Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam

organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

makanan utama bagi bayi.1 ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang

dibutuhkan oleh bayi.

Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia

enam bulan adalah sebesar 65,1%. Cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai

usia 6 bulan paling rendah berada di Papua Barat sebesar 20,4%, Sulawesi

Utara sebesar 38,6%, sementara kondisi paling tinggi Sumatera Barat

didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan sebesar 80,4%.2

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan

sectio caesarea akan menghambat terbentuknya produksi ASI. Produksi ASI

yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak percaya diri

memberikan ASI pada bayinya dengan cukup.3

Proses laktasi bergantung pada hormon prolaktin dan hormon oksitosin,

yang dilepas dari hipofise posterior sebagai reaksi terhadap pengisapan

puting. Oksitosin mempengaruhi sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveoli

mamae sehingga alveoli berkontraksi dan mengeluarkan air susu yang sudah

1
2

disekresikan oleh kelenjar mamae.1 Reflek oksitosin ini dipengaruhi oleh jiwa

ibu. Jika ada rasa cemas, stress dan ragu yang terjadi, maka pengeluaran ASI

bisa jadi akan terhambat.

Salah satu cara untuk menstimulasi oksitosin adalah dengan pijat

oksitosin. Pijat oksitosin merupakan cara yang mudah untuk dimengerti dan

dipahami, praktis untuk dikerjakan, dan tidak membutuhkan waktu yang lama

untuk melakukannya serta dapat dilakukan oleh siapapun (suami, keluarga,

petugas). Pijat oksitosin pada cervical 5-6 sampai setinggi tulang belikat

bagian bawah menggunakan ibu jari tangan dengan gerakan melingkar kecil

pada kedua sisi tulang punggung selama 2-3 menit.1

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nor Aisyah (2015) dengan judul

penelitian “Minyak aromaterapi lavender sebagai media peningkatan produksi

ASI” hasil penelitian menunjukan bahwa prosentase pasien post SC dilakukan

pemijatan oksitosin menggunakan minyak aromaterapi lavender sebanyak

50%, sama dengan tidak menggunakan minyak aromaterapi lavender 50%.6

Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak

essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi

sehingga menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki efek yang
3

unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan

merangsang adrenal.

Minyak essensial memiliki jenis dan manfaat yang berbeda-beda,

contohnya peppermint untuk masalah pencernaan, lemon untuk memperbaiki

suasana hati, lavender untuk masalah tidur dan gejala PMS, grapefruit untuk

mengurangi nafsu makan, dll. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Nurul Azizah (2015) di RS DKT Sidoarjo dan RSIA Kirana tentang

“Pengaruh Pijat Punggung dengan Menggunakan Minyak Essensial Clary

Sage (Salvia Sclarea) dan VCO Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Post

Partum” hasil penelitian menunjukkan ibu yang mendapat intervensi pijat

punggung menggunakan minyak essensial clary sage mengalami involusi

uteri lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan

intervensi pijat punggung.4

Peneliti memberikan intervensi pijat oksitosin dengan menggunakan

minyak VCO (virgin coconut oil) yang dicampur dengan aromaterpi clary

sage dengan memijat atau mengoleskan pada kulit (topikal) yang dapat

mempengaruhi psikologis ibu sebagai terapi relaksasi, penyeimbang hormon,

dan untuk menurunkan kecemasan. Hal ini berguna dalam penanganan

intensitas stress, serta dapat mengalihkan rasa sakit post sectio caesarea.5
4

Metode pijat menggunakan VCO (virgin coconut oil) yang dicampur dengan

aromaterapi clary sage merupakan cara yang populer dalam penggunaan

aromaterapi karena bisa bekerja dalam beberapa cara pada waktu yang sama

dimana kulit akan menyerap minyak dan aromaterapi akan masuk melalui

pernapasan, ditambah terapi fisik dari pijat oksitosin itu sendiri.6

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Ruang Melati 2 RSUD

dr. Soekardjo Tasikmalaya pada pasien post SC didapatkan yaitu sekitar 80%

pasien post sectio caesarea mengalami hambatan pengeluaran ASI yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi psikologis ibu, nyeri pasca

operasi, mobilisasi yang kurang dan adanya rawat pisah ibu-anak. Hasil studi

pendahuluan yang telah dilakukan pada 4 orang responden, 2 orang menjadi

kelompok eksperimen dengan diberikan intervensi pijat oksitosin

menggunakan VCO (virgin coconut oil) yang dicampur dengan aromaterapi

clary sage dan 2 orang lagi menjadi kelompok kontrol dengan diberikan pijat

oksitosin menggunakan VCO (virgin coconut oil) saja, terdapat pengaruh

aromaterapi clary sage yang dicampur dengan VCO terhadap peningkatan

volume ASI pada kelompok eksperimen rata-rata jumlah volume ASI sebesar

50 ml sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 30 ml.


5

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik

meneliti mengenai pengaruh aromaterapi clary sage terhadap peningkatan

volume ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo

Tasikmalaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Adakah pengaruh

minyak aromaterapi clary sage terhadap peningkatan volume ASI pada ibu

post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya?”

1.3 Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh aromaterapi clary sage terhadap peningkatan

volume ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo

Tasikmalaya.

2) Tujuan Khusus

(1) Mendapatkan gambaran tingkat volume ASI sebelum dilakukan

pemberian aromaterapi clary sage terhadap peningkaran volume


6

ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo

Tasikmalaya.

(2) Mendapatkan gambaran tingkat volume ASI setelah dilakukan

pemberian aromaterapi clary sage terhadap peningkatan volume

ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo

Tasikmalaya.

(3) Menganalisis pengaruh aromaterapi clary sage terhadap

peningkatan volume ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD

dr. Soekardjo Tasikmalaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk mendukung teori-teori yang ada berkenaan dengan pengaruh

aromaterapi clary sage terhadap peningkatan volume ASI pada ibu

post sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.


7

2) Manfaat Praktis

(1) Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu intervensi

yang dilakukan Rumah Sakit pada seluruh pasien khususnya

yang mengalami hambatan pengeluaran ASI.

(2) Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan untuk pengembangan keilmuan dan bahan

pertimbangan dimasa yang akan datang jika akan dilakukan

penelitian dengan topik yang sama.

(3) Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan penelitian ini mampu menjadi dasar dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan membantu

dalam upaya pencegahan terjadinya bendungan ASI.

(4) Bagi Peneliti

Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara

sistematik, serta melakukan intervensi terhadap masalah dengan

penuh tanggung jawab.


8

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil kajian baik secara manual atau hasil pencarian di

internet, penelitian serupa telah dilakukan oleh Nor Aisyah (2015) dengan

judul penelitian “Minyak aromaterapi lavender sebagai media peningkatan

produksi ASI” dengan jenis penelitian quasy experiment dengan rancangan

yang digunakan adalah post test only design with control group yaitu suatu

pengukuran hanya dilakukan pada saat terakhir penelitian di RSI Sunan

Kudus. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosentase pasien post SC

dilakukan pemijatan oksitosin menggunakan minyak aromaterapi lavender

sebanyak 50%, sama dengan tidak menggunakan minyak aromaterapi

lavender 50%.6 Penelitian lain yang dilakukan oleh Nurul Azizah (2015) di

RS DKT Sidoarjo dan RSIA Kirana tentang “Pengaruh Pijat Punggung

dengan Menggunakan Minyak Esensial Clary Sage (Salvia Sclarea) dan

VCO Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Post Partum” dengan jenis penelitian

quasy experiment dengan rancangan yang digunakan adalah post test only

non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang

mendapat intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial clary

sage mengalami involusi uteri lebih cepat dibandingkan dengan kelompok

yang tidak diberikan intervensi pijat punggung.4


9

Peneliti pada penelitian ini akan meneliti tentang “Pengaruh Aromaterapi

Clary Sage Terhadap Peningkatan Volume ASI Pada Ibu Post Sectio

Caesarea” di ruang melati 2 RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Metode yang

digunakan dalam penelitian adalah quasy experiment dengan rancangan non-

equivalent control group. Teknik pengambilan sampel penelitian ini

menggunakan purposive sampling.

Anda mungkin juga menyukai