Anda di halaman 1dari 29

A.

Analisa Situasi Ruangan


1. Man
a. Pasien
Ruang Wijaya Kusuma adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan kasus
bedah (pre operatif dan post operatif)yang terdiri dari ruang kelas 1, kelas 2 dan
ruang isolasi dengan kapasitas 30 tempat tidur.
1) Rekapitulasi kunjungan rawat inap di Ruang Wijaya Kusuma

Tabel 3.1 Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap di Ruang Wijaya KusumaPeriode


Bulan Mei, Juni dan Juli Tahun 2020

Bulan
No Uraian Total
Mei Juni Juli
1 Total dirawat 378 604 153 1135
2 Hari rawat 366 592 741 1699
3 Lama rawat 297 474 682 1453
4 Pasien keluar
Hidup 62 101 132 295
Mati 8 8 4 20
5 Pasien out 70 109 136 315
Sumber : Data sekunder

2) Efisiensi pelayanan di Ruang Wijaya Kusuma


a) BOR (Bed Occupancy Rate)

Gambar 3.1 BOR Ruang Wijaya Kusuma Periode


Bulan Mei, Juni dan Juli Tahun 2020

Chart Title
100 88.21
80 70.47
60
43.57
40
20
0
BOR

Mei Juni Juli


Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan gambar 3.1 di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


persentase pemakaian tempat tidur (BOR) Ruang Wijaya Kusuma (55,72%)
berada di bawah standar nasional (75%-85%).
b) LOS (Length Of Stay)
Gambar 3.2LOS Ruang Wijaya Kusuma Periode
Bulan Mei, Juni dan Juli Tahun 2020

Chart Title
5.2 5.01
5
4.8
4.6
4.4 4.35
4.24
4.2
4
3.8
LOS

Mei Juni Juli


Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan gambar 3.2 di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


lamanya perawatan seorang pasien (LOS) Ruang Wijaya (3,6 hari) berada
di bawah standar nasional (6-9 hari).

c) TOI (Turn Over Interval)

Gambar 3.3TOI Ruang Wijaya Kusuma Periode


Bulan Mei, Juni dan Juli Tahun 2020

Chart Title
8
6.77
7
6
5
4
3 2.28
2 1.16
1
0
TOI

Mei Juni Juli

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


tempat tidur tidak ditempati (TOI) Ruang Wijaya Kusuma (2,7 hari) telah
sesuai dengan standar nasional (1-3 hari).

d) BTO (Bed Turn Over)


Gambar 3.4BTO Ruang Wijaya Kusuma Periode
Bulan Mei, Juni dan Juli Tahun 2020

Chart Title
6
4.86
5
3.89
4
3 2.5
2
1
0
BTO

Mei Juni Juli

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan gambar 3.4 di atas dapat disampaikan bahwa rata-rata


frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) Ruang Wijaya Kusuma telah
sesuai dengan standar nasional (4-5 kali).

b. Ketenagaan
1) Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesipikasi pekerjaan

Tabel 3.2
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi
Pekerjaan di Ruang Wijaya KusumaTahun 2020

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen

1 Perawat 16 76

2 Klining Servis 3 14

3 Administrasi 2 10

Jumlah 21 100
Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, sebagian besar (76%) ketenegaan di Ruang


Wijaya Kusuma adalah tenaga keperawatan.
2) Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 3.3 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruang


Wijaya Kusuma Tahun 2020

No Pendidikan Jumlah Persen


1 Profesi Ners + Strata 1 2 10
2 Diploma III 14 58
SMK /SLTA (3 prakarya
3 5 32
SMK)

Jumlah 21 100

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, sebagian besar (58%) ketenagaan di Ruang


Wijaya Kusuma berpendidikan Diploma III.
3) Analisis kebutuhan tenaga keperawatan di Ruang Wijaya Kusuma
Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang Wijaya berdasarkan Rumus
Gillies adalah sebagai berikut :
 Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
 Waktu perawatan langsung
No Kategori Rata-rata Rata-rata Jam Jumlah Jam
Pasien/hari Perawatan/hari Perawatan/hari
1 Minimal Care 4 2 8
2 Partial Care 11 3 33
3 Total Care 2 4 8
Jumlah 17 49

 Waktu perawatan tak langsung : 38 menit X 17 = 10,7 jam


 Waktu Penyuluhan : 15 menit X 17 = 4,25 jam
 Jumlah jam perawatan perhari = 49 + 10,7 + 4,25 = 63.95
 Jumlah kebutuhan tenaga perawat adalah
63.95 X365 23.323,5
= = 11,6
365 – (52+12+14) X 7 2009
 Antisipasi cuti, sakit dan lain-lain ditambah 25% = 2,9
 Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :
= 11,6 + 2,9 + 3 (Karu + 2 Katim) = 17,5
= 17 orang
 Berdasarkan perhitungan di atas, maka Ruang Wijaya Kusuma masih
kekurangan tenaga perawat sebanyak 1 orang.

c. Struktur organisasi
1) Struktural organisasi

Kepala Ruangan
Ns. Sri Atun, S.Kep
Wakil Kepala Ruangan Administrasi :
NS. Rina Sopiyana, S.Kep Latiawati
Yoga
Perkaya :
Ilyas
Nauval Pradana
Nurul Istiqomah

TIM I
TIM I TIM I
Ketua TIM
TIM I Ketua TIM Ketua TIM
Mona Dianni
Ketua TIM Heryanto Wibowo, Arlik, Amd. Kep
Layungsari
Wahyuni, Amd. Amd.Kep
Kep Anggota TIM
Anggota TIM
Anggota TIM
Anggota TIM Diah Nurul
Ari Kharisma,
Heri Rohyanto, Amanahl, Amd.
Amd. Kep
Wahyu Ningsih, Amd.Kep Kep
Peni Sundari,
Amd.Kep Safitri Gita, Amd. Heri Rohyanto,
Amd.Kep,
Novi Lukitasari, Kep Amd. Kep
Amd.Kep
Amd.Kep Triffianti Sarifah, Priska Anjen, Amd.
Hanny Haffifah
Amd.Kep Kep
W, Amd.Kep
2) Uraian Tugas
a) Kepala Ruangan
Pengertian : Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di Ruangan rawat inap Persyaratan :
(1) Pendidikan : Ahli Madya atau Sarjana Keperawatan
(2) Kursus/Pelatihan : Managemen Ruangan Rawat
(3) Pengalaman Kerja : Sebagai Ketua Tim/Shif minimal 3 tahun
(4) Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab


kepada Kepala Instalansi Rawat Inap terhadap hal – hal :
(1) Kebenaran dan ketepatan rencana kerja, rencana kebutuhan tenaga,
sarana prasarana Ruangan rawat inap
(2) Kebenaran dalam pendaya gunaan tenaga ruangan dalam pelayanan
pasien
(3) Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga ruangan dalam pelayanan
pasien
(4) Kebenaran dalam mengkoordinir pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruangan
(5) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga ruangan rawat
inap
(6) Kebenaran dalam pelaporan pelaksanaan pelayanan pasien ruang
rawat inap
(7) Kebenaran dalam memfasilitasi/memberi bimbingan staf dan
mahasiswa keperawatan
Wewenang :
(1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
(2) Membuat rencana kerja, kebutuhan tenaga, sarana prasarana ruang
rawat inap
(3) Pendayagunaan tenaga dalam pelayanan pasien di ruangan rawat inap
(4) Pendaya gunaan sarana dan prasarana ruangan dalam pelayanan
pasien di ruang rawat inap
(5) Memberi bimbingan kepada staf Perawat, Tenaga administrasi,
Perkarya, Petugas kebersihan, mahasiswa keperawatan, ruangan
rawat inap dalam melaksanakan asuhan keperawatan/pelayanan
pasien
(6) Menilai kinerja tenaga ruangan rawat inap
(7) Melaporkan pelaksanaan pelayanan pasien ruangan rawat inap
kepada atasan
(8) Berkoordinasi dengan instalasi/bagian terkait yang berhubungan
dengan pelayanan pasien ruangan rawat inap
b) Ketua Tim
Seorang tenaga perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
beberapa bagian Ruangan rawat inap/di tiap shift (Pagi, Sore, Malam)

Persyaratan

(1) Pendidikan : Ahli Madya/Sarjana Keperawatan

(2) Kursus/Pelatihan : Managemen Ketua Tim

(3) Pengalaman Kerja : Sebagai Perawat Pelaksana minimal 3 tahun

(4) Kodisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim bertanggung jawab kepada


Kepala Ruangan Rawat Inap terhadap hal – hal :
(1) Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Katim
(2) Kebenaran dalam pendaya gunaan tenaga Perawat Pelaksana dalam
pelayanan pasien
(3) Kebenaran dalam pendaya gunaan sarana dan asuhan dan prasarana
dalam pealayanan pasien
(4) Kebenaran dalam mengkoordinir pelaksanaan asuhan keperawatan
dalam Tim/Shif
(5) Keobyektifan dan kebenaran memberi masukan penilaian kinerja
Perawat Pelaksana Tenaga, Admonistrasi, Perkarya, kepada Kepala
Ruangan
(6) Kebenaran dalam pelaporan pelaksanaan pelayanan pasien dalam
Tim/Shif
(7) Kebenaran dalam memfasilitasi/memberi bimbingan staf dan
mahasiswa keperawatan
Wewenang :

(1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan

(2) Membuat rencana kerja Tim

(3) Pendayagunaan tenaga dalam pelayanan pasien di ruangan rawat inap

(4) Pendaya gunaan sarana dan prasarana ruangan dalam pelayanan


pasien dalam Tim/Shif
(5) Memberi bimbingan kepada staf Perawat, Tenaga adminstrasi,

Perkarya, Mahasiswa

(6) Menilai kinerja tenaga ruangan rawat inap

(7) Melaporkan pelaksanaan pelayanan pasien Tim/Shif kepada Kepada


Ruangan/ Ka Jaga

(8) Berkordinasi dengan instalasi/bagian terkait yang berhubungan


dengan pelayanan pasien.

c) Perawat Pelaksana
Seorang tenaga Perawat yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam memberi asuhan keperawatan kepada pasien dengan pembagian
tugas yang diberikan oleh Ketua Tim pada tiap shif (Pagi, Sore, Malam)

Persyaratan
(1) Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/Sarjana Keperawatan

(2) Kursus/pelatihan : Asuhan Keperawatan

(3) Pengalaman Kerja : 0 tahun/lulus pendidikan D3/S1 Keperawatan

(4) Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya Perawat Pelaksana bertanggung jawab
kepada Katim, Kepala Ruangan Rawat Inap terhadap hal – hal :
(1)Kebenaran dan ketepatan dalam mengkaji, mendeteksi, mengobservasi
kebutuhan dasar pasien yang perlu diantisipasi pada pasien keloaannya
(2)Kebenaran dalam memfasilitasi/memenuhi kebutuhan dasar Pasien
yang tidak dapat memenuhi secara mandiri atau dengan bantuan
keluarga
(3)Kebenaran dalam menggunakan sarana dan prasarana dalam pelayanan
pasien
(4)Kebenaran dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

(5)Kebenaran dalam pelaporan pelaksanaan pelayanan pasien kelolaannya

Wewenang :

(1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Ketua Tim/Kepala ruangan

(2) Mengikuti conference bersama Ka Tim/Ka Ruangan

(3) Membaca laporan dinas sebelum, dan rencana asuhan keperawatan


Tim

(4) Mengkaji, mendeteksi, mengobservasi kebutuhan dasar pasien


kelolaannya
(5) Memfasilitasi/memenuhi kebutuhan dasar pasien yang tidak
memenuhi secara mandiri atau dengan bantuan keluarga yaitu :
Oksigenasi, cairan, makan, minum, kebersihan, eliminasi, aktifitas,
rasa aman dan nyaman, psikologis, sosial, spiritual
(6) Melakukan tugas kolaborasi dengan 6 benar

(7) Memberi edukasi asuhan keperawatan sesuai kebutuhan pasien

(8) Melaporkan pelaksanaan pelayanan pasien kepada Ka Tim/Shift

d) Tenaga Administrasi Ruangan

Seorang tenaga adminstrasi yang diberikan tanggung jawab dan


wewenang dalam melakukan administrasi diruang rawat inap pada tiap
shief (Pagi, Sore, Malam)
Persyaratan
(1) Pendidikan :SLTA
(2) Kursus/Pelatihan : Komputer

(3) Sehat Jasmani dan Rohani

Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya tenaga admintrasi bertanggung jawab


kepada KaTim, Kepala Ruangan Rawat Inap terhadap hal – hal :
(1) Kebenaran dan ketepatan dalam memasukan data pasien pada biling
sistem
(2) Kebenaran dan pencatatan buku registrasi pasien dan identitas pasien
pada dokumen pasien, serta pengembalian dokumen pasien
(3) Kebenaran dalam pelaporan pasien keluar masuk melalui sensus
harian
(4) Kebenaran dalam pelaporan pasien melalui sensus harian

(5) Kebenaran dalam memeriksa kelengkapan dan menginformasikan


cara pembayaran pasien
Wewenang :

(1) Meminta informasi dan petunjuk kepada ketua tim atau kepala
ruangan

(2) Mengikuti confrence bersama Katim/Karu

(3) Bersama seluruh staf ruangan menjaga kebersihan lingkungan

(4) Membaca laporan tenagan adminstrasi dinas sebelumnya dan rencana


selanjutnya
(5) Mencatat data pasien masuk dan keluar pada buku register, sensus
harian, dokumen pasien, dan pengembalian dokumen pasien
(6) Membuat permintaan barang, bahan habis pakai, laporan kerusakan.

(7) Mengembalikan dokumen pasien, mengantar sensus, permintaan


barang, laporan kerusakan.
(8) Memasukan data pelayanan pasien pada biling sistem, mencetak
perincian pasien keluar.
(9) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Katim/Shif, Kepala Ruangan
Kesimpulan:
I. Jumlah tenaga perawat masih kurang sehingga belum dapat menerapkan
MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional)

2. Material
a. Denah
Berdasarkan hasil observasi terhadap situasi lingkungan Ruang Wijaya
Kusumadapat disampaikan bahwa :
 Pencahayaan : Terang di semua ruang bisa untuk membaca, cukup sinar
matahari
 Ventilasi : Segar, banyak udara masuk melalui lubang angin dan jendela.
 Lantai : Lantai keramik, bersih dan kering.
 Atap : Rapat/tidak bocor, bagian dalam bersih
 Dinding : Kuat, tidak retak, bersih
 Sarana air bersih : Tersedia
 Pembuangan air limbah : Lancar
 Tempat sampah medis dan non medis terpisah.
 Ruangan tidak memiliki nomer/penandaan pada bed di seluruh kamar pasien
b. Kapasitas
RuangWijaya Kusumamemiliki kapasitas 28 tempat tidur denganklasifikasi :
 8 tempat tidur kelas 1
 8 tempat tidur kelas 2
 1 tempat tidur ruang isolasi
c. Fasilitas Untuk Petugas
 Ruang nurse station
 Ruang ganti perawat
 Kamar mandi dan WC
 Ruang administasi dengan komputer + akses internet.
 Ruang kepala ruangan
 Ruang dokter
d. Fasilitas alat tenun

Tabel 3.7 Daftar Inventaris Alat Tenun Ruang Wijaya Kusuma Tahun 2020
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Sprai 192 Baik
2 Stik laken 36 Baik
3 Perlak 11 Baik
4 Sarung bantal 20 Baik
5 Kasur 38 Baik
6 Kain skern 2 Baik
7 Bantal 38 Baik

Sumber : Data Sekunder

e. Fasilitas alat medis


Tabel 3.8 Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Wijaya Kusuma Tahun 2020

No Nama Barang Jumlah Kondisi


1 Sterilisator 1 Baik
2 Suction 2 Baik
3 Kursi roda 1 Baik
4 Torniquet 1 Baik
5 Tensi meter 3 Baik
6 Manometer O2 5 Baik
7 Stetoskop dewasa 2 Baik
8 Stetoskop anak 1 Baik
9 Pinset anatomis 10 Baik
10 Pinset sirurgis 10 Baik
11 Gunting verban 1 Baik
12 Nierbeken 4 Baik
13 Tong spatel 3 Baik
No Nama Barang Jumlah Kondisi
14 Bak instrument 2 Baik
15 Kom kecil 10 Baik
16 Kom besar 1 Baik
17 Gunting jaringan 2 Baik
18 Tromol kasa besar 1 Baik
19 Tromol kasa kecil 1 Baik
20 Pot urinal 14 Baik
21 Pispot 10 Baik
22 Standar infuse 34 Baik
23 Termometer raksa 1 Baik
24 Termometer digital 1 Baik
25 Brancar 1 Baik
26 Timbangan 1 Baik
27 Bak spuit kecil 1 Baik
28 Dorongan instumen 1 Baik
29 Tensi duduk 1 Baik
30 WWZ 1 Baik
31 Ambubag 1 Baik
32 Gunting heakting 3 Baik
33 Nebu 1 Baik
34 Korentang 2 Baik

Sumber : Data Sekunder

Kesimpulan:
I. Ruangan tidak memiliki nomer/penandaan pada bed di kamar pasien
3. Methods
a. Visi dan Misi
1) Visi dan Misi Ruang Wijaya Kusuma
Visi Terpenuhinya Pelayanan Pada Pasien Sebelum dan Sesudah Operasi
Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Sebelum dan Sesudah
Operasi Sesuai Standar
Misi Mencegah Infeksi Nosokomial
Meningkatkan Kemampuan Staf Keperawatan Melalui Pendidikan dan
Berkelanjutan.

b. MPKP
1. Metode Penugasan
a) wawancara
Metode penugasan yang digunakan di Ruang Wijaya Kusuma adalah
metode tim, namun metode tersebut hanya berjalan saat shift pagi, dan
untuk shift sore dan malam hanya ada penanggung jawab shift. Hal ini
tentunya membawa dampak dalam pelaksanaan proses asuhan
keperawatan, antara lain : pelayanan pasien akan terputus-putus, dan
banyak tugas yang tidak dapat dijalankan.
Pengaturan jadwal dinas perawat meliputi :

1) Dinas pagi :

Kepala ruang :1 orang

Wakil kepala ruang : 1 orang

Perawat pelaksana : 3 orang

2) Dinas Sore :
3 orang dengan 1 orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab
shift.
3) Dinas Malam :

3 orang dengan 1 orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab


shift.
4) Libur : 3 orang

b) Observasi
Jadwal penanggung jawab tim code red tidak terisi pada papan petugas
code red di ruangan

Kesimpulan :
II. Struktur organisasi ruangan belum menggunakan model praktek
keperawatan profesional (MPKP).
III.Jadwal penanggung jawab tim code red tidak terisi pada papan
petugas code red

2. Pengarahan
a) Hand Over

Hand over pada ruang Wijaya Kusuma dilaksanakan dengan :

1) Timbang terima yang dilaksanakan setiap pergantian shif/operan


(Pagi, Siang, Malam)

 Pagi pada pukul 07.30 s/d 08.30 wib

 Operan dipimpin oleh kepala ruangan atau wakil kepala ruangan,


kepala tim dan perawat pelaksana
 Siang pukul 13.30 s/d 14.00 wib

 Operan dipimpin oleh penanggung jawab perawat shif dan


perawat pelaksana
 Malam pukul 20.30 s/d 21.00 wib

 Operan dipimpin oleh penanggung jawab perawat shif dan


perawat pelaksana
2) Prinsip timbang terima yang di operkan saat pre dan post confrence
adalah:
 Jumlah pasien yang ada di ruangan
 Jumlah pasien baru masuk
 Jumlah pasien rencana pulang
 Perawat setiap melakukan hand over/ pre dan post confrence
menyebutkan identitas pasien seperti : menyebutkan nama, usia,
diagnosa penyakit, dan nama dokter penanggung jawab
 Perawat mengoperkan masalah keperawatan yang muncul
 Perawat mengoperkan tindakan keperawatan yang sudah dan
belum di laksanakan seperti rencana pemeriksaan laboratorium,
rencana tindakan operasi, dll.
3) Kepala ruangan, Wakil kepala ruangan, Ka Tim dan perawat
pelaksana melakukan diskusi bersama

4) Untuk pelaporan timbang terima perawat belum menuliskan secara


langsung pada format timbang terima yang ditanda tangani oleh
perawat penanggung jawab yang jaga saat itu
5) Hand over hanya dilakukan oleh 1 orang perawat (Penanggung
Jawab/PJ Shief) yang membacakan seluruh pasien yang dirawat

6) Pada saat operan keliling pasien perawat hanya sebagian yang


memperkenalkan diri sebagai perawat penanggung jawab kamar dan
perawat yang bertugas pada saat shif
b) Pre dan Post Confrence

Kepala ruangan, Wakil kepala ruangan, memimpin confrence.


Selanjutnya Ka Tim dan perawat pelaksana melakukan diskusi bersama.

c) Motivasi Kepada Perawat

Agar perawat termotivasi dalam bekerja ada perbedaan nilai remonerasi


antara perawat yang disiplin dan tidak disiplin. Perawat yang melakukan
tindakan indisipliner akan mendapatkan nilai kurang tentunya akan
berpengaruh terhadap nilai remunerasi.

d) Pendelegasian
Pendelegasian tugas di ruang wijaya kusuma diberikan pada perawat
penanggung jawab pada shift sore dan malam bila kepala ruangan dan
wakil kepala ruangan tidak ada. Penyampaian pendelegasian tugas
disampaiakan secara lisan.

e) Supervisi

1) Supervisi di ruang Wijaya Kusuma dilakukan setiap minggu kedua


pada perawat dengan PK 1 dan minggu keempat pada perawat dengan
PK 2 secara bergantian pada dinas pagi.
2) Peran kepala ruangan pada saat supervisi sangat berpengaruh, karena
supervisi dilakukan oleh kepala ruangan langsung

f) Ronde Keperawatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan wijaya kusuma,


didapatkan bahwa ronde keperawatan selalu dilaksanakan di ruang wijaya
kusuma.

g) Audit Keperawatan

No Dokumen Ada Tidak


1. SK Direktur RS tentang

penerapan PAK di RS
2. Buku Standar Asuhan

Keperawatan
a. Trauma kapitis
b. Stroke Hemorhagik
c. Demam Berdarah Dengue
d. Stroke Non Hemorhagik
e. Gagal ginjal kronis
f. Gagal jantung kongestif
(CHF)
g. Meningitis
h. Infark Miokard Akut
i. Pneumonia + gagal
Napas
j. TB Paru
k. Ventilator mekanik
3. SK Direktur RS tentang

Standar Operasional Prosedur
4. Standar Operasional Prosedur √
a. SOP Kriteria pasien
masuk dan keluar ICU
b. SOP penerimaan
pasien baru dari ruang
rawat inap, IGD, dan
Kamar Operasi
c. SOP tata laksana
harian di ICU
d. SOP tindakan
Keperawatan (93)
tindakan mandiri dan
kolaborasi)

h) Standar Asuhan Keperawatan


Hasil Observasi Dokumentasi Asuhan keperawatan
Setiap status/rekam medik dinilai berdasarkan penjelasan dibawah ini, dan
status pertama menjadi nomor 1 pada kolom kode berkas rekam medik.
Diberi tanda √ (ceklis) bila 75% dokumentasi yang terisi, dan diberi tanda
– (strip) bila kurang dari 75% dokumen yang terisi.
(2) Pengkajian

Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s 10
pengkajian
Stiker
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
identitas
pemeriksaa
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
n fisik
terdapat ttd √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
penanggung
jawab
pasien
skrining Gizi – – – √ – – – – √ √ 30
Skrining
√ – √ √ √ √ √ √ √ √ 90
Nyeri
Risiko Jatuh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
Status
Psikososial-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
spiritual
Klien
88.57
presentase
85,7% 71,4% 85,7% 100% 85,7% 85,7% 85,7% 85,7% 100% 100% %

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata hasil pendokumentasian


asuhan keperawatan pada bagian pengkajian (88.57%) sudah terisi. Dari hasil
observasi yang dilakukan pada bagaian pengkajian dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan ini, masih ditemukan adanya pengisian yang belum optimal
pada point-point dalam pengkajian tersebut.

(3) Diagnosa keperawatan

Status Status Statu Status Statu Status Status Statu Status Status
1 2 s3 4 s5 6 7 s8 9 10
Diagnosa
Keperawata
n
Diagnosa
klien sesuai
dengan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
prioritas
masalah klien
saat itu
Diagnosa
keperawatan
mencakup
– – √ – – – – – – – 10
tentang
masalah
psikososial
Diagnosa
keperawatan
mencakup
tentang
– – – – – – – – – – 0
masalah
kurangnya
pengetahuan
klien
diagnosa – – – – – – – – – – 0
keperawatan
dirumuskan
dengan
benar
(PE/PES)
diagnosa
keperawatan
sesuai
– – – – – √ – – – – 10
dengan
pedoman
SDKI
24%
Presentase
20% 20% 40% 20% 20% 40% 20% 20% 20% 20%

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata hasil pendokumentasian


asuhan keperawatan pada bagian diagnosa (24%) sudah terisi. Dari hasil
observasi yang dilakukan pada bagaian diagnosa dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan ini, masih ditemukan adanya pengisian yang belum optimal pada
point-point dalam diagnosa tersebut.

(4) Rencana keperawatan

Status Status Status Status Status Status Status Status Status Status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rencana keperawatan
rencana asuhan
keperawatan
dikembangkan
oleh perawat
– – – – – – – – – – 0
yang
bertanggung
jawab pada
klien tersebut
terdapat
rumusan tujuan
keperawatan √ √ √ √ – √ √ – √ √ 80
disertai kriteria
evaluasi
rencana asuhan
keperawatan
mencakup
√ √ √ √ – √ √ √ √ – 80
tindakan
observasi
keperawatan
rencana asuhan
keperawatan
mencakup √ √ √ √ – √ – – – – 50
terapi
keperawatan
rencana asuhan
keperawatan
mencakup
√ √ √ √ – √ √ √ √ √ 90
tindakan
pendidikan
kesehatan
rencana asuhan
keperawatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
berisi tindakan
kolaborasi
rencana asuhan
keperawatan
mencakup
tindakan yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
menggambarka
n keterlibatan
klien/keluarga
85,7 85,7 85,7 85,7 28,6 85,7 71,4 57,1 71,4 57,1 71,41%
persentase
% % % % % % % % % %

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata hasil


pendokumentasianasuhan keperawatan pada bagian perencanaan(71.41%)
sudah terisi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada bagaian perencanaan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan ini, masih ditemukan adanya pengisian
yang belum optimal pada point-point dalam perencanaan tersebut.

(5) Implementasi keperawatan

Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s 10
Implementasi
tindakan
observasi
keperawatan yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
dilakukan
didokumentasi
tindakan terapi
keperawatan yang
√ √ √ √ √ √ √ √ – √ 90
dilakukan
didokumentasi
tindakan
pendidikan
kesehatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
keperawatan yang
dilakukan
didokumentasi
respons klien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
terhadap tindakan
keperawatan
didokumentasika
n
87,5%
Presentase
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100%

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata hasil


pendokumentasianasuhan keperawatan pada bagian implementasi (87.5%)
sudah terisi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada bagaian implementasi
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan ini, masih ditemukan adanya
pengisian yang belum optimal pada point-point dalam implementasi tersebut.

(6) Evaluasi keperawatan

Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu Statu
s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s 10
Evaluasi
diagnosa
keperawatan
dievaluasikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
setiap hari sesuai
dengan SOAP
diagnosa
keperawatan yang
sudah teratasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100
terlihat dalam
dokumentasi
Presentasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata hasil


pendokumentasianasuhan keperawatan pada bagian evaluasi (100%) sudah
terisi. Dari hasil observasi yang dilakukan pada bagaian evaluasi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan ini, ditemukan pengisian yang sudah
optimal pada seluruh point-point dalam evaluasi tersebut.

Kesimpulan :
I. Pendokumentasian asuhan keperawatan masih mengacu diagnosa
NANDA, belum mengacu pada standar

c. Evaluasi Kepuasan Petugas


Survey dilakukan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada seluruh
perawat yang bertugas diruang wijaya kusuma. Berikut hasil survey kepuasan kerja
perawat :

80%
60%
Puas
40%
20%
0%
Puas Tidak Puas

Berdasarkan diagram di atas, didapatkan data sebanyak (64%)perawat


mengatakan puas dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai perawat
diruang wijaya kusuma RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, dan Sebanyak
34% perawat lainnya mengatakan tidak puas dalam melakukan pekerjaannya
sebagai perawat diruang wijaya kusuma RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid.

d. Evaluasi Kepuasan Pasien

Survey dilakukan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada seluruh pasien


yang dirawat diruang wijaya kusuma pada tanggal 21 Agustus 2020. Berikut hasil
survey kepuasan Pasien:

70%
60%
50%
40% Puas
30%
20%
10%
0%
Puas Tidak Puas
Berdasarkan diagram di atas, didapatkan data sebanyak 69% pasien mengatakan
puas dengan pelayanan keperawatan di ruang Wijaya Kusuma dan 31% lainnya
mengatakan tidak puas dengan pelayanan keperawatan di Ruang Wijaya Kusuma.
4. Money
Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung diperoleh melalui
amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur permintaan barang
yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.
5. Marketing
Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti ASKES, ASKESKIN,
kontraktor dan umum.
Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan Rumah Sakit
untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
B. Analisa SWOT

Analisa SWOT
sarana dan prasara pap
an
Strengths
standar 3S (SDKI, meras
cukup memadai. a
(Kekuatan)

SLKI, SIKI). puas


1.Adanya Visi dan 4.
petug
64% as
1.
code
red
Jumlah 4. denga
n
tenaga Struktur
Misi Rumah Sakit organisasi mutu
perawat pelaya
untuk nan
meningkatkan ruangan keper
hasil awata
kualitas pelayanan. belum n
mengatakan puas
2.Tenaga di
rumus menggunakan wijay
keperawatan ruang dalam a
kusu
masih model ma
wijaya kusuma
kurang.
memiliki praktek
melaksanakan
2.
keperawatan
pekerjaannya
Ruangan
profesional
tidak sebagai
kualifikasi
pendidikan
perawat
S1+Ners sebanyak
(MPKP).
2 orang (12%) diruang
pasien
dan D3 wijaya
3.
5.
Pendokumentasian
Keperawatan Jadwal
sebanyak 14 orang kusuma

(88%) penanggung jawab


3.Ruangan bersih, tim code red tidak
5.
nyaman, ventilasi
belum
pasien
cukup dengan
mengacu
pada terisi pada
Opportunities
Threats
(Kesempatan)
(Ancaman)
1.Adanya kerja
sama yang baik 1
antara institusi .
pendidikan M
kesehatan dan e
rumah sakit n
dalam kegiatan i
praktek klinik n
mahasiswa. g
k
2.Adanya a
kebijakan rumah t
sakit memberikan n
kesempatan bagi y
perawat untuk a
meningkatkan
pendidikan.
sikap
k
r
i
t
i
s
masyarakat
terhadap

pelayanan
kesehatan

keperawatan
.
C. Perumusan dan Prioritas Masalah

No
Masalah Mg Se Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Man
Jumlah tenaga perawat
masih dibawah standar 1 2 1 1 1 6 II
kebutuhan ruangan.
2. Material
Ruangan tidak
memiliki
1 1 1 1 1 5 I
nomer/penandaan pada
bed di kamar pasien
3. Methods
Struktur organisasi
ruangan belum
menggunakan model 1 2 3 2 1 9 III
praktek keperawatan
profesional (MPKP)
Pendokumentasian
asuhan keperawatan
Masih belum optimal
dan belum mengacu 2 3 2 3 2 12 IV
pada standar 3S
(SDKI, SLKI, SIKI)

Jadwal penanggung
jawab tim code red
3 2 3 3 3 14 V
tidak terisi pada papan
code red

Keterangan :
Mg : Magnitude : Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
Se : Severity : Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
Mn : Managebility: Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya Nc
: Nursing consent : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
Af : Affordability : Ketersediaan sumber daya
Rentang nilai yang digunakan, yaitu :
1 : Sangat penting
2 : Penting
3 : Cukup penting
4 : Kurang penting
5 : Sangat kurang penting
D. Rencana Penyelesaian Masalah

No Masalah Tujuan dan alternatif pemecahan masalah

1. Ruangan tidak memiliki Tujuan


nomer/penandaan pada bed di Meningkatkan mutu pelayanan ruangan dan meminimalisir tingkat
kamar pasien kesalahan dalam asuhan keperawatan
Alternatif
Pemasangan nomor pada bed pasien
2. Jumlah tenaga perawat masih Tujuan
dibawah standar kebutuhan Membantu perencanaan sumber daya manusia agar pelayanan menjadi lebih
ruangan. optimal
Alternatif
a. Penghitungan ulang jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruangan
b. Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang
perawatan untuk penambahan tenaga perawat
3. Struktur organisasi ruangan Tujuan
belum menggunakan model Meningkatkan mutu pelayanan perawat sabagai pemberi asuhan
praktek keperawatan keperawatan kepada pasien dan keluarga
profesional (MPKP) Alternatif
Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang
perawatan untuk penerapan MPKP

4. Pendokumentasian asuhan Tujuan


keperawatan masih belum Meningkatkan pengetahuan dan wawasan perawat sebagai upaya
optimal dan belum meningkatkan mutu pelayanan.
mengacu pada standar 3S Alternatif
(SDKI, SLKI, SIKI) a. Mengenalkan dan melakukan simulasi penerapan asuhan keperawatan
menggunakan 3S

5. Jadwal penanggung jawab tim Tujuan


code red tidak terisi pada papan Meningkatkan efektivitas dalam upaya penanggulangan dan evakuasi saat
code red terjadi bencana
Alternatif
Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap untuk penerapan jadwal
petugas code red
E. Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah

No Alternatif Pemecahan Masalah C A R L Skor

1. Pemasangan nomor pada bed pasien 5 5 5 4 19

2. a.Penghitungan ulang jumlah kebutuhan 3 2 2 4 11


tenaga perawat di ruangan
b.Berkoordinasi dengan kepala instalasi 2 2 3 3 10
rawat inap dan kepala bidang perawatan
untuk penambahan tenaga perawat
3. a. Berkoordinasi dengan kepala instalasi 2 2 2 3 9
rawat inap dan kepala bidang perawatan
untuk penerapan MPKP
4. a.Mengenalkan dan melakukan simulasi 4 3 3 4 14
penerapan asuhan keperawatan
menggunakan 3S
b.Mengundang narasumber untuk 3 3 3 3 12
pengenalan dan sosialisasi penerapan 3S
5. Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat 4 4 3 4 15
inap untuk penerapan jadwal petugas code red

Pembobotan CARL, yaitu :

C : Capability : Kemampuan melaksanakan alternatif


A : Accesability : Kemudahan dalam melaksanakan alternatif
R : Readiness : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
L : Leverage : Daya ungkit alternatif tersebut dalam penyelesaian masalah

Rentang nilai yang digunakan:


5 = Sangat Mampu
4 = Mampu
3 = Cukup Mampu
2 = Kurang Mampu
1 = Tidak Mampu

Hasil Perhitungan Prioritas Pemecahan Masalah :


1.Pemasangan nomor pada bed pasien
2.Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap untuk penerapan jadwal
petugas code red
3.Mengenalkan dan melakukan simulasi penerapan asuhan keperawatan
menggunakan 3S
4.Mengundang narasumber untuk pengenalan dan sosialisasi penerapan 3S
5.Penghitungan ulang jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruangan
6.Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang
perawatan untuk penambahan tenaga perawat
7.Berkoordinasi dengan kepala instalasi rawat inap dan kepala bidang
perawatan untuk penerapan MPKP
F. Perencanaan Operasional Intervensi Manajemen Keperawatan

Plan Of Action (POA)


Rencana Penyelesaian Masalah Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Stase
Manajemen Keperawatan Tahun 2020

No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Waktu Penanggung


&Tempat
Jawab

1. Pemasangan nomor pada Meningkatkan mutu Cetak Kamar pada Mahasiswa


bed pasien pelayanan ruangan dan penomeran bed ruang rawat
meminimalisir tingkat inap WK
kesalahan dalam asuhan
keperawatan

2. Berkoordinasi dengan Meningkatkan efektivitas Diskusi Kepala ruang Mahasiswa


kepala instalasi rawat inap dalam upaya
untuk penerapan jadwal penanggulangan dan
petugas code red evakuasi saat terjadi
bencana
3. Mengenalkan dan Perawat ruang WK Diskusi Kepala Mahasiswa
melakukan simulasi mengenal buku 3S dan ruang dan
penerapan asuhan memahami isi dari setiap perawat
keperawatan buku pelaksana
menggunakan 3S
4. Mengundang narasumber Meningkatkan Edukasi Kepala Mahasiswa
untuk pengenalan dan pemahaman perawat ruang dan
sosialisasi penerapan 3S tentang perawat
pendokumentasian asuhan pelaksana
keperawatan
menggunakan 3S
5. Penghitungan ulang Membantu perencanaan Diskusi Kepala Inst Mahasiswa
jumlah kebutuhan tenaga sumber daya manusia Rawat Inap
perawat di ruangan agar pelayanan menjadi
lebih optimal

6. Berkoordinasi dengan Sebagai upaya Diskusi Kepala Inst


kepala instalasi rawat inap meningkatkan pelayanan Rawat Inap
dan kepala bidang asuhan keperawatan
perawatan untuk
penambahan tenaga perawat

7. Berkoordinasi dengan Sebagai upaya Diskusi Kepala Inst Mahasiswa


kepala instalasi rawat inap meningkatkan pelayanan Rawat Inap
dan kepala bidang asuhan keperawatan
perawatan untuk
penerapan MPKP

Anda mungkin juga menyukai