Anda di halaman 1dari 4

HEY!

A MAN HAS FALLEN IN LEGO CITY!


Aku sudah bilang di videoku sebelumnya kalau aku bakal jelaskan kenapa aku suka indie
game. Well ini video bukan sepenuhnya tentang itu, tapi aku putuskan untuk kugabung jadi
satu video ini saja.
Topik kali ini adalah topik yang sangat dekat pada kalian para Indo gamers, yaitu Hobby nge
game gak perlu mahal. Oke, yuk kita obrolin!
<Dick sucking Intro that i don’t know what i must add>
Gaming itu nggak perlu mahal, hmm mungkin bukannya “nggak perlu” ya tapi “nggak
selalu” mungkin lebih tepat. Karena sampai batas tertentu hobby gaming memang butuh uang
yang cukup lah, Di dunia nggak ada yang gratis broh. Topik kali ini ingin kubahas karena
adanya suatu masalah dalam persepsi orang tentang hobi ngegame. Kalau kalian sudah
familiar dengan industri gaming atau dunia gaming secara umumnya, tentu kalian pasti juga
paham kalau sebenarnya hobby gaming itu tidak begitu mahal. Nggak bob, kamu nggak perlu
komputer High-end puluhan juta untuk main minecraft bob nggak perlu. Nggak Ko, kamu
nggak perlu Laptop ROG dengan Mouse Razer untuk main Dota 2. Aku rasa miskonsepsi ini
sering kali dipertanyakan karena banyak orang dan percaya banyak sekali orang di komunitas
gaming bersifat elitist “oh kalau kalian nggak main game di PC?, kalian bukan gamer, Oh
gadget kalian kentang? bisa dibuat main GTA V rata kanan? Kalian nggak main game –
game berat triple AAA? Pussy, pergi kalian dari hadapanku!” Yang menurutku agak ironik
karena aku 85% yakin orang yang bilang begitu masih sering main game bajakan. Itu statistik
aku ngarang tapi biar lah. Kita akan balik bahas “game bajakan” nanti aku sekarang ingin
bahas hardwarenya dulu.
Oke ini tahun 2020 ya, dan aku masih heran masih ada orang yang ngepentingin main di
platform apa asli, di forum indonesia sendiri ya masih banyak lo orang yang ngehina kalau
ada yang coba ngebahas game mobile. Kenapa?? apa salahnya orang main game mobile? Oke
gini, kenapa menurut kalian gaming mobile sangat populer? Karena sangat aksesisble! Ini
juga menjawab alesan kenapa banyak sekali “Youtuber” gaming yang membuat video Free
Fire dan Mobile Legends, yang just teralu banyak banget. Liat nih trending tab “gaming”nya
semuanya mobile legends dan free fire holy sh#t wait apaan nih? wanjink ini kok bisa
trendingnya lol <munculkan video upil ipil> oke aku bakal komplain tentang “Youtube
Gaming” lain kali dan well itu topik bakal spicy~
Darimana tadi? oh mobile game, Semakin aksesible sesuatu itu akan lebih populer. Karena
game-game tadi itu Free-to-play jadi banyak orang bisa mainin terlebih gamenya rilis di
platform mobile yang mana siapa sih di era modern ini nggak punya handphone? Fenomena
ini juga sering kita lihat di industri lain, contohnya mobil Avanza yang memang didesain
sebagai mobil keluarga yang nyaman digunakan dengan harga yang terjangkau (well
terjangkau untuk harga mobil) atau mungkin film-film yang berating E atau Everyone akan
meskipun tidak selalu bernilai bagus tapi akan sangat populer karena semua kalangan bisa
menontonnya, Ini jelas masuk ke marketing yang nggak akan aku bahas begitu dalam di
video ini.
Tapi itu poinnya aksesibilitas, kalau kalian hanya pengguna casual atau orang yang suka main
game, aku tidak benar-benar mengerti poin dari kalian membeli HP Gaming kecuali kalau
kalian ingin masuk ke dunia kompetitif yang mana perbedaan berapa FPS saja bisa
mempengaruhi gameplay seorang pro player. Kalau kalian suka main game di HP aku
rekomendasikan kalian beli HP Mid-range harga 2-3jtan mungkin sudah cukup, benar-benar
nggak ada poin untuk pemain casual membeli handphone gaming mahal untuk penggunaan
sehari-hari malahan itu hanya buang-buang uang karena ingin tampil gaya atau keren karena
punya handphone gaming. Sekedar heads up, aku tanya ke beberapa orang dan temenku kalau
mereka setuju kalau handphone gaming memang buang-buang duit dan cuma digunakan
untuk pamer saja.
Hal yang sama bisa kita katakan untuk gaming pc, kalian nggak butuh gaming pc high end
dengan triple RTX atau semacamnya. Yah untuk batas tertentu ya pc gaming memang mahal
dan butuh spek yang mumpuni tapi nggak sangat mahal seperti banyak orang kira. Untuk
sekedar reference ini spek PCku sekarang, yah sudah jadul tapi aku cukup puas dengan
seperti ini meski aku masih berpikir untuk upgrade kedepannya nanti. Tapi sekarang ini kita
hidup di jaman orang punya keperluan banyak, hidup kau nggak hanya seputar game dan
gadget aja, jadi budget untuk beli sesuatu sudah ada porsinya masing-masing. Tinggal dan
Tumbuh di keluarga yang biasa-biasa saja aku cukup paham dengan hal itu. Bahkan PCku
yang sekarang ini itu juga uang dari nabung uang jajan dan uang THR. Poinku adalah kalau
kalian coba gaming di PC agak serius kalian coba agak kreatif cari build PC yang cukup untu
keperluan gaming kalian dan tidak menghabiskan uang banyak. Aku bukan expert dalam hal
ini, aku rekomendasikan kalian cek forum build pc dan kalian coba cek di youtube
benchmark-benchmark untuk build yang kalian cari. Well tapi itu persperktif pengalaman
dari anak sekolah, orang yang udah kerja dan dapat uang sendiri mungkin berkata lain.
Ini topik juga muncul dibenakku sejak temen lamaku ngeluh kalau laptopnya nggak kuat
untuk main ini itu. Dia sama seneng main game sepertiku walaupun dia juga sama-sama
masih pelajar SMA juga, dan kalau berekspektasi aku ngomong “Ya duh, kau masih sekolah
ya fokus aja sekolah dulu, bruuuhh...” Nggak itu poin memang ada benarnya tugas pelajar
memang belajar tapi bukan berarti dia nggak boleh ngikutin hobbynya kan. Lagipula hobby
ngegame itu jauh lebih aman dan nggak berbahaya dibandingkan andai kata Hobby Balapan
Ilegal, Ngrokok Ganja, atau Nyiksa Orang kan ya? Itu topik untuk lain kali dan aku juga
nggak tertarik untuk ngebahas sekarang. Tapi aku katakan ke dia emang kau butuh main
game – game itu? kan masih ada alternatif lainnya.
Game hampir setiap hari rilis terus menerus sampai kita secara praktikal mustahil untuk
mainin semuanya satu persatu. Dan juga harga game yang lumayan mahal di negara ini aku
perkirakan kebanyakan orang bakal beli game new release itu 1 atau 2 kali sebulan. Bzzt
update selagi aku nulis skrip video ini ada kabar kalau mulai juli 2020 beli game di steam
akan dikenakan pajak 10% ya umm.. yah aku harap uangnya digunakan untuk hal yang baik.
Jadi gimana dong? Itu sebabnya aku sering rekomendasiin game Indie. Secara umum
kebanyakan Indie game harganya lebih murah selain itu kebanyakan juga nggak butuh spek
hardware yang tinggi-tinggi amat. Grafiknya yang simple juga buat orang yang mungkin
nggak tertarik main game karena terintimidasi dengan game-game sekarang yang serba
realistis jadi ingin mencoba.
Ada alesan kenapa Nintendo Wii pada jamannya jauh lebih populer daripada ps3 dan xbox
360 karena di marketing sebagai console yang family friendly, semua kalangan bisa main dari
anak-anak sampai orang tua bisa. Grafis gamenya juga simple dan tidak terlalu memaksakan
yang namanya graphic advantage. Sekali lagi, aksesibilitas menurutku semua orang punya
hak untuk coba dan menikmati main game, ini bukan hal yang ekslusif untuk orang yang
benar-benar hardcore gamer atau orang yang ber uang banyak saja.
Aku juga senang membahas game-game indie karena game-game tersebut datang dari
developer independen tidak back up dari perusahaan milliaran. Meski tidak semua game indie
juga bagus, sebaliknya banyak dari game indie sebenarnya sampah cashgrab yang ada untuk
cari uang banyak dan cepat. Tapi begitu muncul yang bagus, gamenya langsung hit dan
menurutku cukup menarik untuk dibahas apalagi tidak banyak orang yang mendiskusikan
game-game indie.
Aku tadi juga bilang kalau game indie harganya jauh lebih murah, dan aku bisa tebak “yah
kenapa gak bajak game aja? harga hardwarenya sendiri kan udah mahal.” Kalian yang main
game di konsol mungkin hampir gak pernah ngehadapi masalah “game bajakan” <meskipun
sekarang memang ada> karena kalian beli gamenya di DVD dan konsol sendiri kebanyakan
sudah diberi perlindungan agar tidak bisa memainkan game hasil bajakan. Tapi nggak untuk
orang yang main game di PC, kebanyakan akan secara nggak malu main game bajakan.
Aku akui dulu aku juga sering ngebajak game, tapi sekarang dengan lebih memahami
bagaiman industri game bekerja aku benar-benar nggak kuat kalau ingin ngebajak game.
Sekarang-sekarang ini mungkin kalau aku bajak game mungkin untuk keperluan benchmark
atau ngetest game saja, kalau gamenya lancar dan aku suka nantinya aku bakal beli, tapi
sekarang saja di Steam sudah sering ada Demo gratis untuk game yang akan rilis jadi
mungkin aku juga harus mengurangi kebiasaan ngebajak game.
Apalagi jika gamenya dari developer indie yang aku tau mereka mengerahkan semua keringat
darah mereka untuk membuat sesuatu yang mereka punya passion di dalamnya. Gamenya
sering kali juga dihargai murah, masa sih setega itu mau ngebajak gamenya kan ya? Dan
ingat Steam juga sering mengadakan event diskon untuk game-game lama. Oh kalau kalian
ingin rekomendasi, aku rekomendasi kalian coba servis humbl bundle setiap bulan akan ada 3
game yang bisa diklaim dari sekian pilihan yang ada. Uangnya juga akan masuk ke donasi
charity jadi kalian juga membantu seseorang dalam prosesnya.
Kesimpulan, kalau kalian punya hobby nge game dan ingin main game lebih banyak selalu
banyak alternatifnya. Kalian tinggal berpikir dan cari solusi lebih kreatif untuk masalah
kalian. Kalian beli pc second murah kemudian upgrade partnya 1 1, atau mungkin syukuri
dulu apa yang dipunya dan cari game bagus yang kuat dengan spek yang ada. Modern
Problem requires not just Modern Solution but Smart Solution. Dan juga please stop shaming
orang yang main game di handphone, konsol atau semacamnya kalian terlihat tolol sumpah.
uh.. Hey! CynicalSapiens di sini, aku pikir aku bakal kadang bahas hal-hal seperti ini di
channel ini, jadi nggak semuanya bakal “review” aku sering bilang itu “review” meski
sebenarnya juga nggak sih lebih mirip ke gaming vlog daripada review yang aku tahu
sebenarnya juga masuk ke kategori gaming vlog. Yah sekian dari aku see ya next video,
peace
<Outro>

Anda mungkin juga menyukai