Anda di halaman 1dari 37

RANGKUMAN

KAS IBD (ANANTOMI FISIOLOGI)

PARDI PRAYOGI
021 SYE 17

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSATENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.lll MATARAM
2020
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR

Pengertian Sistem Kardiovaskular Sistem peredaran darah atau sistem


kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat
dan dari sel. Suatu sistem yang terdiri dari jantungpembuluh darah, dan
darah yang mengalir di dalamnya.

Dalam bidang keilmuan yang lebih umum, sistem kardiovaskular


sering disebut sebagai sistem transportasi tubuh atau sistem peredaran
darah. Transportasi dan peredaran di sini adalah sebuah proses pengedaran
berbagai zat yang diperlukan tubuh sekaligus pengambilan zat yang tidak
diperlukan untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. Sistem kardiovaskular
ini memiliki tiga komponen utama, yaitu darah, jantung dan pembuluh
darah.

A. Bagian-Bagian Sistem Kardiovaskuler


1. Darah
Darah merupakan salah satu komponen utama dalam sistem
kardiovaskuler. Tidak hanya itu, perannya dalam tubuhpun sangatlah
vital.
Berikut adalah bebrapa fungsi darah bagi tubuh
a. Darah melalui flasma darah akan mengedarkan sari makanan ke
sluruh tubuh.
b. Darah akan mengeluarkan sisa-sisa oksidasi dari sel tubuh untuk
kemudian dikeluarkan dari tubuh oleh plasma darah, karbon
dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui
ginjal
c. Plasma darah akan menyebarkan hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar buntu (endokrin) ke seluruh bagian tubuh
d. Sel darah merah akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
e. Sel darah putih akan membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh.
f. Keping-keping darah akan menutup setiap luka yang dialami
tubuh.
g. Darah akan menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung merupakan organ tubuh yang paling berperan di dalam
sistem kardiovaskular. Fungsi jantung adalah memompa darah ke
seluruh tubuh. Lokal jantung sendiri berada di dekat paru-paru.
Tepatnya di bagian kiri tengah dada Jantung sebenarnya adalah sebuah
organ yang terdiri atas otot. Otot jantung berbeda dengan otot-otot lain
di bagian tubuh lainnya. Itu semodulnya, otot di jantung disebut
sebagai otot jantung. Ukuran jantung adalah sebesar kepalan tangan
dengan bentuk yang menyerupai kerucut. Jantung manusia dewasa
mempunyai panjang 12 cm, lebar 9 cm dengan ketebalan sekitar 6 cm

Jantung mempunyai 2 sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Di dalam
jantung terdapat 4 ruangan, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, ventrikel kiri.Atrium letaknya berada di bagian atas jantung
sedangkan ventrikel berada di bagianbawah jantung

3. Katup Jantung
Katup Kardiovaskular Merupakan katup yang terletak diantara
atrium dan ventrikel. Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan
mempunyai tiga buah daun katuk disebut trikuspidalis Sedangkan
katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel mempunyai dua
buah daun katuk disebut katup bikuspidalis dan katup mitral.
Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
atrium ventrikel pada waktu diastole ventrikel serta mencegah aliran
balik ke atrium OM saat sistol ventrikel.
4. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya
darah dari dan ke jantung dan ke seluruh tubuh. Bentuk pembuluh
darah adalah tabung. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari
seluruh tubuh kembali ke jantung. Adapun arteri adalah pembuluh
darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Selain arteri dan vena, di dalam tubuh juga terdapat pembuluh
darah halus yang disebut sebagai pembuluh darah kapiler. Pembuluh
darah ini menghubungkan dari jaringan tubuh yang satu ke jaringan
tubuh yang lain
B. Fungsi Sistem Kardiovaskular
Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah ke
seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu saja untuk keberlangsungan hidup
manusia itu sendiri.Vena membawa darah dari tubuh kembali ke jantung.
Darah di pembuluh darah ini rendah oksigen (karena sudah digunakan
untuk metabolisme tubuh) dan tinggi karbon dioksida (yang merupakan
metabolisme tubuh).
Semua darah di vena akan mengalir ke vena cava superior dan inferior
yang kemudian mengalir ke atrium kanan. Kemudian, ventrikel kanan
memompa darah ke dalam ventrikel kanan. Kemudian, ventrikel kanan
memompa darah ke paru-paru, melalui arteri paru-paru.
C. Sirkulasi Jantung
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar
yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat
juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi
jantung
D. Sirkulasi Sistematik
a. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
b. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
c. Memerlukan tekanan permukaan yang besar.
d. Banyak mengalami tahanan.
e. Kolom hidrostatik panjang
E. Sirkulasi Pulmonal
a. Hanya mengalirkan darah ke paru.
b. Hanya berfungsi untuk paru-paru
c. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
d. Hanya sedikit mengalami tahanan
e. Kolom hidrostatiknya pendek.
F. Mekanisme Kerja Sistem Kardiovaskular
1. Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan
oleh darah untuk melawati setia unit atau daerah dari dinding
pembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah
curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, aliran, dan volume
darah. Bila seorang mengatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg
maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri
pada tabung setinggi 50mm
2. Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah SL/menit,
yang disebut sebagai curah jantung (cardiac output) Aliran darah
melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu perbedaan
tekanan (DP: P1 P2), merupakan penyemodul terdorongnya darah
melalui pembuluh dan hambatan terhadap aliran darah sepanjang
pembuluh, disebut juga sebagai vascular resistance" atau tahanan
pembuluh.
a. Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah
terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung.
Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh
darah (terutama arterior) dan viskositas (kekentalan) darah.
Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan
menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh
darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi Viskositas
sebagian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaitu
persentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah.
Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula
resistensi pembuluh darah.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

A. Fungsi Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan memungkinkan oksigen yang ada di atmosfer
masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan ekskresi karbondioksida dari
tubuh. Pernapasan berfungsi untuk memperoleh 02 agar dapat digunakan
oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel.
Pertukaran gas antara darah dan paru disebut respirasi eksternal,
sedangkan pertukaran darah dan sel disebut respirasi internal Organ
pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, dua bronkus (satu
bronkus pada tiap paru), bronkiolus dan jalan napas kecil, dua paru-paru
dan selaputnya, pleura serta otot pernapasan (otot interkostal dan
diafragma) Sedangkan saluran pernapasan meliputi hidung, faring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli.

B. Anatomi sistem pernafasan


Hidung (nasal) merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat
pernapasan (respirasi) dan indra penciuman (pembau) Udara masuk dan
keluar sistem pernapasan melalui hidung. Hidung terbentuk dari dua
tulang hidung dan beberapa kartilago. Terdapat dua pintu pada dasar pintu
pada dasar hidung, nostril (lubang hidung) atau nares eksternal yang
dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengahnya
Hidung terdiri dari beberapa bagian yaitu batang hidung, cuping
hidung septum nasi dan dinding rongga hidung. Batang hidung berupa
dinding depan hidung yang dibentuk oleh ossa nasalis. Cuping hidung
merupakan bagian bawah dinding lateral hidung yang dibentuk oleh tulang
rawan. Septum nasi merupakan dinding yang membatasi dua rongga
hidung sedangkan dinding hidung merupakan dinding lateral rongga
hidung (cavum nasal).
Tulang hidung yang menonjol terbagi menjadi tiga bagian seperti
pegunungan yang disebut dengan konka yang berada di sisi lateral dinding
pada masing-masing cavum nasal. Konka mneingkatkan area permukaan
dari cavum nasal dan menyemodulkan udara mengalami turbulensi
sehingga udara dapat dibersihkan dilemmodulkan dan dihangatkan.
Sinus paranasal adalah rongga di tulang wajah dan cranium yang
berisi udara.Sinus paranasal dilapisi oleh membran mukosa yang berlanjut
ke rongga hidung Sinus berfungsi untuk mengurangi berat tengkorak
memproduksi mucus dan mempengaruhi kualitas suara akibat resonansi
pada rongga hidung
1. Faring
Faring adalah suatu saluran otot selaput yang berada tegak
lurus antara basis cranium dan vertebra servikalis VI. Faring memiliki
panjang sekitar 12 - 14 cm. Faring terbagi menjadi 3 segmen yaitu
nasofaring, orofaring dan laringofaring.
Nasofaring merupakan bagian nasal faring yang terletak
dibelakang hidung dan diatas palatum molle. Palatum molle berfungsi
untuk mencegah makanan dari mulut masuk ke dalam nasofaring.
Terdapat dua saluran auditori yang terletak pada dinding lateral
nasofaring dan mengarah pada saluran telinga. Sementara pada dinding
posterior, terdapat tonsil yang terdiri atas jaringan limfoid. Nasofaring
merupakan saluran yang hanya dilalui oleh udara dan tidak oleh
makanan.
Orofaring merupakan bagian oral faring yang ada dibelakang
mulut, memanjang dari bagian bawah palatum molle hingga bagian
vertebra servikalis ketiga. Orofaring dapat dilihat ketika mulut terbuka
lebar. Pada dinding lateral terdapat tonsil palatin yang juga nodulus
limfe. Tonsil adenoid dan linguinal pada dasar lidah, membentuk
cincin jaringan limfatik mengelilingi faring untuk menghancurkan
patogen yang masuk ke dalam mukosa.
Laringofaring merupakan bagian laryngeal faring memanjang
dari atas orofaring dan berlanjut ke bawah esofagus yaitu berada pada
vertebra servikalis ke 3 - hingga ke - 6. Makanan dan minuman
melewati laring faring menuju esophagus.
Faring berfungsi sebagai saluran napas dan makanan;
penghangat pelem modul; pengecap, pendengaran, perlindungan dan
berbicara. Faring turut berperan sebagai indera pengecap karena pada
faring terdapat ujung saraf olfaktorius. Sementara dalam proses
pendegaran, saluran auditori memanjang nasofaring pada telinga
tengah yang memungkinkan udara masuk ke dalam telinga tengah.
2. Laring
Merupakan saluran yang menghubungkan faring dengan trakea.
Laring memungkinkan darah mengalir, mencegah benda padat agar
tidak masuk dalam trakea, dan merupakan tempat pembentukan suara.
Terdiri dari beberapa struktur penting yaitu kartilago tiroid, kartilago
krikoid, pita suar dan epiglotis.
Epiglotis atau kartilago epiglotis adalah Kartilago Yang paling
atas, bentuknya seperti lidah dan keseluruhannya dilapisi oleh
membrane mukosa. Selama menelan, laring bergerak ke atas dan
epiglotis tertekan ke bawah menutup glotis. Gerakan ini mencegah
masuknya makanan atau cairan ke dalam laring.
Selaput/pita suara atau vocal cord terletak di kedua sisi glotis.
Selama bernapas, pita suara tertahan di kedua sisi glotis sehingga
udara dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakea. Selama
berbicara otot-otot intrinsik laring menarik pita suara menutupi glotis,
dan udara yang dihembuskan akan menggetarkan pita suara untuk
menghasilkan bunyi yang selanjutnya diubah menjadi kata-kata.
Laring berfungsi untuk produksi suara, berbicara, pelindung
saluran napas bawah, jalan masuk udara dan memiliki fungsi yang
sama dengan hidung yaitu sebagai pelemmodul, penyaring dan
penghangat. Suara yang dihasilkan oleh pita suara memiliki nada,
volume dan resonansi. Nada suara bergantung pada panjang dan
kerapatan pita suara. Volume suara bergantung pada besarnya tekanan
pada pita suara yang digetarkan. Sementara itu, resonansi bergantung
pada bentuk mulut, posisi lidah dan bibir, otot wajah dan udara yang
ada paranasal.

3. Trakea
Trakea merupakan pipa silinder dengan panjang + 10 - 11 cm,
berbentuk cincin tulang rawan seperti huruf C. Dinding trakea terdiri
dari 16-20 lempeng kartilago dengan bentuk seperti huruf yang
menjaga trakea terbuka. Bagian belakang dihubungkan oleh membran
fibroelastic menempel pada dinding depan esofagus
Trakea berfungsi untuk menjaga kepatenan jalan nafas,
escalator mukosiliaris, reflek batuk dan sebagai penghangat,
pelemmodul serta penyaring. escalator mukosiliaris adalah keselarasan
frekuensi gerakan silia membran mukosa yang teratur yang membawa
mucus dengan partikel yang melekat padanya ke atas laring kemudian
partikel tersebut akan ditelan atau dibatukkan melalui reflek batuk.
4. Bronkus
Merupakan percabangan trakea kanan dan kiri. Tempat
percabangan ini disebut carina. Bronkus kanan lebih pendek, lebar dan
lebih dekat dengan trakea. Bronkus kanan lebih lebar, lebih pendek
dan lebih vertikal daripada bronkus kiri. Bronkus kanan bercabang
menjadi lobus superior, medius, inferior. Bronkus kiri terdiri dari lobus
superior dan inferior. Bronkus berfungsi sebagai pengendali udara
yang masukDiameter saluran napas diubah oleh kontraksi atau
relaksasi otot involunter di dinding bronkus yang akan mengendalikan
udara yang masuk ke paru. Rangsangan parasimpatik akan
menyemodulkan konstriksi bronkus sedangkan rangsangan simpatis
menyemodulkan dilatasi bronkus.
5. Paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan yang dibentuk oleh
struktur-struktur yang ada di dalam tubuh, seperti arteri pulmonalis,
vena pulmonalis, bronkus, arteri bronkialis vena bronkialis, pembuluh
limfe dan kelenjar Limfe (Guyton & Hall, 2008) Struktur paru-paru
seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat
lebar untuk pertukaran gas. Di dalam paru, bronkiolus bercabang-
cabang halus dengan diameter 1 mm, dindingnya makin menipis
dibandingkan dengan bronkus Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian
ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian
distal kemungkinan tidak terdapat silia Bronkiolus berakhir pada
kantung udara yang disebut alveolus Alveolus terdapat pada ujung
akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka
sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Alveolus
berselaput tipis dan terdapat banyak muara kapiler darah sehingga
memungkinkan adanya difusi gas pernapasan di dalamnya. Pertukaran
gas di paru (respirasi eksternal) berlangsung di membran yang disusun
oleh dinding alveolus dan dinding kapiler yang bergabung
bersama.Membran ini disebut dengan membran respiratorik.
C. Fisiologi Pernapasan
Menurut syaifuddin (2006), fungsi paru adalah tempat pertukaran
gas oksigen dan karbondioksida pada pernapasan melalui paru/pernapasan
eksternal. Tubuh melakukan usaha memenuhi kebutuhan 02 untuk proses
metabolisme dan mengeluarkan C02 Sebagai hasil metabolisme dengan
perantara organ paru dan saluran napas bersama kardiovaskuler sehingga
dihasilkan darah yang kaya oksigen. terdapat 3 tahapan dalam proses
respirasi, yaitu:
1. Ventilasi Proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru, serta
keluarnya karbondioksida dari alveoli ke udara luar. Alveoli yang sudah
mengembang tidak dapat mengempis penuh karena masih adanya udara
yang tersisa didalam alveoli yang tidak dapat dikeluarkan walaupun
dengan ekspirasi kuat. Volume udara yang tersisa ini disebut dengan
volume residu. Volume ini penting karena menyediakan 02 dalam
alveoli untuk darah (Guyton & Hall, 2008).
2. Difusi Proses perpindahan oksigen dari alveolus ke dalam darah, serta
keluarnya karbondioksida dari darah ke alveolus. Dalam keadaan
beristirahat normal, difusi dan keseimbangan antara 02di kapiler darah
paru dan alveolus berlangsung kira-kira 0,25 detik dari total waktu
kontak selama 0,75 detik. Hal ini menimbulkan kesan bahwa paru
normal memiliki cukup cadangan waktu difusi (Price dan Wilson,
2006).
3. Perfusi adalah distribusi darah yang telah teroksigenisasi di dalam paru
untuk dialirkan ke seluruh tubuh (Siregar & Amalia, 2004)
4. Pertukaran gas salam paru Oksigen merupakan zat kebutuhan utama
dalam proses pernapasan. Oksigen untuk diperoleh dari di lingkungan
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung
oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida dan
uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh Sistem
pernapasan pada manusia mencakup dua yakni saluran pernapasan dan
mekanisme Saluran pernapasan atau traktus respiratorius (respiratory
tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat
lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses
pernapasan.
D. Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara
bergantian, teratur, birama dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak
reflek yang terjadi pada otot-oto pernapasan. Otot pernapasan utama yang
digunakan saat bernapas normal adalah otot interkosta dan diafragma.
Otot interkosta terdiri dari 11 pasang yang berada di ruangan antara
12 pasang iga Otot ini tersusun dari dua lapisan yaitu otot interkosta
internal dan eksternal Otot yang digunakan dalam pernapasan utama
adalah otot interkosta eksternal. Otot diafragma berbentuk kubah yang
memisahkan rongga toraks dan abdomen Otot ini menyusun dasar rongga
toraks dan bagian atas rongga abdomen serta terdiri atastendon sentral.
Refleks bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di
dalam sumsum penyambung (medula oblongata) Oleh karena itu
seseorang dapat menahan, memperlambat atau mempercepat napasnya, ini
berarti bahwa reflek napas juga dibawah pengaruh korteks serebri Pusat
pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar karbondioksida dalam
darah dan kekurangan oksigen dalam darah (Syaifuddin, 2006) Menurut
Kus Irianto (2008), mekanisme terjadinya pernapasan terbagi dua yaitu
inspirasi dan ekspirasi
a. Inspirasi
Sebelum menarik napas/inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke
arah rongga dada, dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot
diafragma berkontraksi, maka diafragma akan mendatar. Pada waktu
inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga
tulang rusuk terangkat. Keadaan ini menambah besarnya rongga dada.
Mendatarnya diafragma dan terangkatnya tulang rusuk,
menyemodulkan rongga dada bertambah besar, diikuti
mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar melalui hidung
melalui batang tenggorok (bronkus) kemudian masuk ke paru paru.
b. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi
otot untuk menurunkan intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila
otot antar tulang rusuk dan otot diafragma mengendur, maka diafragma
akan melengkung ke arah rongga dada lagi dan tulang rusuk akan
kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut menyemodulkan rongga
dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru terdorong keluar.
Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi.
E. Kontrol Pernapasan
Otot-otot pernapasan diatur pusat terdiri neuron reseptor medulla
Pusat pernapasan merupakan bagian sistem mengatur semua aspek
pernapasan. Faktor utama pada pengaturan pernapasan adalah respons
pusat kemoreseptor dalam pusat pernapasan terhadap tekanan parsial
(tegangan) karbondioksida darah arteri.Peningkatan penurunan
merangsang pernapasan. Penurunan tekanan parsial dapat merangsang
ventilasi. Kemoreseptor perifer terdapat dalam badan karotis bifurkasio
arteri karotis komunis terhadap penurunan peningkatan PaCO2 tetapi harus
normal kira-kira sebesar sampai mmHg hingga mencapai sekitar mmHg
sebelum ventilasi mendapat rangsangan berarti (Price Wilson, 2006).

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-
kelenjar yang pencernaan. Fungsi sistem pencernaan adalah memperoleh
zat-zat makanan yang dibutuhkan bagi tubuh.
Struktur histologi umum saluran pencernaan
Saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat struktural tertentu
yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu lapisan mukosa, submukosa, lapisan
otot dan lapisan serosa.
1. Lapisan mukosa terdiri atas (1) epitel pembatas (2) lamina propria
yang terdiri dari jaringan penyambung jarang yang kaya akan
pembuluh darah kapiler dan limfe dan sel-sel otot polos, kadang-
kadang mengandung juga kelenjar-kelenjar dan jaringan limfoid, dan
(3) muskularis mukosa.
2. Submukosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan banyak
pembuluh darah dan limfe, pleksus saraf submukosa (juga dinamakan
meissner), dan kelenjar-kelenjar dan/atau jaringan limfoid.
3. Lapisan otot tersusun atas: (1) sel-sel otot polos, berdasarkan
susunannya dibedakan menjadi 2 sublapisan menurut arah utama sel-
sel otot yaitu sebelah dalam (dekat lumen), umumnya tersusun
melingkar (sirkuler) pada sublapisan luar, kebanyakan memanjang
(longitudinal). (2) kumpulan saraf yang disebut pleksus mienterik
(atau Auerbach), yang terletak antara 2 sublapisan otot (3) pembuluh
darah dan limfe.
4. Serosa merupakan lapisan tipis yang terdiri atas (1) jaringan
penyambung jarang, kaya akan pembuluh darah dan jaringan ediposa,
dan (2) apitel gepeng selapis(mesotel)
Fungsi utama epitel mukosa saluran pencernaan adalah:
1. Menyelenggarakan sawar (pembatas), bersifat permeabel seletif antara
isi saluran dan jaringan tubuh
2. Mempermudah transportasi dan pencernaan makanan
3. Meningkatkan absorpsi hasil-hasil pencernaan (sari-sari makanan).
Sel-sel pada lapisan ini selain menghasilkan mukus juga berperan
dalam pencernaan atau absorpsi makanan
B. Rongga mulut
Rongga mulut (pipi) dibatasi oleh epitel gepeng berlapis tanpa
tanduk Atap mulut tersusun atas palatum keras (durum) dan lunak (molle),
keduanya diliputi oleh epitel gepeng berlapis. Uvula palatina merupakan
tonjolan konis yang menuju ke bawah dari batas tengah palatum lunak
C. Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh
membrane mukosa.Serabut-serabut otot satu sama lain selain bersilangan
dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkas-berkas biasanya dipisahkan
oleh jaringan penyambung. Pada permukaan dorsalnya ireguler, diliputi
oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papila. Papila lidah
merupakan tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga
bentuk dan fungsinya berbeda terdapat 4 jenis papilae.
1. Papila filiformis mempunyai bentuk penonjolan langsing dan
komunis, sangat banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah
epitelnya tidak mengandung puting kecap (reseptor).
2. Papila fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka
mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar papila ini,
mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas
secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papila filiformis yang
banyak jumlahnya,
3. Papila foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat
sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung
banyak putting kecap:
4. Papillae circumfalatae merupakan papila yang sangat besar yang
permukaannya pipih meluas di atas papila lain. Papila circumvalate
tersebar pada daerah "V pada bagian posterior lidah. Banyak kelenjar
mukosa dan serosa (Von Ebner) mengalirkan isinya ke dalam alur
dalam yang mengelilingi pinggir masing-masing palila. Susunan yang
menyerupai parit ini memungkinkan aliran cairan yang kontinyu di
atas banyak puting kecap yang terdapat sepanjang sisi papila ini.
Aliran sekresi ini penting untuk menyingkirkan partikel-partikel dari
sekitar puting kecap sehingga mereka dapat menerima dan memproses
ragsangan pengecapan yang baru. Selain kelenjar-kelenjar serosa yang
berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat kelenjar mukosa dan serosa
kecil yang tesebar diseluruh dinding rongga mulut lain - epiglotis,
pharynx, palatum, dan sebagainya untuk memberi respon terhadap
rangsangan kecap
D. Pharynx
Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan system
pernafasan dan pencernaan. la membentuk hubungan antara daerah hidung
dan larynx. Pharynx dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa,
keculati pada daerah-daerah bagian pernapasan yang tidak mengalami
abrasi. Pada daerah daerah yang terakhir ini, epitelnya toraks bertingkat
bersilia dan bersel goblet.Pharynx mempunyai tonsila yang merupakan
sistem pertahanan tubuh. Mukosa pharynx juga mempunyai kelenjar-
kelenjar mukosa kecil dalam lapisan jaringan penyambung padatnya.
E. Esofagus
Bagian saluran pencernaan ini merupakan tabung otot yang
berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung Esofagus
diselaputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk Pada lapisan
submukosa terdapat kelompokan kelenjar-kelenjar oesofagea yang
mensekresikan mukus. Pada bagian ujung distal oesofagus, lapisan ototnya
hanya terdiri sel-sel otot polos, pada bagian tengah, campuran sel-sel otot
lurik dan polos, dan pada ujung proksimal, hanyal sel-sel otot lurik.
F. Lambung
Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar,
yang fungsi utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan
mengubahnya menjadi bubut yang liat yang dinamakan kimus (chyme).
Permukaan lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang
dinamakan rugae. Invaginasi epitel pembatas lipatan-lipatan tersebut
menembus lamina propria, membentuk alur mikroskopik yang dinamakan
gastric pits atau foveolae gastricae. Sejumlah kelenjar kelenjar kecil yang
terletak di dalam lamina propria, bermuara ke dalam dasar gastric pits in
Epitel pemabatas tips bagian ini terdiri dari sel-sel toraks yang mensekresi
mukus Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi kadia,
korpus, fundus dan pilorus
G. Pergantian (turnover) mukosa lambung
Selain untuk mengganti sel-sel epitel yang mengelupas setiap hari,
membran mukosa lambung dapat mengalami regenerasi bila cedera
Aktivitas mitosis terutama dilakukan oleh sel-sel leher kelenjar, kecepatan
pembelahan sel sel epitel ini sekitar 5 hari. Epitel pembatas lambung
hidupnya singkat, dan sel-sel terus menerus mengelupas dalam lumen. Sel-
sel ini dengan lambat berdiferensiasi menjadi sel parietal dan chief cells
(sel zimogen).
H. Usus halus
Usus halus relatif panjang - kira-kira 6 m - dan ini memungkinkan
kontak yang lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta
antara hasil-hasil pencernaan dan sel-sel absorptif epitel pembatas. Usus
halus terdiri atas 3 segmen:duodenum, jejunum, dan ileum
Membran mukosa usus halus menunjukkan deretan lipatan
permanen yang disebut plika sirkularis atau valvula kerkringi. Pada
membran mukosa terdapat lubang kecil yang merupakan muara kelenjar
tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau
kelenjar Lieberkuhn) Kelenjar-kelenjar intestinal mempunyai epitel
pembatas usus halus dan sel-sel goblet (bagian atas)
I. Lamina Propria Sampai Serosa
Lamina propria usus halus terdiri atas jaringan penyambung jarang
dan pembuluh darah dan limfe, serabut-serabut saraf, dan sel-sel otot polos
Tepat di bawah membrana basalis, terdapat lapisan kotinyu sel-sel limfoid
penghasil antibodi dan makrafag, membentuk war imunologik pada daerah
ini. Lamina propria menembus ke dalam inti vili usus bersama dengan
pembuluh darah dan limfe, saral, jaringan penyambung, fibroblas, dan sel-
sel otot polos. Bercak PEYEr (Peyer's path).
J. Pembuluh Darah Saraf Usus Halus
Pembuluh darah yang memberi makan usus halus dan berperan
menyalurkan hasil-hasil pencernaan yang diabsorpsi menembus lapisan
otot dan membentuk pleksus yang luas dalam submukosa. Dari
submukosa, cabang-cabangnya meluas ke lapisan otot lamina propria, dan
vili, Tiap-tiap vilus menerima, menurut ukurannya satu cabang atau lebih
yang membentuk jala-ala kapiler tepat di bawah epitel Pada ujung vill,
terbentuk satu vanula atau lebih dari kapiler-kapiler tersebut dan berjalan
dengan arah yang berlawanan, mencapai vena vena pleksus submukosa.
Pembuluh pembuluh limfe usus halus mulai sebagai tabung buntu dalam
inti vill Struktur ini, di samping lebih besar dari kapiler darah, sukar
ditemukan karena dindingnya seringkali kolaps Pembuluh-pembuluh ini
berjalan ke daerah lamina propria di atas muskularis mukosae, dimana
mereka membentuk pleksus Dari sini mereka menuju ke submukosa,
dimana mereka mengelilingi nodulus limfe. Pembuluh-pembuluh ini
beranastomosis dengan cepat dan meninggalkan usus halus bersama
dengan pembuluh darah

K. Histofisiologis
Dalam usus halus, proses pencernaan diselesaikan dan hasil-
hasilnya diabsorpsi. Pencernaan lipid terutama terjadi sebagai akibat kerja
lipase pankreas dan empedu. Pada manusia, sebagian bear absorpsi lipid
terjadi dalam duodenum dan jejunum bagian atas, asam-asam amino dan
monosakarida yang berasal dari pencernaan protein dan karbohidrat
diabsorpsi oleh sel-sel epitel oleh transport aktif tanpa korelasi mirfologis
yang dapat dilihat.

Proses lain yang mungkin penting akan fungsi usus halus adalah
pergerakan berirama vil. Ini akibat kontraksi dari 2 sistem sel yang
terpisah Sel-sel otot polos berjalan vertikal antara muskularis murkosae
dan ujung voli dapat dapat berkontraksi dan memperpendek vilii.

L. Usus besar
Usus besar terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada
bagian distalnya (rektum) dan tidak terdapat vili usus, Epitel yang
membatasi adalah toraks dan mempunyai daerah kutikula tipis.
Fungsi utama usus besar adalah
1. Untuk absorpsi air dan
2. Pembentukan massa feses,
3. Pemberian mukus dan pelumasan permukaan mukosa, dengan
demikian banyak goblet
M. Sel-sel endokrin saluran pencernaan
Saluran pencernaan mengandung sel-sel pembentuk polipeptida
endokrin (hormon berikut: sekretin, glukagon, somatostatin, dan peptida
menghambat lambung Kolesistokinin - hormon yang dihasilkan oleh
mukosa usus halus dan secara fisiologis penting untuk merangsang
kontraksi kandung empedu dan sekresi pankreas Aktivitas sistem
pencernaan diawasi oleh sistem saraf dan diatur oleh sistem hormon-
hormon.

1. Kelenjar pencernaan
a. Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh
rongga mulut. terdapat 3 pasang kelenjar saliva yang besar,
kelenjar parotis, submandibularis (submxalaris) dan sublingualis.
Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan
fungsional yang dinamakan adenomer. Suatu adenomer memiliki
bagian sekretaris yang terdiri atas sel-sel glandularis Dekat basis
sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-sel otot polos
yang disebut mioepitel Kelenjar saliva yang besar tidak semata-
mata kelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-unsur lain
seperti jaringan penyambung pembuluh darah dan limfe, dan saraf-
saraf. Saluran yang terdapat dalam lobulus dinamakan duktus
intralobularis.
bergabung menjadi duktus ekstra lobularis Fungsi kelenjar
saliva adalah membasahi dan melumat rongga mulut dan isinya
memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat
tertentu rperti urea dan tiosianat dan reabsorpsi natrium dan
mensekresi kalium.
Fungsi utama pankreas adalah menghasilkan enzim-enzim
pencernaan yang bekerja dalam usus halus dan mensekresi
hormone insuline dan glukagon ke dalam aliran darah.
b. Pankreas

Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin Hagian


endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri
atas kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas Sel auer
pankreas merupakan sel serosa, dan memiliki sifat mensintesis
protein Setelah disintesis dalam bagian basal sel maka proenzim
selanjutnya meninggalkan retikulum endoplasma kasar dan masuk
apparatus Golgi, Proenzim proenzim tersebut dikumpulkan dalam
vesikel-vesikel sekresi yang disebut sebagai granula prozimogernt
Glandula sekrest yang matang (granula zimogen) melekat pada
membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung) sel. Bagian
eksokrin pankreas manusia mensekresikan
1) Air.
2) ion-ion bikarbonat
3) Enzim amilase.karboksipeptidase, ribonuklease,
deoksiribonuklease, lipase, dan amilase.
4) Proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.
Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon sekretin
dan kolesistokinin (dahulu dinamakan pankreas enzim) yang
dihasilkan oleh mukosa duodenum.Perangsangan nervus vagus
(saraf parasimpatis) juga akan meningkatkan sekresi pankreas.
5) Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein
(enzim) dan laya akan bikarbonat. Fungsinya terutama
mempermudah transport air dan ion. Hasil sekresi ini
berperanan untuk menetralkan kimus yang asam makanan yang
baru dicernakan sebagian) sehingga enzim-enzim pancreas
dapat berfungsi pada batas pli netral optimalnya.
6) Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan (sedikit),
banyak protein dan enzim Hormon ini bekerja terutama dalam
proses pengeluaran granula-granula zimogen. Kerja gabungan
kedua enzim tersebut menghasilkan sekresi getah pankreas
yang kaya akan enzim.
c. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit,
terletak dalam rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian
besarnya darahnya (sekitar 70%) berasal dari vena porta. Melalui
vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui usus mencapai hati
kecual asam lemak yang ditrasport melalui pembuluh limfe.
d. Suplai Darah Hati
Sirkulasi darah ke dan dari hati terjadi sebagai berikut

1) Sistem vena porta hepatica (VPH)


Sistem VPH ini berperan membawa darah dari usus ke hati,
dengan demikian darah ini banyak mengandung sari-sari
makanan.
a) vena porta bercabang-cabang menjadi venula interbolularis,
mengalir ke sinusoid-sinusoid, membentuk vena centralis.
Pembuluh ini mempunyai dinding tipis yang hanya terdiri
atas sel-sel endotel yang disokong oleh serabut-serabut
kolagen tipit. Sejumlah sinusoid pada dinding vena sentralis
mengumpulkan darah sinusoid - sinusoid sekitarnya.
b) vena sentralis meninggalkan lobulus pada basisnya dengan
bersatu ke dalam vena sublobularis yang lebih besar
menjadi bersatu membentuk 2 vena hepatica atau lebih
yang berakhir pada vena inferior,
c) Sistem arteri Sistem arteri hepatica memberi darah yang
banyak mengandung oksigen (oksigenated) ke heparosit
Arteri hepatica bercabang menjadi arteri interlobularis,
sebagian memperdarahi struktur-struktur saluran portal dan
lainnya berakhir langsung dalam sinusoid-sinusoid,
sehingga mempermudah pencampuran darah arteri dan
darah vena porta. Oleh karena itu darah mengalir dari
perifer ke pusat lobulus hati. Akibatnya, metabolit-
metabolit dan semua zat zat toksik atau nontoksit lain yang
diabsorpsi dari usus mula-mula mencapai sel-sel perifer dan
kemudian sel-sel tengah tubulus
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

A. Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih digunakan oleh
tubuh. Zat-zat tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin air kemih)
B. Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang
menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dan ginjal ke vesika
urinaria (kandung kemih). c) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika
urinaria.
1. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra
lumbalis ke-3. Bentung ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang
besar.
a. Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal adalah
1) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau racun,
2) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
3) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh, dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir
dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
b. Fascia Renalis terdiri dari:
Fascia renalis terdiri dari

1) Fascia (fascia renalis)


2) Jaringan lemak peri renal, dan
3) Kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan
melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal.
c. Struktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipit yang disebut
kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar yang
berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang
berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla
berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut
tadi menghadao kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis.

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf


sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter
dan nervus. Pelvis renalis terbentuk corong yang menerima urin
yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices
renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua
atau tiga calices renales minores.

d. Potongan Membujur Ginjal


1) Jaringan Ginjal. Warna Biru Menunjukkan Satu Tubulus
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan
unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam
setiap ginjal. Nefron terdiri dari: Glomerulus, tubulus
proksimal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
e. Proses pembentukan urine
Tahapan pembentukan urin
1) Proses Filtrasi di Glomerulus Terjadi penyerapan darah yang
tersaring adalah bagian cairan darah kecual protein. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan
ke tubulus ginjal Cairan yang disaring disebut filtrate
glomerulus.
2) Proses Reabsorbsi
Pada proses terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari
glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) tubulus
proksimal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali
penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan oleh
tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif)
dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
3) Proses Sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal
dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
f. Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang
mempunyai percabangan arteri renalis, arteri ini berpasangan kiri
dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteri interlobularis
kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada
di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang
masuk ke glomerulus. Kapiler darah yang meninggalkan
glomerulus disebut arteriol eferen glomerulus yang menjadi vena
renalis masuk ke vena cava inferior.
g. Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis
(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
2. Uretra
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari
ginjal ke vesika urinaria Panjangnya t 25-30 cm, dengan penampang
0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian
lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:


a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Lapisan dinding ureter
menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin
masuk ke dalam kandung kemih
3. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi). Letaknya dibelakang simfisis pubis
di dalam rongga panggul Vesika urinaria dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet
Dinding kandung kemih terdiri dari:
a. Lapisan seblah luar (peritoneum)
b. 2 Tunika muskularis (lapisan berotot)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam)
4. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika
urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki
panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Urethra pars prostatica
b. Urethra pars membranosa (terdapat sphincter urethra externa)
c. Urethra pars spongiosa
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor).
3,5 cm (Lewis)Sphincter urethra terletak disebelah atas vagina (antara
clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari vesika
urinaria.Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter
urethra menjaga agar urethra tetap tertutup
b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah
dan saraf
c. lapisan mukosa
5. Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam + 1.500cc tergantung dari
pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya
b. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi
keruh.
c. Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya
d. Bau, khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak
e. Berat jenis 10151020
f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
diet (sayur menyemodulkan rekreasi alkalis dan protein memberi
reaksi asam)
Komposisi air kemih terdiri dari
a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dankreatinin
c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat fosfat dan sulfat
d. Pigmen (bilirubin dan urobilin)
e. Toksin
f. Hormon
6. Mikturisi
Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah
terisi dengan urin.Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu
a. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada
dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini
terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan
mencetuskan tahap ke 2
b. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN
Anatomi fisiologi sistem saraf
A. Organisasi dan sel saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme
sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan
diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap
stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu
respons terhadap stimulus, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama
input sensorik Sistem saraf menerima sensasi atau - stimulus melalui
reseptor yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun
internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif. Reseptor mengubah
stimulus menjadi impuls listrik yang mengajar di sepanjang saraf sampai
ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan
mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.
Output motorik Input dari - otak dan medulla spinalis memperoleh respon
yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor
B. Organisasi struktural sistem saraf
1. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang
dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.
Sistem ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor.
C. Sel-sel pada sistem saraf
1. Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel
dan perpanjang sitoplasma.
a. Badan sel atau perikarion suatu neuron mengendalikan
metabolisme keselurhan neuron. Bagian ini tersusun dari
komponen berikut: satu nucleus tunggal nucleolus yang menonjol
dan organel lain seperti kompleks golgi dan mitochondria, tetapi
nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
Badan nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-
ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein. Neurofibril
yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui
mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda
dan pendek serta berfungsi untuk menginfar impuls ke sel tubuh.
c. Akson adalah suatu proses tunggal, yang lebih tipis dan lebih
panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron lain, ke sel bain (sel otot atau kelenjar) atau ke
badan sel neuron yang menjadi asal akson
2. Klasifikasi neuron
a. Fungsi
Neuron dikasifikasi secara fungsional berdasarkan arah
transmisi impulsnya. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan
impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau suatu
organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari
SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan
seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghunungakan neuron
sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron
lain.
b. Struktur
Neuron diklasifikasi secara struktural berdasarkan jumlah
prosesusnya. Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua dendrit
atau lebih. Sebagian besar neuron motorik yang ditemukan dalam
otak dan medulla spinalis.masuk dalam golongan ini.
Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite
Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan
hidung Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus
tunggal, tetap neuron ini sebenarnya bipolar
c. Sel neuroglial
Biasanya disebut glia, sel neuroglia adalah sel penunjang
tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
1. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah
prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapiler
darah melalui pedikel atau kaki vascular
2. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil
dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek
3. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan
dipercaya memiliki peran fagositik
4. Sel ependimal membentuk membran epitelium yang melapisi
rongga serebral dan rongga medulla spinalis.
d. Kelompok Neuron
1. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di
dalam SSP.
2. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak
dibagian luar SSP dalam saraf perifer.
3. Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang
terletak di luar SSP.
4. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf
gabungan; saraf ini mengandung serabut aferen dan eferen
yang termielinisasi dan yang tidak ter mielinisasi
5. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla
spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
6. Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-
sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis
D. Sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer
1. Otak
a. Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh,
mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung.
Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran
(vesikel) yang bentilerensiasi untuk membentuk otak otak depan,
otak tengah dan otak belakang
Otak depan (gr diensefalon) terbagi menjadi dua dubdivisi:
telensefalon dan diensefalon Telensefalon merupakan wal hemisfer
serebral at serebrum dan basal ganglia serta corpus striatum
(substansia abu-abu) pada serebrum Diensefalon menjadi thalamus,
hipotalamus dan epitalamus.Otak tengah (mesensefalon) terus
tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah.
Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi
metensefalon dan mesensefalon. Metensefalon berubah menjadi
batang otak (pons) dan serebelum. Mesensefalon menjadi medulla
oblongata Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan
berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral medulla
spinalis,
b. Lapisan Pelindung
Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan
jaringan ikat yang disebut meninges Lapisan meninges terdiri dari
pia meter, lapisanarachnoid dan durameter.
1. Piameter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis serta
melekat erat pada otak
2. Lapisan arachnoid terletak di bagian ekternal pia meter dan
mengandung sedikit pembuluh darah. Runga arachnoid
memisahkan lapisan arachnoid dan piameter dan mengandung
cairan cerebrospinalis pembuluh darah serta jaringan
penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi
arachnoid terhadap piameter di bawahnya.
3. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdin
dari dua lapisan lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi
terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada
durameter melekat di permukaan dalam cranium dan berperan
sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan
meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam
fisura otak dan terlipat kembali diarahnya untuk membentuk
falks serebrum, falks serebelum tentorium serebelum dan sela
diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari
arachnoid pada regio cranial dan medulla spinalis. Ruang
epidural adalah ruang potensial antara periosteal luar dan lapisan
meningeal dalam durameter di regia medulla spinalis cairan
Cerebrospinalis Cairan cerebrospinalis mengelilingi ruang
subaraknoid di sekitar otak dan medulla spinalis: Cairan ini juga
mengisi ventrikel dalam otak Cairan cerebrospinalis menyerupai
plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung
protein Cairan cerebrospinalis dihasilkan oleh pleksus koroid
dan sekresi oleh sel-sel ependiamal yang mengitari pembuluh
darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis.
c. Cairan Cerebrospinalis
Cairan cerebrospinalis mengelilimgi ruang sub araknoid
disekitar otak dan medula spinalis. Cara ini juga mengisi petrikel
dalam otak. cairan cerebrospinalismenyerupai plasma darah dan
cairan interstisial, trapi tidak mengandung protein. cairan
cerebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel
sel ependiamal yang mengitari pembuluh darah serebral dan
melapisi kanal sentral medula spinalis.
Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk
pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga berperan
sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah
dan otak serta medulla spinalis.
d. Serebrum
Serebrum adalah dari dua hemisfer serebral, yang membentuk
bagian terbesar otak. Korteks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan
serabut saraf.Ventrikel I dan I (ventrikel lateral) terletak dalam
hemisfer serebralKorpus kalosum yang terdiri dari serabut
termielinisasi menyatukan kedua hemisfer. Fisura dan sulkus
Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus
(frontal, parietal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai
tempat tulangnya berada
1. Fisura longitudinal membagi cerebrum menjadi hemisfer kiri
dan kanan
2. Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dan
serebelum.
3. Sulkus pusat / fisura rolando memisahkan lobus frontal dari
lobus parietal.
4. Sulkus lateral / fisura sylvius memisahkan lobus frontal dan
temporal
5. Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan
oksipital.
6. Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam
konvolusi yang disebut virus.
e. Area Fungsional Korteks Serebri
1. Area motorik primer pada korteks Area primer terdapat dalam
girus presentral. Disini neuron mengendalikan kontraksi
volunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di
sisi anterior girus presentral Neuron mengendalikan aktivitas
motorik yang terlatih dan berulang seperti premotorik pada tepi
bawahnya.
2. Area sensorik korteks Terdiri dari area sensorik primer, area
visual primer, arena auditori primer. Arena olfaktori primer
dan area pengecap primer (gustatory).
3. Area asosiasi traktus serebral Terdiri area asosiasi frontal, area
asosiasi somatic, area asosiasi visual, area wicara wernicke
4. Ganglia basal

Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di


dalam substansi putih serebrum.
f. Diensefalon
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta termbunyi di
balik hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal. Talamus terdiri dari
dua massa oval (char 1 cm dan panjang 3 cm) substansi abu-abu
yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa
menonjol ke luar nu membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
Hipotalamus terletak di dinding inferior thalamus dan membentuk
dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga Hipotalamus
berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang
melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan seperti
pengaturan frekuensi jantung tekanan darah, suhu tubuh,
keseimbangan air, selera makan saluran pencernaan dan aktivitas
seksual Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi
seperti kesenangan, nyeri kegembiraan dan kemarahan.
Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau
inhibisi hormon kelenjar hipofisis sehingga mempengaruhi
keseluruhan sistem endokrin.EPITALAMUS membentuk langit-
langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan
pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin menjulur dari ujung
poseterior hipotalamus.
g. Sistem Limbik
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan
diensefalon yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama
aktivitas perilaku tak sadar.Girus cingulum, gyrus hipokampus dan
lobus pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks
serebral
h. Otak Tengah
Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang
menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan
berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks Otak tengah,
pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak
i. Pons
Hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons
menghubungkan medulla yang panjang dengan berbagai bagian
otak melalui pedunkulus serebral, Pusat respirasi terletak dalam
pons dan mengatur frekuensi dan kedalam pernafasan. Nuclei saraf
kranial V, VI, dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima
informasi sari saraf kranial VII
j. Serebelum
Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar
kedua otak Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua
massa lateral, hemisfer serebral. Serebelum bertanggung jawab
untuk mengkoordinasi dan mengendalikan bahwa gerakan yang
dicetuskan disuatu tempat di SSP berlangsung dengan halus
bukannya mendadak dan tidak terkoordinasiSerebelum juga
berfungsi untuk mempertahankan postur.
k. Medulla Oblongata
Panjang Nya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai
medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada
area foramen magnum tengkorak. Pusat medula adalah nuclei yang
berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung,
tekanan darah, pernafasan,batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang
merupakan asal saraf kranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam
medulla.
l. Formasi Retikular
Formasi retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jaring-
jaring serabut saraf fan badan sel yang tersebar di seluruh bagian
medulla oblongata, pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk
memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan
hormon atau alat yang merangsang keluarnya hormon yang berupa
mediator kimia. Sistem endokrin berkaitan dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bekerja
sama untuk mempertahankan homeostasis. Sistem endokrin bekerja
melalui hormon maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar endokrin terdapat pada pulau langerhans, kelenjar gonad
(ovarium dan testis), kelenjar adrenal hipofise,tiroid dan paratiroid.
Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus
pada permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal (lapisan
traktusintestinal-sel APUD).
B. Kelenjar Hipofisis
Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak di sella
Tursika, lekukan os sphenoidalis basis cranii, berbentuk oval dengan
diameter kira-kira 1 cm. Terbagi menjadi lobus anterior dan posterior.
Terdiri dari adenohipofisis yang berasal dari orofaring dan
neurohipofisis yang berasal dari sistem kantong Rathke (Rathke adalah
seorang ahli anatomi asal Jerman)
Hipofisis dikenal sebagai master of gland karena kemampuan
hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol aktivitas kelenjar
endokrin lain.
C. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah
kartilago krikoid.antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di
dalam ruang yang sama juga terletak trakea, esofagus, pembuluh darah
besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan melingkarinya
dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Kempat kelenjar paratiroid
umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira gram. Terdapat dua
lobus kanan dan kiri yang dibatasi oleh isthmus Masing-masing lobus
memiliki keti balan 2 em lebar 25 cm dan panjang cm. Terdapat folikel
dan para folikuler. Mendapat sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan
inferior dan dipersarati oleh saraf adrenergik dan kolinergik
D. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada
bagian anterior dun posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang
berjumlah 4 buah terdiri dari chiel dan oxyphill cells kelenjar paratiroid
berwarna kekuningan dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan
berat keseluruhan sampai 100 mg Kelenjar paratiroid mensintesa dan
mengeluarkan hormon paratiroid (Parathyroid Hormon, PTH). Sintesis
PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam plasma. Sintesis PTH
dihambat apabila kadar kalsium rendah. PTH bekerja pada tiga sasaran
utama dalam pengendalian homeostasis kalsium, yaitu di ginjal, tulang
dan usus DI dalam ginjal PTH meningkatkan reabsorbsi kalsium. Di
tulang PTH merangsang aktivitas osteoblastik sedangkan di usus PTH
meningkatkan absorbsikalsium.
E. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen
atas dan terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien Panjangnya
sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm. Mendapat asupan darah dari arteri
mesenterika superior dan splenikus Kelenjar pankreas berfungsi sebagai
endokrin dan eksokrin. Sebagai organ endokrin karena di pankreas
terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel
beta (B) 75 %, sel alfa (A) 20 % dan sel delta (D) 5 %. Sekresi hormon
pankreas dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau Langerhans
berdiameter 75-150 mikron.
F. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar
suprarenal atau kelenjar anak ginjal menempel pada ginjal Terdiri dari dua
lapis yaitu bagian korteks dan medula. Korteks adrenal mensintesa 3
hormon yaitu:
1. Mineralokortikoid (aldosteron)
2. Glukokortikoid
3. Androgen
Mineralokortikoid (aldosteron) berfungsi mengatur keseimbangan
elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium.
Membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah
jantung Glukokortikoid (kortisol) berfungsi dalam metabolisme glukosa
(glukosa neogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah,
metabolisme cairan dan elektrolit, inflamasi dan imunitas terhadap
stressor Hormon seks (androgen dan estragen) Kelebihan pelepasan
androgen mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik
dan mental pada wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen
mengakibatkan ginekomastia dan retensi natrium dan air
G. Kelenjar Gonad
Kelenjar gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi
dan tampak jelas pada minggu pertama. Keaktifan kelenjar gonad
terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi
gonadotropin (F SH dan LH) Testis terdiri dan dua buah di skrotum
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan
reproduksi Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol di bawah
pengaruh LH Efeltet ut pada fetus merangsang difevensiasi dan
perkembangan genital ke arah pada masa pubertas akan merangsang
perkembangan tanda tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk
tubuh distribusi rambut tubuh, pembesaran laring penebalan pita suara,
pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia.

Anda mungkin juga menyukai