Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM II

A. Judul:
Difusi Dan Osmosis

B. Tujuan
Pada akhir praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat :
Mahasiswa dapat mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis

C. Dasar Teori

Makhluk hidup mengalami proses metabolisme, salah satunya adalah transprtasi.


Seperti halnya manusia tumbuhan pun memerlukan zat-zat dari luar untuk
kelangsungan hidupnya. Untuk itu dalam mewujudkan keserasian dalam tubuh,
setiap makhluk hidup perlu adanya sirkulasi zat. Dimana sirkulasi zat ini terjadi
dalam gerakan sitoplasma atau dalam bentuk difusi dan osmosis. (Yahya,2015)

Sel-sel membutuhkan zat atau molekul untuk menjalankan semua aktivitas


metabolisme. Beberapa zat yang diperlukan harus bergerak masuk kedalam sel.
Hal ini berlawanan dengan sampah metabolisme yang harus bergerak ke luar sel.
Membran sel memegang peranan yang sanagt penting dalam proses keluar
masuknya zat.

Transportasi zat dibagi menjadi dua , yaitu transport aktif dan transport pasif.
Transport aktif adalah perpinfahan zat-zat mengikuti aliran dan memerlukan
energi . transportasi pasif berlangsung melaui proses Difusi dan osmosis

1.Difusi

Difusi merupakan perpindahan molekul-molekul suatu zat dari bagian yang


berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Difusi dapat terjadi
melalui membran ataupun yang tidak melalui membran. Dalam tingkatan sel ,

1
difusi dapat diartikan perpindahan molekul sel dari konsentrasi molekul tinggi ke
konsentrasi molekul rendah.

2.Osmosis

Osmosis adalah pergerakan molekul air dari zat air, air yang tinggi menuju
konsentrsi za t air yang rendah melalui membran selektif permeable
(semipermeabel). Dengan kata lain osmosis adalah disusi molekul air melalui
membran semi permeable. Semi permeable berarti membrane tersebut hanya bisa
dilalui oleh molekul-molekul air atau molekul-molekul seukuran dengan air. Air
merupakan zat pelarut . oleh karena itu, osmosis dapat diartikan sebagai gerak
cairan yang pekat melalui membrane semipermeabel. Apabila kepekatan caiaran
di luar dan di dalam sama (isotonis), kondisi sel akan tetap. Namun , apabila
caiaran di luar sel lebih encer daripada di dalam sel (hipotonis) maka air yang
akan masuk ke dalam sel. Sebaliknya, apabila caiaran di luar sel lebih pekat
daripada di dalam sel (hipertonis) maka air dalam sel akan bergerak ke luar.
Kondisi hipotonis dapat mengakibatkan sel menggelembung dan mungkin pecah .
adapun pada konsisi hipertonis , sel akan mengerut.

2
D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gelas Beaker
2. Pipet Tetes
3. Pengaduk
4. Stopwatch

b. Bahan
1. Larutan NaCL 50%
2. Kristal CuSO4
3. Larutan Eosin
4. Aquadest
5. Tuber Solanum tuberosum

3
E. Prosedur Kerja
1. Difusi

Larutan Eosin dan CuSO4

Mengisi gelas beaker dengan aquades ± 100


ml.
Meneteskan larutan eosin kira-kira 10 tetes
kedalam gelas beaker yang bersisi aquadest
kemudian mengamati penyebaran warna biru
dari eosin tanpa pengadukan

Mencatat berapa lama waktu yang diperlukan


waktu yang diperlukan dari warna biru eosin

MeLakukan percobaan di atas dengan


menggunakan Kristal CuSO4 sebanayak 1
sendok spatula

Mengulangi percobaan dengan eosin dan CuSO4


dengan ukuran yang sama seperti semula, tetapi
setelah itu larutan segera diaduk. Melakukan
percobaan ini satu persatu

4
2. Osmosis
Tuber Solanum tuberosom

Mengambil tuber solanum tuberosum, tusuk


dengan menggunakan sinles still kemudian
potong sepanjang 2 cm.
Dengan cepat bilaslah irisan kentang dengan
aquades dan segera keringkan dengan kertas
penghisap dan timbanglah (sebagai berat
awal)

Selanjutnya masukan irisan kentang kedalam


larutan NaCL 50% selama 90 menit

Setelah irisan direndam dalam larutan NaCL


50% keluarkanlah irisan kentang dari gelas
beaker lalu keringkan dengan kertas
penghisap sbentar dan ukurlah panjang irisan
kentang serta bobot basah irisan kentang
tersebut.

5
F. Hasil pengamatan
a. Difusi

Tabel waktu yang diperlukan zat untuk larut

No Nama Bahan Diaduk Tanpa Diaduk


.

1. Eosin

2. Kristal CuSO4

No Gambar Konkret
.
1.

2.

6
b. Osmosis

Tabel hasil pengamatan tuber Solanum tuberosum sebelum dan sesudah direndam

Setelah Praktikum Sebelum Praktrikum


Larutan Po Bo P1 B1

NaCl

Aquadest

No Gambar Konkret

7
G. Pembahasan

1.Difusi

Menurut Dwijoseputro (1994 : 34) difusi adalah penyebaran molekul-molekul


suatu zat yang ditimbulkan oleh energy kinetik. Dimana molekul-molekul tersebut
cenderung menyebar ke segakla arah sampai terdapat suatu konsentrasi yang
sama. Difusi zat terjadi dari suatu tempat yang banyak mengandung molekul-
molekul atau tempat yang konsentrasinya pekat menuju tempat yang sedikit
mengandung molekul atau konsentrasi rendah,. Selain itu juga terdapat difusi
terfalintasi,difusi terfalintasi adalah sejenis transportasi yang molekul soludnya
bergerak menuruni gradien konsentrasi dengan bantuan protein pembawa pada
membrane.suatu protein pembawa mengambil sebuah molekul, kemudian protein
tersebut berubah ke bentuk laternatifnya untuk menyimpan molekul ke sisi lain
membrane. Dalam hal ini diperlukan masukan energi. (bresnick,2003)

Difusi zat terlarut dari suatu larutan kedalam larutan yang lainnya dapat
berlangsung melalui sutu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeable
untuk zat tersebut. Permeabilitas dari membrane tersebut ada tiga macam yaitu:

1. Impermeable atau (tudak permeable), dimana air maupun zat yang terlarut
di dalamnya tidak dapat melaluinya. Misalnya membrane dari karet
2. Permreabel, yaitu m,embarn yang dapat dilalui oleh air maupun zat-zat
tertentu yang terlarut dalamnya.
3. Semipermeabel, membrane yang hanya dapat dilalui oleh air, tetapi tidak
dapat di lalui oleh suatu zat terlarut. Misalnya dari sitoplasma.
(parjatmo,1987)

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi:

1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat


2. Ukuran molekul makin besar maka proses difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat

8
4. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi anatara dua
bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya
difusi makin cepat proses difusi yang terjadi
6. Area tempat berlangsungnya difusi, makin luas area difusi, makin cepat
proses difusi.

2.Osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutnya rendah melalui selaput atau membrane selektif permeable atau
semipermeabel. jika didalam suatu benjana yang dipisahkan oleh selaput
semipermeabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermeabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas airsebgai pelarut
dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda yang dipisahkan
oleh selapu-selaput permeable, maka air dari larutan yang berkonsentrsai rendah
akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrasinya tinggi
melalui selaput permeable.membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membrane. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi dapat
dihambat cara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer.gaya per unit luads yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membrane permeable selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi
yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. (keenan,et al.1984)

Faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis adsalah:

1. Ukuran zat pelarut, semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya
osmosis akan makin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik

9
yang berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane
semipermeabel
2. Tebal membrane, semakin tebal suatu membrane akan memperhambat
terjadinya osmosis karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat
terlarut menembus membrane tersebut.
3. Luas permukaan
4. Jarak zata terlarut dengan zat pelarut
5. suhu

10
H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap materi difusi dan osmosis dapat


disimpulkan bahwa Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain
difusi dan osmosis juga ada difusi terfasilitasi yang juga merupakan transpor
pasif.
Difusi adalah pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa
memerlukan energi. Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran molekul, berat molekul,
gradien konsentrasi, luas permukaan membran, kelarutan, dan jarak tempat
berlangsungnya difusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah
temperatur, zat terlarut, luas permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran
molekul, dan tebal membran.

11
I. Jawaban tugas
1. Gambarkan dan tentukan bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan
Jawab:

12
2. Gambarkan bentuk plastida
Jawab:

3. Sebutkan fungsi dari mitokondria, apparus golgi dan lisosom


Jawab:
1. Fungsi mitokondria adalah mengatur sintesis protein yang
dilakukan oleh ribosom dan berperan dalam respirasi sel atau
metabolisme energi di dalam sel yang dapat menghasilkan energi.
2. Fungsi apparatus golgi adalah berperan aktif dalam proses sekresi,
terutama pada sel – sel kelenjar dan menghasilkan lisosom serta
membentuk dinding sel pada tumbuhan
3. Fungsi lisosom adalah berperan pada pencernaan intrasel dan
berperan pada proses fagositosis dengan cara menelan dan
mencerna partikel yang lebih kecil, seperti yang dilakukan oleh
organisme uniseluler, misalnya Amoeba

13
Daftar Pustaka

Widodo, Parjotmo.1987.Biologi umum. Bandung : Angkasa Bandung

Firmansyah, Rikky. 2017. Mudah dan aktif belajar biologi

Keenan, Donald, dan Jesse. 1984. Ilmu kimia untuk universitas.jakarta : erlangga.

Bresnick,s. 2003. Intisari biologi. Jakarta : hipokrates

Yahya, “perbedaan tingkat laju osmosis antara umbi solonmum tuberosum dan
doucus carota”, Biology Education. Vol.4. No 1, 2015

Suma Anthara dan Suartha, “Homeostatis cairan tubuh pada anjing dan kucing”,
Buletin veteriner udayana. Vol.3. No 1, 2011

14

Anda mungkin juga menyukai