Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

Casting atau penuangan logam adalah proses dimana wax pattern dari restorasi dikonversi
untuk mereplikasikan dental alloy. Proses casting digunakan untuk membuat restorasi gigi
seperti inlay, onlay, mahkota, jembatan, dan removable partial denture (Craig,2002, pg.516).
Persiapan penanaman dalam bumbung tuang
1. Pemasangan sprue former
Sprue adalah saluran yang mana akan dilalui logam cair yang mengalir ke cetakan
(mould) yang ada pada bumbung tuang (casting ring) setelah model malamnya
dibuang. Diameter dan panjang sprue tergantung pada :
a) Jenis dan ukuran model malam
b) Jenis mesin tuang yang digunakan
c) Ukuran dari bumbung tuang
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan sprue :

 Pilih sprue dengan diameter yang kira-kira sama dengan bagian yang paling
tebal dari model malamnya
 Tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampang
melintangnya terluas
 Panjang sprue harus cukup untuk memposisikan model malam dengan tepat
di dalam bumbung tuang dengan jarak 6-7 mm dari tepi ujung bumbung tuang
dan jarak sprue dari crucible former adalah 6-9 mm.
 Arah sprue harus memberi kesempatan pada logam untuk mengalir ke dalam
mould tanpa perubahan arah yang besar.
 Sprue dipasang pada model malam dengan bagian tertebal dan membentuk
sudut tumpul.

 Ujung sprue yang menempel pada model malam membentuk kerucut.


 Sprue harus licin dan rata serta menempel dengan kuat.

 Bila memakai sprue plastik harus dengan tehnik pembakaran / burn out dua
tahap agar pembuangan karbon sempurna.
 Model malam dapat dipasang sprue secara langsung dan tidak langsung.
Langsung  sprue menghubungkan model langsung dengan crusible former,
misal: pada restorasi mahkota, inlay, onlay. Tidak langsung  sprue
menghubung-kan model dengan crusible former melalui penghubung atau
batang cadangan, misal: pada restorasi jembatan.

2. Pembuatan Crusible Former


Crusible Former adalah suatu corong tuang untuk memudahkan masuknya logam cair
pada saluran sprue yang kecil.

3. Pemasangan Ventilasi
Ventilasi adalah saluran tambahan yang digunakan jalan keluarnya udara dari mould
pada waktu dilakukan penuangan logam untuk mendapat hasil tuangan yang lengkap.
4. Pemasangan Liner
Liner adalah suatu bahan non asbestos berbentuk lembaran yang ditempatkan pada
sisi dalam bumbung tuang.
Fungsi :
Memberi tempat mengembangnya bahan tanam waktu pemanasan, sehingga
mouldnya juga ikut mengembang.
5. Pemberian Wetting Agent
Wetting Agent adalah suatu larutan yg berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan model malam.
Cara pengulasan wetting agent :
Wetting Agent diulaskan pada model malam mengunakan kuas dengan tekanan ringan
dan model malam dibiarkan kering ± 10 menit.
6. Bumbung Tuang (Casting Ring)
 Terbuat dari logam
 Titik cair lebih tinggi dari titik cair logam yang akan dituang
 Tidak mudah berkarat
 Rata, tebal bumbung tuang ± 1 mm
7. Posisi Model Malam dalam Bumbung Tuang
Posisi model malam dalam bumbung tuang mempengaruhi ekspansi bahan tanam,
maka harus :
 Dengan jarak yang sama dari dinding bumbung tuang disegala arah.
 Jangan pada daerah thermal zone sentral.
 Jarak dari dasar bumbung tuang ± 6-7 mm.
 Memberi tanda pada bumbung tuang untuk disesuaikan dengan arah
sentrifugal pada waktu casting.

Anda mungkin juga menyukai