al-Baqoroh : 144

ۚ ‫ض ٰى َها ۚ َف َو ِّل َوجْ َه َك َش ْط َر ْٱل َمسْ ِج ِد ْٱل َح َر ِام‬ َ ْ‫ب َوجْ ِه َك فِى ٱل َّس َمٓا ِء ۖ َفلَ ُن َولِّ َي َّن َك قِ ْبلَ ًة َتر‬ َ ُّ‫َق ْد َن َر ٰى َت َقل‬
ُ ‫ُون أَ َّن ُه ْٱل َح ُّق مِن رَّ ب ِِّه ْم ۗ َو َما ٱهَّلل‬ َ ‫وا ْٱل ِك ٰ َت‬
َ ‫ب لَ َيعْ لَم‬ ۟ ‫ِين أُو ُت‬
َ ‫وا وُ جُو َه ُك ْم َش ْط َرهُۥ ۗ َوإِنَّ ٱلَّذ‬ ۟ ُّ‫ْث َما ُكن ُت ْم َف َول‬ ُ ‫َو َحي‬
َ ُ‫ِب ٰ َغف ٍِل َعمَّا َيعْ َمل‬
‫ون‬

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan
sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil)
memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya;
dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqoroh : 144).

Pada hakikatnya kiblat merupakan satu arah yang menyatukan arah segenap umat islam
dalam melaksanakan sholat, tetapi titik arah itu sendiri bukanlah objek yang disembah orang
muslim dalam melaksankan sholat itu tidak lain hanyalah Allah SWT. Dengan demikian
umat islam bukan menyembah ka’bah tetapi menyembah Allah SWT. Ka’bah hanya menjadi
titik kesatuan arah dalam melaksanakan sholat.. 4

Banyak persoalan tentang arah kiblat ini, seperti yang terjadi dengan umat islam di
suriname Ketika sedang menunaikan sholat, karena kebanyakan orang yang tinggal di
suriname berasal dari Indonesia maka Ketika sholat ada yang menghadap kea rah barat
serong ke utara ada juga yang menghadap kea rah timur serong ke utara, dan mereka umat
muslim di suriname yang berasal dari Indonesia sudah terbiasa menghadap ke arah barat
serong ke utara seperti arah kiblat Ketika di Indonesia, padahal posisi yang sebenarnya
adalah 21̊ 43’50’’ timur utara (T-U)5.

4
Ensiklopedia Hukum Islam 3, (Jakarta;PT.Ichtiar Bara Van Hoeve.1999), 944
5
Ahmad izzudin, ilmu falak praktis metode hisab-rukyat praktis dan solusi permasalahannya,
(semarang : Pustaka rizqi putra, 2017) hal 17

6
Tidak perlu heran lagi jika orang mengatakan bahwa arah kiblat bagi tempat yang
berada di sebelah timur Makkah menghadap ke barat, dan bagi daerah yang berada di sebelah
selatan dari kota mekkah menghadap ke utara. Sedangkan bagi daerah yang berada di sebelah
barat Makkah maka menghadap ke timur, dan daerah yang berada di seblah utara maka
daerah tersebut menghadap ke selatan.6

Kemudian permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah banyaknya bangunan masjid


permanen baik masjid kuno maupun yang baru dibangun tidak mengarah persis ke kakbah,
hal ini terbukti dengan penelitian arah kiblat di masjid agung Yogyakarta yang saat ini telah
diubah shaf/barisan shalatnya untuk mengarahkan shafnya menuju arah kiblat, hal ini dapat
terjadi karena pada zaman dahulu orang hanya menentukan arah kiblat dengan arah mata
angin menggunakan metode “kira-kira”, namun pada zaman sekarang hal tersebut timbul
karena anggapan remeh dan sikap acuh masyarakat terlebih saat membangun masjid,
mushola atau surau, tidak ada usaha maupun inisiatif untuk meminta tolong atau bantuan para
ahli dalam menentukan arah kiblat sebelum bangunan tersebut dibangun, mereka cenderung
menyerahkan masalah penentuan arah kiblat kepada tokoh-tokoh dari kalangan mereka
sendiri sehingga hasil putusannya itulah yang diikuti meskipun penentuan arah kiblatnya
kurang tepat namun karena tokoh masyarakat tersebut berwibawa, mempunyai charisma
tinggi dan sangat berpengaruh maka masyarakat sudah cukup yakin.

BAB III

6
Ahmad izzudin, ilmu falak praktis metode hisab-rukyat praktis dan solusi permasalahannya,
(semarang : Pustaka rizqi putra, 2017) hal 17

7
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kiblat merupakan satu arah yang menyatukan arah segenap umat muslim Ketika
sholat tapi titik arah yang dituju itu bukanlah sebuah objek yang disembah umat muslim
dalam menunaikan sholat itu tidak lain hanyalah Allah SWT, sedangkan arah kiblat adalah
suatu arah yang wajib dituju umat islam Ketika beribadah khususnya sholat, arah kiblat
adalah arah kakbah atau wujut kakbah maka orang yang berada di dekat kakbah tidak sah
sholatnya kecuali dengan menghadap wujud ka’bah (ain al-ka’bah), kiblat yang dahulunya
menghadap ke Baitul maqdis di Yerussalem Palestina sekarang sudah diubah menjadi
menghadap ke ka’bah setelah turunnya firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah : 144.

Masih banyak permasalahan mengenai arah kiblat yang terjadi di seluruh dunia ini
karena umat muslim bukan hanya di Indonesia namun tidak bisa dipungkiri juga umat islam
yang ada di Indonesia masih banyak yang mengalami dan mempunyai permasalahan
mengenai arah kiblat, maka solusinya adalah meminta bantuan dan tolong pada ahli dalam
menentukan arah kiblat dan tentunya bukan ahli dari golongan tertentu tapi dari semu
golongan agar tidak terdapat perbedaan.

B. KRITIK DAN SARAN

Dalam pembuatan makalah ini penulis menngunakan sumber referensi yang terbatas
maka tidak heran jika nanti terdapat kekurangan baik dalam segi kelengkapan isi materi
maupun kekurang yang lainnya, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sangat membangun agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik dan
bermanfaaat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ahmad izzudin, ilmu falak praktis metode hisab-rukyat praktis dan solusi
permasalahannya, (semarang : Pustaka rizqi putra, 2017)

Ensiklopedia Hukum Islam 3, (Jakarta;PT.Ichtiar Bara Van Hoeve.1999)

Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT.Ichtiar Baru Van Hoeve.2005)

Majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah, pedoman hisab Muhammadiyah,


(Jogjakarta : suara Muhammadiyah, 2009

Anda mungkin juga menyukai