“PROCESSING AKRILIK”
Disusun oleh :
Kelompok 6
PENDAHULUAN
cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan. Akrilik sangat baik
dalam hal estetik maupun fungsinya. Resin akrilik adalah jenis resin
secara sintesis dari bahan-bahan organik. Resin akrilik dapat dibentuk selama
Akrilik berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehid. Secara kimia
bumi atau arang batu. Bahan ini disediakan dalam kedokteran gigi berupa
1
1.2 Tujuan
1. Memahami dan bisa melakukan cara manipulasi resin akrilik heat cured.
4. Mengetahui nilai resin akrilik heat cured sebagai bahan restorasi gigi.
1. Apa saja jenis resin akrilik yang digunakan pada gigi tiruan lepasan?
3. Apa saja sifat yang ada pada heat cured resin akrilik?
4. Apa saja nilai resin akrilik heat cured sebagai bahan restorasi?
2. Mahasiswa dapat memahami sifat resin akrilik heat cured pada GTSL.
2
1.5 Tinjauan Pustaka
Resin ini dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis dan mengeras
apabila dipanaskan karena tejadi reaksi polimerisasi adisi antara polymer dan
Heat cured akrilik resin, komposisinya terdiri dari dua kemasan yaitu:
1. Polymer (Bubuk):
2. Cairan (Monomer):
dari perbandingan bahan akrilik heat cured dengan bahan akrilik self cured
yaitu metode aktivasi berbeda, komposisinya sama tapi pada bahan self
3
cured cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl
paratoluidin, porositas bahan self cured lebih daripada bahan heat cured,
bahan self cured tidak sekuat heat cured, mengenai sifat-sifat rheologinya;
bahan heat cured lebih baik dari self cured, stabilitas warna bahan self
1. Syarat-syarat yang dibutuhkan resin akrilik adalah tidak toxis dan tidak
tinggi, keras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, estetis
mg/cm2, sifat estetika cukup baik, akrilik tidak mempunyai warna, bau
retak (crazing)
4
1.6 LandasanTeori
5
BAB II
METODE PENELITIAN
1. Alat :
f. Brender n. Trimmer
g. Mixing jar
2. Bahan :
6
2.2 Cara Kerja
1. Mould space dibentuk dari malam yang direkatkan pada model rahang
harus tepat, bila terlalu lama malam yang ada akan mencair dan
Setelah mencapai dough stage ambil dari mixing jar, dibagi menjadi
7
dipertahankan sampai 10 detik, lalu perlahan lahan dilepaskan tekanan
detik, lalu membuka tekanan press keluarkan kuvet dan letakkan kuvet
kuvet terendam, pada saat air mendidih kuvet dan begel portable
dan kuvet dibiarkan ke dalam panci hingga air mencapai suhu normal
kembali.
8
6. Tahap selanjutnya adalah polishing, meratakan permukaan lempeng
9
BAB III
3.1 Hasil
gigi tiruan pada rahang atas dari akrilik yang halus dan mengkilat. Model
tersebut telah selesai dilakukan tahap finishing dimana model tersebut harus
sesuai dengan model rahang atas yang telah diterima dan pinggirannya
dipotong sesuai garis outline yang merupakan batas mukosa bergerak dan
tepinya.Tanam malam, rahang bawah tegak lurus dalam kuvet dengan hasil
yang halus tidak porus dan tanpa ada daerah under cut. Buang malam,
didapat hasil kuvet lawan yang halus dan tidak porus. Setelah packing akrilik
dan pemasakan didapat hasil kasar yang belum rapi tapi tidak porus. Hasil
3.2 Pembahasan
Secara umum jenis dari akrilik bertipe heat cured yang digunakan
tertentu dan dipanaskan dengan suhu tertentu dalam waktu yang tertentu pula.
10
Pencampuran polymer dan monomer harus dilakukan dalam tempat yang
terbuat dari keramik atau gelas yang tidak tembus cahaya (mixing jar). Hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi polymerisasi awal. Bila polymer dan
Tahap 3 : Adonan apabila disentuh dengan jari atau alat bersifat lekat, apabila
Bila ratio terlalu tinggi maka akrilik yang telah digodok akan
bergranula dan bila terlalu rendah kontraksi yang terjadi akan lebih
porselen atau dari bahan kaca yang tertutup karena adanya proses
bereaksi, dan hasil tidak sesuai. Tempat yang tertutup berfungsi untuk
11
b. Pengisian diawali dengan pemberian bahan separator yaitu CMS.
stadium dought.
12
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Simpulan
organic.
menurut berat.
b. Penghantaran panas.
13
c. Akrilik mengalami pengerutan waktu proses polimerisasi dan
pendinginannya.
e. Akrilik tidak larut dalam pelarut asam, basa lemah dan pelarut
4.2 Saran
Saat mengulas CMS usahakan searah, tipis, dan rata. Hal ini untuk
Saat dilakukan pengepresan, antara kuvet atas dan bawah harus rapat
dan tidak boleh ada celah, hal ini untuk menghindari peninggian gigit
yang berlebihan.
14
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:EGC.
Pustaka.